Saturday, 17 October 2015

4 Hal yang Dilakukan Tukang Potong Rumput Panggilan


Finally, Batam. Hal yang paling sedih ketika melihat rumah selama berbulan-bulan ditinggal adalah melihat taman dua petak di depan rumah yang mendadak tertutup oleh rumput liar sepanjang satu meter. Kaget aja rasanya, bener-bener rumah suwung tanpa penghuni. Kebetulan yang bersih-bersih rumah pulang kampung selamanya, jadi, yaaa begitulah. Untung aja saya masih nyimpan nomor telpon tukang potong rumput panggilan yang dulu pernah dikasih tetangga, jadi, pagi-pagi saya coba telpon dan Alhamdulillah bisa datang ke rumah. Mau bersihin sendiri kok rasanya capek banget, selain drama dua hari sebelumnya harus PP Siak-Pekanbaru, lanjut naik kapal ferry selama setengah hari, dan jadwal suami padat juga mau ke Jawa.  Jadi, pilih yang praktis deh, ahhieyyy..

4 hal yang dilakukan tukang potong rumput panggilan
1. Memotong dan memapras tanaman pagar 
Pas datang, pastinya nego harga, awalnya minta 100.000, suami nawar, dealnya 80.000 (dua orang).  Setelah deal harga, tukang potong rumputnya langsung bekerja, memotong dan memapras tanaman pagar dan tanaman liar sekitar taman. Mapras tanaman pagar pakai gunting tanaman, dirapikan intinya.
2. Merapikan rumput dan tanaman sekitar taman
Ternyata merapikan rumput itu ada caranya ya, mereka memilih rumput mana yang harus dicabut manual (pakai tangan) dan pakai mesin lo. Bener-bener rapi kerjanya, saya aja yang di dalam rumah heran, eh norak ding hehe.
3. Memotong rumput pakai mesin
Setelah cabut rumput secara manual, selanjutnya memotong rumput pakai mesin. Langsung deh, rumah terang (terharu) hahaha.
4. Menyapu dan membersihkan sampah rumput 
Saya kira, tugas tukang potong rumput panggilan itu hanya memotong rumput saja lo, ternyata bener-bener dirapikan dan disapu semua taman sampai tuntas. Termasuk merapikan ulang taman, tanaman, dan satu lagi, membawa pulang sampah rumput (jingkrak-jingkrak). Hiyyaaa......bener-bener bahagia rasanya, tau gini, asik juga ya manggil tukang potong rumput hehehe. Terima kasih banyak pak...^^

Ohya, sebelum pulang, saya suruh ngopi-ngopi cantik dulu tukang rumputnya, sambil istirahat dan ngobrol gitu sama suami di teras. Soalnya setelah motong rumput di rumah, lanjut lagi ke rumah lain, terima kasih ya pak sudah membuat taman depan rumah kinclong hehehe.

Teman-teman punya pengalaman manggil tukang potong rumput nggak??


***

Wednesday, 14 October 2015

Gara-gara Kabut Asap Pekat, Pesawat Tak Jadi Berangkat


Gara-gara kabut asap pekat, pesawat tak jadi berangkat. Minggu lalu, drama mencari tiket pesawat adalah hal yang paling menegangkan buat kami. Kok bisa??kebetulan kami tinggal di Siak Riau, artinya daerah yang kami tinggali terkena bencana kabut asap. Dua bulan lamanya asap pekat juga belum hilang, semakin kesini semakin pekat dan gelap. Tiga hari sebelum hari H kami merencanakan pulang ke Batam, Siak diguyur hujan, begitu juga dengan di kota Pekanbaru, Alhamdulillah. Biasanya setelah turun hujan, cuaca menjadi lumayan terang, nggak gelap. Besoknya kami booking tiket pesawat menuju Batam. Dan, di hari H, ternyata pas kami buka pintu lepas subuh, kabut asapnya tebal sekali, duh Gusti....gimana ini??*sambil pandang-pandangan mata hahaha*. Karena tiket sudah ditangan, dan dengan mengucapkan Bismillah, kami berangkat menuju kota Pekanbaru pagi-pagi sekali, jam 06.30. 

Dari daerah tempat tinggal kami sampai kota Pekanbaru cuacanya benar-benar memprihatinkan, kabut asap sangat tebal dan jarak pandang 50 meter. Bahkan pas masih di daerah sebrang (sebrang jembatan Siak), jarak pandang hanya 10 meter, jadi bener-bener harus waspada dan fokus jadi asisten pak sopir alias suami hehehe. Sampai kota Pekanbaru pukul 10.00, kok lama banget??macet di daerah Maredan karena ada perbaikan jalan. Rencana pesawat berangkat pukul 11.50, artinya kami harus sampai di bandara SSQ II satu jam sebelumnya. Antar mobil dulu ke rumah teman buat dititipin, tapi sampai bandara ternyata tidak sesuai dengan rencana, setelah check in dan menunggu satu jam sambil lesehan di lantai sambil nyemil pastel ahahaha. Akhirnya ada pengumuman kalau penerbangan PKU-BTH di batalkan, kecewa??nggak juga, karena perjalanan kali ini bener-bener tidak bisa di prediksi karena kabut asap. Jadi, bener-bener sudah disipakan, kalau nggak bisa naik pesawat, opsi selanjutnya adalah naik kalap ferry.


Terus, gimana tiket pesawatnya??uang balik atau malah nggak balik alias rugi??
Setelah pengumuman, akhirnya kami menuju ke lantai bawah ke kantor maskapai Citilink untuk klaim tiket pesawat. Lumayan antri panjang, sebagian besar ada yang kecewa, sebagian lagi ada yang lempeng-lempeng aja seperti kami hehehe *baca pasrah*. Tiket bisa ditukar dengan uang cash (di tempat atau di kantor maskapai di bandara) apabila beli tiketnya langsung melalui website citilink, nggak perlu nunggu berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi langsung dibayar cash. Kalau beli tiketnya melalui agen travel, nanti kita dikasih surat rekomendasi dari pihak maskapai, dan langsung bisa di klaim di agen travel. 

Hati-hati. Ohya, pas kami ketemu bapak-bapak di kapal, ternyata beliau beli tiket di agen travel online ternama. Klaim tiket peswatnya (yang batal terbang) sampai berbulan-bulan lo nggak cair, sempat kaget juga. Untung kami belinya di agen travel milik teman, jadi Alhamdulillah aman. Intinya, harus teliti sebelum beli tiket ya temans...

Teman-teman punya cerita yang sama nggak??gagal terbang naik pesawat gara-gara sesuatu??


***