Monday, 21 September 2015

Cara Lain Menikmati Liburan di Kota

Secara kami sekarang tinggal di kota kecil Siak Riau yang nggak ada mall, jadi kebayang kan gimana rasanya hari-hari hanya bisa memandang sungai Siak dan jalanan yang itu-itu saja hehe. Tapi, dibalik itu semua ada banyak keranjang kebahagiaan yang kami miliki saat tinggal di kota kecil ini *ceilah bahasanya*. Misalnya, nggak ada macet, jalanan lebar kayak landasan pesawat, banyak pohon rindang, ada hutan kota yang luas, dan banyak monyet hehehe. Kalaupun bosan, biasanya kami pergi ke kota Pekanbaru, 3 jam perjalanan darat dari Siak. Jangan harap perjalanan ke kota seperti di Jawa, di sini pemandangan kanan kiri hanya hutan sawit yang luas. Kalau nggak ada kabut asap, langitnya biru cantik, tapi kalau lagi musim asap, gelap, jarak pandang hanya sekian meter, silahkan banyangin suasananya kalau gunung mau meletus, yaa...seperti itulah.


Cara lain menikmati liburan di kota a la kami :
Keliling kota pakai maps
Tanpa maps, apalah kami di kota besar ini. Pekanbaru itu luas *menurut pendatang abal-abal kayak saya*, jadi selalu buka maps kalau sudah dekat kota besar. Nggak segalanya pakai maps itu indah, karena masih sering nyasar nggak karuan hehehe. Tapi, senangnya bisa tau kota Pekanbaru lebih luas, tau-tau ketemu kantor Gubernur yang keren. Tau-tau ngelewatin masjid an-nur yang terkenal, tau-tau ketemu bangunan keren yang ternyata perpustakaan umum, dan paling seneng itu, tau-tau ketemu warung penjual soto mas agus Jawa Timur, akhirnya nyobain deh hehehe. Jadi, tak selamanya nyasar itu menyedihkan hahaha.


Nginap semalam di hotel murah
Biasanya kalau kami ke Pekanbaru, berangkatnya agak santai, yaa..paling-paling jam 9 pagi kami baru meluncur ke Pekanbaru. Selanjutnya booking hotel andalan dan masih jadi idola buat kami berdua sampai sekarang, kok bisa??soalnya murah meriah hotelnya, nggak nyampe Rp 200.000/malam itupun sudah dapat sarapan. Ahaiyyy!!!. Setelah pesan kamar, biasanya kami istirahat, leyeh-leyeh alias ishoma.  Sore hari kalau nggak malam, baru deh keluar jalan-jalan kota, paling mentok ke SKA mall. Soalnya jalannya tinggal lurus aja, nggak perlu pake maps, yaaa kalau jauh-jauh takut nyasar malam-malam kan berabe hehehe. Ngapain aja ke mall??makan-makanlah hahaha, masuk keluar toko, nyobain sendal dan sepatu *nyobain aja nggak beli hahaha*, beli buah buat camilan di hotel, terus pulang.

 artinya, kami di kota besar xixixixi *norak*

 Sarapan dulu,yang banyak, biar kenyang...

Kulineran
Hari kedua di Pekanbaru biasanya kami keluar dari hotel agak siangan, paling mentok kalau nggak ada urusan jam 9, kalau cuma mau jalan-jalan ya jam 10an. Diperjalan pulang biasanya kami sekalian cari rumah makan baru untuk santap siang. Kalaupun mentok nggak dapat warung atau rumah makan baru, mentoknya masuk ke rumah makan padang hehehe. Selanjutnya, langsung pulang ke Siak, kembali ke kota kecil.

Teman-teman ada yang tinggal di kota kecil seperti kami nggak??

***

Wednesday, 16 September 2015

#OOTDAlaAku : Rapi, Asik dan Nyantai

"Fashion is not necessarily about labels. It's not about brands. It's about something else that comes from within you.."
~Ralph Lauren~

Ngomongin soal fashion, tidak selamanya harus berhubungan dengan label atau brand ternama. Dua tahun ini saya sering lihat teman-teman yang share tentang ootd-nya di media social, awalnya sih saya nggak begitu paham sama hestek ootd (#ootd). Apa yang ada di timeline, saya lihat, dan lanjut scroll ke bawah. Baru tahu, ternyata ootd itu singkatan dari outfit of the day *jiah,kemana saja saya*. Pantesan banyak yang foto full body sambil bawa tas dan lain sebagainya. 

Baiklah, kali ini saya mau sharing tentang ootd yang sering saya pakai kalau lagi jalan-jalan atau keluar kota. Sebenarnya bukan hanya jalan-jalan dan keluar kota saja sih, hari-hari juga suka begini,  simpel, cuma seringnya kalau jalan-jalan sore lebih pakai yang simpel banget. Paling-paling jilbabnya pakai jilbab langsungan, nggak pakai jilbab segi empat. 


Kapan hari pas dapat undangan sebagai blogger ke Pekanbaru, saya memilih pakaian yang "saya suka dan nyaman", artinya yang rapi, asik dan nyantai. Detailnya seperti ini..
Jilbab : Seperti biasa, kalau jalan-jalan saya masih pakai model jilbab yang paling nyaman dari jaman kuliah, yaitu pakai jilbab paris segi empat, kala itu saya pakai paris motif bunga, daleman topi dan satu peniti bros. Rapi kan??cie...*muji diri sendiri*
Atasan : Saya memakai kaos bahan jersey tebal warna hijau, enak dan nyaman dipakai.
Bawahan : Saya memakai rok jeans warna biru tua plus hitam (campur aduklah warnanya, jadi kelihatan agak biru tua hitam), bahannya bukan kain jeans yang kaku, tapi yang karet dan adem banget kalau dipakai. Nyaman banget pakai rok jeans ini.
Sepatu : Kala itu saya pakai sepatu teplek atau flat shoes model slip on, bahan kain warna biru muda.  Tau nggak sepatu teplek model slip on??sepatu datar tanpa pengait atau tali sepatu. Modelnya tergolong casual, simple dan chic, jadi bisa dipakai waktu santai atau seseruan. Simpel banget sepatunya, dan nyaman aja rasanya kalau dipakai.
Tas : Atas nama suka yang simpel dan nggak mau ribet, dari dulu saya suka banget sama tas selempang atau sling bag. Yang penting barang bawaan wajib bisa masuk tas, dan let's get lost!!hahaha, apaan sih.
Jam : Jadi salah satu barang wajib yang harus saya pakai saat keluar rumah, jam tangan sporty warna hitam. Tanpamu,apalah aku...

Simpel kan ootd saya??yang penting rapi, asik, nyantai dan saya bangettt hehehe. Ohya, satu lagi, kalau ada yang mbatin dan bertanya-tanya dalam hati"itu gaya banget sih foto pakai kaca mata warna ijo!!!". Hehehe...atas nama nggak punya kaca mata ijo, jadi pinjem dulu deh di pixlr hehehe.

Ini ootd ku, mana ootd mu???


***







Monday, 14 September 2015

Ngintip Kamera di Lazada Showroom


"For me, the camera is a sketch book, an instrument of intuition and spontaneity"
~Henri Cartier Bresson~

Saat ini, hampir semua orang memiliki kamera, mulai dari kamera yang paling simpel yaitu kamera yang ada di handphone sampai kamera yang membutuhkan tas khusus untuk membawanya, seperti kamera SLR/DSLR. Ngobrolin masalah kamera, jadi inget beberapa hari yang lalu saat saya melihat talk show di salah satu stasiun televisi swasta, acara Hitam Putih. Kebetulan yang diundang adalah fotografer cilik yang mendunia, namanya Michael Theodric. Beberapa kali menjuarai kontes fotografi  Internasional, yang terbaru dia menjadi penemang di kompetisi Atkins CIWEM Environmental  Photographer of the Year 2015. Keren ya, padahal usianya masih 14 tahun, kameranyapun nggak hanya satu tapi punya beberapa, nah lo, bisa dihibahkan ke saya satu??hehehe. 

Kebetulan saat Michael Theodric di tanya Deddy Corbuzier, berapa banyak kamera yang dia miliki, dengan ekspresi yang cool dan polos, Michael menyebutkan beberapa merek dan tipe kamera yang ia punya. Entah, tiba-tiba suami saya langsung mencatat salah satu kamera yang disebutkan oleh Michael. Dalam hati sempat mbatin, apalah nyatet merek dan tipe kamera segala, kameranya pasti mahal banget, lha yang punya udah sering ikutan lomba keren, emang mau beli!!!. Beberapa menit kemudian suami menunjukkan hasil browsing  gambar kamera yang sudah ia catat ke saya, seperti biasa, kameranya pastilah keren, begitu juga dengan harganya, lebih keren hehehe. Sambil melihat gambar kamera di handphone, suami nyeletuk.
"Nanti kita beli ini ya dek.." 
"Iya.." jawab saya datar sambil lihat tv
"Keren ini kameranya..."
"Emang berapa harganya??Loh,kok lebih mahal dari kameranya Michael??" mendadak emosi saat melihat harga yang tertera di gambar
"Ya nggak papalah..."
"Ngapain beli yang mahal, buat apa juga mas??enakan pakai kamera hp,simpel dan nggak ribet" *begaya banget nih saya hahaha*
"Ya buat sampeanlah,kan suka foto-foto makanan sama sepatu"
Jedder....*duh Gusti..nggak usah bawa-bawa sepatulah ya hehe*

Bagi saya yang murni pengangguran, kalau beli kamera dengan harga yang lumayan tinggi rasanya kok eman banget ya *mak irit banget*, tapi kalau dibeliin diam-diam juga nggak nolak sih hehehe. Sebenarnya sudah lama suami pingin beliin saya kamera, tapi karena kami tinggal di Siak yang jauh dari kota dan mall, jadinya kepending terus. Malah lupa sama keinginan beli kamera, endingnya pakai kamera handphone aja kalau jalan-jalan atau pas pingin foto makanan atau apa aja yang ingin diabadikan. Paling suka kalau jalan-jalan ke mall itu pas lihat showroom, seru aja rasanya, sambil lihat banyak barang sambil ngebanyangin semuanya diboyong ke rumah. Ohya, saya baru inget kalau kemarin dapat info tentang Lazada Showroom, atas nama kepo jadinya saya langsung ke webnya, sekedar mengobati rasa penasaran dan pingin ngintip gitu. Beberapa kali geser kursos lihat showroom teasingnya, dan ternyata ada kamera lo, ihir, lumayan kan kalau dapet diskon gede. For your information, bakal banyak produk impian kita lo disana yang ditawarkan, mulai dari brand lokal sampai internasional.  Lazada showroomnya tanggal 15-17 september 2015, diskonnya sampai 80%, so, mari kita intip-intip produknya. Siapa tau ada cocok dan beruntung...



****







Thursday, 10 September 2015

Balada Sang Getuk Lindri


Balada sang getuk lindri, ceilah judulnya nggak nguati hehehe. Lama nggak sharing tentang Jelajah Kuliner Nusantara, jadi kali ini mau cerita dikit tentang getuk. Pernah makan getuk??mungkin yang tinggal di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah tidak asing lagi sama jajanan tradisional ini. Dulu, sewaktu saya masih kecil, paling seneng kalau ikut ibu ke pasar. Borong jajanan pasar, mulai dari dawet yang masih anget, klanting atau cenil, sampai getuk lindri. Dibungkusnya masih pakai daun jati dan daun pisang, jadi masih merasakan jaman dahulu banget, jaman yang masih kental dengan ketradisionalannya, ciee bahasanya. Sampai pada akhirnya, saya hijrah ke Ponorogo sekian tahun, pindah lagi ke Malang 7  tahun, dan lupa sama yang namanya jajanan pasar. Bukan lupa banget tapi maklumlah jadi mahasiswa, jadi camilannya sudah berubah jadi cilok dan siomay hehehe. 

Getuk sendiri adalah jajanan tradisional yang terbuat dari singkong. Menurut mbak wiki, getuk ada 2 macam. Getuk, singkong yang sudah dimasak (dikukus mungkin ya), ketika suhu masih panas ditaburi potongan gula jawa, ditumbuk dan bentuknya agak sedikit kasar. Ini enak banget, dulu saya juga sering makan ini, tapi sekarang sudah jarang, seringnya kalau ke pasar lihatnya yang sawut, singkong yang dipasrah dan diberi gula merah. Getuk lindri, singkong yang dimasak, kemudian digiling  halus dicampur dengan gula dan pewarna, lalu digiling hingga bentuknya seperti mie dan dipotong memanjang kurang lebih 5 cm. Tidak lupa ditaburi dengan parutan kelapa muda yang  dikukus dan rasanya gurih, heummm sedap.

Bertemu Getuk Lindri di Siak - Riau
Tepatnya setahun yang lalu, pas libur dan aktivitas yang ditunggu-tunggu adalah keliling kota Siak yang luasnya nggak seberapa hehehe. Kebetulan lewat bunderan taman selamat datang di kota Siak, eh agak kesanaan lihat ibu-ibu pakai sepeda ontel yang bawa gerobak kecil (didudukin di belakang sadel), duduk di pinggir trotoar yang adem. Eh, ternyata di gerobak mininya ada tulisan getuk, buru-buru saya minta suami berhenti. Akhirnya saya beli deh 10.000 hehehe, maruk banget ya, beli 10 biji.  Maklum lah ya, anak perantau yang butuh banget jajanan asli daerahnya, salah satunya getuk lindri. Selain jual getuk lindri, ibu ini juga jual apem, enak banget. Setiap pagi ngetemnya di tempat yang sama, dan laris manis lo ternyata, alhmadulillah. Rindu getuk lindri terobati sudah...

Teman-teman suka makan getuk lindri nggak??


****

Sunday, 6 September 2015

Asap Oh Asap...


Assalamualaikum....
Apa kabar??semoga sehat selalu. Pagi ini, rutinitas jalan pagi keliling kampung terpaksa saya hentikan. Asapnya benar-benar tebal, sudah hampir dua minggu rasanya saya jarang keluar rumah,  mungkin bisa dihitung jari, nggak kuat sama asapnya. Capek juga rasanya kalau setiap jalan harus pakai masker terus, engap dan panas hehehe. Yang paling parah itu, beberapa hari ini bau asap sudah masuk rumah, artinya...asap sudah masuk dari sela-sela pintu dan angin-angin. Padahal angin-anginnya sudah di tutup sama pemilik kontrakan, kadang kalau tiba-tiba tercium bau asap, spontan saya ngecek kompor dan listrik. Kalau sudah aman, baru buka pintu belakang, takutnya tetangga ada yang bakar sampah, kalau nggak ada apa-apa, artinya bau asap pembakaran lahan sawit. Baiklah, mari semedi..

Korban Asap
Korban asap???iya, tahun lalu saya jadi korban asap pembakaran lahan sawit. Yaaa...ibaratnya salam tempel ke pendatang gitu hehe. Awalnya yang saya rasain itu pusing berat, seumur-umur saya belum pernah merasakan pusing berat seperti itu. Setelah istirahat kurang lebih 5 hari, tidak ada perubahan, badan lemes dan lemah. Akhirnya saya dibawa ke dokter, dikasih obat. Kurang lebih dua minggu belum ada perubahan juga, sampai akhirnya badan benar-benar sembuh dan fit kurang lebih satu bulan setengah. Lama ya???bangettt...

Tadi pagi saya lihat berita di AKI, ada talk show yang sedang membahas tentang asap di Riau. Saya baru tahu, ternyata asap pembakaran lahan sawit ini sudah berlangsung selama 18 tahun, wik, 18 tahun??lumayan lama ya, tapi Pemerintah belum bisa menyelesaikan masalah ini sampai sekarang. Setiap tahun pasti ada masanya Riau berasap, kata warga Siak, pokoknya kalau dua minggu nggak ada hujan, pasti ada asap, mulai bakar-bakar deh, sedih juga rasanya. Harapan saya sebagai pendatang yang mau tiga tahun tinggal di Siak, semoga ada penyelesaian untuk masalah asap ini. 

Teman-teman yang tinggal di Sumatera, Riau, Kalimantan, pokoknya yang daerahnya dikelilingi hutan sawit dan kena imbas asap. Jaga kesehatan ya, jangan lupa kalau keluar rumah pakai masker. 


****

Monday, 24 August 2015

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya

"Mak, itu alas fotonya pakai apa?"
"Mak, alasnya pakai koran ya?"
"Alas fotonya beli apa bikin mbak?belinya dimana,kalo bikin sendiri ajarin dong"
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya dapat pertanyaan seputar memotret makanan di kedai hot wajan melalui inbox atau email, beberapa hari yang lalu ada teman juga yang bertanya hal serupa.  Jujur, saya masih belajar tentang foto makanan, motretnyapun masih pakai kamera hp kok hehe. Tapi kali ini saya akan membahas ke alas foto dan bagaimana caranya memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan, nah lo!!!. Satu hal yang membuat saya belajar memotret apa aja (salah satunya makanan) sejak berhenti mengajar adalah agar blog saya bisa terus-terusan update hehehe. Awal mula memotret makanan hanya iseng, iseng karena dulu saya sering banget blogwalking ke foodblogger dalam dan luar negeri. Sampai pada akhirnya, atas nama pengangguran dan pingin eksis ngeblog, jadilah ada Monday Photoghraphy dan Hot Wajan di blog ini. Tapi hot wajan sudah punya rumah sendiri.

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya a la HM Zwan
Maksud dari sederhana dan apa adanya disini adalah dengan kamera hp (smartphone) dan properti atau perlengkapan yang ada atau yang saya punya. Siapa sih yang nggak pingin punya banyak properti untuk memotret makanan?siapa sih yang nggak pingin fotonya kelihatan bagus, menarik dan keren banget?Kalau punya banyak properti dan perlengkapan kece biasanya fotonya semakin cihuy aja rasanya, yang lihat nggak bosan, kapanpun bisa ganti properti sesuai dengan tema. Tapi, saya....??atas nama anak kontrakan yang  ikut suami dan sewaktu-waktu bisa dipindah ke kota sana, sana dan sana hanya bisa mengandalkan properti yang itu itu saja. Mau beli, bingung nyimpan dan takutnya malah mubadzir plus ribet kalo pindahan. Akhirnya foto makanan saya sederhana dan apa adanya, yang terpenting bagi saya adalah setidaknya foto rapi dan enak dilihat gitu. Ini menurut saya lo ya, jangan protes hehehe. 

Yang diperlukan dalam memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan adalah :
1. Kamera hp (smartphone)
Saya pakai kamera samsung galaxy note 2, kamera 8MP.
2. Alas dan peralatan lain
Alas foto hasil ngeprint sendiri, kayu bekas atau triplek yang di cat sendiri, kain, kalender, kertas, apa aja yang sekiranya menarik untuk menjadi alas foto tentunya. Peralatan lain seperti vas bunga dari botol sambal, bunga seadanya yang ada di depan rumah, fungsinya biar rada cantik gitu hehe.
3. Tempat dan wadah makanan yang itu itu saja
Bisa dipastikan, tempat makanan yang saya pakai ya yang itu-itu saja alias apa yang ada di dapur.
4. Hasil foto kurang greget??gunakan aplikasi kamera dong.
Aplikasi foto atau photo editor bukan hanya untuk mengedit hasil foto saja, melainkan bisa untuk mendeteksi cahaya dalam ruangan lo. Usahakan saat memotret makanan menggunakan cahaya alami alias matahari, bisa di depan pintu, jendela atau di taman. Untuk aplikasi foto biasanya yang sering saya pakai adalah croping, saturasi dan contrast. Masih bingung??udah, coba aja otak atik, nanti lama-lama juga bisa, yang penting itu belajar. Saya juga masih belajar kok, nggak ada les privat fotografi, iseng aja ngambil foto dari arah sana dan sini. Perbanyak lihat foto taman-teman foodblogger untuk bahan belajar dan praktek tentunya. Okesip???sipp..hehe

 Alas foto hasil ngeprint pakai kertas A3 + kain hitam

Alas foto pakai sisa genteng plastik jemuran warna hitam hehehe

Alas foto pakai kalender bekas, pakai bagian belakang dan kain batik yang dililit-lilit sesuka hati

 Alas foto hitam hasil ngeprint, alas nagasarinya pakai daun pisang yang separo kering, bentuk aja sesuka hati hehehe

Masih pakai kain hitam, dan piring yang eksis terussss hehe 

Alas fotonya pakai dingklik, kursi kayu pendek dan mangkok yang lumayan eksis juga 

Alas fotonya pakai hasil ngeprint, coweknya eksis lagiii

Harus pakai smartphone ya??nggak juga sih, kebetulan punyanya cuma kamera hp (smartphone), itupun sudah lumayan lama #modus. Nggak punya kamera bagus?coba pakai kamera hp atau kamera pocket, lalu di edit deh. Makin kesini makin banyak smartphone keluaran terbaru yang kualitas kameranya bagus, jadi nggak usah bingung ya, salah satunya Samsung Galaxy S6 Edge Plus. Mau tau spesifikasi fitur kameranya?kamera 16MP dengan OIS, sedangkan kamera depan 5MP. Pingin??harus sabar dulu, soalnya baru realease di luar negeri, artinya kita yang di Indonesia masih pre order. Tapi eksklusif di Lazada, kita bisa pre order Samsung Galaxy S6 edge Plus. Pre order dimulai jam 14.00 WIB, tanggal 27 agustus 2015. Hayuk silahkan dicatat ya, tinggal menghitung hari nih hehe.

Teman-teman punya pengalaman motret makanan kah??ayo dong cerita..

****






Thursday, 20 August 2015

Berapa Rekening Tabungan yang Kamu Miliki?


Kalau ada yang bertanya, "kamu nyimpan uangnya dimana?", sudah dipastikan jawaban yang keluar dari mulut saya adalah di dompet. Pertanyaan yang sederhana tapi kadang butuh jawaban yang serius, iya, serius dan detail pastinya, apalagi kalau di tanya serius hehehe. Kalau untuk menyimpan uang belanja hari-hari pastinya disimpan di dompet, tapi untuk uang jatah bulanan, uang gaji dari pekerjaan yang tidak tetap pastinya disimpan di tabungan. Ngomongin soal tabungan, coba baca gambar dari cermati diatas, nomor 4. Salah satu #cermatips mau sukses adalah memiliki 2 rekening tabungan, apa??2 rekening tabungan??. Setelah membaca tulisan yang ada di gambar tersebut, saya langsung berfikir, kira-kira memiliki 2 rekening tabungan untuk apa ya??ada yang bisa bantu jawab??hehehe. Paling tidak, saya sudah memiliki jawabannya, rekening tabungan pertama menggunakan atm sedangkan rekening kedua tanpa menggunakan atm. Artinya rekening kedua khusus untuk menabung, betul tidak??.

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, tabungan adalah simpanana yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat sejenis lainnya. Jadi, nasabah bisa menyimpan atau menarik uang kapanpun. Cara penarikan uang bisa melalui bank, Automated Teller Machine (ATM), kartu debit atau melalui online banking. Sebenarnya, tabungan sendiri tidak tergolong menjadi salah satu sarana finansial untuk menghasilkan keuntungan, tapi menjadi tempat untuk menyimpan dan menarik simpanan setiap saat. 

Berapa rekening tabungan yang kamu miliki?
Emmm...ada tiga, awalnya hanya satu tapi ketika menjadi guru dan mendadak sering dapat rezeki tak terduga, akhirnya saya berinisiatif untuk membuka rekening tabungan baru. Untuk apa??untuk menabung rezeki yang datang tak terduga, sengaja saya tidak membuat atm, karena rencananya rekening ini khusus untuk menyimpan uang. Intinya, uang di rekening ini tidak boleh diambil, yakin??hehehe *nyengir*. Meskipun bunga tabungan tergolong paling kecil jika dibandingkan dengan produk simpanan lainnya. Setidaknya, dengan membuka rekening tabungan, bisa mendorong kebiasaan untuk menabung. Selain itu, ada juga fasilitas internet banking dan transaksi online, jadi mempermudah kita dalam bertransasi saat belanja online.

Susah nggak sih buka rekening tabungan?
Gampang kok, kalau nggak mau ribet dan bolak balik, kita bisa bertanya terlebih dahulu ke bank yang kita tuju. Tanyakan apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka rekening baru, catat baik-baik, setelah semua berkas beres baru kita kembali ke bank yang kita tuju. Masih bingung juga?coba buka web cermati, disana banyak informasi seputar produk keuangan terbaik di Indonesia. Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit motor, deposito, tabungan dan masih banyak lagi. Salah satunya mengenai informasi tabungan terbaik di Indonesia. 

Kalau teman-teman punya rekening tabungan berapa ya??


***




Thursday, 13 August 2015

Warisan Baju Kodok dari Surabaya

warisan baju kodok dari surabaya

Kalau ditanya kapan terakhir ke Surabaya, pasti agak mikir keras. Berasa lama banget, padahal terakhir saya pulang ke Jawa dan pastinya selalu ke Surabaya itu kalau nggak salah akhir tahun 2013. Kebetulan waktu itu saya ngantar ibu pulang setelah dua bulan saya culik dan bawa beliau ke Batam hehe. Pulang kampungnya lumayan lama, karena pas banget pulang sendirian dan nunggu kabar dari suami kapan saya harus balik ke Batam. Kalau sudah pulang kampung sendirian pastinya tujuan kedua, ketiga dan seterusnya adalah jalan-jalan. Tujuan yang selalu ditunggu salah satunya adalah, ketemu taman-teman sekolah dulu. Jalan-jalan nggak jelas, cari sarapan ke toko roti Komugi, beli kue buat kasih surprise teman yang ultah dan keruntelan di kamar sambil ngerumpi. 

Sebelum akhirnya saya dijemput travel untuk balik ke Jombang, salah satu teman ada yang ngasih saya baju kodok. Yeayyy....antara bahagia dan senang banget hehehe. Katanya, baju kodok tersebut sudah nggak muat  lagi, jadi kasihan juga kalau dibiarkan begitu saja dilemari selama bertahun-tahun.  Dan, alhamdulillah baju kodoknya muat di badan saya, lumayan lunggar dan asik dipakeknya.

Serba Serbi Baju Kodok
1. Namanya baju kodok, kok bisa ya??
Nah, ini dia yang sampai saat ini saya belum tahu asal muasal sebutan baju kodok. Umumnya baju kodok itu berupa celana atau rok, ada dua tali dibelakang yang nantinya dikancingkan di kancing depan. Variasinya macam-macam, ada yang berupa celana panjang dan pendek, ada yang berupa rok panjang dan pendek. 

2. Bebas padu padan dengan baju atasan
Kebetulan warisan baju kodok dari Surabaya ini jenis kainnya kain jatuh, motif bunga panjang warna kuning dan cokelat muda. Jadi, saya bisa memadu padankan baju atasan dengan bebas. Dulu, seringnya pakai baju atasan warna hitam dan jilbab instan warna hitam, setidaknya kan cocok gitu kalau dilihat orang. Tapi itu dulu, sejak di tinggal Siak, seringnya gonta-ganti baju atasan kalau pakai baju kodok ini. Mulai dari kaos belang-belang warna merah, kaos warna hijau, sampai kaos motif. Selama saya nyaman dan asik, aman-aman saja dan pede-pede aja hehehehe.

3. Talinya sering mlorot
Kok bisa??sebenarnya nggak sering-sering amat, cuma pas lagi duduk beberapa kali talinya mlorot ke bawah. Yang mlorot bukan kancingnya, tapi talinya, mlorot ke bahu. Jadi, harus benahin lagi dan lagi. Mungkin karena jenis kainnya yang jatuh jadi agak licin.

Sejauh ini, saya suka banget sama baju kodok warisan dari teman saya. Rata-rata rok dan gamis yang saya punya model bawahannya lebar, sama seperti model Gamis Zoya pada umumnya. Kalau model rok bawah agak lebar, rasanya lebih nyaman saja, karena saya kalau jalan lumayan langkahnya cepat hehehehe. Jadi nggak capek gitu jalannya...

Teman-teman ada yang punya baju kodok???


****


Monday, 10 August 2015

Yang dirindukan dari Batam

Sudah hari senin ya??selamat beraktivitas kembali teman-teman. Yang kerja, semoga happy, yang jadi ibu rumah tangga, sudah masak apa pagi ini??hehehe. Pagi ini, eh bukan pagi ini aja sih tapi akhir-akhir ini saya sedang dilanda mala rindu, eaaa.. rindu banget sama Batam. Sudah berbulan-bulan lamanya tidak pulang ke rumah kedua (rumah pertama tanah Jawa), kepikiran juga sama rumah di Batam yang duduk manis bersama pohon sawo hehehe. Tapi, ngomongin tentang Batam, ada beberapa kuliner yang bener-bener sangat dirindukan. Dan, hampir setiap saya dan suami pulang ke Batam, selalu mampir dan nongkrong disini. Yuk ah, kita makan-makan dan jalan-jalan, siapa tau ada yang mau ke Batam hehe.

yang dirindukan dari batam

Foto diatas saya ambil ketika pulang terakhir, entah bulan apa, saya lupa. Ini dulunya bukit, tapi sekarang mulai diratakan, mau dibangun perumahan dan ruko, konon katanya perumahan disini harganya 1M lebih. Mihil bangetttt, ya iyalah mahal, viewnya laut dan negara tetangga Singapura. Jadi, nanti kalau saya pulang ke Batam kira-kira udah jadi belum ya???kita lihat aja nanti...

yang dirindukan dari batam

Ini, jajanan favorit saya bangettttt. Namanya luti gendang, isinya abon ikan, rasanya manis pedas, henak tenan dan nagih sekali. Adonannya, kayak adonan donat kentang yang lembut, kalau masih anget, pas digigit, bunyi krenyes, arrkkkk......enak bangettttt pokoknya. Bisa juga buat oleh-oleh looo. Ohya, kalau mau ke Batam dan pingin banget ngincipin luti gendang, silahkan saja datang ke RM Mie Tarempa, ruko depan Sincom Panasonic Batam Center. 


Nggak afdhol rasanya kalau ke RM Mie Tarempa nggak nyicipin nasi dagang, setiap kesini menu andalan saya luti gendang dan nasi dagang. Semacam nasi kucing gitu, enak bangetttt, lauknya ikan yang diumbuin banyak rempah dan irisan telur rebus. Sekali makan bisa habis 2-3 bungkus lo sayah hahaha (maruk syekaliii). Ohya, ini satu paket sama luti gendang, adanya di RM Tarempa.

yang dirindukan dari batam

Terakhir makan tahu campur khas Lamongan itu pas ngajar di Malang,setelah itu belum pernah lagi. Mungkin hampir seminggu sekali, soalnya setiap sore bapak penjual tahu campur selalu lewat depan kos hehehe. Nah, pulang terakhir ke Batam kemarin dapat info dari mbak Dee An kalau di daerah pasar Mega Legenda ada rumah makan yang menjual tahu campur, yipppiii. Nama rumah makannya Top Markotop, setelah uterin banyak ruko akhirnya sampai juga. Saya pesan tahu campur, sedangkan suami pesan nasi rawon. Nggak tau ya, rasanya bener-bener nikmat bangetttt, rindu tanah Jawa terobati sudah dengan sepiring tahu campur yang maknyus hehehe.

yang dirindukan dari batam

Ngiler seketika lihat foto ini, sate ayam dan kambing, ughhh. Setiap pulang ke Batam, jadwal wajib  suami adalah mampir ke warung sate kambing Jawa Asli di daerah Jodoh, kok wajib??ya iyalah di Siak nggak ada yang jual sate kambing dan gule hahaha. Yaaa, intinya kalau kita pulang ke Batam itu waktunya makan-makkannnn hahahaha. Warung ini langganan suami dan paklek sejak 10 tahun yang lalu, jadi udah lama banget yaa. Yang mau ngincip, warungnya ada di depan bank BCA Sei Jodoh.

Terus, kapan pulang ke Batam???hohohoho.....


*****

Saturday, 1 August 2015

Wajib Bawa Bekal Saat Keluar Rumah

Finally....ngerasain juga gimana kondisi fisik dan psikis saat hamil, seperti banyak yang diceritakan orang, mulai dari teman, keluarga, tetangga dan orang yang baru kenal di rumah sakit dan klinik. Gimana rasanya??alhamdulillah, sesuatu kakakkkk....

Ngomongin kondisi fisik di trimester pertama, rasanya nggak karuan (termasuk sering nangis karena nggak tahan dan kaget hahaha), campur aduk, mulai dari yang mual, muntah, perut rasanya beda, badan capek, nggak nafsu makan, tiba-tiba pusing dan masih banyak lagi. Obatnya bisa bermacam-macam, tergantung masing-masing individu. Pengalaman saya selama beberapa bulan ini, kalau nggak nafsu makan, sebisa mungkin ada makanan yang masuk ke perut meskipun sedikit, alternatif lain makan buah (apalagi yang baru ambil dari kulkas) biar seger di badan. Kalau mual dan pingin muntah, sebisa mungkin tidak minum obat mual (kalau bener-bener nggak kuat baru minum obat), saya minumin madu hangat, duh rasanya, enak banget di perut dan badan.

Masuk trimester kedua, rasanya berbeda lagi, sudah bisa masak hehe. Mual sudah hilang perlahan, tapi disini kondisi psikis mulai diuji. Lapar yang menggila, jadi lumayan rada emosi, "Kenapa lapar terus??tadi udah makan nasi....tadi udah makan apel satu, roti....tadi udah diminumin susu, lapar lagi dimakanin pisang dua, lapar lagi dimakanain roti". Fiuh, rasanya capek makan terus tapi mau nggak mau perut minta diisi, jadi intinya harus makan.

Wajib Bawa Bekal Saat Keluar Rumah
Pernah satu hari saya keluar rumah sebentar, hanya ke kantor pos untuk mengambil paket, saat itu pukul 09.00 dan saya sudah sarapan buah dan nasi pukul 07.00. Di pertengahan jalan tiba-tiba perut mual dan pingin muntah, saat itu saya belum tahu kalau rasa mual itu datang ketika perut minta diisi (kok bisa ya???). Karena di mobil tidak ada stok makanan apalagi minuman, akhirnya saya ke kedai untuk membeli minuman dan roti. Kesimpulannya, mual dan rasa ingin muntah hilang, dari situlah saya mulai sadar diri, kalau keluar rumah wajib bawa bekal. Biar apa???biar aman hehehe.
Jadi, sekarang kalau keluar rumah pasti bawa bekal sekeresek. Daripada nunggu mual dan piingin muntah di pertengahan jalan, kemudian bingung cari kedai untuk beli makanan dan minuman, lebih baik bawa bekal dari rumah, lebih aman. Kalau kontrol ke dokter biasanya saya bawa kotak isi nasi  beerta lauk pauknya dan roti di toples, karena lumayan lama juga, kan antri. Kalau hanya jalan sore atau cari bensin (tempatnya lumayan jauh, 20 menit dari kota), biasanya hanya bawa roti dan minuman. Kadang pingin banget makanan yang enak,  tapi berhubung di Siak Riau ini kota kecil, jadi seringnya stok belum sampai sini. Yaa...kalau mau berjuang demi mendapatkan makanan yang diinginkan, harus ke Pekanbaru yang membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam, kebayang jauhnya. Tapi baru inget kalau di Lazada juga menjual produk makanan dan minuman pula, lebih praktis juga kan nggak harus ke Pekanbaru.

Jadi, selain hobi makan, sekarang saya sudah bisa mensisati kalau tiba-tiba tanda ingin mual datang, harus buru-buru ambil makanan. Kalaupun makan buah dan roti masih juga krucuk-krucuk perutnya, artinya harus ambil piring dan makan nasi hehehe. Alhamdulillah, hamil itu sesuatu hehehe. Semoga sehat selalu aamiin....

*****







Saturday, 25 July 2015

Drama di Bulan Juli 2015


Assalamualaikum....
Lama nggak ngeblog dan blogwalking rasanya itu ada yang hambar,tapi gimana lagi, kondisi badan yang kurang bisa diajak kompromi, nggak bisa duduk lama, akhirnya hanya bisa memandang leptop dari jauh hehehe. Mumpung masih syawal, dengan kerendahan hati, Minal Aidzin wal Faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin teman-teman blogger. Mohon maaf jika selama saya ngeblog dan blogwalking ada kata-kata yang kurang berkenan. Ohya, gimana lebarannya??seru nggak??pastinya lah ya ,seru bangettt, bisa kumpul sama keluarga tercinta, menikmati mudik dan macet di jalan hehehe. 

Satu hal, bagi saya bulan juli 2015 ini sangat istimewa, ada apa...ada apa??ada drama hahaha..
1. Gagal Mudik
Sejak tau hamil di bulan mei, belum ada kepastian untuk mudik atau tidaknya kami ke kampung halaman di Jawa Timur. Setelah kontrol di pertengahan bulan puasa, ternyata dokter membolehkan saya naik pesawat. Gimana nggak seneng coba, tiap habis shalat subuh ternyata diam-diam suami kerjaannya ngecek tiket pesawat (hahahahahaha). Rencananya kami pulang lama (rencananya lo ya),emmm....20 harian, kebetulan kerjanya suami fleksibel dan banyak liburnya (enak bangettt???ya gitulah). Jadi libur plus ambil setengah cuti, pokoknya niat bangetlah buat pulang kampung hehehehe. Rencana tinggal rencana, maunya saya ngasih surprise kalau lebaran tahun ini mudik, tapi kakak dan ibu tidak mengizinkan, khawatir kecapekan di jalan. Kebayang kan gimana rasanya saat itu????*pingin banget rasanya ngunyah rengginang bertoples2*. Oke fine, kita nggak jadi mudik, THR aman!!!. *nyesek nggak karuan sih padahal wkwkwkwk*

2. Sejarah di 2 Tempat (saja) Saat Hari Raya
Tau sejarah???sejarah itu sama dengan unjung-unjung atau silaturrahmi. Wajarnya, kalau hari raya itu bisa sejarah kemana-mana, mulai dari keluarga sampai tetangga. Tapi, atas nama anak kontrakan petak yang tinggalnya bukan di area kampung yang sewajarnya, jadi sejarah Hari Raya tahun ini hanya di 2 tempat atau rumah saja. Ini lebaran nggak sihhhh!!!!!Yang pertama di tetangga samping rumah dan yang yang kedua di daerah Buton Siak, satu jam dari kota Siak, separo jalannya rusak dan sedang ada pembakaran lahan, jadi bermandikan asap. Mau ke rumah ibu kos lama, ternyata sedang balik kampung ke Pekanbaru. Kan ada teman kantor suami??pada mudik, sisanya non muslim. Ya sudah, jadi deal ya, Hari Raya tahun ini sejarah di 2 tempat atau rumah saja!!!!. Sedih bangetttt... >_<. Eh, terus ngapain aja selama lebaran??makan, telpon keluarga, tidur, makan, telpon dan tidur lagi.

Itu mobil pemadam kebakaran

3. Nggak Ketemu Rengginang di Siak
Namanya juga orang Jombang, kalau lebaran atau mertamu pasti yang dicaari yang kriuk-kriuk. Jauh-jauh ke Buton buat silaturahmi, alhamdulillah setidaknya banyak yang kriuk-kriuk hahahaha. Kebetulan yang di Buton ini saudara ketemu di Siak, orangtua teman SMA di kos lama. Kami lumayan dekat, jadi sering di sms disuruh main ke rumahnya. Jadi, nyamil sana-sini nggak ada malunya hahahaha. Cocok banget soalnya, ada kripik singkong dan peyek kacang hihihi. Sayang banget, nggak ada rengginang huhuhuhu. 

Bulan Juli yang istimewa, nggak jadi mudik, lebaran di Siak, dinikmati saja. Yang penting sehat, aman dan tentram aamiin.

Mohon maaf lahir dan batin^^
****





Saturday, 11 July 2015

W'Dank Tahu Bajigur

Gimana puasanya??semoga semakin hari semakin lancar aamiin. Nggak kerasa semingguan lagi lebaran,udah pada nyiapin apa aja nih buat lebaran??pasti sudah pada sibuk nyuci toples ya hahahaha. Kalau saya bener-bener nggak disibukkan dengan hal-hal yang berbau lebaran, toples cuma punya satu, itupun selalu terisi roti hehehe. Eits, satu lagi, H-1 lebaran harus masak, itu pesan wajib suami hehehe. Paling-paling bikin ayam lodho, sambel goreng tempe kentang, sama nasi kuning. Duh, jadi ngiler....

Ngomongin masalah dapur, pas banget kapan hari pingin masak yang anget-anget. Bukan masak lauk, tapi bikin takjil buat buka puasa. Bingung juga mau bikin apa, soalnya hampir 2 bulan ini saya nggak bisa masak, nggak tau nih gawan bayi di perut hehehe. Tapi kok ya sempet-sempetnya saya ngayal bikin wedang tahu, pas banget lihat berita tentang ramadan yang mengulas tentang minuman hangat. Karena di Siak nggak ada wedang tahu seperti yang ada di Malang, jadi bikin wedang tahunya dari agar-agar yang dicampur sama bajigur. Heummm...boleh juga nih.


Bahan Tahu Agar-agar Bajigur:
1 sachet agar-agar plain
1 sachet W'Dank Bajigur
30 gr gula pasir
250 ml air

Bahan Kuah Jahe :
500 ml air
70 gr gula merah
40 gr gula pasir
100 gr jahe,kupas,memarkan
2 lembar daun pandan
Sejumput garam

Cara Membuatnya :
Bahan tahu agar-agar : Campur agar-agar, w'dank baigur,gula pasir, dan air. Aduk rata, masak sampai mendidih,sisihkan sampai mengeras.
Kuah jahe : Rebus air, gula merah, gula pasir, jahe, daun pandan dan garam sampai mendidih. Angkat.
Penyajian : Siapkan mangkuk, ambil agar-agar bajigur tipis-tipis menggunakan sendok, lalu tuang kuah jahe.
Nikmati selagi masih hangat.


Gimana, simpel kan??hehehe...lumayanlah, 2 bulan nggak uprek di dapur, setidaknya bisa bikin takjil buat suami hehe. Nah, yang masih bingung nyiapin menu takjil buat buka puasa yang tinggal beberapa hari ini, hayuk silahkan cek fanpagenya W'Dank Bajigur. Ohya, yang mau dapet THR dari W'dank Bajigur, hayuk kreasi bikin #TakjilWDankBajigur .

Kira-kira udah persis kayak wedang tahu Malang???


***
W'Dank Bajigur



Friday, 3 July 2015

Berburu Baju Lebaran di Latisha Store

Satu dua tiga empat......eits,ngitung tanggal apa hari nih??hehehe. Ngomongin masalah ngitung menghitung, jadi inget kalau puasa kita udah setengah jalan, artinya sebentar lagi lebaran *sorak sorak bergembira*.  Dan sudah dipastikan banyak dari kita yang mulai bingung belanja baju buat lebaran, bener nggak??. Kalau saya tipikal orang yang jarang beli baju, kebanyakan baju dari jaman kuliah dan kerja dulu masih bagus dan muat. Jadi, sudah dipastikan kalau sering ketemu saya, bajunya pasti yang itu-itu aja hahahaha. Minimal kalau nggak tega, dengan senang hati saya menerima sumbangan gamis kok xixixixi. 

Terus, lebaran ini ada niat beli baju nggak??pinginnya beli, tapi terlalu banyak mikir hahaha. Tapi rencananya mau cari-cari blazer, kebetulan blazer satu-satunya tertinggal di rumah Batam. Nggak mungkin juga kan naik sepeda ontel ke Batam hanya untuk mengambil sebuah blazer hehe. Beberapa hari yang lalu saya iseng jalan-jalan ke toko online Latisha Store, lumayan banyak juga koleksi blazernya. Selain blazer, ada juga dres, gamis abaya, jilbab dan koko. Lumayan komplit kalau mau sekalian cari baju buat suami. 

Kalau saya biasanya suka lihat-lihat barang di toko online, pernah sekali belanja baju online tapi tidak memuaskan. Bukan kesalahan penjual tapi sayanya yang kurang jeli, maklumlah ya, dulu kalau lihat foto bagus langsung pesan. Tapi tidak dengan sekarang, berbekal pengalaman yang kurang memuaskan, akhirnya sekarnag kalau pingin beli baju online harus tanya sedetail mungkin. Yang menjadi catatan penting bagi saya saat bertanya ke penjual (khususnya online store) adalah jenis kainnya, saya lebih suka jenis kain yang tebal tidak tipis dan panas alias yang adem. 

Nah, kira2 sahabat blogger udah pada belanja baju lebaran belum??

LATISHA STORE
Offline : Jl. Rengganis no. 2 Paminggir - Garut Kota
Fb : Latisha Store
Pin bbm : 57FA2AC7
WA : 087827453535

****