Wednesday, 11 December 2013

[sunrise] PR Fotografi


Siak.
Bismillah...selamat pagi,semoga hari-hari kita selalu berkah amin. Sudah lama saya suka sama dunia fotografi, emmm...sejak kapan ya???sejak SMPlah,nah pas SMA baru dikenalin sama kamera keren (dslr itu loh),mulai dari yang hidung pesek sampai hidung mancung hehe. Kebetulan teman satu piring makan terpilih jadi ketua bagian fotografi, jadi di kamarnya ada tempat buat foto gitu lah pokoknya. Dan dann....saya turut menikmati untuk menghabiskan sisa-sisa rol dari setiap event yang di adakan di sekolah. 

Nah,kebetulan mas kakang prabu itu nggak bisa jepret yang ciamik gitu kayak saya (gubraks). Saya tipikal orang yang aneh,iseng, dan suka coba-coba (hiyyyaaaa!!), apalagi kalau berhubungan dengan foto. Belajar motret pake kamera keren pas ngajar di malang dulu, salah satu guru punya kamera dan dengan senang hati menyuruh saya untuk belajar memotret (hehehe...), sekarang masih hobi dan tambah hobi. Apalagi gabung sama kampretos di K, tambahlah saya banyak ilmu, baca dan coba-coba sendiri pakai kamera hp. Bagi saya, moment apapun itu harus dabadiakan. Nggak usah bingung pake apaan, pake hp lho juga bisa. Kamera hp saya 2MP, lumayan bagus kok, apalagi kalau di dukung sama cuaca yang aduhai...

Kapan hari saya mengajari (sok banget sih,sok2n gitu hahaha) mas kakang prabu buat jepret, nah pas pulang senyam senyum sendiri sambil buka hp. Akhirnya, PR dari saya pun derjakan. Dan kebetulan dapat moment yang pas untuk di shoot, anyway...good job!!!. Dan yang saya ajari, termasuk cara jepret pake gaya kamera dibawahpun dipraktekkan hahahaha, hasilnya pun lumayan bikin saya jingkrak-jingkrak hahaha. 
So, this is it..!!!
sunrise day 1
 
 sunrise day 2

 sunrise day 3

taken by : mas kakang prabu
camera : galaxy note
location : sungai rawa

Horeeee, akhirnya PRnya dapet nilai 100 plus plus dah. Okesip^^

***
Siak,10/12/2013


Tuesday, 10 December 2013

[saya] dan Ide Menulis

Menulis itu sebenarnya sama dengan berbicara, hanya saja itu kau catat
~Helvy Tiana Rosa~

Siak,
Bismillah..
Curah hujan mulai menepi, diluar awan tak lagi berwarna gelap, anginpun terasa sepoi-sepoi menyibak kainku yang terjereng di latar kos-kosan. Syukurlah, sepertinya hujan tak manyapa kota kecil ini. Tapi justru keramaian terjadi di dunia maya, ya...beberapa teman menyapaku lewat maya. Senang rasanya hati ini, jauh dari hiruk pikuk kota, sendiri memandang teman satu-satunya, siapa lagi jika bukan tuts-tuts mungil ini. Darinya sebuah karya bisa dibaca banyak teman, entah sekedar numpang lewat, hanya menyapa, dan menggelar tikar di gubuk sederhana ini. Semuanya bagiku bermakna...bukankah yang sederhana itu indah???

Cukup ya pembukaannya hehehe, akhir-akhir ini banyak teman-teman blogger yang cukup heran dan sangat perhatian sekali sama saya (alhamdulillah). Banyak komen yang masuk seperti ini wah,sekarang postingannya masak-masak terus ya... / aih,lagi rajin posting masakan nih... / dll. Pokoknya intinya kok saya sekarang suka posting masakan, hehehe (senyum-senyum sambil minum teh). 

Saya mengenal blog sejak tahun 2009 (beuh,berapa tahun ya???), itupun saya dibuatkan sama teman kuliah yang namanya nophie, dan saya nggak mudeng kalo itu namanya blog, yang saya tahu itu buat nulis-nulis, udah gitu aja hehe. Dan sampai akhirnya tahu kalau ini namanya blog ya sejak 2011-an lah (gubraks!!!kemana ajaaaa). Karena dulu saya mengajar, jadi seluruh hidup saya (plak!!) tulisan maksudnya yang berhubungan dengan pengalaman ngajar saya. Mulai dari cerita curhat anak-anak kalau lagi hobi main ke ruang BK, kegiatan mengajar saya di kelas, main ice breaking sama anak-anak, kasus anak-anak spesial (baca:nakal, misalnya merokok,korban dan pelaku bulliying, kabur dari sekolah, bolos, dll) dan banyak lagi. Maka dari itu, kebayakan postingan saya ya tentang itu.

Terus, sekarang tentang apa dong???hehe (lap keringat). Pertengahan tahun 2013 suami dipindahkan ke Siak Riau, jadi mau nggak mau saya harus di boyong lagi (assekkk,jalan-jalan hahaha). Dengan berat hati saya resign dari tempat mengajar dan sekarang sibuk ngeblog di kos-kosan. Apapun itu, let's say Alhamdulillah...dengan bersyukur maka hari-hari yang (mungkin) dulunya membosankan, bete, pingin nagis (di hutan bo'), nggak ada teman, dan banyak lagi perlahan akan indah. Mungkin karena saya benar-benar menikmati waktu demi waktu, lagi-lagi alhamdulillah. Nah, bingung juga kan mau nulis apaan ya di blog??berhubung saya suka jalan-jalan, ya nulis tentang jalan-jalan menikmati pemandangan di kota baru ini. Selain itu, karena tiap hari saya masak, saya (juga) pecinta fotografi (dari dulu), akhirnya dengan ide yang cemerlang setiap selesai memasak saya ambil foto masakan saya dan jadilah sebuah postingan (ayye banget kan hehe).

Begitulah ceritanya ide dari sebuah tulisan di blog....nano-nano banget kan???hehe...sekian,terima es krim^^.
Happy blogging!!

***
Siak,9/12/2013




Monday, 9 December 2013

Hot Wajan : Ayam Bumbu Kuning

 Cooking is like love. It should be entered into with abandon or not at all..
~Harriet van Horne~ 

Siak,
Bismillah...
Assalamu'alaikum,apa kabar semua??semoga sehat selalu ya, kan tanggal muda tuh pasti banyak yang senyam-senyum nggak jelas (loh,maksudnya apaan sih???hehehe,g tau ah gelap). Pas banget, jam makan siang. Kapan hari memang niat banget beli ayam soalnya mas kakang prabu lagi pingin masakan yang berbau ayam gitu hehehe,maklum beberapa minggu ini memang jarang beli atau masak olahan ayam (mengurangi gitu ceritanya hehe). Seperti biasa, masih favorit yaitu ayam,kentang dan tahu. Ups, satu lagi yang ngak mau ketinggalan, petttteeee pemirsah hehehe. Mas kakang prabu doyan pete (bukan pete jengkol), saya suka aroma pete kalo buat campuran apalagi campuran yang berbau santan,heummm....dijamin maknyusss pemirsah. Baiklah,cukup basa-basinya,markimas mari kita masak...^^
Ohya, ini bumbu resep dari ibu saya. Katanya pake bumbu pepek alias komplit..

 Bahan :
Ayam
Kentang
Tahu
Santan
Air
Pete (iris jadi dua)
Sereh
Daun jeruk
Daun salam
Garam
Gula
Kaldu 

Bumbu ulek/halus :
 Bawang merah
Bawang putih
Cabe rawit
Kemiri
Ketumbar
Kunir
Jahe

Bumbu rajang/iris :
 Cabe merah
Cabe hijau

Cara memasak :
Goreng ayam, tahu dan kentang, sisihkan
 Panaskan minyak,tumis bumbu ulek (saya lebih suka yang kasar nggak terlalu halus nguleknya) sampai harum
Tambahkan pete, sereh, daun salam dan jeruk. Lalu masukkan ayam,aduk
Masukkan air tunggu hingga mendidih
Masukkan kentang, tahu dan bumbu rajang, aduk
Masukkan santan lalu aduk,tambahkan gula, garam,dan kaldu (incip dulu ya...kalo dah harum,rasanya maknyus berarti jadi deh, asseeekkk)
Tunggu hingga matang,angkat,hidangkan

Heummm,dijamin harum banget baunya. Enak juga, mantabhlah kata mas kakang prabu (ayyeee!!). Alhamdulillah ya sesuatu, yang nggak bisa masak. Nggak usah bingung, pelan-pelan yang penting mau belajar (kayak saya ini hehehe). Silahkan dicoba yang mau mencoba, semoga bermanfaat ^^.

***
Siak,9/12/2013

Saturday, 7 December 2013

Sambal Goreng Pelangi



Berangkatlah melihat dunia, perjalanan hebat menunggu.
 ~ Tere Lije ~

[episode repost karena tulisan ini hilang waktu blog eror ^^]
Siak…
Quotenya keren ya Tere Lije ini.. Dunia itu luas, nah kali ini saya mau menjelajah dan melihat lebih dalam lagi dunia kuliner hehe (nyambung nggak sih???). Mungkin bagi saya yang masaknya cuma ecek-ecek alias asal mak cemplung  aja, seru dan seneng banget kali ya kalo lihat orang-orang hebat dibalik dapur (lihat di tipi aja seru apalagi lihat langsung). Selain ada tukang cuci piring yang tidak bisa dilihat sebelah mata, ada juga pelayan yang wira-wiri nyajikan makanan yang kita pesan, ada juga sosok pembuat masakan yaitu koki atau bahasa gaulnya chef.  Coba aja saya diberi kesempatan melihat langsung cara chef masak di dapur di salah satu hotel ternama (pilih nama hotel seseuai yang anda bayangkan hehehe), pasti deh keluar dari dapur ngepul itu langsung geleng-geleng, sampai rumah pasti masih geleng-geleng lagi. Sambil mbayangin, wih, keren ya chefnya, dapurnya keren..cara masaknya keren bangetttt, makanannya enak bangetttt…bla bla bla bla…
Benar kan, perjalanan hebat baru saja saya alami…(ngimpi!!!pentung pake wajan gosong). Setidaknya berangkatlah ke dapur, anda akan melihat dunia lebih luas lagi, perjalanan hebat menunggumu (paling-paling kalo nggak gosong ya keasinan hahaha).

Yaudahlah, sambil ngimpi saya yang jadi chefnya. Mari masak pake bahan seadanya di kulkas, yuk intip behind the wajan nya HM Zwan….

Bahan
Udang
Tempe
Ayam (dicacah)
Daun salam
Daun jeruk
Jahe
Lengkuas
Sereh
Santan (dikit aja)
Pete
Minyak goreng
Air (dikit aja)
Garam
Gula

Bumbu halus
Bawang merah (suka-suka)
Bawang putih (suka-suka)
Cabe merah (suka-suka)
Cabe rawit (suka-suka)
Kemiri (suka-suka)
Ketumbar

Cara Memasak
Goreng ayam cacah dan tempe
Ulek bumbu halus, masukkan pete, tumis sampai harum masukkan udang, jahe, daun salam, sereh, daun jeruk dan air. Biarkan sampai mendidih
Masukkan ayam dan tempe, aduk pelan biar rata bumbunya
Masukkan garam dan gula sesuai selera
Tambahkan santan (saya dua sendok saja biar tambah guruh dan enak), aduk, diamkan 2 menit, angkat

Nggak nyampe 30 menit, sambal goreng pelangi jadi deh. Kok pelangi sih??warna warni soalnya jadi berasa lihat pelangi (weks). Makan-makan yukkkk, ups…rasanya, heummm..heummm…maknyusss pemirsah. Silahkan dicoba, semoga bermanfaat…^^

****
Siak, 7/11/2013

Bobor Lembayung



~…Bahagia itu sederhana...~

[episode repost karena tulisan ini hilang waktu blog eror ^^]
Siak…
Bahagia itu ketika pagi-pagi ke pasar, tiba-tiba mas kakang prabu menarik tangan saya (tsahhh,berasa lagi lihat adegan film Habibi Ainun,emang ada adegan tarik menarik???ngarang), lalu mendekati lapak ibu-ibu yang sedang duduk manis. Tangan gagah itu memilih satu persatu ikatan daun yang berjejer apik di sebelah kanan, ia mengambil empat ikat. Lalu, kekepoan sayapun mulai menjadi-jadi…
Apaan tuh mas?tanya saya
Lembayung dek
Heh??? (maklum pasar ramai)
Daun lembayung dek…
Ooowh….(padahal nggak tahu blas)
Setelah memborong banyak daun yang perikanya dihargai Rp 2000, kami melanjutkan belanja ikan, santan, tahu, tempe, cabai,apalagi ya…???banyak pokoknya hehe. Sampai kos-kosan saya bingung, itu lembayung senja #eh daun lembayung mau diapain ya. Setelah tanya nenek akhirnya saya memutuskan untuk memasak bobor lembayung, mau tahu resepnya. Yuk mari intip behind the wajan ala HM Zwan….

Bahan
Satu ikat daun lembayung (daunnya aja lo ya)
Daun salam
Sereh
Lengkuas
Santan
Ikan asin
Minyak goreng
Air
Garam
Gula
Kaldu ayam (kaldu ayam buatan sendiri/beli)

Bumbu halus
Bawang merah (suka-suka)
Bawang putih (suka-suka)
Cabe merah (suka-suka)
Cabe rawit (suka-suka)
Kemiri (suka-suka)

Cara Memasak
Ulek bumbu halus, tumis sampai harum masukkan daun salam, sereh, lengkuas, air. Biarkan sampai mendidih
Masukkan garam, gula, kaldu sesuai selera
Masukkan daun lembayung, biarkan sampai bau “anehnya” hilang. Bau aneh itu bau khas daun lembayung
Masukkan ikan asin dan santan diamkan 2 menit lalu angkat

Manteb tho???simpel bumbunya, simpel masaknya, rasanya juga maknyus pemirsah. Selamat menikmati…eh, selamat mencoba, semoga bermanfaat. ^^
Note : ohya, saya baru tahu daun lembayung ya kali ini, di Siak hahaha….*tepuk tangan*


***
Siak, 5/11/2013

Friday, 6 December 2013

Cerita Gadis Cilik Berkerudung


Seringkali aku melihat wajahnya sayu
Entah apa yang ada dibenaknya
Aku tak begitu faham
Hampir setiap pagi ia merengek
Awalnya diam seribu bahasa 
Tetapi ketika sang ibu beranjak dari kursi
Perlahan isak tangis suaranya terdengar
Lirih namun bermakna
Seperti ada kata-kata yang ingin ia ucapkan
Tapi aku kurang begitu faham
Sampai akhirnya membeludak
Seperti air bah yang tiba-tiba datang tanpa diundang
/
Seringkali aku melihat wajahnya yang ayu
Bibirnya yang sedikit pucatpun tak tampak
Karena senyum lebar selalu menghiasi harinya
Tangan mungilnya selalu menggelayut saat sang ibu duduk 
Bahkan saat duduk di kursi sempitpun ia tetap setia
Katanya, satu hari saat ia bercengkrama denganku
Ia benci dengan ibunya
Ada apa, tanyaku terhentak
Ibu tak pernah lagi menciumku
Bahkan tak lagi menina bobokkan seperti malam-malam sebelumnya
Ucapnya sambil memainkan kelereng di tangannya
Sementara wajahnya tetap ayu tapi ada sayu yang menggelayut

***
Siak,6/12/2013
 

[hari ibu] Lomba Jalan Pbb

Siak
Dua hari yang lalu nenek cerita kalo di jalanan macet *bah,Siak macet???NGGAK mungkin!!!* hehe. Setelah cerita ternyata ada grak jalan alias jalan pbb, sontak saya memandang mas kakang prabu "lihat yuk mas???" tanpa babibu langsung mengiyakan ajakan saya. Ternyata memang ramai dan nggak macet kayak di Jakardah sih, lha wong kota Siak loh cuma sak umprit, kecil, banyak jalan dan jalannya mentok di kamu #eh ya disitu-situ aja hehe. Setelah parkir di dekat taman kota, saya mendekati jalanan. Sementara mas kakang prabu berdiri di ujung saya jalan ke tengah sambil sesekali menjepret peserta dan mendekai panitia, apalagi kalau nggak sksd dan kepoin panitia haha.  



Pas asik jepret, disamping saya ada beberapa cowok pakai baju dinas sambil membawa kamera kece gitu *errrrr*, entah tiba-tiba menanyai saya :
Kak, dari Dinas mana??
Heh??Dinas??
Iya,
Bukannn, saya blogger mas
Oooooowwh,blogger. Ini saya punya banyak foto yang di depan sana, kalau mau..(sambil memperlihatkan kameranya ke saya)
Hehehe..makasih mas,sudah ada kok disini (nunjuk kamera hp ^_^)


Setelah kepoin panitia, padahal dia sibuk ngurusin peserta yang mau jalan hehe. Ternyata acara jalan pbb ini dalam rangka memperingati hari ibu tanggal 22 desember 2013. Pesertanya dari jajaran kantor pemda seperti istri polisi, satpol pp dan masih banyak lagi. Sayang sekali saya datangnya agak telat, jadi hanya dapat beberapa peserta saja. Tapi nggak papa, better late than never!!




Rutenya keliling istana kota Siak,tapi lumayan loh kalau jalan kaki hehe. Sebenarnya bukan hanya grak jalan pbb saja lombanya, masih banyak lagi. Tanggal 22 desember masih jauh, tapi lombanya udah ada. Memang sih kota Siak ini sering banget ngadain acara, keren. Seneng deh bisa menikmati even yang menarik disini...^^
 itu istana Siak

Sampai juga di acara keren selanjutnya, kita tunggu ^^

***
Siak,6/12/2013

Thursday, 5 December 2013

Nostalgia Dele Godog

Siak...
Kapan hari saya ke pasar, biasalah belanja harian. Memang sengaja saya pergi belanja sayuran tiap tiga hari sekali. Pas jalan-jalan di lapak sayuran, eh mas kakang prabu nengok sesuatu yang sepertinya asik untuk dinikmati pada saat musim hujan seperti ini. Apa tuh???dele godog...ada yang tahu???ada yang nyebut kedelai, ada juga kacang bulu (itu daerah mana sih???hehehe), dan kata teman di fb nama bekennya edamame. Beuh, edan tenan ya namanya hahaha. Tapi saya lebih enjoy dengan sebutan dele godog. Satu ikat harganya Rp 3000, lumayan banyak loh, itu yang sudah di godog (rebus). Yang masih mentah harganya Rp 4000, heh??nggak salah???nggak,beneran kok harganya segitu hehehe.

Dulu, waktu saya kecil sering banget makan dele godog. Apalagi pas nenek saya panen dele, beuhh....apa aja jadi deh, mulai dari cuma direbus sampai dibuat perkedel dele, enak loh. Tapi ya itu,pas di jemur banyak ulatnya huhuhuhu....kemarin saya beli satu ikat yang sudah di rebus, biar langsung dimakan buat sarapan hehe. Sampai kos-kosan nyesel deh, napa ya beli satu tadi???baiklah, besok lagi kalau ke pasar mari kita borong dele godong, yuhu...
Ada yang mau...???
heummm,yummieee....^^

***
Siak,5/12/2013

Wednesday, 4 December 2013

Catatan Awal Desember


Desember sudah melaju,empat hari sudah aku memamah hari-hari dengan sejuta senyuman. Dari jendela tempat aku berdiri saat ini, perlahan kusibakkan tirai berwarna hijau pupus yang sudah usang. Di luar cuaca masih sendu seperti baru saja kehilangan sosok yang dicintai, wajahnya datar tanpa ekspresi. Tak ada satupun jejak kaki yang lewat, hanya suara rintik lembut dari atas gubuk.
 -
Hingga hari berlalu, aku tak melihat senyum yang merekah di wajahnya. Ini sudah empat hari, kata nenek diujung teras sambil mengibas-ngibaskan celana lucu berwarna biru. Jika saja dua jam saja ada kilatan senyum yang merekah, tentunya semua riang, begitu juga dengan nenek dan lautan kainnya. Tapi sudah empat hari tak ada perubahan, hanya sesekali nyiur angin menyapa itupun tanpa senyumah. Entah apa yang terjadi dengan semesta ini.
 -
Ya sudah, aku menutup kembali tirai yang sudah berdebu. Tak ada kawan untuk hari yang sudah beranjak dewasa kali ini, nenek tak ada suara, entah mungkin sedang menikmati teh manis dan seuntai rokok yang setia mengepul di bibir keriputnya. Ah, nenek. Sudah pukul sembilan, ada sesuatu yang harus kulakukan. Mematikan lampu dan menggantinya dengan lampu tidur, berharap esok aku melihat senyum merekah di wajah sang timur.

***
Siak,4/12/2013