Dulu sebelum menikah, banyak teman dan saudara yang sringkali menanyakan hal seperti ini :
"Kapan nikah mbk??"
"Kok belum nikah-nikah, teman-temannya dah pada nikah semua tu, udah punya anak juga.."
"Ayo cepetan nikah, nunggu apalagi??"
dan masih banyak lagi pertanyaan yang menanyakan hal serupa, tapi karena memang saya orangnya lumayan cuek jadi ya biasa saja.Toh waktu itu usia saya belum masuk 25 tahun, pada akhirnya di usia awal 25 tahun do'a saya diijabah oleh Allah. Horeee...nikah juga akhirnya!!kata teman-teman saya.
September 2013 menjadi tahun kedua pernikahan kami, Alhamdulillah..baarokallahulana aminn.
Setelah menikah dan langsung di boyong ke Batam bukan serta merta masalah selesai, melainkah awal terbukannya jendela dari sebuah pernikahan. Dimana angin, debu, sampah kecil hingga besarpun bisa masuk lewat jendela rumah kami. Satu dua tiga empat lima dan berbulan-bulanpun mulai banyak yang menanyakan hal seperti ini:
"Kakak sudah menikah??"
"Sudah punya anak?"
"Emang sudah berapa lama menikah..?"
hingga sindiran-sindriran sinispun datang menghantui saya..
"Sini aku injak kakinya biar cepet punya anak!!"
"Kok nggak hamil-hamil kak??"
"Itu tuh si A si B si C hebat banget suaminya"
hingga sok tahu pun ada..
"Makannya nggak usah KB kak"
"Copot ajalah KB nya"
"Masih muda kok di empet, kasihan nanti anaknya"
Dan masih banyak lagi tapi pantaskah saya mengumbar semua sindiran-sindiran sinis yang lebih tidak pantas diucapkan disini??pastinya tidak, cukup hanya saya dan suami yang tahu. Biarlah itu menjadi urusan mereka dengan Allah...
Alhamdulillah saya dikaruniai suami yang sabar, ketika saya menceritakan hal-hal yang meurutnya tidak penting untuk disimpan dalam hati apalagi selama berhari-hari. Sayapun mengikuti apa yang suami sering sampaikan kepada saya...
"Sabar....sabar...."ucapnya sambil mengelus punggung saya
Satu tahun berlalu, didampingi oleh suami yang sabar akhirnya ketika lagi-lagi pertanyaan dan sindiran serupa yang dilemparkan kepada saya. Saya selalu menjawabnya dengan cengar-cengir "Belum, doakan ya buk..." atau ketika ada yang bertanya seperti ini "Sudah isi kak??" sayapun dengan nada santai menjawab seperti ini "Sudah, isi nasi barusan hehehe..". Terkadang adakalanya saya menyikapi dengan santai tapi terkadang jika saya sedang dalam keadaan sensitif, menyikapinya pun dengan sinis dan sedih sampai menangis pun pernah. Lagi-lagi ini semua atas bantuan suami...
Ketika suami menguatkan, ada tangan yang lebih kokoh yang selalu menguatkan hati kami...janji-jandi indahNYA kepada kami...DIA yang selalu bersama kami...
"Dan
bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS Al
Anfal : 46)
"Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas" (QS Az zumar : 10)
Dan ketika keyakinan takkan tergoyahkan dengan segala hal yang terjadi pada kami, inna ma'al usri yusro..
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan
itu ada kemudahan"...Baarokallahulana aminnnn...
****
Untuk mbk Uniek & suami, baarokalloh....
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine