Monday, 18 May 2015

Berburu Makan Siang di RM Melayu Tanpa Nama

Berburu Makan Siang di RM Melayu Tanpa Nama

Kok namanya gitu banget??gitu gimana??RM Melayu Tanpa Nama, yang jelas dong Em??ya memang gitu. Ceritanya ada salah satu teman kantor suami yang bilang kalau ada Rumah Makan  Melayu enak di daerah dekat Mempura (sebrang kota Siak), sempat pas pulang kerja dilewatin di depan RM nya. Katanya (lagi), RM itu lumayan ramai dan enak. Akhirnya, beberapa hari yang lalu,  kebetulan suami libur, dan bertepatan dengan cuaca Siak yang hujan terus menerus, suami bilang ke saya bahwa hari itu libur memasak (aarrkkkkk koprol). Dengan rasa penasaran, saya mengiyakan ajakan makan siang ke RM Melayu yang cukup jauh. Bagi saya, nyebrang jembatan Siak itu perjalanan jauh, apalagi ke daerah mempura. Maklum rada sepi daerah perumahan hehehe. 

Sempat lewat jalan alternatif, jalan dalam, tapi kok nyasar nggak karuan. Akhirnya ketemu jalan besar dan lewat jalan biasanya, arah ke Tanjung Buton. Sampai ada jalan karet di sebelah kiri, belok, lurus saja sampai ketemu RM Melayu. Pas suami parkir mobil di depan ruko belum jadi, saya sempat heran da mbatin, mana rumah makannya??. Ternyata ada disebelah kiri, dan jauh dari rumah makan pada umumnya, tidak ada plang nama atau banner. Pokoknya Tanpa Nama,titik hehehe.

 Setelah menyebrang jembatan Siak
 Jalan karet, sepi, banyk monyet berkeliaran lo hehe
 Sepi juga,nggak ada rumah penduduk,banyak monyet..
 Ini dia RM Melayu Tanpa Nama hehehe

Seingat saya, rumah makan ini adalah rumah pertama di jalan karet, karena sebelumnya kanan kiri hanya hutan karet dan pohon lain-lain.  Tuh kan, nggak ada plangnya, bener-bener rumah makan sederhana tapi ramai. Kebetulan saya sampai rumah makan pukul 11.45, artinya waktu makan siang sudah masuk. Ada 5 meja makan besar beserta beberapa kursi, pas banget lauknya sudah banyak yang matang. Setelah pesan makan, akhirnya makanan dihidangkan, suami pesan Hidang. Artinya semua lauk yang ada di RM Melayu dihidangkan di meja makan tempat kami duduk, jadi kita bisa pilih lauk dan sayur sesuka kita. Satu lagi pesanan suami, yaitu ikan patin asam pedas, heummmm. 

 5 meja makan besar
 Hidang a la warung Padang
 Dipilih dipilih...
Ikan patin asam pedas,yumm....

Setelah makanan dihidangkan, langsung deh dieksekusi. Lumayan enak, ikan patinnya ukuran besar, kelihatan dari kepalanya hehehe. Satu porsi isinya separo kepala dan 3 badan, mantap pokoknya, tapi asin, tapi emang katanya masakan Melayu cenderung asin. Beda banget sama lidah Jawa kami hehehe, tapi tetep, ludes hahaha. Disela-sela kami menikmati hidangan, banyak juga yang datang, sebagian besar beli lauk dan dibungkus. Hanya dua meja besar yang makan di tempat, satu jam lamanya akhirnya perhitungan dimulai. Kalau model pesan makan Hidang, kita nggak usah repot-repot ke kasih, nanti mbaknya datang ke meja dan menghitung total keseluruhan yang kita makan. Perut kenyang, hati senang, akhirnya lanjut pulang ke Siak. Alhamdulillah, nikmat luar biasa.
Tetep jalan-jalan, tetep makan-makan....^^

Ikan patin asam pedas 1 porsi
Sayur 2 piring (2 macam)
Ayam kampung rendang 1 porsi (isi 2 ukuran sedang)
Jeruk hangat 2 gelas
Total = 140.000

Harga : standar untuk daerah Riau 
Lokasi : Jalan karet (jalan utama setelah pertigaan arah mempura), arah Tanjung Buton


*****


Monday, 11 May 2015

Rutinitas Setelah Blogpost



Rutinitas setelah blogpost
Dua rutinitas yang saya lakukan setelah blogpost atau memposting sebuah tulisan di blog adalah :

1. Blogwalking ke rumah para komentator
Dulu, saya nggak tahu dan buta sama sekali peran para komentator di blog. Setelah posting tulisan, ya sudah nulis lagi, kalau nggak buka medsos. Tapi semenjak eksis ngeblog di tahun 2013, semakin banyak teman, banyak membaca, gabung di beberapa komunitas blog, akhirnya saya tahu pentingnya peran komentator.  Jadi, hal pertama yang saya lakukan setelah posting tulisan adalah bewe ke rumah para komentator. Pokoknya semua saya sambangi satu persatu, kalau sudah kenal dan sudah komentar lanjut silaturahmi ke yang lain sampai habis. Kalau baru kenal berarti bonusnya dapat kenalan baru dan follow blognya, banyak teman banyak berkah tentunya. Setuju nggak..??

2. Membalas komentar
Kok balas komentar nomor 2??iya, biasanya saya pilih blogwalking/bewe dulu ke rumah para komentator di postingan sebelumnya. Karena postingan baru kan belum ada yang komen, jadi biasanya rutinitas yang saya lakukan seperti itu. Rajin ya??pas lagi rajin hahaha, kalau nggak rajin alias blog ditinggal jalan-jalan, alamat lupa balas komentar. Tapi tetep diusahakan bewe ke blognya para komentator meskipun tidak sempat balas komen, tapi kalau ada komen pertanyaan sebisa mungkin saya jawab. Cieee,emang ada yang tanya??tanya kabar xixixi.

Berarti yang nggak pernah komen nggak di bewein dong??ya nggaklah, tetep dibewein dong, setelah jalan-jalan ke rumah para komentator biasanya saya langsung buka dasbor atau list dan silaturahmi ke update postingan terbaru teman-teman. Lumayan kan nambah bacaan, nambah pengetahuan. Daripada bengong nggak ngapa-ngapain, mending baca dan silaturahmi. Betul nggak??

Kalau teman-teman gimana nih, ada rutinitas nggak setelah posting tulisan??ayo dong cerita..

****

Friday, 8 May 2015

Tembilahan : Jembatan Rumbai

Tembilahan : Jembatan Rumbai

Masih cerita tentang jalan-jalan saya bulan februari lalu, tepatnya ke Kota Tembilahan Riau. Butuh waktu kurang lebih 9 jam perjalanan dari Siak Riau ke Kota Tembilahan, jauh ya, lumayan tapi have fun banget. Sebelum akhirnya sampai ke Kota Tembilahan, kita melewati Kota Rengat. Kurang lebih satu jam, kita sampai di Jembatan Rumbai. Tepatnya berada di desa Rumbai, kalau kita mau ke Kota Tembilahan dan melewati Jembatan Rumbai, artinya Tembilahan sudah di depan mata. Lumayanlah, kurang lebih 1,5 jam menggunakan mobil, karena jalannya lumayan rusak dan banyak lobang jadi harus hati-hati.  Ohya, dibawah jembatan rumbai ini semacam sungai Siak, sungainya lebar, jadi jembatannya panjang dan cantik. Bentuk jembatan Siak hampir mirip sama jembatan Barelang, Suramadu dll. Panjang ada tiang yang berbentuk segitiga, tapi jembatan rumbai ini unik dan berbeda. Awalnya lurus tapi ditengah-tengan berbentuk setengah lingkaran, catnyapun cerah, warna biru dan kuning. Sayang sekali saya tidak bisa mengabadikan dari jauh, maklum terlalu asik nyanyi sama suami hehehe. 

 Awalnya kayak jembatan-jembatan di Jawa...
 Ini diaaa....
 Ini di tengah-tengah...
Keren ya...

Katanya, kalau malam bagus lo jembatannya. Mungkin karena ada lampunya kali ya hehe, semoga suatu saat bisa jalan-jalan lagi ke Tembilahan.

Teman-teman ada yang sudah pernah lihat jembatan rumbai??

****

Tuesday, 5 May 2015

RM Ulak'an : Ini Baru Makan!!

Beberap hari yang lalu, saya dan suami jalan ke Pekanbaru, ada sedikit urusan. Kami berangkat setelah shalat subuh, sampai Pekanbaru pukul 08.00. Setelah urusan selesai, ngadem dulu sebentar ke puswil sambil nunggu dhuhur. Pukul 12.00 kami langsung balik ke Siak, sekalin jalan pulang, sekalian makan siang dan shalat dhuhur. Beberapa kali ke Pekanbaru tapi belum pernah sekalipun makan sesuai selera atau lidah, pokoknya makanan yang maknyus gitu. Beberapa kali akhirnya makan di ayam kakek-kakek *baca KFC hehe*, lumayan sesuai lidah, harganya pas dan puas. Tapi beberapa kali lihat rumah makan yang ramai dan kamipun berhenti, tapi ternyata kurang maknyus. Kebetulan sekali, setiap lewat jalan lintas timur (arah ke Siak) yang masih daerah kota, saya melihat satu rumah makan besar yang ramai. Sempat beberapa bilang ke suami, kapan-kapan makan disitu yuk, rame banget, kayaknya eanak tuh. Dan akhirnya mampir juga di RM Ulak'an, pas banget tidak begitu ramai, padahal waktunya makan siang.

Setelah memilih tempat duduk,  dengan sigap mas-mas pembawa menu datang, saya memesan ikan bakar, suami pesan ayam bakar. Baru naruh tas cangklong ke meja, tiba-tiba mas-mas datang bawa pesanan kami, wakz, cepet amattt. Ternyata, semua sudah dipersiapkan, jadi ketika ada yang pesan, tinggal antar saja, enak ya, nggak nunggu lama dan masih panas kok. Sayurnya ada nangka masak merah, kuah gulai, daun pucuk ubi dan sambel ijo. Ayam bakarnya, endes bangettt, enak pedes, bumbunya pedes manis, jadi, cucok banget buat lidah wong njowo hehehe. Ayam bakarnya juga enak, tapi kayaknya lebih enak kalau ayamnya digeprak gitu hehehe. Sempat ngerumpi juga pas makan, kira-kira habis berapa ya??yaaa....paling-paling 100an. Harga perkiraan karena rumah maknnya luas, ramai, dan enak. Tapi, ketika saya bayar, luntur sudah perkiraan tersebut. Ikan bakar, ayam bakar, jeruk hangat, es teh, total keseluruhan Rp 43.000. Duh Gustiiii, kaget nggak karuan hahahahaha. Pas di mobil, suami nyeletuk, Ini Baru Makan!!hahaha. Akhirnyaaa, makan enak di Pekanbaru.

Point plus buat RM Ulak'an Pekanbaru
- Ayam dan ikannya, maknyusss (nilai 8)
- Tempatnya bersih 
- Ada mushola terbuka
- Ada kamar mandi
- Parkir mobil laus
- Pelayanan cepat








Tau nggak, Ulak'an itu apa???salah satu nama kampung di Padang Pariaman hehehe. Tetep jalan-jalan, tetep makan-makan, yang penting maknyussss hehehe.


***
RM Ulak'an
Jalan harapan jaya/Imam Munandar Pekanbaru

Monday, 4 May 2015

Win n Learn



Sometimes you win, sometimes you learn..


****
Sungai dan jembatan Siak | Samsung N7000

Friday, 1 May 2015

Rahasia dibalik Foto-foto hmzwan.com

"Bagus-bagus banget foto-fotonya, Mak. Pake kamera apa, ya? Atau, 
ada tutorial motret tak, Mak? :D"

Diatas adalah salah satu komentar dari Mak Haya (salah satu blogger favorit saya) di postingan ini, sebenarnya komentar serupa tidak hanya dari satu orang saja, melainkan dari beberapa yang pernah komen di postingan blog atau langsung tanya secara privat atau melalui inbox fb. Mayoritas mereka mempertanyakan hal-hal seperti berikut :
"Mbak, pakai kamera apa?"
"Mbak, ajarin motret dong biar bagus.."
"Foto-foto mbak HM pakai kamera DSLR ya, pantesan bagus-bagus"
dan lain sebagainya. Intinya, banyak yang mempertanyakan hal serupa. Motretnya pakai kamera apa?

Berkenalan dengan dunia motret memotret
Saya suka dunia fotografi sejak SMA, kebetulan salah satu teman makan saya menjadi ketua Bagrafi atau Bagian Fotografi. Setidaknya, setiap ada acara di lingkup sekolah, dia yang membawa kamera moncong, eh kamera dslr maksudnya. Selain itu, setiap selesai acara pasti ada aja sisa roll film yang wajib dihabiskan, dan saya menjadi salah satu yang menghabiskan roll film tersebut. Bukan yang megang kameranya, tapi jadi modelnya hehehehe.

Sampai pada akhirnya, tahun 2011, saya diperkenalkan dengan smartphone kece, yaitu samsung N7000. Kamera 8 MP, harganya yang nggak kalah kece membuat saya sedikit shock, tapi, yaaa saya manut suami sajalah. Lha wong suami yang beli hehe. Sampai pada akhirnya, smartphone tersebut jatuh ke tangan saya *koprolkemudiankayang*. Dari situlah, hobi iseng saya bermula. Semua objek yang menarik mata, saya abadikan menggunakan kamera smartphone tersebut. Boro-boro punya buku tentang fotografi, baca artikel tentang fotografi aja bisa dihitung jari. Saya lebih suka menikmati foto-foto yang indah daripada membaca teorinya hehehe, toh saya bukan fotografer, itu sih batin saya, wajar kan??. Dalam hati saya, yang penting abadikan momen,titik!!!. (ini dulu lo ya hehe)

my soulmate^^ 

Terus, kok fotonya bagus-bagus?? Gimana sih caranya motret bagus pakai smartphone??
Percaya nggak percaya, saya tahu tentang megapixel itu tahun lalu xixixi *katrokyoben*. Pokoknya niat saya cuma ABADIKAN MOMEN, titik!! Dengan berbekal kamera samsung N7000 8 MP, foto-foto yang kata teman-teman bagus itulah terlahir dari situ. Kalau ada tempat bagus, cekrekkkk!! Kalau ada spot menarik, cekrekkkk!!! Namanya juga kamera smartphone, jadi hasilnya ya sesuai dengan kualitas 8 MP. Saya motretnya pakai kamera asli atau bawaan samsung N7000, dibilang bagus, ya lumayan bagus menurut saya. Nggak tau ya, saya jatuh cinta berkali-kali sama samsung ini, kameranya jelas bangetttt. Kalau kurang nendang, biasanya saya edit pakai photo editor (saya pakai pixlr), naikin kontras saja sudah cukup. Atau kalau mau iseng, silahkan otak atik fasilitas photo editor sesuka hati hehe. Saya bingung kalau ada yang tanya hal serupa, karena saya kalau motret pakai feeling saja hehehe. Kalau objeknya menarik, bagus, seru dan asik, saya langsung nyalain kamera dan siap membidik. Biasanya kalau motret, satu objek minimal 5 jepretan, setidaknya kalau mau diposting saya bisa memilih mana yang hasilnya bagus dan blur. Nggak ada trik yang spesial dari saya, seperti memotret pada umumnya. 

Dibawah ini, beberapa hasil bidikan saya menggunakan kamera asli atau bawaan samsung N7000. Yang ASLI, artinya sebelum diedit ya, pokoknya hasil asli dari kamera bawaan. Yang EDIT, artinya sudah saya edit pakai photo editor (saya pakai pixlr), saya naikin kontrasnya biar kelihatan nendang gitu hehehe.



 mode : macro
diambil pukul 15.00

 mode: macro 
diambil pukul 09.00

 mode: macro
diambil pukul 07.00

 mode: macro
diambil pukul 16.30

Gimana???udah tahu kan caranya???
Smartphone sekarang juga sudah canggih-canggih, kameranyapun juga sudah ciamik-ciamik, jadi nggak usah bingung kalau mau motret dan pingin hasil yang bagus hehehe. Satu lagi, kalau punya instagram,silahkan belajar dari para suhu fotografi. Kebetulan saya follow teman-teman yang jago di bidang motret memotret,jadi banyak teori yang perlahan-lahan saya pelajari dan praktekkan. Semoga bermanfaat.
Terus berkarya, terus belajar, terus abadikan hal yang menarik, dan happy blogging^^

Mohon krisannya *kritik dan saran* yaaa....terima kasih^^


*****


Tuesday, 28 April 2015

Sabtu Seru di Taman Agrowisata Tenayan Raya Pekanbaru


Sabtu pagi tepatnya pukul 09.00 saya dan suami tiba di kota Pekanbaru, 3 jam perjalanan rasanya tidak begitu melelahkan. Setelah menyelesaikan urusan di jalan jendral sudirman, kami langsung menuju ke Taman Agrowisata Tenayan Raya. Untuk menuju Taman Agrowisata Tenayan Raya, dari  gedung guru yang ada di jalan jendral sudirman belok kanan, lurus ikuti jalan (namanya jalan parit indah) mentok sampai bertemu dengan jembatan, belok kanan, kurang lebih 2 km sampai lihat plang Taman Agrowisata di sebelah kanan. Saya kira mobil tidak bisa masuk, ternyata bisa, jadi lumayan tidak panas-panasan hehe. Sampai sana ternyata sudah ramai, saya lumayan ketinggalan separo kegiatan anak-anak. Sebagian kelompok ada yang mengitari kebun bawang dan cabe, sebagian lagi ada yang memanen kangkung, seru banget. 

Taman Agrowisata Tenayan Raya adalah salah satu tujuan wisata di daerah Tenayan Raya Kota Pekanbaru dengan konsep agro-edukasi. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah bercocok tanam, menanam dan memanen kangkung, tour ke kebun cabe, jagung, bawang, memberi makan kambing dan ada games seru menangkap ikan lele di lumpur. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari wisata agro-edukasi ini, melatih anak untuk lebih mencintai ciptaan Tuhan dan tentunya mendapatkan pengalaman baru. Seru banget lihat ekspresi anak-anak setelah main becek-becekan di lumpur.

plang agrowisata di jalan raya
3 bis,kebayang kan ramenya
Mobil pribadi bisa masuk
Jauh disana,anak2 sedang memanen kangkung
Selesai sudah belajar menanam padi
waktunya belajar menanam jagung
puncak kegiatan, game seru menangkap ikan lele,yeay!!
yang bisa nangkap ikan lele,dapet hadiah
ayo..ayo..ayo..
horeee,aku dapet hadiah
dan yang paling seru,mandi bersama
nggak ketinggalan dong ya...teriakan histeris para cewek hehe
ready for go home,baris rapi ambil oleo-oleh
pulang bawa hasil panen, ada kangkung,jagung,oyong dan terong

Seru kan???yang tinggal di Pekanbaru dan lagi cari tempat buat wisata edukasi, ke Taman Agrowisata Tenayan Raya aja.
Semoga bermanfaat^^


****
Taman Agrowisata Tenayan Raya Pekanbaru
Contact person : Eni 081371021969  

Saturday, 25 April 2015

#CurhatanRasa Koepoe Koepoe: Cerita Seru dibalik Dapur

A recipe has no soul. You as the cook, must bring soul to the recipe.

Buat saya, memasak adalah hal yang terkadang menyenangkan, sebaliknya terkadang menyebalkan. Menyenangkan karena mood untuk memasak sedang baik, ingin menikmati satu masakan yang dirindukan, atau sudah bosan jelajah rasa alias makan diluar.  Menyebalkan karena...terlalu banyak mamasukkan garam di masakan, lupa memasukkan garam dan gula, bikin pizza gagal, bikin roti apalagi, super gagal, dan satu lagi yaitu gosong.  Dan, ceritanya bermula dari sini...

Me vs My Husband
Beberapa hari yang lalu kami pergi ke pasar membeli sayur dan ikan nila, kebetulan suami pingin banget ikan bakar. Sesampainya di rumah saya mempersiapkan bahan-bahan untuk menu hari itu, kulupan kangkung, lalapan dan sambal tomat. Ketika saya mempersiapkan bumbu ikan bakar, tiba-tiba suami nyeletuk "Iwak'e tak bakar yo dek.." , dengan senang hati saya mengiyakan. Artinya setelah sayur dan sambal beres, saya leyeh-leyeh, ahaiiiiiii *koprol kemudian kayang*.  Seperti biasa, ketika suami sibuk di depan kompor, saya juga tidak kalah sibuk, yaitu otak atik handphone hehehe. Tapi, 10 menit kemudian saya mencium bau agak aneh, ternyata ikannya sedikit gosong, bukan hanya ikannya saja yang agak gosong tapi wajannya ikut gosong hahaha. Bonusnya, ikan nilanya sudah nggak berbentuk ikan lagi, sudah amburadul nggak karuan xixixi. 


#CurhatanRasa "Kisah dibalik ikan bakar"

Today's menu has two choices, take it or leave it. 

#CurhatanRasa  seorang istri
Meskipun ikan nila bakarnya gosong dan amburadul, tapi percayalah saya hanya senyum-senyum nggak karuan. Sambil mbatin dalam hati "itu ikan gimana rasanya ya...", tapi berhubung bumbu ikan bakar yang saya racik cihuy dan yahud, jadinya alhamdulillah nikmat.  Enak, krenyes-krenyes, manis pedas. Jadi, saya memilih Take it, hajar ikannya sampai tulang-tulangnya hehehe. 


Me vs Koepoe Koepoe
Pertama kali kenal koepoe koepoe pas mulai belajar masak, waktu itu saya beli baking powder buat bikin kue. Baking powder merupakan bahan pengembang yang berfungsi untuk mengembangkan kue atau cake, jadi kalau pakai BP, nggak bantat hehehe. 
 

Tips merebus daun pucuk ubi / daun singkong 
Lain dulu lain kemarin, pas banget kemarin saya beli daun pucuk ubi atau daun singkong. Kebetulan mau saya masak sayur bobor, sebelum merebus daun singkong, suami mengingatkan saya untuk menambahkan baking powder. Kok dikasih baking powder??kata suami saya, fungsinya untuk melunakkan dan melembutkan daun singkong yang direbus. Ohya, satu lagi, daun singkongnya tidak berubah warna lo, tetep hijau. Jadi, nggak perlu nunggu lama lagi deh buat ngerebus daun singkong.


Baiklah, #CurhatanRasa dan perasaan saya minggu ini warna-warni banget, mulai dari kejadian ikan nila bakar yang gosong tapi rasanya enak, sampai dapat tips dari suami cara merebus daun singkong yang cepet tanpa menunggu lama, yaitu pakai baking powder koepoe koepoe.
Penasaran???silahkan coba dirumah ya, semoga bermanfaat^^



Teman-teman punya cerita seru nggak minggu ini???


*******

Friday, 24 April 2015

Belanja Seru di Shopious

Kalau ada yang tanya, Setiap bulan, Berapa kali sih kamu beli baju??Nggak pakai mikir panjang dan saya langsung jawab, nggak tentu, paling-paling setahun sekali. Saya tipikal perempuan yang nggak terlalu suka belanja, apalagi ngemall, capek aja gitu muterin mall hehe. Beli baju setahun sekali, itupun kalau inget, kalau nggak inget ya nggak beli. Sudah dipastikan baju yang saya pakai ya yang itu-itu saja, tapi sejak tinggal di Siak, gairah untuk belanja online kok semakin menjadi-jadi ya. Apalagi sejak punya akun instagram, ternyata banyak juga ya yang jualan produk di ig, dan saya baru tahu. Pelung jualan di instagram ternyata bagus sekali, produknya lebih bervarian, mulai dari baju sampai home dekor, bahkan meja jadul sekalipun. Dan perlu diketahui bahwa berjualan di instagram memang lebih simpel, karena kita bisa mengupload foto produk kapanpun.  Dan saya sebagai pemilik instagram biasanya hanya menikmati produk atau barang teman-teman dengan hati legowo, gimana nggak legowo, barangnya selalu bagus-bagus. 

Kembali ke baju, setahun sekali beli baju satu, minimal dua. Biasanya saya belinya nggak asal, harus pilih-pilih dan detail. Apalagi kalau belanja online, harus bener-bener teliti, satu lagi yang harus saya pegang, ada harga ada rupa hehehe. Akhir-akhir ini saya mulai melirik beberapa baju di instagram, baru melirik belum melakukan transaksi. Takutnya nyesel di kemudian hari, udah transaksi, eh ketemu barang dan produk sama tapi bahannya lebih bagus dan lebih murah *emang ada??*.


Karena di Siak nggak ada mall, jadi biasanya saya ngemallnya via online. Jalan-jalan dan cuci mata ke toko online, lumayan kan lebih irit dan hemat energi. Ngomongin soal toko online, ternyata ada website toko online baru namanya Shopious, bacanya So-pi-yus, unik ya hehehe. Sopious sendiri merupakan Social media online shop aggragator, jadi sudah dipastikan, banyak sekali toko-toko online disini. Ohya, yang istimewa dari shopious adalah :
1. Kategori
Mulai dari wanita, pria, anak-anak sampai bayi. Produknya pun beragam, mulai dari gadget, mainan, baju, tas sepatu sampai perabot rumah tangga.
2. Koleksi
Koleksinya pun beragam, berbagai macam style pakaian, sepatu, tas, aksesoris dan barang lainnya.
3. Daftar toko
Kalau biasanya toko online hanya satu toko saja, maka disini kita bisa menemukan banyak toko online di seluruh Indonesia. Semua provinsi ada, dari A sampai Z, komplit kan??Ohya, kalau teman-teman punya toko online dan pingin gabung, daftar aja disini.
4. Inspirasi style
Bingung mau nyari style pakaian untuk jalan-jalan atau undangan??nggak usah resah, masuk ke web Shopious, langsung aja klik inspirasi style.

Seru ya, banyak kategori, koleksi, pilihan toko dan inspirasi style sehari-hari.


Tertarik dan mau beli barang di Shopious, terus gimana caranya??
1. Daftar atau login ke website
2. Klik foto barang atau nama toko yang ingin kita tuju
3. Hubungi tokonya langsung melalui nomor kontak yang berada di bawah lokasi, lumayan komplit juga contactnya. Ada BBM, Line, WA sampai SMS, tinggal pilih aja.

Gampang dan mudah kan?? nggak ada ribetnya, karena semua yang kita bingungkan terjawab sudah di websitenya. Kok bisa??karena infonya komplit, nggak jauh sama barangnya yang komplit dan bervariasi. Mulai dari alamat media social, contact us dan satu lagi yaitu FAQ atau frequent ask question atau pertanyaan-yang sering ditanyakan. Jadi, pelanggan benar-benar dimudahkan.
Mau belanja online dari rumah sambil lihat tv, ke Shopious yuk...

                                                                                  *****