Wednesday, 13 January 2016

Yang Lain dari Jamu Bersalin


Kalau kemarin saya bahas tentang jamu bersalin yang untuk diminum, maka, kali ini saya mau bahas tentang jamu bersalin obat luar atau jamu yang tidak untuk diminum. Lah, emang ada??ada dong, saya juga tahunya pas buka kotaknya hehe. Jadi, jamu set bersalin ini isinya ada dua varian, jamu untuk diminum dan tidak diminum. Yang diminum sudah dikemas dalam wadah sasetan, sedangkan yang tidak diminum dikemas dalam plastik-plastik ukuran kecil. Totalnya ada enam, lima berupa lulur, dan satunya lagi minyak telon. 

Yang Lain dari Jamu Bersalin
Pilis : Khasiatnya, membantu meredakan sakit kepala dan mata berkunang-kunang pada wanita setelah bersalin. Caranya, lumatkan sedikit pilis dengan air hangat secukupnya, lalu piliskan atau poleskan pada dahi dan pelipis. Lakukan dua kali sehari, pagi dan sore. Biasaya saya memakai pilis setelah wuwung atau mandi pagi, yang saya rasakan, cukup menghangatkan daerah dahi.

Tapel wangi : Khasiatnya, dapat membantu mengencangkan otot perut dan meredakan perut kembung. Caranya, lumatkan sedikit tapel wangi dengan air hangat secukupnya, lalu oles atau poleskan pada perut bagian bawah, setelah itu pakai gurita atau setagen. Biasanya saya pakai tapel wangi setelah mandi, setelah itu baru pakai kendit/bengkung/setagen.

Param beras kencur : Khasiatnya, untuk meredakan pegal linu dan nyeri karena keseleo atau salah urat, serta menyegarkan badan. Caranya, lumatkan sedikit param beras kencur dengan air secukupnya, lalu oleskan pada bagian yang badan yang sakit. Biasanya sebelum tidur, ibu selalu memijat kaki saya (dari paha sampai telapak kaki) dengan menolesi param beras kencur. Yang saya rasakan, panas, lumayan enak dan buat tidur nyenyak hehehe.

Param mustajab : Khasiat dan caranya sama seperti param beras kencur.

Bedak intisari : Khasitanya, membantu menyegarkan dan menghaluskan kulit. Bedak intisari ini semacam bedak dingin atau lulur wajah.

Serba Serbi Pakai Jamu Bersalin Obat Luar
1. Nostalgia masa lalu
Bukan masa lalu saya, lha wong saya baru pertama kali nyobain jamu bersalin yang obat luar. Jadi yang nostalgia itu ibu saya, biasanya pas saya sedang pakai pilis atau tapel wangi, ibu cerita masa lalunya. Termasuk bagaimana meracik jamu, wuwung atau mandi jam 10 pagi di sungai, setelah itu wajib pakai pilis yang dioles di dahi. Jadi, mau tidak mau saya dapat cerita pengalaman ibu saat sesudah melahirkan dulu.
2. Luluran dan pijetan sebum tidur
Kebetulan sekarang saya ditemani ibu, jadi sudah dipastikan saya jarang ngerjain pekerjaan rumah tangga. Ngeunjak ya???bukan ngelunjak, tapi bener-bener nggak boleh kerja sama ibu, jadi bener-bener cuma disuruh jagain si dedek bayi. Setiap malam sebelum tidur, ibu selalu bobokin atau ngelulurin plus mijetin saya sebelum tidur pakai param mustajab. Yang dikasih param biasanya daerah punggung dan kaki, rasanya, uwwww....panas, hangat, dan pastinya bikin nyenyak tidur, beneran, ini nggak bohong hehehe.

Selain jadi tahu banyak hal, ternyata jamu bersalin obat luar ini sudah ada sejak lama, bahkan sejak ibu saya muda dulu. Dan, namanya juga masih sama, pilis, tapel wangi dan param. Kalau bedak intisari, dulunya dikenal dengan nama bedak dingin, sama seperti lulur untuk perawatan wajah.

Teman-teman ada yang pernah pakai jamu bersalin obat luar nggak??


***





Monday, 11 January 2016

Pilih Mana, Ngekos atau Ngontrak?


Pilih mana,ngekos atau ngontrak. Ngomongin soal ngekos dan ngontrak, saya termasuk salah satu penikmat indahnya hidup di kos-kosan dan di kontrakan. Ngekos sejak kuliah dulu, dan baru menikmati dunia kontrakan dua setahun yang lalu. Kalau kos-kosan identik dengan kamar banyak yang berjejeran, kalau kontrakan identik dengan rumah keluarga, atau rumah pada umumnya yang disewakan.

Serba Serbi Jadi Anak Kos
Pertama kali ngekos pas kuliah di Malang beberapa tahun yang lalu,setelah tinggal di asrama satu tahun, baru deh cari kos-kosan. Kos-kosan yang saya pilih bukan seperti kos-kosan pada umumnya yang identik dengan kamar banyak, tapi kebetulan dapatnya yang kos-kosan untuk teman pemilik rumah. Kebetulan pemilik rumahnya sering ditinggal suaminya kerja malam (polisi intel), jadi satu kamar disewakan atau dikoskan. Satu kamar untuk berdua, sudah all in dan komplit, jadi saya hanya bawa barang dan diri saja ke kos tersebut. 

Meskipun bukan seperti kos-kosan pada umumnya, tapi tinggal disini ibaratnya seperti anak kos "emas". Kok bisa??iya, gimana nggak jadi anak kos emas, ibu dan bapak kosnya baik banget. Pagi-pagi pas masih bobok cantik, kadang sudah diketuk pintu sama ibu kos, satu piring nasi goreng siap untuk disantap. Kadang, diajak pergi jalan-jalan, disuruh pakai sepeda poligon bapak kos, jadi sudah dipastikan pas hari libur saya sering sepedaan pagi-pagi keliling UIN dan Brawijaya. 

Beda di Malang, maka beda juga pas ngekos di Siak Riau dua tahun yang lalu. Kalau dulu ngekosnya masih single, tapi yang ini sudah menikah. Kenapa nggak ngontrak rumah??karena waktu itu suami ada rencana dipindah, jadi kami memutuskan untuk ngekos. Yang seru ngekos di Siak Riau itu, kami ngekos bareng anak-anak SMA, seru aja gitu rasanya. Masak dan nyuci baju sambil ngerumpi, kadang teriak-teriak manggil abang penjual es tung-tung hehehe. Serulah pokoknya...

Serba Serbi Jadi Anak Kontrakan
Setelah setahun ngekos, akhirnya kami pindah ngontrak. Kontrakan yang kami sewa bukan seperti kontrakan rumah keluarga pada umumnya (ada ruang tamu, beberap kamar tidur, dapur dll) tapi kontrakan rumah petak (lima deret rumah). Seperti kamar kos-kosan tapi tiga kali lebih besar dan sudah ada isinya, itulah kenapa kami memilih kontrakan ini. Satu kamar ada fasilitas tempat tidur, kamar mandi, lemari, AC dan televisi, tuh kan komplit. Jadi nggak perlu beli-beli lagi, ribet hehehe. Kalau ngekos kan lebih seru dan ramai, kalau ngontrak lebih sepi gitu suasananya, mungkin karena yang punya anak cuma satu jadi kurang ramai ya hehehe.

Kalau disuruh pilih, ngekos atau ngontrak??yaa..lagi-lagi pilihan ya, tergantung situasi dan kondisi.  Apalagi buat saya dan suami yang hidupnya belum jelas alias nomaden hehehe. Sempat beberapa kali  ada tetangga yang mau jual rumahnya, tapi kami belum benar-benar ingin beli rumah atau tanah di Siak, meskipun harganya lumayan daripada di Batam. Tapi....belum tau juga sih, yaaa lagi-lagi rezeki nggak akan kemana, betul nggak??.

Teman-teman pernah ngekos atau ngontrak???


****

Saturday, 9 January 2016

Suka Duka Hidup Berpindah-pindah


Bagi sebagian orang, hidup berpindah-pindah itu bikin ribet. Tapi bagi saya, hidup berpindah-pindah itu impian sejak kecil. Entah ini yang dinamakan impian terkabul atau hanya kebetulan saja, wallahu a'lam. Yaa...intinya, mimpi saya perlahan terwujud, meskipun baru dua pulau, tapi menyenangkan rasanya bisa melihat dunia lebih luas, eaaaaa. Dunia peta Indonesia maksudnya hehehe..

Suka Duka Hidup Berpindah-pindah
Sukanya 
1. Melihat dunia lebih luas
Duh, nggak nguati ya...kalau dulu, saya tahunya cuma desa dan kecamatan di daerah saya, sekarang saya bisa melihat kota/pulau selain Jawa. Namanya juga anak desa, jadi kalau diajak nonton karnaval di kecamatan itu rasanya bahagia banget apalagi kalau diajak jalan ke kota Jombang, duh senengnya plus plus. Sekarang, alhamdulillah, bisa tahu kota Batam dan pulau-pulau kecil disekitarnya, dan bisa keliling/jelajah Provinsi Riau. Selain itu, jadi tau lebih banyak hal-hal yang diluar dugaan. Misalnya, belajar banyak tradisi dan kebiasaan warga setempat, adat, makanan khas dan lain sebagainya.
2. Dapat keluarga baru
Selain jadi banyak tahu tradisi dan adat istiadat daerah setempat, mau nggak mau saya jadi dapat keluarga baru. Mulai dari teman kantor suami (istri & keluarganya), ibu kos (keluarga besarnya), tetangga sekitar kos-kosan & kontrakan, dan kenalan di pasar. Kenalan di pasar??maksudnya??di pasar, terutama di Siak Riau, saya dan suami banyak kenalan. Terutama mbah-mbah, apalagi yang ngomongnya pakai bahasa jawa, berasa banget ketemu saudara dari tanah jawa hehehe. Jadi, mau nggak mau jadi langganan deh, dan seringnya dikasih tambahan, aih, senangnyaa.

Dukanya
1. Meninggalkan keluarga besar
Iya, rasanya itu berat banget (di awal-awal sih), meskipun setiap saat bisa komunikasi lewat video call, tapi tetap beda, apapun itu, hidup adalah pilihan. Jadi, kalau sudah memilih, mari membuat semua lebih indah dan bahagia, betul nggak??.
2. Meninggalkan rumah
Ini ni yang bikin berat banget, meninggalkan rumah. Apalagi kalau sudah punya rumah sendiri, mau disewakan atau di jual rumahnya, bener-bener bikin galau. Tapi berhubung Batam dan Siak Riau dekat, jadi untuk sementara tidak memilih dua-duanya.

Cuma empat, tapi itu sudah mewakili semua. Bisa dibilang hidup berpindah-pindah itu antara senang tapi ribet, senangnya lebih banyak tapi ribetnya dikit sih menurut saya. Karena kita memilih untuk bahagia, apalagi kalau suami ngajak jalan keliling daerah tersebut, tambah deh bahagianya.

Teman-teman punya pengalaman hidup berpindah-pindah nggak dari satu kota ke kota lain??


****



Thursday, 7 January 2016

Jamu Bersalin : Pahit-pahit Seger


Ada yang suka jamu??ayo angkat tangan tinggi-tinggi yang suka, yang nggak suka cukup bilang Uwww paittttt, hehehe. Atas nama orang jawa tulen, saya suka banget sama jamu, mulai dari jamu yang manis kecut sampai jamu yang rasanya pahitnya ampun-ampunan. Kebetulan ibu suka banget bikin jamu sendiri di rumah kalau lagi nggak enak badan atau kalau mau jenguk tetangga/saudara yang sedang sakit. Selain itu, dari kecil saya juga sering dibonceng alm abah ke tacik penjual jamu yang ada di depan pasar di daerah kami. Yang paling ditunggu itu bukan minum jamunya, tapi minum syrup jeruknya. Jadi, setelah meneguk segelas jamu, langsung minum segelas kecil syrup jeruk dan  pulangnya dapat bonus satu biji permen, seru pokoknya..

Jamu Bersalin : Pahit-pahit Seger
Kata orang yang nggak suka jamu, jamu itu pahit. Eits, jangan salah, ada juga jamu yang manis asem seger (jamu kunir asem) dan pedas manis seger (jamu beras kencur). Nah, kebetulan setelah melahirkan, saya dikirimi kakak dari jawa jamu set bersalin. Isinya ada dua macam, jamu bersalin yang untuk di minum dan obat luar. Jamu bersalin ini diminum selama kurang lebih 40 hari. Ada 5 kotak dengan tiga warna berbeda, merah muda, kuning dan biru.  Setiap kotak berisi 10 saset, satu hari diminum dua kali. 
Kotak merah muda
Khasiatnya untuk membantu memelihara kesehatan rahim setelah melahirkan atau proses persalinan. Jamu ini diminum mulai hari ke 4 sampai hari ke 8, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Kotak kuning
Khasiatnya membantu mengencangkan otot perut dan membantu memelihara kesehatan ibu setelah bersalin. Jamu ini diminum mulai ari ke9 sampai hari ke 28, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.
Kotak biru
Khasiatnya membantu melancarkan air susu ibu. Jamu ini dimunim mulai hari ke 29 sampai hari ke 38, diminum dua kali sehari, pagi dan sore.

Tips Agar Jamu Bersalin Tidak Pahit
Sudah dipastikan kalau jamu set bersalin ini rasanya pahit semua, pernah sekali saya ngeracik sendiri, menyeduh dengan air lalu meminumnya langsung. Duh, Gusti...rasanya...pahit euy, tapi sukses dan berhasil masuk perut dengan sekejap kok hehehe. Nah, besoknya ibu yang ngeracik jamunya buat saya, tapi rasanya kok nggak pahit ya. Justru pahit manis seger gitu, pas saya tanya ke ibu, ternyata jamunya dicampur dengan gula asem. Pantesan langsung habis, glek glek glek hehehe. 

Kata ibu, dulu setelah melahirkan dari anak pertama sampai kelima, minum jamu set bersalinnya pakai campuran gula asem. Konon manfaat dari gula asem sendiri itu untuk melancarkan darah dan buang air besar. Jadi, nggak perlu takut lagi kan kalau minum jamu pahit, bisa dicampur sama gula asem, jadinya pahit-pahit seger deh. 

Teman-teman ada yang suka minum jamu??


*****


Monday, 4 January 2016

Perbaikan Gizi di Rumah Sakit


Seumur-umur, ini kali kedua saya masuk rawat inap di rumah sakit. Yang pertama pas SMP di Ponorogo, waktu itu saya kena gejala tipus, kurang lebih semingguan tinggal di RS Aisiyah Ponorogo. Nah, yang kedua baru aja beberapa minggu yang lalu saya lahiran di RS Awal Bros Batam. Itupun mendadak masuk UGD, gara-gara air ketuban pecah sebelum waktunya, jadilah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Nggak lama, cukup tiga hari tiga malam. 

Perbaikan Gizi di Rumah Sakit
Kenapa harus di rumah sakit perbaikan gizinya??bukannya di rumah sudah makan makanan yang bergizi??apalagi saya penyuka sayur dan buah-buahan. Mungkin kalau di rumah masak sayur dan lauk pauknya terserah kita, bisa sayurnya cuma satu macam atau lebih, bisa juga lauknya cuma tahu tempe atau kadang cuma ikan asin aja, xixixixi ketauan nih demen makan ikan asin. Kalau lagi rajin masak, bisa jadi komplit banget, mulai dari sayur, lalapan, sambal, lauk pauk yang banyak (ada tahu, tempe, ikan, kerupuk). Kadang kalau lagi malas, cukup bikin nasi goreng pakai telur ceplok aja udah cukup, atau goreng ikan asin bikin sambel terasi, udah, gitu aja udah nikmat banget rasanya.

Nah, pas saya rawat inap beberapa minggu yang lalu, sempat menikmati banget rasanya makan enak di rumah sakit, loh??. Padahal nyeri jahitan lahiran normal masih kerasa banget, gerak dikit sakit, miring kanan sakit, apalagi duduk, tapi nggak tau saya yang doyan makan atau menunya yang enak, jadi saya lahap banget makannya hehehe. Satu hari menunya beda-beda, ada makan utama (sarapan, makan siang & makan malam), dan ada camilan atau snack. Untuk camilan, satu hari dikasih dua kali, jam 10.00 dan jam 14.00. Setiap menu ada tulisan nama dan kandungan gizinya, wah seru ya, kita jadi tahu jumlah gizi yang masuk ke dalam tubuh. Istimewanya, kita bisa pesan sarapan sesuai dengan pilihan yang ada, jadi pas mbak-mbak yang ngantar makan malam datang, dia tanya kita, mau sarapan apa. Bener-bener dimanja ya hehehe.

Tiga hari tiga malam makan enak, mau nggak mau bisa jadi referensi menu makanan buat saya selama masa menyusui. Iya, karena menu-menu yang dihidangkan di rumah sakit memang khusus untuk masa pemulihan dan ibu menyusui. Lumayan kan bisa niru menu makanan. Ohya, dibawah ini saya kasih contoh menu makanan satu hari selama di rumah sakit.
Sarapan (06.30) : Bubur ayam - teh hangat
Snack pagi (jam 10.00) : Puding buah (puding coklat, potongan buah melon, pepaya dan kuah jus jambu plus susu)
Makan siang (11.30) : Nasi - rendang daging - telur puyuh bumbu - tim tahu - sayur bening - buah apel
Snack sore (14.00) : Roti gulung - teh hangat
Makan malam (17.00) : Nasi - ayam goreng - bistik tempe - sayur sop

Tuh kan??gimana menunya??bikin kemlecer kan??saya aja yang sakit makin lahap makannya apalagi yang nggak sakit hehehe.

Teman-teman punya pengalaman makan enak alias perbaikan gizi nggak selama di rawat di rumah sakit???hehehe...



****








Friday, 1 January 2016

hmzwan.com di Tahun 2015


Nggak kerasa, ternyata sudah tahun 2016 aja. Perasaan baru aja kemarin tahun baruan keliling kota Siak Riau, eh sekarang udah ganti tahun 2016. Waktu berjalan dengan cepat, tapi kok saya masih gini-gini aja ya, apa kabar dengan blog www.hmzwan.com tahun ini??Stop dulu ngomongin blog tahun ini, tahun kemarin apakah blog ini masih gitu-gitu aja atau sudah ada perkembangan??ecieee...

Tentang Siak Sri Indapura - Riau
Kalau tahun 2014 ada program ngeblog 5 blogging days in a week, maka tahun 2015 nggak ada program ngeblog yang jelas. Dari yang awalnya setiap postingan tertata setiap hari, jadi semakin menyempit aja ulasannya. Bukan karena apa-apa, tapi lebih nyaman nulis tentang hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan yang sederhana. Berhubung mulai tahun 2014 saya tinggal di kota Siak Sri Indrapura - Riau, entah karena terlalu exited sama kota kecil yang indah di setiap sudutnya, jadi apapun yang saya jumpai di jalan, maka jadilah sebuah tulisan di blog ini. Keinginan yang sederhana, hanya ingin memperlihatkan bahwa ada kota kecil yang indah, jauh dari keramaian kota, mempunyai tradisi yang kental dan kota itu bernama Siak Sri Indrapura - Riau. Atas nama "mumpung", mumpung saya diberi kesempatan menjelajahi kota Siak, mumpung saya masih di Siak dan mumpung bisa ngeblog. Jadi, saya memanfaatkan momen ini dengan baik. Kalau teman-teman butuh info tentang Siak Riau, silahkan klik aja labels Siak - Riau yang ada di sidebar sebelah kanan. Mungkin karena saya sering mengulas tentang Siak Riau, banyak teman-teman yang manggil saya "Duta Siak" hehehe. Assikkk.....

Berkah Ngeblog
Berkah itu ziyadatul khoir, atau bertambah kebaikan. Alhamdulillah niat awal ngeblog dari zaman kuliah dan ngajar dulu masih tertata dengan rapi sampai sekarang, nggak muluk-muluk, hanya untuk berbagi, ngak lebih. Berkah ngeblog diantaranya, makin bertambah kenalan, teman, bacaan, ilmu dari banyak tulisan teman-teman blogger, dan masih banyak lagi. Kalaupun ada yang mbak-mbak/mas-mas yang diam-diam melirik dan menggandeng lewat email/telpon atau sms, Alhamdulillah, artinya blog ini diberi kepercayaan. Tahun 2015, blog ini benar-benar terasa berkahnya, hamdan syukrillah. Mulai dari review produk, job review, dan yang terakhir endorse. Terima kasih banyak buat teman-teman yang sudah memberi kepercayaan pada blog ini. So, jadi makin semangat kan ngeblognya??^^

For Every Step has its own story
Karena setiap langkah memiliki cerita sendiri, jadi sudah dipastikan, kalau blog ini isinya apa aja yang sesuai dengan pengalaman yang saya alami. Tahun 2015 lebih banyak isinya tentang jalan-jalan, makan-makan, explore kota Siak Riau dan satu lagi tentang kegiatan memotret (khususnya makanan) saya menggunakan kamera handphone.

Apapun itu, tahun 2015 menjadi tahun yang luar biasa buat kegiatan ngeblog saya. Semoga di tahun 2016, bisa lebih baik lagi, mulai dari kegiatan ngeblognya, konten blognya, dan yang paling penting, harus banyak belajar lagi tentang dunia blogging. Jadi, mari hargai setiap kesempatan yang ada.


*****









Monday, 28 December 2015

Hal-hal yang Tak Terlupakan Selama Proses Kehamilan


Selama menjalani proses kehamilan, rasanya banyak hal yang tidak terlupakan. Mulai dari kebiasaan yang biasa, tidak biasa sampai hal-hal yang menurut kita aneh, tapi rasanya menjadi suatu hal baru yang menyenangkan. Betul tidak??kapan lagi menikmati hal-hal yang indah saat menjalani proses kehamilan, meskipun kadang membosankan, jenuh dan pingin cepat-cept berlalu tapi menikmati rasanya lebih menyenangkan dibanding mengeluh terus-terusan. 

Hal-hal yang tak terlupakan selama proses kehamilan
Kejutan
Siap sangka, selama bertahun-tahun kami menunggu, akhirnya kejutan datang di bulan mei. Saya telat datang bulan dan alhamdulillah Allah mengijabahi do'a-do'a kami. Hamdan syukrillah..Untuk teman-teman yang sedang menunggu keajaiban, semoga do'a-do'a yang dilangitkan segera diijabah, aamiin. Terus berusaha, jangan berhenti berharap.
Mabok
Nggak lucu ya kalau hamil itu nggak ada sensasi maboknya hehe. Kalau saya maboknya nggak sampai teler dan nggak bisa turun dari kasur, tapi mabok biasa, pusing, lemas dan malas masak atau anti banget sama bau bumbu dapur. Jadi, selama kurang lebih tiga bulan, saya beli makan terus, everyday nasi padang hahaha. Lha gimana nggak nasi padang, di Siak semua warung makan ya jual nasi padang hehehe.
Mulai masak
Sudah mulai masak gara-gara baca status suami di bb, "kangen masakan istri". Entah tiba-tiba esok harinya saya  pingin masak, nggak tega rasanya lihat status suami di bb hehehe. Akhirnya pas bulan puasa saya rajin masak, menunyapun itu-itu aja. Sayur bening, sayur sop, sayur asem, dan capcai. Pokoknya yang berkuah, seger gitu kalau makan pakai kuah, nafsu makan bertambah.
Terkepung asap
Waktu lagi musim asap di Riau, saat itu saya masih tinggal di Siak Riau. Mulai dari asap yang biasa sampai asap yang masuk ke rumah. Rasanya ngeri banget, apalagi pas lagi hamil. Jadi selama musim asap saya seringnya di rumah terus.
Keluar bercak
Pernah sekali keluar bercak, gara-gara kecapekan ngantar teman jalan. Alhamdulillah sorenya pas kontrol dan nggak masalah, disuruh banyak istirahat dan minum obat penguat kandungan.
Ngungsi ke Batam
Selain gara-gara asap di Riau yang semakin hari semakin tebal, akhirnya memutuskan untuk ngungsi dan pulang ke rumah yang ada di Batam. Selain demi kesehatan si jabang bayi, juga biar aman. Meskipun di Batam juga terkena dampak asap tapi nggak pekat seperti di Riau.
BB cepat naik
Mulai masuk kehamilan ke 7 bulan, rasanya berat badan ibu dan bayi mulai naik drastis. Khususnya buat saya nih, perasaan biasa aja tapi semenjak hamil bulan ke 7 kok perasaan berat badannya cepat naik. Yaa....apapun itu, sya menikmatinya.
Baju banyak yang nggak muat
Dari sekian banyak baju yang saya punya, dan satu lusin lebih gamis yang ada di lemari, cuma dua gamis saja yang cukup waktu hamil ke 7-8 bulan. Uwwww....untung banyak daster longgar, jadi jalan paginya tetep dong pakai daster hehehe.
Pakai sandal jepit
Dua sepatu slip on nggak muat, padahal kaki saya nggak bengkak. Jadi mau nggak mau kemanapun saya pergi, mulai kontrol ke dokter, jalan-jalan ke mall dan ke pasar pakai sandal jepit hehehe. 
Nggak keturutan beli bakso
Sehari sebelum saya lahiran, sore-sore pingin banget makan bakso, tapi berhubung sampai maghrib abang tukang bakso nggak lewat. Jadilah tertunda ngidamnya hehehe.

Yang terakhir nggak nguati ya, nggak keturutan beli bakso hehehe. Sampai sekarang juga belum beli bakso, padahal abang tukang bakso setiap hari lewat hehehe. 
Teman-teman ada yang punya pengalaman serupa???


***





Sunday, 27 December 2015

Mengenal Tradisi Jawa Pasca Melahirkan

Kemarin siang tetangga datang ke rumah, dua orang dengan membawa satu anak. Dua-duanya orang Palembang tapi yang satu blasteran Palembang Jawa. Kebetulan saya masih di tempat tidur nemenin si baby Khaizu, setelah pintu dibuka oleh ibu, tetangga yang blasteran Palembang jawa (sebut saja mbak H) langsung menuju dapur sambil bilang.
"Anteee....selamat yaaaa, bentar , kami mau ke dapur dulu, biasa tradisi orang Jawa hehehe..."
Saya baru tahu tradisi ini, kalau menjenguk bayi yang baru lahir harus ke dapur dulu baru nemuin ibu dan bayinya. Nggak sampai situ aja, setelah bertemu saya dan si baby, mbak H minta bedak baby, lalu dioles ke muka buat bedakan. Unik ya....saya yang Jawa tulen malah baru tau hehehe. 

Ngomongin soal tradisi, bagi sebagian besar orang Jawa, mereka percaya dengan apa yang diturunkan atau diwariskan oleh nenek moyang mereka. Beberapa tradisi Jawa pasca melahirkan diantaranya :

Brokoan
Brokoan atau bancaan atau slametan. Dilakukan pas hari H atau ketika bayi lahir atau sehari setelah bayi lahir. Kalau di Jawa semacam kenduren atau undang-undang tetangga, tidak banyak, 10 orang saja, dan khusus perempuan. Pas saya tanya ke ibu, "kok perempuan saja yang diuandang" dengan enteng beliau menjawab "cek wong wedok payu kenduren hahaha", maksudnya biar orang perempuan bisa menikmati kenduren, karena biasanya kenduren kan yang diundang identik dengan bapak-bapak. Entah itu jawaban beneran atau cuma guyon hehehe. Brokoan ini biasanya bikin asahan atau tumpeng, isinya nasi, urap-urap, tahu, tempe, ayam, telur, mie dan sayur lodeh. Setelah berdo'a bersama baru makan bareng dan sisanya bisa dibawa pulang.

Pupak puser 
Pupak puser atau copot udel atau lepas puser bayi. Dilakukan ketika pusar bayi lepas, biasanya orang rumah langsung bancaan atau slametan membuat bubur menir. Menir itu semacam beras yang ukurannya kecil, lalu di masak menjadi bubur. Kalau nggak ada menir bisa pakai beras biasa. Setelah di masak, adonan bubur dibagi menjadi dua, yang satu dibiarkan warna putih dan satunya lagi dikasih campuran gula merah, jadilah bubur abang atau merah. Kalau di Jawa, biasanya bubur disajikan di piring yang dialasi dengan daun pisang, bubur putih di taburi irisan gula merah dan kelapa parut muda. Kebiasaan di rumah, bubur merah putih ini diberikan kepada anak-anak tetangga. Kebetulan kemarin pas pupak puser, bikin bubur merah putih 10 porsi, dibagikan ke anak-anak satu blok saja.

Pendak pasaran bayi
Pendak pasar bayi ini hampir sama dengan pupak puser, tapi yang ini ada acara slametan atau aqiqah. Kalau nggak bisa, bisa dilewati atau diganti hari lain.

Selapan
Selapan itu pendak lahir bayi, hari ke 36. Dilakukan dihari ke 36, dibuatkan tumpeng untuk bancaan atau selametan. Ngundang tetangga 10 orang, bisa perempuan atau laki-laki.

Serba selamtean ya orang Jawa hehehe, kebetulan karena saya di Batam, jadi baru ngerasain  slametan pupak puser atau bikin bubur merah putih. 

Kalau teman-teman, di daerahnya punya tradisi kental pasca melahirkan nggak??ayo dong cerita...


***


Saturday, 26 December 2015

Mendadak Lahiran, Kok Bisa??


Bagi saya, bulan desember itu bulan kelahiran. Iya, karena saya lahir di awal desember, tepat di hari pertama dibulan desember, yaitu tanggal 01. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan desember pasti berhamburan dengan banyak do'a dari teman-teman. Bulan ini menjadi bulan yang deg-deg'an buat saya, karena prediksi dokter, bulan depan saya lahiran. Tepatnya tanggal 18 januari 2016, kebayang kan gimana saya getolnya jalan pagi keliling komplek, atau kalau nggak ya jalan kaki belanja di pasar depan. Makan makanan yang bergizi tentunya dan masih banyak hal yang saya lakukan agar bisa lahiran normal nantinya. Konon katanya kalau mau lahiran normal harus banyak bergerak, banyak aktifitas tapi jangan sampai kecapekan. Setidaknya buat saya yang pengangguran, harus banyak bergerak, lha wong nggak ngapa-ngapain di rumah. Jadi harus banyak bergerak, mulai jalan kaki, masak, ngepel sampai berkebun di taman sepetak depan rumah. Demi apa??demi cari kerjaan hehehe..


Mendadak Lahiran, Kok Bisa??
Mungkin teman-teman yang penasaran dengan cerita sebelumnya, bisa baca dua postingan saya sebelum ini. Ceritanya, tanggal 17 desember 2015 pukul 21.00 saya ingin buang air kecil tapi tiba-tiba pas pertengahan keluar cairan muncrat dan sedikit darah yang mengalir di paha. Dengan suasana nggak karuan, akhirnya saya, suami dan ibu bergegas packing baju bayi, baju saya dan segera naik mobil menuju rumah sakit terdekat. Sebenarnya di komplek kami tinggal ada teman yang berprofesi sebagai bidan tapi karena keluar cairan yang terus menerus akhirnya langsung menuju ke rumah sakit. 

Setelah sampai rumah sakit, suami langsung memarkir mobil di UGD. Setelah menjalani pemeriksaan dan beberapa tes lab. Pukul 24.00 dokter kandungan saya, dokter Indri datang. Setelah melakukan USG, ternyata ketuban saya pecah sebelum waktunya. Ada dua opsi, antara lahiran normal sama tindakan operasi. Jika tidak ada tanda-tanda kontraksi alami maka mau tidak mau operasi cesar. Dari pukul 22.00 saya sudah merasakan yang namanya konraksi, itupun jeda waktunya semakin kesini semakin cepat. Rasanya mules nggak karuan, seperi ada sesuatu ukuran besar yang mau keluar. Karena saya sering kesakitan, akhirnya dokter Indri melakukan cek dalam, ternyata sudah bukaan 6. 

Dengan bantuan dua suster akhirnya saya dibawa di ruang bersalin, sepertinya di lantai tiga. Selama di perjalanan, rasanya masih sama, mules nggak karuan. Semakin kesini semakin kerasa ada yang mau keluar. Setelah sampai ruang bersalin, saya dipindahkan di tempat tidur bersalin. Masuk ruang bersalin kurang lebih pukul 01.00, sementara dokter Indri dibantu dengan bidan mempersiapkan segala hal, ibu dibantu suami mencopot kalung yang saya pakai saat itu. Semakin kesini saya semakin kesakitan dan rasanya sesuatu itu mau keluar. Yaa..ibaratnya udah di depan pintu gitu hehe. Pukul 02.25 saya merasakan hal yang diceritakan banyak orang, kalau lahiran normal itu pas bayinya keluar, seperti mengeluarkan sesuatu yang besar, rasanya lega banget. Iya, Alhamdulillah dedek bayi lahr dengan sehat dan selamat. Hamdan syukrillah...

Alhamdulillah bahagia luar biasa rasanya, meskipun maju sebulan, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan cepat. Iya, katanya prosesnya tergolong cepat yaitu 5 jam, bisa normal pula. Alhamdulillah, semoga saya dan dedek bayi selalu diberi kesehatan aamiin...


***



Friday, 25 December 2015

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya


Ngomongin masalah darah tinggi, buat saya itu hal biasa, karena bapak mertua punya riwayat darah tinggi dan beberapa saudara juga ada yang mengalami hal serupa. Tapi bagaimana kalau mendadak kita kena darah tinggi waktu hamil tua dan beberapa menit sebelumnya mendadak pula ketuban pecah sebelum hari H-nya. Heummm.....

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah 
Ketuban pecah sebelum hari atau waktunya adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum waktunya atau proses persalinan. Dimana cairan ini keluar dengan deras tidak bisa ditahan seperti buang air kecil pada umumnya. Sebenanrnya untuk tanda-tanda dari ketuban pecah sebelum waktunya bisa dirasakan oleh sebagian ibu hamil, misalnya merasa demam, nyeri perut, denyut jantung yang lebih cepat dan lain sebagainya. Tapi yang saya alami beberapa waktu yang lalu, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan seperti yang disebutkan atau yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Cuma waktu itu yang saya rasakan adalah badan merasa capek karena perut sudah besar dan susah untuk tidur pulas, miring kanan nggak nyaman, miring kiri capek karena terus-terusan, apalagi terlentang, sungguh jauh dari rasa nyaman. Selain itu tidak ada, kronologisnya, malam hari pukul 21.00 saya ingin buang air kecil dan tiba-tiba ada muncratan dari vagina dan sedikit darah yang mengalir di paha. Setelah itu cairan ketuban mengalir deras tidak bisa di tahan, bahkan di mobilpun masih keluar meskipun tidak sederas saat berdiri.


Setelah dilakukan beberapa tes, diantaranya tes darah, tensi (tinggi 160, langsung di infus dan dipasang oksigen), tes NST atau mengecek denyut jantung janin, dan tes urin. Untuk tes urin sendiri, cairan yang saya beri ke suster, tidak berwarna kuning atau jernih seperti cairan pipis tapi ini lebih ke keruh, kotor dan ada gumpalan darah kecil.

Kurang lebih dari pukul 22.30 saya sudah merasakan perut mules, jedanya dari waktu ke waktu meningkat, mulai dari 20 menit sampai 5 menit. Pukul 24.00 dokter kandungan saya datang, namanya dokter Indri. Setelah melihat keadaan saya di ruang ujung, tiga orang suster memindahkan saya ke ruangan UGD yang ada alat USGnya. Setelah di USG, ternyata cairan yang keluar adalah air ketuban. Dibagian bawah air ketubannya sudah menipis sedangkan dibagian atas masih banyak. Penyebab darah tinggi adalah karena ketuban pecah sebelum waktunya yang menyebabkan ada penyempitan. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang yang saya alami dengan beberapa hasil tes yang dilakukan, ada dua pilihan yaitu operasi cesar atau menunggu janin keluar dengan sendirinya (karena saya sudah merasakan kontraksi yang meningkat dari waktu ke waktu).

Observasi tindakan dilakukan dari pukul 24.00 atau ketika dokter Indri datang, nantinya saya akan lahiran saat itu juga atau ketika ada sesuatu hal maka saat itu juga saya harus di operasi. Sesekali suami menenangkan saya dan menawarkan air mineral, tapi mungkin karena sakit nggak karuan jadi hilang nafsu untuk minum. Rasanya bener-bener nggak karuan, perut mules, pokoknya pasrah aja deh saya.

Teman-teman ada yang pernah mengalami hal serupa nggak??atau pernah dengar kejadian yang sama gitu??


****










Thursday, 24 December 2015

Mendadak Masuk Ruang UGD

Ceritanya, saat itu kehamilan saya masuk di trimester ketiga akhir, artinya sedang menunggu masa-masa menegangkan. Meskipun masih beberapa minggu lagi, tapi entah rasanya di minggu-minggu  tersebut badan saya sudah mulai sakit. Badan sering capek, kaki kadang bengkak (tapi nggak bengkak banget), pinggul sudah mulai kerasa capek banget, nggak kuat jalan keliling komplek tapi tetep jalan pagi tapi udah ngos-ngosan gitu sampai rumah. Sampai pada akhirnya, tepat tanggal 17 desember 2015 kurang lebih pukul 21.00, pas saya buang air kecil ke kamar mandi. Tiba-tiba merasakan buang air kecil yang tidak biasa, awalnya buang air kecil seperti biasa tapi langsung ada yang muncrat dan mendadak saya dikagetkan dengan kucuran darah (kurang lebih 1 sdm) di kaki. Spontan saya teriak memanggil suami, setelah telpon bulek, saat itu juga, saya, suami dan ibu langsung beberes untuk pergi ke rumah sakit terdekat dari rumah, Rumah Sakit Awal Bros. 


Mendadak Masuk Ruang UGD
Saat di dalam mobil, suami menenangkan saya. Sedangkan saya, antara bingung, sedikit cemas, banyak istighfar dan berpikir positif "nggak usah cemassemua akan baik-baik saja". Kurang lebih pukul 21.30 suami langsung memarkir mobil di depan ruang emergency atau UGD, sementara suami memarkir mobil. Saya dan ibu berjalan ke ruang UGD berdua. Saat itu, cairan masih banyak yang mengucur deras dari balik jubah hamil yang saya kenakan, bukan seperti buang air kecil tapi cariran tersebut mengucur dengan derasnya, tidak bisa di tahan pokoknya. Bedanya dengan air kencing, kalau buang air kecil kan bisa di tahan tapi kalau cairan ini tidak bisa ditahan alias ngucur terus. 

Setelah memanggil suster, salah satu dari mereka menanyakan nama, taggal dan tahun kelahiran. Selanjutnya saya langsung dibawa di satu kamar, suster menyuruh saya untuk tidur di atas kasur yang sudah dilapisi dengan perlak. Satu persatu suster datang, pertama menanyakan awal mula kejadian, dilanjutkan dengan tensi darah, tes urin, tes darah dan yang terakhir dilakukan NST yaitu mengecek detak jantung bayi. Setelah dicek tensi darah, ternyata saya mengalami darah tinggi yaitu 160, padahal hari-hari sebelumnya tensi darah saya normal yaitu 110 atau 120. Satu suster berbeda datang dengan membawa alat NST, semacam alat untuk memeriksa detak jantung dan aktivitas janin dalam kandungan. Tes NST dilakukan selama 30 menit, dengan meletakkan sabuk dan dua alat bundar di atas perut.

Kebetulan di ruangan yang saya tempati hanya ada saya sendiri, jadi tidak seperti ruangan UGD pada umumnya yang ramai. Mungkin karena diluar ruangannya sudah habis, maka saya ditempatkan di ruangan paling ujung. Setidaknya saat itu saya lumayan tenang meskipun cairan masih terus mengalir dan rasa pingin buang air kecil yang terus menerus. Pukul 12.00 malam, dokter kandungan saya datang, setelah melihat semua hasil tes, saya dipindah di ruangan UGD yang lain. Di USG, ternyata air ketuban yang ada di bawah sudah menipis tapi di bagian atas masih banyak. Waduh.....

Nah, disinilah ketegangan ruangan UGD mulai terasa. Banyak pasien dan suster yang wira-wiri, sambil menunggu dokter yang kesana-kemari, saya perbanyak istighfar sambil menahan sakit yang mulai terasa di dalam perut. Duh, Gusti...semoga semua baik-baik saja.

Teman-teman ada yang pernah mendadak masuk ruang UGD nggak???


****




Tuesday, 22 December 2015

Balada Mencari Dokter Kandungan


Don't lose hope, jangan berhenti berharap. Mungkin tiga kata tersebut sangat cocok untuk saya dan suami. Iya, ketika pernikahan yang sudah berjalan sekian tahun tapi Allah belum memberikan satu amanah bernama anak, artinya Allah sangat sayang kita. Lelah itu pasti, tapi jangan lupa tetap berharap, pasrah dan ikhlas. Alhamdulillah, tahun ini menjadi tahun yang berlimpah berkah, karena dengan kepasrahan dan keihkhlasan, tiba-tiba saya telat haid dan positif hamil, hamdan syukrillah. Setelah tahu positif hamil dengan cara mengecek menggunakan testpek, pergi ke bidan dan opsi terakhir adalah ke dokter. Dan hasilnya sesuai dengan dugaan suami, alhamdulillah saya hamil.  

Balada mencari dokter kandungan
Siak - Riau. Ketika saya hamil, posisi masih di Siak Riau. Setelah bertanya ke beberapa teman, ada dua rekomendasi  dokter kandungan, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.  Dua-duanya praktek di rumah sakit dan pribadi, setelah mencari informasi nama dokter kandunga perempuan, ternyata saya kurang sreg. Kenapa??dulu saya pernah periksa dan konsultasi masalah ingin punya anak dengan dokter tersebut (panggil dokter A), tapi ternyata dokternya kurang ramah dan nggak bisa jaga privasi pasien. Konsultasi dengan pintu terbuka sedangkan di luar banyak sekai pasien, suara dokternya sangat keras, nggak sabar, dan membiarkan suster wira-wiri melihat kami saat konsultasi. Heum....ini benar-benar menyebalkan.

Setelah telpon dan tanya ibu kos lama yang baru aja melahirkan, akhirnya saya diberi rekomendasi dokter Hendri (laki-laki). Setiap sore membuka praktek dokter di daerah Kwalian, lumayan ramai pasiennya dan dokternya sabar. Akhirnya saya dan suami mencoba konsultasi untuk pertama kalinya ke dokter Hendri, alhamdulillah cocok. Dokternya sabar dan ramah sekali. Sebenarnya pingin cari dokter perempuan, tapi berhubung kami tinggal di Siak, lumayan sedikit referensi, jadinya apa boleh buat. Pilihan jatuh ke dokter Hendri, saya konsultasi ke dokter Hendri mulai dari awal kehamilan sampai hamil 7 bulan akhir. Alhamdulillah, dokternya sesuai harapan, yaitu sabar dan ramah. Setiap selesai konsultasi selalu dikasih laporan catatan perkembangan janin yang ditulis di buku kehamilan.

Batam - Kepulauan Riau. Di kehamilan 7 bulan akhir saya pindah ke Batam, rencananya pingin melahirkan di sana. Selain di rumah sendiri, nggak ribet dan lebih santai rasanya. Mungkin kalau di Siak Riau, jauh sama tetangga, kurang nyaman dan jauh dari mana-mana. Kalau di Batam lebih nyaman pastinya, selain ada saudara dan daerah kota, jadi kalau mau kemana-mana dekat. 

Konsultasi pertama jatuh ke rumah sakit swasta dekat rumah (20 menit), karena dulu periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun disini, jadi sekalian aja. Sebelumnya ketika saya dan suami periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun dengan dokter laki-laki, tapi sekarang pilih dokter perempuan, namanya dokter Indri. Lagi-lagi saya dipertemukan dengan dokter yang sabar dan ramah banget, dokternya asik, informatif, pokoknya cocok bangetlah. Saya konsultasi ke dokter Indri mulai dari awal kehamilan 8 bulan sampai sekarang, alhamdulillah orangnya masih sama, sabar dan ramah banget.

Kadang, mencari dokter yang sesuai dengan harapan itu gampang-gampang susah. Tapi, terkadang sekali bertemu dengan dokter yang sabar dan ramah itu rasanya senang banget.
Teman-teman, punya pengalaman dapat dokter yang sabar dan ramah nggak atau malah ketemu yang nggak sreg??ayo dong cerita...


***








Monday, 21 December 2015

Tempat Ngobrol Sore Asik di Siak Riau

Sudah bulan desember, artinya akhir tahun 2015 sudah di depan mata. Lama nggak cerita tentang kota kecil nan indah bernama Siak Sri Indrapura - Riau, rasanya mendadak rindu nggak karuan. Padahal baru dua bulan meninggalkan kota tersebut, tapi rasanya kok kangen banget ya. Banyak hal yang membuat saya rindu dengan kota Siak, mulai dari suasana kotanya yang sepi, nggak ada macet, nggak ada kendaraan umum (seperti angkutan umum ataupun bis), sampai rindu dengan suasana sore di Siak. Emang ada apa di Siak kalau sore??nggak ada apa-apa sih, cuma kalau sore itu banyak warga yang jalan-jalan atau menghabiskan waktu di spot-spot tertentu. Mau tau tempat ngobrol sore asik di Siak - Riau??cus....ini infonya^^.

Turab
Salah satu tempat ngobrol favorit di sore hari yang masih menjadi andalan saya dan suami adalah duduk manis di daerah turab. Disini banyak deretan tempat ngobrol berbayar atau warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman yang bervariasi. Menjadi favorit karena kita bisa melihat aktivitas warga di sungai Siak, mulai dari kapal tongkang yang mengangkut kayu, speedboat dari Siak ke Pekanbaru (begitu juga sebaliknya), anak-anak sekolah yang latihan dayung sampan, melihat kegiatan para pemancing ikan di pinggir sungai Siak, sampai menikmati pemandangan yang sangat indah yaitu matahari terbenam atau sunset. 

Turab, sungai Siak dan matahari terbenam
Taman Tengku Mahratu
Salah satu taman yang asri di kota Siak Riau, letaknya di depan Istana Siak atau tepatnya di samping lapangan depan Istana Siak. Selain menjadi area parkir mobil untuk para pengunjung yang akan melihat Istana Siak, taman ini juga menjadi tempat yang asik untuk berkumpul dengan keluarga. Biasanya banyak pengunjung yang menggelar tikar diatas rumput dekat sungai kecil yang mengalir dari sungai Siak. Satu lagi, kalau lagi libur biasanya di sungai tersebut juga banyak pemancing yang memancing dengan alat pancing sederhana lo, nggak hanya sendiri tapi sama anak-anaknya. 


Daerah pecinan
Kebetulan pertengahan tahun 2015 saya dikagetkan dengan suasana baru di daerah pecinan atau pasar lama, mendadak tempat yang dulu hanya sungai sekarang berubah jadi tempat wisata yang bagus dan ramai. Lokasinya tepat berada di depan klenteng pasar lama, lumayan luas, dan asik buat duduk manis menikmati suasana sungai Siak. Yang khas disini adalah suasananya, rumah-rumah yang berada di sekitar dicat berwarna merah menyala. Disini juga bisa berburu sunset lo, kalau lapar nggak usah bingung, karena disini banyak banget yang jual makanan ringan. Mulai dari snack, minuman kaleng, botol sampai kerupuk kuah camilan khas Riau. Kerupuk singkong yang ukurannya lebar, diberi bihun goreng lalu di siram dengan kuah semacam kuah sate padang. Heum..nikmat.


Jembatan Siak
Ikon kota Siak Riau, namanya jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Cantik kan namanya??jembatan ini berdiri kokoh diatas sungai Siak. Di resmikan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 agustus 2007. Setiap waktu ada saja warga/pengunjung luar kota dan daerah yang sengaja berhenti di pinggir jembatan untuk selfie. Padahal sudah ada larangan bahwa kendaraan tidak boleh berhenti di tengah jembatan Siak, tapi banyak yang tidak memperdulikan larangan tersebut. 

Kalau mau lebih santai, kita bisa ngobrol dan duduk manis di pinggir jembatan Siak. Tentunya harus jalan kaki dari bawah, kendaraan bisa diparkir di daerah islamic center atau masjid raya. Karena memarkir kendaraan di pinggir jalan itu berbahaya bagi pengendara yang lain, jadi pilih yang aman aja kalau mau selfie atau melihat suasana kota siak dari atas jembatan. 


Kalau di daerah teman-teman ada nggak tempat ngobrol sore yang asik??


***