...Sawah,sungai,gunung dan masa kecil. Sungguh petualangan yang menyenangkan...
~HM Zwan~
Bismillahirrahmaanirrahim...
Entah bakat apa yang ada di dalam diri saya sehingga bisa menjadi sosok yang menyukai hal-hal yang seru dan berbau petualang, dan sampai saat inipun saya masih bertanya-tanya. Mengingat ribuan kenangan indah yang tersimpan, mulai dari masa kecil yang istimewa sampai saat ini, ya, saat ini saya bisa berdiri di tengah hutan Riau tepatnya di Siak. Bermula saat sekolah dasar, kebetulan dari TK saya sudah dimasukkan di penjara suci oleh alm abah, sampai pada hari itu kegiatan khatam al qur'an di pesantren di tutup dengan adegan guling-guling saya di jalanan. Tepat di depan gerbang pesantren dan di samping kiri sungai tempat saya bermain, gara-gara ibu sama alm abah pulang tanpa pamit ke saya. Sampai akhirnya kelas VI MI (madrasah ibtidaiyah) saya kabur dari pesantren, entah ini kabur atau jalan-jalan ala saya yang akhirnya nggak tahu jalan mau balik ke pesantren, ada rumah dari gedek (bambu) saya masuk dan tiduran di dalam. Tau-tau sih sore hari saya sudah tidur manis di kasur pesantren hehehe, istimewa ya???bangettt hehehe.
Dan petualangan itu pun berlanjut....
Saya
sekolah di MI dekat rumah, jarak rumah ke sekolah kurang lebih 10
menit. Seperti biasa, pagi-pagi berangkat sekolah, pulang pukul 12.00.
1. Tempat indah itu bernama sawah.
Sepulang
sekolah biasanya saya langsung bergegas meningalkan rumah, jalan kaki
ke belakang rumah. Di belakang sudah menunggu teman-teman saya, teman
tetangga sebagian sekolah di SD sebagian di MI, perempuan hanya tiga
orang termasuk saya dan selebihnya laki-laki. Biasanya jalan-jalan
keliling sawah, pernah satu hari lihat tanaman jagung yang mulai tumbuh
buah jagungnya (yang masih merah rambutnya), salah satu ada yang lihat
buah jagung, ada yang iseng ngelus-ngelus jagung, dan saya ikutan metik
rambut jagung yang merah nan lucu dong. Dasar anak-anak ya, ramai,
berisik, asik, eh...tau-tau ada yang punya sawah. Teriak-teriak ke arah
kami, dikira kami nyuri jagung, sontak langsung kasih aba-aba ke yang
lain, kaburrrr hahahaha. Semacam terbirit-birit gitu hehehe.
sawah-sawah yang selalu kurindukan...(doc.pribadi at Jember)
2. Tempat indah itu bernama sungai.
Kadang, pulang sekolah saya bermain ke teman yang rumahnya lumayan jauh. Teman satu bangku sekolah, main apa coba???diving, snorkling, dan main banana boat di
sungai hahaha. Apalagi kalau nggak nyelem di sungai, kadang kalau ada
batang pohon pisang yang nganggur, dilucutin dulu sampai mulus. Apa sih
yang nggak buat main banana boat, bela-belain jalan berdua sambil nggotong gedebog pisang
(pohon pisang) ke arah yang jauh. Kalau sudah oke, tinggal renang asik
aja, mulai dari duduk sampai tiduran. Nggak tanggung-tanggung, kadang
saya pulang ke rumah jam 17.00 hehehe, dan alm abah sudah berdiri di
depan pintu dengan garangnya, ampun bah!!!
ilustrasi sungai dan gedebog pisang, sungai aslinya lebar...(doc pribadi.at Jember)
3. Tempat indah itu bernama mbah gunung etan.
Di depan rumah pas jalan raya, sawah, sungai, dan bukit-bukit lalu gunung kukus. Kalau bosan main di sawah dan sungai saya sama teman-teman belakang jalan-jalan ke gunung etan. Mandi di sungai etan, main air, sekedar duduk-duduk aja di batu besar yang ada di tengah sungai. Kadang ketemu anjing dan babi, ke sumber (mata air) keplok sambil keplok-keplok (menepuk tangan berkali-kali) dan pulang dengan baju basah kuyub.
mbah gunung etan, tepat di depan rumah ibu saya...hi sunrise!!!(doc.pribadi at Jombang)
Ini perjalanan model apa sih???hehehe, bagi saya yang notabene anak ndeso jalan-jalan ke kota aja jarang banget, cuma sekali aja itupun bukan ke kotanya tapi daerah ramai. Jadi my first journey itu ya di sawah, sungai, dan gunung hehe. Selalu ingat masa-masa yang tak terlupakan itu, jika saja saya menjadi sosok pendiam dan menjadi anak rumahan, mungkin tak akan ada cerita petualangan seru seperti ini. Masih terngiang sampai sekarang, saat duduk di perosotan ujung jembatan yang menurun ke sungai, sempat merajut mimpi. Aku ingin keliling dunia. Iya, cita-cita anak ingusan yang ndableknya (bukan nakal tapi istimewa hehe) nggak ketulungan, yang di benaknya cuma main, main dan main hahaha. Dan sekarang perlahan Tuhan mengabulkan mimpi itu, keluar Jawa tinggal di Batam, dan sekarang berpetualang dan tinggal di hutan Siak Riau. Alhamdulillah ala kulli hal.. Salam kenal mas Eru Vierda, semoga petualangannya semakin melanglang buana ya, dan nular ke saya aaminn hehe.
Salam lestari!!!