Wednesday, 11 March 2015

Pingin Belajar Baking



Jauh dari pusat perbelanjaan atau mall, membuat saya dan suami lebih bisa berhemat dengan cara yang berbeda. Pertama kali sampai Siak sempat beberapa kali saya Tanya suami, ”Beneran di sini nggak ada mall?” atau”Serius, di Siak nggak ada mall?. Dan sesampainya di Siak, memang benar-benar tidak ada mall satupun, bahkan mini market merek-merek tertentupun tidak saya jumpai disini. Kalaupun mau jalan-jalan atau refreshing ke mall, harus ke Pekanbaru dengan jarak tempuh kurang lebih 3 jam. Duh Gusti…

Sekarang, Alhamdulillah sudah ada satu mini market bermerek di Siak. Setidaknya bisa jalan-jalan, masuk ke dalam, ngisis dan keluar cuma beli es krim dan minuman kaleng hehehe. Coba saja dua lantai, lantai dasar untuk sembako, lantai satu untuk baju dan perkakas dapur, pasti dijamin ramai setiap hari. Seringkali saya dan suami membayangkan, andai saja di siak dibangun satu mall saja, mungkin para pendatang yang banyak bekerja disini bakal betah. Setidaknya kalau libur bisa refreshing dan jalan-jalan ke mall, ngarep banget ya saya hahaha. Tapi, sepertinya harus bersabar..

Lain dulu lain sekarang, dulu agak bingung kalau cari-cari barang yang diinginkan tapi tidak ada di Siak, sekarang sudah mulai menikmati rasanya ngemall di rumah. Loh kok bisa?iya, tinggal buka leptop, klik toko online yang diinginkan, langsung deh bebas pilih barang. Akhir-akhir ini entah kenapa saya kok pingin banget belajar baking, bikin roti dan sejenisnya. Terakhir baking tahun lalu pas pulang ke Batam, tahun ini belum sama sekali jenguk rumah Batam, jadi belum bisa baking. Bukan baking seperti teman-teman blogger yang pintar baking ya, tapi saya bakingnya abal-abal, coba-coba gitu hehehe. Ceritanya saya lagi pingin banget sama oven listrik, lebih praktis dan ukurannya tidak terlalu besar, jadi simple gitu. Pas banget buka lazada langsung cari kategori peralatan dapur. Namanya juga perempuan, suka sama yang lucu-lucu, ketemu peralatan masak yang lucu, pingin. Pokoknya semuanya di klik deh, mumpung lagi semangat ngonlen, jadi puas-puasin pilih dan lihat-lihat barang. Kebayang kan kalau sudah beli oven mau bikin apa??pingin banget bikin banana bread, macaroni scotel, brownis, pokoknya pingin banget bisa bikin roti gitu. Eaaaa….ngimpi dulu ya hehe.

Katanya kalau belum punya barang yang diimpikan atau diinginkan, biasnaya menggebu-nggebu. Tapi kalau sudah ada di depan mata, sudah ada dirumah, paling semangatnya diawal-awal, setelahnya dibiarkan begitu saja. Masak iya sih??kalau dipikir-pikir ada benarnya juga ya hehehe. Setidaknya kalau sudah ada oven, bisa coba-coba bikin roti dan kue  buat lebaranlah, atau buat oleh-oleh gitu. Secara di Siak nggak ada oleh-oleh khas Siak, jadi kalau pulang ke Batam daripada beli kue, cake atau roti buat oleh-oleh di toko roti, mending bikin sendiri. Bener nggak??cieee….semangatnya hehehe. 

Teman-teman ada yang pingin beli oven juga??

Monday, 9 March 2015

Friday, 6 March 2015

Tembilahan : Lebih Dekat dengan Kampung Bertuah

Traveling is one of my great passions, and something I do a lot of
~Sabrina Lloyd~

Setelah naik pompong selama kurang lebih 10 menit, akhirnya sampai juga di Kampung Bertuah. Sempat beberapa kali ngobrol dengan bulek yang sudah lama tinggal di sini, saya kira awalnya ini pulau, karena untuk kesini kita harus nyebrang terlebih dahulu. Ternyata bukan, lha terus kalau bukan pulau apa ya??. Ya sudahlah, pokoknya daerah Kampung Bertuah ini luas. Jangan heran kalau sampai sini tidak ada mobil ataupun truk, apalagi bis, nggak ada. Selama perjalanan menuju rumah bulek, saya sempat mbatin dan tanya ke suami, "ini kok jalannya sempit banget mas??kapan lewat jalan lebar". Dengan santai suami menjawab, "Disini jalannya ya kayak gini", wakz, lumayan kaget juga. Jalannya sempit, banyak yang rusak, cukup buat dua sepeda motor, dan dibuat ngebut juga loh sama anak-anak muda, ya ampunnn. 
 Yeay,sampai juga di Kampung Bertuah
 Ini jalannya...beda banget kan sama Siak hehe
 Kelihatan lebar ya kalau di foto,padahal pas untuk dua sepeda motor

Ribuah pohon kelapa dan jambe
Sambil melihat kanan kiri, keadaan dan lingkungan Kampung Bertuah. Sesekali melihat banyak sekali lahan yang ditanami pohon kelapa dan pinang atau jambe. Ternyata, dua pohon itulah yang banyak tumbuh di daerah sini. Istilahnya, mayoritas masyarakatnya memiliki tanaman pohon kelapa dan pinang. Biasanya hasil dari buah kelapa dikirim ke pabrik untuk dijual, buah kelapa diasap, dicungkil isiny, jadilah kopro. Bahan utama membuat minyak kelapa, itupun jika panennya banyak. Tapi jika sedikit biasanya dijual di pasar. Dan saya sempat heran, ketika banyak kulit pohon kelapa dan jambe yang berjejer rapi di depan rumah warga, tau nggak untuk apa??untuk menimbun air bekas banjir. Jadi, di Kampung Bertuah ini sering banjir jika air laut pasang atau ketika turun hujan. Banjirnyapun tidak main-main, kadnag sampai sedengkul.

Kalau buah kelapa dibawa ke pabrik untuk bahan utama minyak sayur, maka buah pohon pinang atau jambepun tidak ketinggalan. Biasanya kalau panen buah pinang, buahnya dijemur dulu, lalu dicongkel dan dibawa ke pabrik untuk dijual sebagai bahan pewarna. Ketika saya tanya beberapa warga yang sempat berkenalan, biasanya buah jambe untuk pewarna tekstil bukan untuk bahan pewarna makanan. 

 Tuh kan??pohon kelapa dan pinang
 Ini tukang sayur

Serba serbi Kampung Bertuah
Selain jalan yang sempit, banyak pohon kelapa dan pinang. Di Kampung Bertuah masyarakatnya dari mana-mana, ada Jawa, ada Bugis, ada Banjar, dan Melayu. Sempat saya bingung pas mendengarkan bulek dan teman-temannya ngobrol, salah satunya, ngobrol pakai bahasa jawa tapi kok tiba-tiba ditengan percakapan ada bahasa lain yang tidak saya kenali. Sampai rumah saya tanya ke bulek, ternyata temannya itu orang Banjar, jadi ngomongnya pakai bahasa campur-campur, ya bahasa jawa, ya bahasa banjar hehehe. Seru ya ternyata, bisa belajar banyak bahasa nih kalau tinggal lama di Kampung Bertuah. Jangan tanya masalah air, mayoritas setiap rumah pasti punya tandon untuk menampung air hujan. Air mandi warnanya seperti air teh atau air laut *lihat gambar paling atas*. Sempat takut gatal-gatal, tapi alhamdulillah aman sentosa hahaha. 
 Kulit buah kelapa dan pinang untuk menimbun air bekas banjir^^
Air mandi di Tembilahan,kayak teh^^

Empat hari di Kampung Bertuah, seru, pengalaman baru bisa berkunjung ke daerah seperti ini. Awalnya tidak ada banyangan kalau daerahnya seperti ini, tapi pengalaman yang menyenangkan. Seru pokoknya....semoga bisa #exploreriau dan Sumatera aamiin. 

Ada yang mau sponsorin saya dan suami #exploresumatera???hayyukk...dengan senang hati hahaha


*****
Ini juga seru...

Wednesday, 4 March 2015

Tembilahan: Sensasi Naik Pompong

Setelah menempuh  perjalanan jauh Siak - Tembilahan  selama kurang lebih 9 jam, akhirnya pukul 16.00 sampai juga di kota Tembilahan. Kebetulan di kota ini banyak saudara dari keluarga suami, salah satu keluarga dekat ada paklek. Mumpung suami libur 6 hari, jadi memutuskan untuk jalan-jalan ke Tembilahan. Kebetulan adik neneknya suami ada acara besar, pas banget, kumpul dengan saudara yang sudah berpisah selama belasan dan puluhan tahun. Rumah paklek dan saudara di sebrang, jadi harus menyebrang menggunakan pompong atau perahu kecil. Pompong, sebutan untuk perahu kecil di Batam dan Riau, kalau di Jawa namanya perahu. Pukul 18.00 saya, suami dan paklek siap-siap menyebrang ke Kampung Bertuah. Karena mobil tidak bisa menyebrang, jadi suami menitipkan mobil di rumah temannya paklek. Sebenarnya bisa menitipkan mobil di masjid, tapi berhubung waktu itu satpamnya istirahat, jadi suami tidak bisa bertemu dengan satpam tersebut. 

Penyebrangan ke Kampung Bertuah kapanpun bisa dan diantar, jadi tidak usah takut tidak bisa menyebrang ke sebrang. Saya kira pompongnya seperi yang pernah saya naiki dulu waktu menyebrang dari Sekupang Batam ke Pulau Belakang Padang, ternyata ini lebih pendek. Otomatis lebih deg-deg'an, benar-benar memacu adrenalin. Satu pompong bisa menampung kurang lebih 10 - 15 orang dan sepeda motor. Waktu saya naik pompong di Batam, ada terpalnya, jadi tidak bisa melihat pemandangan laut dan sekitarnya. Tapi kali ini pompongnya lebih pendek dan terbuka, jadi otomatis penumpang bisa menyentuh air dan bisa melihat pemandangan sekitar. Deg-deg'an tapi seru, pengalaman yang berbeda. 10 menit berlalu, akhirnya pompong sampai di Kampung Bertuah, biaya naik pompong murmer, hanya Rp 3000 perorang. Murah ternyata hehe..
Sudut Kota Tembilahan
 Siap-siap menyebrang, itu kampung Bertuah
 Naiknya hati-hati ya,goyang-goyang soalnya^^
 Pendek kan??^^
 Banyak tanaman ilong
Yeay,sampai juga di Kampung Bertuah

Akhirnya sampai juga di Kampung Bertuah, tapi, perjalanan belum usai. Tunggu cerita #exploretembilahan selanjutnya ya.
Teman-teman ada yang pernah naik pompong atau perahu kecil nggak??ayo dong cerita..^^


****

Sunday, 1 March 2015

Benda Andalan yang Tidak Boleh Ketinggalan

Benda Andalan yang Tidak Boleh Ketinggalan

Malam-malam sudah ngayal nggak karuan, gimana ya kalau keluar rumah lupa bawa dompet??. Lalu ingatan saya mundur ke belakang, tepatnya saat kuliah dulu. Kebetulan samping kos-kosan warung sembako kecil, jadi kalau beli sesuatu dan uangnya kurang, pasti saya izin ambil uang, lari sejengkal langsung deh urusan kelar. Tapi, pernah juga lo saya nggak bawa dompet waktu ke kampus, dikira dompet sudah ada di dalam ransel, ternyata, tergelatak begitu saja di bupet kasur. Walhasil, makan siang ngutang deh xixixi. Jangan ditiru...

Ngomong-ngomong masalah barang atau benda bawaan, kalau keluar rumah atau jalan-jalan jauh pasti ada aja benda  yang wajib hukumnya dibawa. Baju, itu pasti dong ya, peralatan make up, emang make up'an kamu Em??nggak sih, jadi sok-sok'an bawa ajalah, uang, pasti lah ya. Pokoknya yang pasti-pasti itu sudah barang tentu dibawa, apalagi kalau jalan-jalan jauh. Nah, mau tau benda apa saja yang wajib hukumnya saya bawa saat jalan-jalan??yuk, cusss bedah rumah hehehe.

Jalan-jalan seadanya
Jalan-jalan seadanya itu, jalan ke kedai beli garam, jalan-jalan sore keliling kota Siak, jalan ke toko beli sembako, jalan-jalan malam cari makan, dan lain sebagainya. Intinya, jalan-jalan sekitar kota Siak lah hehe. 
Bawa benda apa aja Em..??
1. Jam tangan
Ini wajib banget, nggak tau ya, kalau nggak pakai jam tangan itu serasa ada yang hilang. Ke kedai belakang rumah aja pakai lo, pokoknya harus pakai.
2. Dompet a la HM
Bukan dompet sih, tapi aslinya tempat pensil yang saya sebut sebagai dompet, gunanya untuk bawa uang dan lain sebagainya. Pokoknya benda-benda yang saya bawa buat jalan seadanya, masuk sini semua.
3. Hp
Duh lupa, ini kan biasa ya. Skip ajalah, numpang narsis ni hp jadul hahaha.
4. Kunci rumah
Wajib nih, kalau rumah nggak dikunci kan bahaya.

Itu aja sih, yang paling wajib itu nomor 1,2 dan 4. Nomor 3 skip ajalah, sudah biasa tapi memang pasti dibawa hehehe.

Jalan-jalan luar biasa
Jalan-jalan luar biasa itu, jalan-jalan jauh, ke luar kota, ke luar provinsi, dan antar pulau. 
Bawa benda apa aja Em..??
1. Ransel
Wajib banget, saya dari kuliah juga sudah hobi bawa ransel kemana-mana. Apalagi jalan-jalan jauh, pasti bawa ransel ini.
2. Jam tangan
Nggak tau, ini wajib hukumnya.
3. Dompet a la HM
Kalau jalan-jalan luar biasa, tempat pensil ini beralih fungsi. Untuk menyimpan berbagai kunci, kunci rumah, motor, dll.
4. Celak
Kebetulan saya nggak make up'an, jadi make up wajib bagi saya itu cuma satu. Yang wajib lo ya, celak. Kalau perempuan nggak pakai bedak kan nggak percaya diri, nah saya sebaliknya. Kalau nggak pakai celak, lunturlah kepercayaan diri saya hahaha. Kalaupun ketinggalan, berhenti ke mini market buat beli celak. 
5. Termos
Belum punya anak tapi udah gembol termos kemana-mana hahaha. Isinya kadang teh panas atau kopi. Kalau pas pulang ke Batam, setengah hari naik kapal, kena AC kedinginan, jadi biasanya bawa bekal termos isi bontotan air minum panas. Lumayan kan ngirit, namanya juga temannya mak irit hehehe. 

Itulah beberapa benda yang wajib saya bawa saat jalan-jalan luar biasa. 

Nah, itu tadi benda-benda andalan yang tidak boleh ketinggalan saat jalan-jalan seadanya sampai jalan-jalan luar biasa hehe. 
Teman-teman punya benda wajib yang harus dibawa nggak waktu jalan-jalan..??ayo dong cerita..^^


****
Tulisan ini diikutsertakan dalam  "1st GA - Benda yang Wajib Dibawa Saat Jalan-Jalan


Friday, 27 February 2015

Sehat itu Penting


"Sehat itu murah, sehat itu gampang, sehat itu penting", salah satu jargon yang selalu manari-nari di pikiran saya tiga tahun terakhir ini, menikah dengan suami yang memiliki pola makan sehat, tidak suka jajan sembarangan dan dipertemukan dengan sebuah group kesehatan bernama Food Combaining. Ngomong-ngomong masalah makanan, sejenak mari saya antarkan ke pola makan saya sebelum menikah.

Pola makan dulu : Semua serba asal
Asal enak, asal ketemu, asal masuk mulut dan perut, asal kenyang. Dulu, saya termasuk orang yang setiap ketemu makanan langsung di embat, apalagi pas kuliah. Pola makan jauh dari kata teratur, bisa jadi satu hari hanya makan nasi satu kali, selebihnya jajan semaunya dan sembarangan. Ketemu cilok, beli, ketemu bakso, beli, ketemu burger, beli, ketemu gorengan, beli. Dan baru makan malam hari, itupun beli ayam penyet, nasi goreng, atau tahu tek. Untuk sarapan, kalau ada teman yang mengajak sarapan, baru saya ikut sarapan di kantin kampus. Tapi seringnya kalau libur, mulai dari sarapan sampai makan malam kadang saya masak mi goreng pakai hiter. Jarang sekali saya mengkonsumsi sayur dan buah, entah...bagi saya waktu itu, menikmati ayam goreng dengan nasi dan sambal itu nikmat sekali. Pokoknya serba keringan atau tanpa sayur.

Tersadar sekarang, bahwa saya dulu sering sakit, mulai dari kepala pusing, demam, jarang BAB, ambeien sampai berdarah dan kesakitan, sampai flu setiap sebulan sekali. Dan itupun flunya tidak sembuh dalam hitungan hari, bahkan sampai satu bulan lamanya. Parah ya...huhuhu


Dulu,seringnya,makan menu diatas sama nasi saja,tanpa sayur >_<

Pola makan sekarang : Sayur itu wajib
Sejak menikah, pola makan mulai tertata dengan baik. Kebetulan suami suka sekali dengan sayur, mulai sayur mentah sampai matang. Jadi menu wajib di meja makan adalah sayur, titik. Sampai akhirnya saya bertemu dengan grouf Food Combaining di fb, mulailah saya belajar banyak hal tentang kesehatan disana. Membaca banyak artikel dan segala hal yag berhubungan dengan pola makan sehat dan berbagai penyakit yang menjangkit para pemilik pola makan tidak sehat. Perlahan saya menyadari betapa pentingnya sebuah kesehatan. Di dukung dengan suami yang suka sayur dan buah, dapat banyak ilmu, akhirnya pelan-pelan saya mengatur pola makan dengan sebaik-baiknya. 

Tersadar dan bahkan seringkali saya bersyukur, bahwa sakit-sakitan yang sering saya alami dulu ketika masa kuliah tidak pernah lagi saya alami, alhamdulillah. Ambeien sudah hilang, BAB lancar,  dan alhamdulillah daya tahan tubuh semakin baik. 

Menu wajib makan sekarang,serat,serat dan serat^^

I Love SBY : Sarapan Buah Yuk...
Itu adalah jargonnya pak Wied Hary, sejak mengenal Food Combaining, akhirnya yang dulu saya seringnya sarapan nasi, kini beralih ke sarapan buah. Kok sarapan buah?buah memiliki kadungan serat dan enzim cerna yang dapat menghilangkan tumpukan makanan dari usus besar. Selain itu, buah juga dapat membantu kerja pencernaan menjadi ringan dan sehat. Terbukti dengan banyak mangkonsumsi banyak serat, maka pencernaan lancar dan sehat. Biasanya bangun tidur minuman pertama yang saya minum adalah perasan jeruk nipis yang dicampur dengan air hangat, lalu pukul 07.00 atau lebih saya mulai sarapan buah. Emang kenyang sarapan buah??alhamdulillah kenyang, makan buah secukupnya, kunyah dengan baik, setidaknya sampai buah dan air liur tercampur. Jika jam 09.00 lapar, ya makan buah lagi hehe. Terus kapan makan nasinya??makan siang baru makan nasi sama sayur plus tahu tempe. Alhamdulillah perut nggak begah kalau sarapan buah.


Jika di pikir-pikir, jargon sehat itu murah, sehat itu gampang, sehat itu penting ternyata memang benar-benar terbukti jika kita konsisten. Alhamdulillah sampai hari ini saya masih berusaha konsisten dengan pola makan sehat, dengan sarapan buah, makan siang dan makan malam dengan banyak sayur. Sesekali beli bakso, mi ayam, dan bikin mie, tapi setelah itu banyakin makan sayur dan buah. Karena sehat itu penting..jadi,tetep sehat Y.E.S!!!

Teman-teman pola makannya seperti apa ya??ayo dong cerita..^^




Wednesday, 25 February 2015

Incip-incip Soto Mas Agus Jawa Timur di Pekanbaru

Incip-incip Soto Mas Agus "Jawa Timur" di Pekanbaru

Sabtu kemarin, kemarin kapan Em??sabtu kemarin bulan lalu *tutup selimut* kami jalan ke Pekanbaru. Toyor hidung sendiri, karena postingan numpuk jadi reportasenya numpuk deh hehe. Kalaupun belum bisa keliling ke semua daerah di Riau, setidaknya sudah tau ternyata kalau ke Pekanbaru juga bisa lewat lintas timur hahaha.  Niat banget jalan-jalannya, jadi habis subuh kami langsung jalan. Maunya kita sampai Pekanbaru masih pagi, jadi jalan-jalannya puas seharian. Seperti biasa, kami masih buta kota Pekanbaru, sadarnya tiba-tiba sudah di jalan ahmad yani. Pukul 09.00 suami sudah lapar dan akhirya saya melihat banyak mobil di pinggir jalan, kemudian saya nyeletuk "kayaknya enak nih warungnya,rame soalnya". Atas nama lihat banyak mobil, ramai dan ada tulisan Jawa Timur, akhirnya kami parkir.
Bukti warung ramai^^
Langsung melek lihat tulisan Jawa Timur
Antri antri...
Karena masih antri, jadi kami menyibukkan diri dengan menikmati gorengan yang ada di depan mata. 10 menit berlalu, minuman yang kami pesan datang disusul dua mangkuk soto ayam. Dari tampilannya, pertama kali lihat langsung mbatin Jawa bangetttt, khas banget soto di Jawa Timur. Sebelum saya kasih kecap manis dan sambal, buru-buru saya incip, rasanya belum pas, sepertinya memang disengaja garamnya tidak dibanyakin. Setelah saya kasih kecap manis dan sambal, baru rasanya pecah telor, rindu kampung Jawa terobati sudah. 
Gorengan
saya pilih air puth minumnya^^
Nasi
Tuh kan, Jawa banget nih tampilannya^^
Setelah soto dan nasi ludes, perut kenyang, hati senang, akhirnya kami memilih untuk melanjutkan jalan-jalan keliling kota Pekanbaru. Dua soto dan nasi, satu teh botol sosro, 2 gorengan, dua kerupuk, total keseluruhan RP 30.000. Sempat bengong, buru-buru saya memastikan total keseluruhan ke mbak-mbaknya "tigangndoso mbak?? *30.000 mbak?*" si mbaknya langsung menjawab "enggeh mbak", wakz, murah banget hehehe.  Mari lajut jalan-jalannya....^^


Soto Mas Agus "Jawa Timur"
Lokasi : Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, pas disamping kantor ABRI kayaknya *pokoknya sebangsa TNI ABRI gitu deh hehe*


****

Monday, 23 February 2015

Perjalanan Jauh Siak - Tembilahan

Assalamualaikum....
Tepatnya minggu yang lalu suami ngajak jalan ke Tembilahan, masih daerah Riau. Jarak tempuh dari Siak ke Tembilahan + 9 jam'an, jadi sudah kebayang kan jauhnya. Hari sabtu yang lalu kami berangkat setelah shalat subuh *niat banget ya hahaha*, alhamdulillh perjalanan lancar. Rute kota yang harus kita lewati, Siak - Kerinci - Palalawan - Rengat - Tembilahan. Perjalanan ke Tembilahan melewati jalan lintas timur, dari Siak - Rengat jalannya lumayan lebar dan mulus, tapi sesekali ada jalanan yang mulus tapi bergelombang, jadi harap hati-hati. Perjalanannya seru, seru karena jalannya lebar, mulus dan naik turun. Kalau naik turunnya biasa mungin tidak perlu deg-deg'an, tapi di jalan lintas timur ini naik turunnya sedikit curam, pokoknya harus hati-hati.
 Masih di Siak
 Kerinci,sepertinya
 Palalawan,jalannya banyak yang mulus
Pukul 08.00 kami sampai di Kerinci, suami sudah mengeluh perutnya keroncongan, jadi kami mencari warung untuk sarapan. Nasi goreng, lontong sayur dan teh hangat. Setelah kurang lebih 30 menit kami istirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Pukul 11.00 kami sampai Rengat, bertemu dengan saudara jauh *cucunya adik nenek dari suami* sekalian makan siang. Pas banget 4 bulan belum makan sate kambing, suami mengiyakan saja ajakan saudara makan siang di warung sate hehe.  Suami pesan satae kambing, saya pesan sate ayam, lumayan enak satenya. Selasai makan siang, pukul 13.00 perjalanan berlanjut. Karena di Siak jalan rayanya lebar dan mulus, mau tidak mau kami sudah terbiasa dengan jalanan lebar. Ternyata dari Rengat sampai Tembilahan, jalannya lumayan sempit dan rusak, hickz. 
 Kalau sudah lihat Medco/Pertamina, artinya Rengat sudah dekat
 Maksi dulu, sate ayam^^
Satu hal yang menarik bagi kami selama perjalanan dari Rengat ke Tembilahan, hampir setiap 100 meter sekali kami melewati jembatan. Karena di daerah sini banyak sekali parit, jadi pastinya banyak jembatan. Itulah mengapa, kota Tembilahan terkenal dengan sebutan kota 1000 jembatan. Dua jam perjalanan, akhirnya kita melewati jembatan panjang Rumbai, artinya kota Tembilahan sudah dekat. Dekat di Riau bukan lima menit, tapi 1,5 jam hehehe.  Yang istimewa adalah, di sepanjang jalan setelah jembatan panjang Rumbai, kita melewati banyak jembatan. Dan uniknya setiap jembatan ada nomornya, jadi nggak perlu menghitung deh saya hehehe. Jalan dari jembatan panjang Rumbai ke kota Tembilahan lumayan mengiris hati, banyak yang rusak jalannya. Akhirnya, pukul 16.00 kami sampai di kota Tembilahan, kotanya ramai banget, Siak nggak ada apa-apanya deh hehe.
 Jembatan Panjang Rumbai
 Itulah mengapa Tembilahan terkenal dengan kota 1000 jembatan^^
Kota Tembilahan
Akhirnya, sampai juga di Tembilahan, mampir ke masjid dekat pasar untuk shalat dan istirahat. Alhamdulillah, perjalanan panjang berbuah manis, Tembilhana, kami datang!!!.


***

Wednesday, 18 February 2015

Keliling Jakarta Sama Mpok Siti

Assalamualaikum..
Kibas-kibas blog dulu, lama ditinggalkan begitu saja. Apa kabar semuanya??semoga sehat selalu ya, mohon maaf belum bisa bewe alias silaturahmi beberap hari belakangan, insya Allah nanti dirapel, siapin kue ya hehe. Weekend kemarin diajak suami jalan ke Tembilahan, masih di Riau, cuma jarak tempuhnya 9 jam'an dari Siak (mana tukang pijettt). Ternyata kota Tembilahan itu luas, pas nyebrang ke kampung bertuah, lebih istimewa lagi, jalannya sempit, tidak ada mobil apalagi bus. Ngomong-ngomong soal bus, jadi kangen sama transportasi yang satu ini. Apalagi kapan hari teman ada yang cerita habis jalan-jalan  di Jakarta pakai bus tingkat. Duh, mupeng banget nih.

Bus tingkat City Tour (double decker) ternyata sudah ada dan beroperasi di Jakarta sejak 24 februari 2014, dan saya baru tahu ternyata panggilan gaulnya Mpok Siti hehe. Sejak teman-teman saya banyak yang cerita tentang pengalaman naik bus City Tour , mau nggak mau saya mulai terhipnotis. Biasanya saya hanya bisa melihat bus sejenis ini di London atau Singapura, tapi ini di Jakarta, jadi sepertinya harus ke Jakarta. Kebetulan saya penasaran juga sama Jakarta, pastinya beda banget sama waktu saya SD dulu, pingin baget jalan-jalan keliling Jakarta naik bus City Tour. Kapasitas tempat duduknya juga lumayan banyak, 60 kursi, 20 di lantai bawah, 40 di lantai atas dan 2 kursi khusus untuk penyandang disabilitas. 

Kapan hari sempat baca-baca info rute bus tingkat City Tour, ini wajib diketahui buat kita para pendatang yang niat banget keliling Jakarta pakai bus ini. Jadi, itinerarynya jelas, dan nggak buang-buang waktu. Bus City Tour mengelilingi sembilan halte dan hanya akan jalan dengan kecepatan 20 kilometer/jam. Sembilan haltenya antara lain Bundarana HI, Museum Nasional, Pasar Baru, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional 1, Monumen Nasional 2, Pecenongan, Balai Kota, dan Sarinah. Pas banget haltenya sama tempat-tempat wisata utama di Jakarta, lumayan kan. 

Buat kita yang belum pernah naik bus City Tour, nggak usah takut kesasar dan bingung. Karena ada pemandu wisatanya yang pastinya informatif dan komunikatif, kondektur, pramudi dan polisi pariwisata. Fasilitasnya juga nggak kalah oke sepertinya, karena busnya berAC, ada pengeras suara, CCTV, dan perangkat video pariwisata. Komplit ya, sudah aman, pastinya tambah nyaman. Ohya, jadwal keberangkatan bus City Tour dari pukul 09.00 s/d 19.00 WIB di hari Senin-Sabtu dan pukul 12.00-19.00 WIB pada hari Minggu. Namanya juga Jakarta, hari biasanya aja sudah ramai apalagi hari libur. Kebayang kan kalau jauh-jauh hari sudah rencana naik bus City Tour dan nggak jadi naik gara-gara ramai, ngantri panjang dan lama. Jadi waktu paling tepat untuk keliling Jakarta naik bus City Tour itu hari Senin-Jum'at, sepertinya lebih nyaman karena tidak ramai. 

Mengelilingi Jakarta nggak mungkin cuma sehari, setidaknya tiga hari jadi harus cari penginapan atau hotel-hotel murah yang ada di Jakarta.  Pokoknya jauh-jauh hari kalau bisa sudah booking hotel, jadi sampai Jakarta nggak bingung dan ribet cari penginapan. Berasa banget minggu depan mau ke Jakarta hehehe, aamiin. Siapa tau dapet tiket gratis hanimun keliling Jakarta minggu depan hahaha (ngarep banget), yang penting itinerarynya sudah ditangan. Jadi, tinggal cabut deh ke Jakarta. Cuss..

Teman-teman ada yang sudah pernah naik bus City Tour??gimana rasanya??ayo cerita dong...^^


***