Satu jam saja, izinkan aku mermumu dalam senja.
Ah, sepertinya itu tak cukup.
Sungguh, rasanya ingin kupenggal dentingan waktu yang berbunyi tiap waktunya di sudut ruangan kerjaku.
***
Tik.. Tak.. Tik.. Tak..
Dentingnya seirama detak jantungku
Dan dalam bingkai waktu, aku hanya bisa duduk terpaku.
Duhai senja, merapatlah sejenak
Hingga mampu kuraba rasamu untuk kuramu..
Dentingnya seirama detak jantungku
Dan dalam bingkai waktu, aku hanya bisa duduk terpaku.
Duhai senja, merapatlah sejenak
Hingga mampu kuraba rasamu untuk kuramu..
***
Wahai senja, mengapa tak kau rebahkan hatimu padaku?
Biarlah aku menunggu hingga akhir waktu
Hingga tak ada satu helaipun emas mahkotaku
Lalu, pertanda apakah ini?
***
Meski ku tahu dan ku tak mau tahu
Tiap jengkal waktu kuramu setiap rasa yang jemu
Karena ku tahu itu karena ulahmu
Adakah secuil ramuan indah yang kau ramu untukku?
***
Bahkan aroma nafas tubuhmu tak lagi mampu kukecap
Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu
Sudikah berlama di dermagaku?
Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa
***
Aahhh… Hanya anganku pada senja
Kilauan keemasannya sempurna membuatku merindunya
Rindu aroma tubuhnya, rindu dekap hangatnya, rindu lembut bisiknya…
Adakah senja kali ini sempurna meramumu dalam imajiku?
Meski hanya sekejap, mendekatlah…
Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu
Sudikah berlama di dermagaku?
Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa
***
Aahhh… Hanya anganku pada senja
Kilauan keemasannya sempurna membuatku merindunya
Rindu aroma tubuhnya, rindu dekap hangatnya, rindu lembut bisiknya…
Adakah senja kali ini sempurna meramumu dalam imajiku?
Meski hanya sekejap, mendekatlah…
***
Sungguh, diantara luasnya mata memandang
Diantara ribuan gemerlap cahaya lampu neon
Hanya kau yang ada dalam silauan senja
Meski kicauan burung tak pelik terus menggodaku dalam remang
Percayalah, aku ada…hanya untukmu
***
Sekarang, dan saat ini
Ditemani secangkir kopi buatan kang japri
Aku masih meramumu dalam senja
Dengan romansa indah yang kita lalui bersama
Dengan indra perasaku, meski pahit
***
Yyaaa… Aku ada.. Hanya untukmu
Meski kau hadir serupa untaian aksara yang tak terangkai
Seperti hembusan angin yang tak mampu kuraba
Tapi merasamu, membuatku yakin akan adanya Engkau…
***
Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja
Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu
Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam
Dan rona keemasannya berganti pekat…
Meski kau hadir serupa untaian aksara yang tak terangkai
Seperti hembusan angin yang tak mampu kuraba
Tapi merasamu, membuatku yakin akan adanya Engkau…
***
Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja
Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu
Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam
Dan rona keemasannya berganti pekat…
= = = = = =
Jelang senja di ujung pulau, 15 Mei 2012
Hasil colek-mencolek duo manis Dewi Wahyu Kurniawati feat HM Zwan