Untuk mendukung program Satu Juta Rumah, Perumnas diminta untuk dapat lebih memaksimalkan lahan milik Pemerintah Daerah (Pemda). Hal tersebut untuk dapat digunakan membangun rumah murah bagi para Pegawai Negeri Sipil atau (PNS) dan juga masyarakat.
Hal ini disebut merupakan sebuah upaya pemanfaatan karena potensi lahan di daerah-daerah dinilai masih cukup luas. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Perumnas mengingat Perumnas sendiri memiliki kantor regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perumnas harusnya bisa lebih memperbanyak pembangunan rumah murah bagi masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang ada di daerah. Lahan tersebut dapat memanfaatkan lahan milik pribadi maupun lahan milik pemerintah daerah yang cukup luas di setiap wilayahnya.
Namun hal tersebut hanyalah upaya yang sia-sia jika saja pemerintah daerah mempersulit perizinan pembangunan di daerahnya masing-masing. Maka dari itu, Pemda juga diminta untuk dapat memberikan kemudahan izin untuk pembangunan hunian untuk para masyarakat berpenghasilan rendah maupun juga PNS.
Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri menyebut siap membantu pihak Pemda jika membutuhkan bantuan perumnas untuk membangun kawasan hunian tinggal. Jenis bantuan yang disanggupi dapat diberikan di antaranya adalah prasarana, sarana, dan juga utilitas atau disingkat sebagai PSU.
Kementerian PUPR dan Perumnas sendiri mengaku akan terus menjalin koordinasi yang baik demi pembangunan Program Sejuta Rumah. Perumnas berharap juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dari kemudahan izin membangun proyek yang ada.
Untuk diketahui, Program Sejuta Rumah sendiri merupakan proyek yang digagas pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian. Hingga kini, progres program tersebut masih belum tercapai. Parahnya lagi, anggaran terbut harus mengalami penurunan pada APBN tahun 2016 karena sebagian dananya digunakan untuk pembangunan infrastruktur Asian Games tahun 2018 mendatang.
Padahal, pembangunan Program Sejuta Rumah sedang menurun. Di Jawa Barat sendiri misalnya, pembangunan jumlah rumah yang ditargetkan sebanyak 25.000 unit masih terealisasi sebanyak 30 hingga 40 persennya saja. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah membeli rumah di tengah tingginya harga rumah dijual di Bandung saat ini.
Hal ini disebut merupakan sebuah upaya pemanfaatan karena potensi lahan di daerah-daerah dinilai masih cukup luas. Hal ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Perumnas mengingat Perumnas sendiri memiliki kantor regional yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perumnas harusnya bisa lebih memperbanyak pembangunan rumah murah bagi masyarakat dengan memanfaatkan lahan yang ada di daerah. Lahan tersebut dapat memanfaatkan lahan milik pribadi maupun lahan milik pemerintah daerah yang cukup luas di setiap wilayahnya.
Namun hal tersebut hanyalah upaya yang sia-sia jika saja pemerintah daerah mempersulit perizinan pembangunan di daerahnya masing-masing. Maka dari itu, Pemda juga diminta untuk dapat memberikan kemudahan izin untuk pembangunan hunian untuk para masyarakat berpenghasilan rendah maupun juga PNS.
Kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) sendiri menyebut siap membantu pihak Pemda jika membutuhkan bantuan perumnas untuk membangun kawasan hunian tinggal. Jenis bantuan yang disanggupi dapat diberikan di antaranya adalah prasarana, sarana, dan juga utilitas atau disingkat sebagai PSU.
Kementerian PUPR dan Perumnas sendiri mengaku akan terus menjalin koordinasi yang baik demi pembangunan Program Sejuta Rumah. Perumnas berharap juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat dan daerah dari kemudahan izin membangun proyek yang ada.
Untuk diketahui, Program Sejuta Rumah sendiri merupakan proyek yang digagas pemerintah pusat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian. Hingga kini, progres program tersebut masih belum tercapai. Parahnya lagi, anggaran terbut harus mengalami penurunan pada APBN tahun 2016 karena sebagian dananya digunakan untuk pembangunan infrastruktur Asian Games tahun 2018 mendatang.
Padahal, pembangunan Program Sejuta Rumah sedang menurun. Di Jawa Barat sendiri misalnya, pembangunan jumlah rumah yang ditargetkan sebanyak 25.000 unit masih terealisasi sebanyak 30 hingga 40 persennya saja. Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih mudah membeli rumah di tengah tingginya harga rumah dijual di Bandung saat ini.