Ceritanya, Hari Raya Idul Adha kemarin kami pulang kampung ke Ponorogo. Kebetulan beberapa hari sebelum hari raya, di rumah mertua ada hajatan yaitu nikahan adik ipar. Kalau pulang ke rumah mertua, artinya akan ada momen makan nasi tiwul bersama hehe. Ini nih, momen yang paling ditunggu.
Kebetulan di rumah ibu mertua masih sering konsumsi nasi tiwul, jadi setiap kami pulang kampung, selalu makan nasi tiwul. Semacam menu wajib yang harus ada kalau pulang kampung, apalagi ini merupakan salah satu makanan favorit suami.
Tentang Nasi Tiwul
Ada yang belum tau nasi tiwul??
Jadi, nasi tiwul terbuat dari singkong yang dikeringkan kemudian direndam dengan air selama 2 hari, setelah itu dijemur sampai kering lalu ditumbuk atau digiling dengan mesin selep. Nah, jadilah tepung singkong. Setelah itu tepung diberi air, kemudian di interi, aduh diinteri itu bahasa jawa lo ya hahaha.... Emmm, pokoknya tepungnya digesek-gesek menggunakan telapak tangan di wadah kasar (kalau orang jawa nyebutnya tampah) sampai terbentuk bulatan kecil-kecil. Kemudian dikukus sampai matang, jadilah sego gaplek atau nasi tiwul.
Nah, kebetulan mudik Hari Raya Idul Fitri yang lalu kami minta dibawain bulek tiwul karak. Tiwul karak?jadi, tiwul karak itu berasal dari nasi tiwul yang dikeringkan, setelah nasi tiwul kering bisa diolah lagi menjadi nasi tiwul. Sisa nasi yang dikeringkan atau dijemur sampai kering, orang Jawa menyebutnya karak.
Berikut cara membuat nasi tiwul dari karak (yang dikeringkan).
1. Rebus air 1 liter sampai mendidih.
2. Ambil tiwul karak sesuai selerkarakci bersih.
3. Siram tiwul dengan air mendidih atau bisa juga dengan di rendam tapi sebentar saja.
4. Nasi tiwul siap dihidangkan.
Ini nasi tiwul karak
Pulang Hari Raya Idul Adha kemarin, bulek masak nasi tiwul. Sementara bulek nyiapin nasi, suami langsung cari lamtoro atau pete cina yang ada di samping rumah. Setelah itu ambil terong dan kacang panjang di sawah buat lalapan. Setelah semua siap, nasi tiwul siap disantap.
Ohya, untuk lauk pendamping nasi tiwul biasanya sih yang sering ada ikan asin, sayur lodeh tahu atau tempe, dan kerupuk. Dan yang pasti ada itu sambel bawang dan lalapan, seperti terong hijau, kacang panjang, isi kacang panjang dan lamtoro atau pete cina. Duh,nikmat,sedap,mantaappppp!!!
Ibu, bulek, bapak dan suami makannya cuma pakai sambal dan lalapan saja. Nah, kalau saya pakai sayur lodeh tahu, kerupuk dan sambel bawang yanyang ekstra banget pedasnya. Nggak seru makan nggak ada kerupuk hahaha,jadi tetep ya makannya pakai kerupuk.
Bagi saya,menikmati nasi tiwul bersama keluarga itu momen yang sangat ditunggu dan dinanti. Selain itu, kalau sudah kumpul sama keluarga besar itu lebih bermakna dan pastinya banyak cerita.
Teman-teman,ada yang suka makan nasi tiwul bareng keluarga besar??