Menemani Si Kecil di Uap (Nebulizer) untuk yang Pertama Kali. Hari senin tepatnya tanggal 30 oktober 2017 lalu, saya menemani si kecil di uap atau bahasa kesehatannya di nebu, nebulizer untuk yang pertama kali. Kebetulan jum'at (27/10/17) bubuky masuk rumah sakit dan harus dirawat karena diare dan demam yang sudah lebih dari 3 hari. Selain diare dan demam, bubuky ada batuk kering yang mengeluarkan bunyi grok-grok. Nggak sering sih batuknya, cuma sekali batuk selalu bunyi grok-grok, kan kasihan yang dengar dan lihat.
Hari kedua (setelah isya) di rumah sakit, batuknya bubuky kok makin sering dan mulai mengganggu tidurnya. Yang awalnya tidurnya nyenyak setiap waktu, kali ini tidurnya nggak nyenyak. Akhirnya sama dokter disarankan untuk di uap (Nebulizer).
Menemani Si Kecil di Uap (Nebulizer) untuk yang Pertama Kali
Hari ketiga, pagi-pagi pukul 06.30 terapis bernama mbk Yuni yang mau menguapi bubuky datang ke kamar. Setelah ngobrol sebentar, mbk Yuni langsung menyiapkan peralatan nebulizernya. Sebuah mesin nebulizer ukuran sedang merek Omron, selang dan masker (alat untuk dipasang dibagian hidung dan mulutnya bubuky). Sebelum mesin dinyalakan, mbk Yuni menuangkan cairan ke tempatnya, kemudian menyalakan mesin dan menempelkan masker ke area hidung dan mulut bubuky.
Bubuky gimana??
Karena baru pertama kali, jadi bubuky langsung histeris nangis dan lonjak-lonjak kakinya. Saya langsung memegangi tangan bubuky. Bonusnya, muka saya di sepak bolak balik kayak bola kaki hahaha. Proses nebulizernya kurang lebih lima menit. Setelah mesin dimatikan, bubuky langsung diam nggak nangis, langsung diam aja gitu sambil lihat alatnya hehehe.
Setelah di uapi untuk yang pertama kali hasilnya gimana??
Karena baru sekali, jadi efeknya belum terlalu kelihatan. Batuk grok-groknya masih, malah tambah sering dan bener-bener susah tidur. Besoknya pas bubuky bab, kotorannya beda dan berlendir banget, saya dan suami lumayan takut. Pas suster datang ngecek suhu badan, saya sempat cerita. Kata suster dan mbk Yuni, biasanya setelah balita di uapi (Nebulizer) lendirnya ada yang keluar lewat kotoran dan ada yang lewat muntah. Alhamdulillah, lumayan tenang.
Sekali di uapi tapi masih batuk grok-grok, gimana nih dok??
Hari keempat pagi ketika dokter anak visit, saya bilang kalau batuk grok-groknya semakin parah sampai anak muntah. Setelah konsultasi, mulai hari keempat diuapinya jadi 2 kali sehari. Pagi dan sore.
Jadi, selama 4 hari, bubuky di uapi 8 kali. Hasilnya alhamdulillah tidurnya anteng, grok-grok hilang. Nah, selama 4 hari, ketika bubuky batuk, sehari 2 sampai 3 kali muntah lendir kental banget.
Alhamdulillah, sekarang kondisi bubuky semakin sehat.
Oom....ante, doain bubuky ya semoga sehat selalu.
Teman-teman, pernah punya pengalaman menemani si kecil di uap??ayo dong sharing..