Wednesday, 20 January 2016

Pilih Mana, Korset, Gurita atau Kendit?


"Hayo, ndang digawe kendite!!! (hayo buruan dipakai kenditnya!!)" 
"Ndang dibenakno kendite, dikencengno, ditarik cek apik...!! (kenditnya buruan dibenerin, dikencangin, ditarik biar bagus!!)
Itulah beberapa celetukan ibu dengan nada galak a la emak-emak yang sering dilontarkan kepada saya sejak  setelah melahirkan sampai sekarang, iya, sampai sekarang pemirsah hehehe. Saya nggak nyangka sekali bahwa yang berhubungan dengan hal-hal setelah melahirkan, semua ditangani ibu. Ciyeee, anak emak banget!!!. Mulai dari soal hal-hal yang tidak boleh dilakukan perempuan setelah melahirkan, perawatan badan (luar dan dalam), soal minum jamu (jamu minum dan jamu obat luar), sampai masalah mengencangkan perut pakai stagen wa akhwatuha. Uuuww....

Sebelum ngomongin soal korset, gurita atau kendit. Ada yang tau stagen??pernah ikut nari tradisional??kalau di Jawa, penari tradisional biasanya memakai stagen saat mengunakan pakaian adat. Jadi, stagen itu semacam ikat perut yang digunakan untuk mengencangkan perut. Bukan hanya penari atau pengantin saja yang menggunakan stagen untuk mengecilkan perut atau agar perut terlihat kecil atau langsing, tapi perempuan setelah melahirkan juga biasanya menggunakan stagen. Stagen banyak macam, bentuk dan namanya, tapi fungsinya sama yaitu untuk mengecilkan perut yang kendur.

Korset
Ikat perut yang diberi pengunci dibagian ujung. Biasanya korset yang masa kini, ukuran penguncinya kecil-kecil, jadi harus ekstra sabar jika memakai korset. Sekarang banyak sekali korset instan yang dijual dipasaran, kainnya bervariasi dan molor. Kalau jaman dulu korset masih menggunakan kain yang ujungnya dikasih pengunci (hak) dan dikasih tali, cara memakainya tinggal dikaitkan saja, jika kebesaran bisa dikecilkan begitu juga dengan sebaliknya, jika kekecilan bisa dibesarkan. Caranya??cukup ditarik saja talinya.
Gurita
Ikat perut yang penguncinya masih manual, yaitu menggunakan tali kain yang sudah jadi satu dengan ikat perut. Caraya mudah, cukup dengan mengikat antara kedua tali, seperti gurita yang dipakai bayi pada umumnya. Pada tau kan??
Kendit
Ikat perut yang panjangnya bisa sampai belasan meter, kalau dulu panjangnya mulai dari 2 sampai 3 meter. Dari ketiga macam stagen, kendit adalah yang paling rumit cara memakainnya. Karena harus melilitkan tali panjang ke perut  dan menguncinya dengan cara menyelipkan ke lilitan ikatan. Ohya, biasanya kendit ditali dulu di bagian paha atas, lebih enak pakai rok pendek (daleman/androk) agar tidak licin atau mudah turun/naik ikatannya. Kalau orang dulu, setelah melahirkan biasanya pakai kendit atau bengkungan selama satu tahun, tapi sekarang sudah jarang, minimal satu bulan dan maksimal empat bulan. 

Kalau saya pakai kendit dan korset jaman dahulu (yang dari kain, punya ibu). Kalau sehari-hari pakai kendit saja yang pajangnya 8 meter (uwwww...harus sabar melilitnya yaa hehehe), tapi kalau keluar rumah (ke pasar atau ada acara) biasanya saya dobel pakai korset. Ribet ya??emmm..kalau dipikir ribet ya bakal ribet, tapi kalau dibuat santai, ya biasa saja menurut saya hehehe. Emmm cuma sebelum pergi harus ke toilet dulu ya, biar nggak beser ditengah jalan hehehe. 

Teman-teman, ada yang punya pengalaman serupa..???ayo dong sharing...^^



******




Monday, 18 January 2016

Say No to Morning Sickness



Morning sickness, mual atau muntah yang terjadi pada masa awal kehamilan, baik dengan atau tanpa muntah. Ngomongin masalah morning sickness, jadi inget kejadian beberapa bulan yang lalu waktu saya lagi hamil muda. Sempat mengalami hal serupa di dua bulan pertama, kejadian pertama di pagi hari. Setelah shalat jalan pagi keliling kampung, biasanya rasa mual dan pingin muntah mulai terasa. Jalan satu-satunya adalah mengisi perut dengan makanan atau minuman hangat. Saya lebih memilih untuk langsung sarapan, setelah itu istirahat. Katanya, morning sickness ini hanya terjadi di pagi hari, tapi saat saya hamil terjadi di pagi dan sore hari. Biasanya mual dan muntah datang lagi menjelang maghrib.

Umumnya, wanita yang mengalami morning sickness pinginnya yang aneh-aneh. Mungkin karena selalu merasa perut mual, pingin muntah, yang ujung-ujungnya bikin nggak nafsu makan. Jadi pinginnya makanan yang enak-enak atau yang sesuai dengan bayangan. Misalnya, pingin banget makan ketoprak, padahal di Siak nggak ada yang jual ketoprak. Atau mendadak mual di malam hari, rasanya pingin banget yang seger-seger, misalnya pingin minum es teh langsung dari botolnya. Segitunyaa….itulah yang namanya ngidam, susah – susah lucu ngeselin gitu hehehe.

Sampai sekarang penyebab dari morning sickness masih menjadi misteri, diperkirakan merupakan kombinasi dari faktor fisik dan metabolik. Umumnya ibu hamil yang mengalami morning sickness mulai dari minggu ke 4 dan berhenti di minggu ke 12 – 14. Setiap wanita berbeda, ada yang pernah merasakan dan ada juga yang mungkin tidak merasakan sama sekali yang namanya morning sickness.

Anjuran dan larangan yang membantu
Anjuran :
1. Makan makanan ringan sesering mungkin.
2. Minum 1/2 jam sebelum atau sesudah makan, jangan sementara makan.
3. Minum yang sering sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi.
4. Makan soda crackers 15 menit sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari.
5. Sebisa mungkin minta orang lain yang memasak. jika terpaksa buka jendela selebar - lebarnya atau nyalakan kipas untuk mengurangi bau masakan.
6. Banyak-banyak istirahat dan usahakan tidur siang
7. Hindari tempat bertemperatur tinggi/ panas.
8. Sediakan jeruk lemon atau jahe untuk dapat dihirup sewaktu-waktu, minum jeruk nipis/ lemon, semangka juga membantu. 
9. Konon kripik kentang asin dapat menjadi alternatif pengganti makanan yang cukup mengenyangkan
10. Olah raga

Larangan :
1. Jangan berbaring setelah makan
2. Jangan melewatkan waktu makan sekalipun.
3. Jika morning sickness semakin parah segera ke dokter

For your information, vitamin B6 dapat menolong kondisi morning sickness. Untuk ibu hamil disarankan untuk mengkonsumsi paling tidak 1,9mg/ hari. Vitamin B6 ini dapat ditemukan pada daging, sereal, dan kedelai. Buat teman-teman yang lagi hamil dan sedang mengkonsumsi multivitamin, pastikan mengandung vitamin B6. Lebih baik lagi kalau multivitamin tersebut memang telah terbukti secara klinis dapat mencegah morning sickness seperti Elevit yang telah beredar di pasaran saat ini.

Sesuai dengan pengalaman saya, kalau sudah mulai merasa mual atau pingin muntah. Buru-buru makan atau bikin minuman yang hangat, biasanya setelah makan atau minum badan langsung enakan. Jangan lupa, jaga kesehatan dan minum multivitamin ya…


 *****

Wednesday, 13 January 2016

Yang Lain dari Jamu Bersalin


Kalau kemarin saya bahas tentang jamu bersalin yang untuk diminum, maka, kali ini saya mau bahas tentang jamu bersalin obat luar atau jamu yang tidak untuk diminum. Lah, emang ada??ada dong, saya juga tahunya pas buka kotaknya hehe. Jadi, jamu set bersalin ini isinya ada dua varian, jamu untuk diminum dan tidak diminum. Yang diminum sudah dikemas dalam wadah sasetan, sedangkan yang tidak diminum dikemas dalam plastik-plastik ukuran kecil. Totalnya ada enam, lima berupa lulur, dan satunya lagi minyak telon. 

Yang Lain dari Jamu Bersalin
Pilis : Khasiatnya, membantu meredakan sakit kepala dan mata berkunang-kunang pada wanita setelah bersalin. Caranya, lumatkan sedikit pilis dengan air hangat secukupnya, lalu piliskan atau poleskan pada dahi dan pelipis. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Biasaya saya memakai pilis setelah wuwung atau mandi pagi, yang saya rasakan, cukup menghangatkan daerah dahi.

Tapel wangi : Khasiatnya, dapat membantu mengencangkan otot perut dan meredakan perut kembung. Caranya, lumatkan sedikit tapel wangi dengan air hangat secukupnya, lalu oles atau poleskan pada perut bagian bawah, setelah itu pakai gurita atau setagen. Biasanya saya pakai tapel wangi setelah mandi, setelah itu baru pakai kendit/bengkung/setagen.

Param beras kencur : Khasiatnya, untuk meredakan pegal linu dan nyeri karena keseleo atau salah urat, serta menyegarkan badan. Caranya, lumatkan sedikit param beras kencur dengan air secukupnya, lalu oleskan pada bagian yang badan yang sakit. Biasanya sebelum tidur, ibu selalu memijat kaki saya (dari paha sampai telapak kaki) dengan menolesi param beras kencur. Yang saya rasakan, panas, lumayan enak dan buat tidur nyenyak hehehe.

Param mustajab : Khasiat dan caranya sama seperti param beras kencur.

Bedak intisari : Khasitanya, membantu menyegarkan dan menghaluskan kulit. Bedak intisari ini semacam bedak dingin atau lulur wajah.

Serba Serbi Pakai Jamu Bersalin Obat Luar
1. Nostalgia masa lalu
Bukan masa lalu saya, lha wong saya baru pertama kali nyobain jamu bersalin yang obat luar. Jadi yang nostalgia itu ibu saya, biasanya pas saya sedang pakai pilis atau tapel wangi, ibu cerita masa lalunya. Termasuk bagaimana meracik jamu, wuwung atau mandi jam 10 pagi di sungai, setelah itu wajib pakai pilis yang dioles di dahi. Jadi, mau tidak mau saya dapat cerita pengalaman ibu saat sesudah melahirkan dulu.
2. Luluran dan pijetan sebum tidur
Kebetulan sekarang saya ditemani ibu, jadi sudah dipastikan saya jarang ngerjain pekerjaan rumah tangga. Ngeunjak ya???bukan ngelunjak, tapi bener-bener nggak boleh kerja sama ibu, jadi bener-bener cuma disuruh jagain si dedek bayi. Setiap malam sebelum tidur, ibu selalu bobokin atau ngelulurin plus mijetin saya sebelum tidur pakai param mustajab. Yang dikasih param biasanya daerah punggung dan kaki, rasanya, uwwww....panas, hangat, dan pastinya bikin nyenyak tidur, beneran, ini nggak bohong hehehe.

Selain jadi tahu banyak hal, ternyata jamu bersalin obat luar ini sudah ada sejak lama, bahkan sejak ibu saya muda dulu. Dan, namanya juga masih sama, pilis, tapel wangi dan param. Kalau bedak intisari, dulunya dikenal dengan nama bedak dingin, sama seperti lulur untuk perawatan wajah.

Teman-teman ada yang pernah pakai jamu bersalin obat luar nggak??


***





Monday, 11 January 2016

Pilih Mana, Ngekos atau Ngontrak?


Pilih mana,ngekos atau ngontrak. Ngomongin soal ngekos dan ngontrak, saya termasuk salah satu penikmat indahnya hidup di kos-kosan dan di kontrakan. Ngekos sejak kuliah dulu, dan baru menikmati dunia kontrakan dua setahun yang lalu. Kalau kos-kosan identik dengan kamar banyak yang berjejeran, kalau kontrakan identik dengan rumah keluarga, atau rumah pada umumnya yang disewakan.

Serba Serbi Jadi Anak Kos
Pertama kali ngekos pas kuliah di Malang beberapa tahun yang lalu,setelah tinggal di asrama satu tahun, baru deh cari kos-kosan. Kos-kosan yang saya pilih bukan seperti kos-kosan pada umumnya yang identik dengan kamar banyak, tapi kebetulan dapatnya yang kos-kosan untuk teman pemilik rumah. Kebetulan pemilik rumahnya sering ditinggal suaminya kerja malam (polisi intel), jadi satu kamar disewakan atau dikoskan. Satu kamar untuk berdua, sudah all in dan komplit, jadi saya hanya bawa barang dan diri saja ke kos tersebut. 

Meskipun bukan seperti kos-kosan pada umumnya, tapi tinggal disini ibaratnya seperti anak kos "emas". Kok bisa??iya, gimana nggak jadi anak kos emas, ibu dan bapak kosnya baik banget. Pagi-pagi pas masih bobok cantik, kadang sudah diketuk pintu sama ibu kos, satu piring nasi goreng siap untuk disantap. Kadang, diajak pergi jalan-jalan, disuruh pakai sepeda poligon bapak kos, jadi sudah dipastikan pas hari libur saya sering sepedaan pagi-pagi keliling UIN dan Brawijaya. 

Beda di Malang, maka beda juga pas ngekos di Siak Riau dua tahun yang lalu. Kalau dulu ngekosnya masih single, tapi yang ini sudah menikah. Kenapa nggak ngontrak rumah??karena waktu itu suami ada rencana dipindah, jadi kami memutuskan untuk ngekos. Yang seru ngekos di Siak Riau itu, kami ngekos bareng anak-anak SMA, seru aja gitu rasanya. Masak dan nyuci baju sambil ngerumpi, kadang teriak-teriak manggil abang penjual es tung-tung hehehe. Serulah pokoknya...

Serba Serbi Jadi Anak Kontrakan
Setelah setahun ngekos, akhirnya kami pindah ngontrak. Kontrakan yang kami sewa bukan seperti kontrakan rumah keluarga pada umumnya (ada ruang tamu, beberap kamar tidur, dapur dll) tapi kontrakan rumah petak (lima deret rumah). Seperti kamar kos-kosan tapi tiga kali lebih besar dan sudah ada isinya, itulah kenapa kami memilih kontrakan ini. Satu kamar ada fasilitas tempat tidur, kamar mandi, lemari, AC dan televisi, tuh kan komplit. Jadi nggak perlu beli-beli lagi, ribet hehehe. Kalau ngekos kan lebih seru dan ramai, kalau ngontrak lebih sepi gitu suasananya, mungkin karena yang punya anak cuma satu jadi kurang ramai ya hehehe.

Kalau disuruh pilih, ngekos atau ngontrak??yaa..lagi-lagi pilihan ya, tergantung situasi dan kondisi.  Apalagi buat saya dan suami yang hidupnya belum jelas alias nomaden hehehe. Sempat beberapa kali  ada tetangga yang mau jual rumahnya, tapi kami belum benar-benar ingin beli rumah atau tanah di Siak, meskipun harganya lumayan daripada di Batam. Tapi....belum tau juga sih, yaaa lagi-lagi rezeki nggak akan kemana, betul nggak??.

Teman-teman pernah ngekos atau ngontrak???


****

Saturday, 9 January 2016

Suka Duka Hidup Berpindah-pindah


Bagi sebagian orang, hidup berpindah-pindah itu bikin ribet. Tapi bagi saya, hidup berpindah-pindah itu impian sejak kecil. Entah ini yang dinamakan impian terkabul atau hanya kebetulan saja, wallahu a'lam. Yaa...intinya, mimpi saya perlahan terwujud, meskipun baru dua pulau, tapi menyenangkan rasanya bisa melihat dunia lebih luas, eaaaaa. Dunia peta Indonesia maksudnya hehehe..

Suka Duka Hidup Berpindah-pindah
Sukanya 
1. Melihat dunia lebih luas
Duh, nggak nguati ya...kalau dulu, saya tahunya cuma desa dan kecamatan di daerah saya, sekarang saya bisa melihat kota/pulau selain Jawa. Namanya juga anak desa, jadi kalau diajak nonton karnaval di kecamatan itu rasanya bahagia banget apalagi kalau diajak jalan ke kota Jombang, duh senengnya plus plus. Sekarang, alhamdulillah, bisa tahu kota Batam dan pulau-pulau kecil disekitarnya, dan bisa keliling/jelajah Provinsi Riau. Selain itu, jadi tau lebih banyak hal-hal yang diluar dugaan. Misalnya, belajar banyak tradisi dan kebiasaan warga setempat, adat, makanan khas dan lain sebagainya.
2. Dapat keluarga baru
Selain jadi banyak tahu tradisi dan adat istiadat daerah setempat, mau nggak mau saya jadi dapat keluarga baru. Mulai dari teman kantor suami (istri & keluarganya), ibu kos (keluarga besarnya), tetangga sekitar kos-kosan & kontrakan, dan kenalan di pasar. Kenalan di pasar??maksudnya??di pasar, terutama di Siak Riau, saya dan suami banyak kenalan. Terutama mbah-mbah, apalagi yang ngomongnya pakai bahasa jawa, berasa banget ketemu saudara dari tanah jawa hehehe. Jadi, mau nggak mau jadi langganan deh, dan seringnya dikasih tambahan, aih, senangnyaa.

Dukanya
1. Meninggalkan keluarga besar
Iya, rasanya itu berat banget (di awal-awal sih), meskipun setiap saat bisa komunikasi lewat video call, tapi tetap beda, apapun itu, hidup adalah pilihan. Jadi, kalau sudah memilih, mari membuat semua lebih indah dan bahagia, betul nggak??.
2. Meninggalkan rumah
Ini ni yang bikin berat banget, meninggalkan rumah. Apalagi kalau sudah punya rumah sendiri, mau disewakan atau di jual rumahnya, bener-bener bikin galau. Tapi berhubung Batam dan Siak Riau dekat, jadi untuk sementara tidak memilih dua-duanya.

Cuma empat, tapi itu sudah mewakili semua. Bisa dibilang hidup berpindah-pindah itu antara senang tapi ribet, senangnya lebih banyak tapi ribetnya dikit sih menurut saya. Karena kita memilih untuk bahagia, apalagi kalau suami ngajak jalan keliling daerah tersebut, tambah deh bahagianya.

Teman-teman punya pengalaman hidup berpindah-pindah nggak dari satu kota ke kota lain??


****