Assalamualaikum…
Hai
haiiii…kali ini saya ikutan GA-nya si biru mbk idah nih, kebetulan saya memilih
kategori pandangan pertama. Tak usah berbelit-belit, langsung ajalah….
Bicara
tentang pandangan pertama first sight
atau first impression, tentunya
banyak dari kita yang tertuju pada CINTA. Tapi kali ini bukan tentang cinta melainkan tempat,
yaitu daerah rumah calon mertua. Ketika saya membaca blog GA-nya mbk Idah yang
salah satu kategorinya yaitu tentang pandangan pertama, sontak ingatan saya
tertuju pada saat pertama kali saya dan keluarga pergi ke rumah calon mertua
saya (waktu itu tahun 2011) yang ada di Ponorogo. Bagi saya Ponorogo bukan
daerah yang asing bagi saya karena kebetulan 7 tahun saya bersekolah di daerah
ini, dan kebetulan juga dekat dengan rumah mertua saya. Dan saya tidak
mendugannya…
Alkisah,
ehm…saya diperkenalkan oleh adik kelas di pesantren temannya yang sedang
mencari jodoh yang saat itu bekerja di Batam, setelah kami berkenalan. Dan idul
fitri tahun 2010 kami bertemu, bulan juni saya dilamar. Alhamdulillah, di bulan
juli akhir saya dan sekeluarga mengembalikan lamaran ke Ponorogo. Jujur, kami
berkenalan dan taaruf jarak jauh
belum pernah sama sekali ke rumah calon suami saya. Dan ini pertama kalinya, hanya
ada alamat di handphone saya. Saya dan kemuarga berangkat pukul 07.00 sampai
di Ponorogo pukul 12.00, sesampainya di SMA Sambit kami di jemput oleh pamannya
calon suami saya. Dari jalan raya menuju Sawo akhirnya kami masuk ke jalanan
yang tidak beraspal, kami kira rumahnya dekat dengan jalan raya dan ternyata
masih jalan juga motor paman yang kami ikuti. Dari yang banyak rumah, tidak ada
rumah hingga naik turun bukit. Ya Allah, mimpi apa saya semalam hahaha…dari
masuk tinkungan jalan tidak beraspal sampai mobil yang kami tumpangi berhenti
di depan rumah calon mertua saya. Saya dibanyol sama kakak, paman,
bahkan ponakan-ponakan saya yang usianya 3 tahun.
“ngimpi opo is is awakmu
mambengi…”
“kurus koyok’e awakmu ndek
kene,lha gak nok warung I ket mau…”
“ngonong tenannnn omahe….”
“walah is nek tukaran ambek
bojomu sesok piye, gak iso moleh nang Jombang..la adoh dalan i…”
“nemu bojo ndek endi awakmu iki…”
Inilah
sedikit banyolan-banyolan kelaurga saya saat perjalanan dari jalan yang tidak
beraspal hingga depan rumah calon mertua saya, saya dan keluarga hanya bisa
tertawa terbahak-bahak melihat kondisi ini.
Heummm, setelah keluarga kami
disambut oleh keluarga calon suami saya. Kami menuju musholla yang dekat dengan
rumah calon mertua saya. Lagi-lagi, disini saya dibanyol lagi.
“walah is is…nimbo hahahaha”
tuh sawahnya hijau kann,,itu mushollanya...
Sontak
kami sekeluarga tertawa karena ambil wudhunya ngantri nimba dulu, tepat di
depan musholla ada sungai kecil atau wangan
tapi disini airnya benar-benar jernih sekali. Disini paman dan kakak-kakak saya terkejut
karena di Ponorogo terkenal dengan daerah yang gersang, tapi disini mereka
terkejut dengan keadaan sawah yang hijau dan air yang mengalir jernih. Selain itu
rumah-rumah di daerah calon suami saya benar-benar jauh dari fikiran mereka, ada
yang masih gubuk dan banyak sekali yang rumah gedong atau mewah. Setelah kami
shalat, kami menikmati hidangan makan siang. Disini bibi saya terkejut dengan
hidangan-hidangan yang ada, sayur mayor warna-warni dan aneka hidangan lainnya
yang bagi bibi saya sudah seperti di kota. Omah
ndeso panganan kuto….hahahaha
Lalu,
apa yang terjadi selanjutnya….
Alhamdulillah wa syukrillah, sekarang saya
sudah menikah dan ikut suami tinggal di Batam. Sampai saat ini yang paling
berkesan dari pernikahan kami yaitu pada saat pertama kali ke Ponorogo ke rumah
mertua saya. Tapi entah saya betah sekali jika berlama-lama di Ponorogo, selain
hawanya yang sejuk, angin semilir, bunyi layang-layang yang setia menemani
hari-hari kami di dalam maupun diluar rumah.
Satu lagi yaitu makanannya, pecel Ponorogo sama tempe goreng lebarnya,
sate Ponorogo yang super gede-gede dagingnya. Heummmm,nyem nyem teman-teman…
Ini nih rumah khas Ponorogo,ini acara mbubak.jam 12 malam dibangunin buat acara ini...
Dan
ternyata pandangan pertama itu tidak selalu indah, ada kalanya menyenangkan dan
sebaliknya tidak menyenangkan. Bagi saya pandangan pertama mengembalikan
lamaran benar-benar mengejutkan sekali. Bukan hanya bagi keluarga saya, tapi
bagi saya sendiri itu sangat-sangat surprise
benar-benar tidak terduga sama sekali. That’s why I miss this moment, really….
***
Batam,
28 desember 2012
ini kondisi belakang rumah,naik naik ke puncak gunung hehe..
Here we are..alhamdulillah