Wednesday, 11 January 2012

Bait-bait Berserakan



Ambillah

Sesukamu, semaumu

Aku tak kan meminta lagi

Padamu,

Sudah,

Uruslah hasil ladangmu

Tak usah tengok aku

Bebaskan otakmu

Marahpun tak

Sedihpun tidak

Demi Tuhan

Aku lelah mas,

Dari jauh terlihat mata itu memerah, tangan gemetar dan terus memegang besi yang ada disampingnya. Memendam amarah tapi tak mau mengungkap semua, ia takut banyak yang tersakiti dengan penderitaanya, penjelasannya selama beberapa dekade ini. Cukuplah ia menanggung itu semuanya, berdiri, duduk, dan berdiri lagi. Tak lama seperti angin kencang emosi itupun meluap bak air bah yang menggulung seisi hamparan luas bumi ini. Semuapun berlari membiarkannya mengulung diri dalam air bah itu.

Pergilah

Enyahlah dari hadapku

Tak mampu ku

Tak inginku

Meringkuk dalam sepi

Merintih dalam dekapan angin

Meronta bak tali kuat mencoba putus

Cakrawala telah punah

Mimpipun berserakan

Haus mengejar pelana kuda

Bertengger dalam pucuk asa


+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Huaaaaaa,nddak tau hasilnya kok kayak gini ya..mengalir seperti air…………

MALU tapi tak usah lari…..inilah aku dengan bait-bait yang berantakan dan tak bermakna,


Malang, 17 Januari 2011. 11.23 am

Friday, 6 January 2012

Merangkul Bincang


Pernah ku berbincang dengan pengayuh becak tentang kehidupan..
Baginya mengayuh itu ibarat berjalan,jika ia brhenti mengayuh maka berhenti pula ia berjalan..

Pernah ku berbincang dengan ibu pedagang sayur tentang harapan….
Baginya harapan itu harus dijemput tak hanya di awang-awang, seperti ia yang mendahului mentari menjemput harapannya yang kan terbit bersama mentari…

Pernah ku berbincang dengan seorang ibu tentang anaknya yang nakal..
Ia hanya berharap,kelak anak tersebut akan tumbuh menjadi anak yang baik tanpa membopong masalah…

Pernah kuberbincang dengan anak bermata sendu tentang orang-orang dewasa yang ia sayangi, katanya sulit baginya memahami orang dewasa yang terlalu mementingkan ego. Ayah ibunya adalah orang dewasa, dan ia tak mampu memahami mereka…

Pernah ku berbincang dengan penderita kleptomania tentang kebiasaanya..
Tangannya serasa gatal jika tak mengambil barang milik org lain,meski batinnya menentang..Aku lelah,ucapnya sambil meneteskan air mata…

Dan kini kuberbincang dengan diri sendiri tentang rindu… menyiksa, rutukku….

Seperti langit merindukan khadiran awan..
Kembang yang layu tanpa ciuman kumbang…

Seperti langit yang selalu merindukan laut. Sebab dari lautlah ia bisa bercermin melihat keelokannya…

Suatu hari kubertanya pada seorang cleaning service tentang hidup, katanya hidup itu serupa hubungan lantai dan tarikan kain pelnya. Hidup adalah lantai, amalan baik adalah kain pelnya. Jika kotor dan brselimut debu,lap pel bisa menarik kotoran beserta debu itu menjadikanya bersih seperti kertas putih, suci..

Pernah ku berbincang dgn pendrita skizo frenia tentang dirinya,dari bibir mungilnya ia berkata..”aku cantik,tinggi,suka dandan tapi tidak seksi..Aku benci rama..Dasar lelaki bajingan!!”

Pernah kuberbicara dengan seorang wanita yang selalu menatap laut… ia berkata “laut adalah labuhan segala perih…padanya dilarungkan segala duka…persetan dengan orang sekitar…”
lalu kutanyakan padanya tentang sahabat, katanya “persahabatan itu ibarat menghisap tebu, habis manis…ampas dibuang”…

Teringat seorang teman guru,saat kami meracik teh tubruk.Ialu ia berkata “daun teh itu sama seperti hub persahbtn,ketika msh mengeluarkan warna dan berar0ma ia dielu2kan,tapi ktika sdh tak berwarna lg pasti dibuang..”

Pernah ku berbincang dengan seorang ibu berwajah kaku tak satupun lekukan dari bibirnya yg tertarik..Tentang kejadian 4 thn yg lalu ktka anaknya duduk di bgku kls 4 SD..Ia menemukan sbuah surat yg berisi “buk,jgn nikah ya.10 thn lagi bapak pasti balik ke ibu..”

Suatu hari ku melihat seorang tukang becak yang mengayuh di siang yang terik, peluh banjir. kutanyakan padanya tentang harapan, ia berkata harapannya hanya satu, anaknya tak mengikuti jejaknya menjadi tukang becak… dan ia terus membiarkan roda-roda becaknya berputar seumpama dinamo… membangkitkan rasa percaya bahwa kelak anaknya mampu…


^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Malang, Jum’at. 4 maret 2011

,,,,,Hasil berbincang dengan ULeng

,,,,,Memikirkan judul dalam waktu sesingkat2nya hehehe

,,,,,PEMANASAN jelang pukul 21.00, 4 maret 2011

Kau Duplikat Cintaku


Engkau bukan yang pertama,,
Pasti bukan yang terakhir.. Hahahahahaha..

Lalu,selama ini kau jadikan aku apa..?
Hanya sumpah serapahkah yang kau beri..?

Lalu,slama ini kau jadikan aku apa..?
Hanya sumpah serapahkah yang kau beri..?

kau hanyalah terminalku..
Tempatku sementara memarkirkan hati..

Owh, seperti itukah…???
Bagus….
Setelah setahun kita bersatu bak pasangan terpanas tahun ini,
Dengan acuhnya kau campakkan aku..
Kau buang aku layaknya membuang plastik dalam tong sampah..
…Sungguh, TERLALU…..

Maafkan aku sayang..
Bukankah kau sedari dulu tahu apa landasan cinta kita..
Semua hanya nafsu semata,, bukan tulus..

Teganya kau…
Dulu kau bilang aku cinta matimu…
Lalu, sekarang….????
Kau bilang cinta kita hanya nafsu semata…???

Dulu aku tak paham benar pembeda antara cinta dan nafsu..
Kini kutahu benar,,
kita bukanlah sejati..
Maafkan aku..
Aku jatuh pada yang lain,, modem dan lappie..

0wh,jadi…
Hanya karena M0dem dan Leptop saja..?
0wh,tidak nis…
Hellowww,sadarkah kau..?

Aku kaya nis..
Apakah kau tak melihatnya..?
M0t0r ada..
M0bil juga ada..
Bahkan bis pariwisata juga aku punya nis..

Tapi aku tidak butuh kaya,, aku tidak ingin segala..
Aku hanya ingin online sepanjang waktu..
Bukankah kau tahu bahwa cita-citaku adalah menjadi

miss online sejagat..
Lalu kenapa untuk sebuah modem dan lappie saja kau begitu pelit..
Padahal aku tahu kau lebih dari mampu untuk penuhi inginku itu..

Andai saja kau tahu…
Itu semua bukan milikku,tapi milik juraganku…
Lalu,benarkah gosib yang beredar akhir-akhir ini..?
Kau…!!!
Anak juragan tempe…!!!
Benarkah kau berhubungan dgn anak juragan tempeku..??

Maafkan aku sayang..
Itu memang benar adanya..
Aku dan dia sudah bermain dibelakangmu..
Dia setiap hari memberiku tempe dan oncom..
Aku jadi terpesona..
…Ah.. Maaf ya sayang.. Sekali lagi,, maaf..

Pfiuhh,
Pergilah bersama pujaan hatimu..
Aku tak butuh kamu..
Sakit hati ini…

Melupakanmu tidak semudah layaknya membalik TEFLON…

INGAT, itu baik-baik nis….

************************

Malang, 7 Maret 2011
,,,,,,Hasil duet sahut-sahutan bersama Herlya An-Nisa Milanisti..hahahaha ampunnnnn,jadinya kok kayak gini ya xiixixixixixi

Bukan karena Aku Perempuan


Bukan karena aku perempuan,

Lembut bak untaian jala sutra

Bukan karena aku perempuan,

Teduh layaknya pohon beringin yang lebat, rindang, nan sejuk

Bukan karena aku perempuan,

Eksotismenya mampu menggulingkan ribuan elang

Bukan karena aku perempuan,

Takkan terusik jika tak bergelayatan

Bukan karena aku perempuan,

Tak dijamahpun tak berkutik

Bukan karena aku perempuan,

Tegas, lugas, dan mampu berdiri kokoh

Bukan karena aku perempuan,

Diinjak tak mampu menginjak

Bukan karena aku perempuan,

Meroket bersanding dengan ribuan cakrawala

Bukan karena aku perempuan,

Tapi, sejatinya karena aku perempuan


************

Malang, 8 Maret 2011

,,,,,Terinsipari setelah membaca tulisan bang Ma’mar, just a minute..taraaaaaaaaa!!!!!Cukup amburadul dari otak turun ke tangan hehehe

,,,,,Tribute para perempuan, Selamat hari perempuan sedunia

Lasagna Senja



Kerutan itu masih saja tersibak malu-malu, langkahkupun tak goyah untuk terus bergoyang kesana-kemari mengikuti irama dentuman musik lawas nan luwes di bibir telinga. Di sudut tak lebih dari 25 meter dari tempatku berdiri, sosok itu bersender di daun pintu sembari melambaikan kepalanya kekanan kekiri dengan lembut dan mata sayu. Indah bagai lily yang tak kunjung terkatup, tak ada segelinding batang dan daun yang mampu mengganggu penglihatanku dari sosok itu. Terlalu indah tuk dipandang, usah hujanpun kau tetap yang tercantik dimataku. Bibir jelikupun tak mampu berhenti mencumbu romansa indah tangan lentikku…”Ahh,kaukah…”
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
…Kok jadi gini ya, huaaaaaaaaa…………efek habis ngamati anak2 SMK yang bergerombol di depan sekolah hehehe
…You know who you are…!!!

Senjaku dalam bulan separuh



Senjaku dalam bulan separuh

Sepanjang lorong mata tak mampu mengatup

Tunduk dalam dekapan kabut sore yang seakan binasa

Sekejap bagai bongkahan salju yang perlahan akan meleleh

—–


Senjaku dalam bulan separuh

Eksotismenya mampu membuatku rapuh

Meski rintih tertatih hingga tak mampu lagi merintih

Tak mampu ku menggerakkan setiap detail laba-laba malamku

—–

Senjaku dalam bulan separuh

Ijinkanlah aku meneguk secangkir kopi

Aroma dan asapnya mampu menerbangkanku

Di antara tebing jenggawah yang terlihat kaku

——————–


…Ditemani secangkir kopi diantara sunyinya malam dan diamnya hatiku

Saturday, 31 December 2011

Ketika Jari dan Imajinasi Berlari



Kalaupun lelah,

Itu pasti

Lembayung tak bersahabat lagi

Dan langitpun tak cerah lagi

Aku sendiri

Dalam liukan sunyi

Berbekal dua bola mata

Yang indah tak seindah punya matahari

Jangan berandai lagi

Sirna yang kau benci

Menikam setengah hati

Ah, itu pasti

Tak usah melanglang

Dia tak bersahabat

Menyendiri dalam ramai

Melambaikan diri dengannya,

Sang angin malam

Tengok jari menari

Ke kanan pun ke kiri

Siang nan sunyi

Akupun masih sendiri

Monday, 26 December 2011

Tengkyu for My Junior Enterpreneur...*Silmi*

Silmi, ya....my junior reseller hehehe. Masih SD tapi sudah jago menjajakan produkku di sekolahnya,uwahhh serunya...mungkin jiwa enterpreneurnya mengalir dari kedua orang tuanya yang sudah sukses menjadi enterpreuner sejati,aih hehehe...
Hari sabtu yang lalu, disekolahnya ada market day...sejenis bazar,tiap anak harus berjualan apapun bentuknya...(heummm,mencetak interpreneur memang. bolehlah nih sekolah hehe)...jadi Silmi pesan 70 buah produk flanel berbagai bentuk, dari gantungan kunci,hp,pembatas buku,hiasan pensil,bros dll....semoga maket day-nya lancar dan sukses Silmi...^_^
SOLD OUT dah!!!











Tuesday, 6 December 2011

Kekerasan Pada Anak (Catatan lama)




“Saya disini hanya sebagai saksi dari teman saya yang mengalami kekerasan, waktu itu teman saya tidak mengerjakan tugas. Kemudian guru kami sangat marah sekali dan guru itu memukul teman saya dengan penggaris besar dan kemudian dia mendorong kepala teman saya dengan keras..”(Erry, siswa SMK)

Sebulan yang lalu salah satu murid saya kelas 8a yang bernama Farhan tiba-tiba memberikan satu buku dengan cuma-cuma kepada saya. Buku yang berisi + dari 100 halaman tersebut berjudul “Peta Kekerasan Terhadap Anak” yang disusun oleh Tim DPA Kota Malang yang terdiri dari siswa/siswi dari SMP maupun SMA di kota Malang. Buku ini berisi tentang gambaran yang jelas mengenai kekerasan anak di kota Malang yang dilatar belakangi oleh adanya pemetaan kekerasan terhadap anak di sekolah dan dijalanan. Dimana pemetaan ini menggunakan sample anak SD, SMP, SMA dan anak-anak jalanan, dengan menyertakan beberapa ungkapan dan dokumen dari para korban kekerasan

Berbicara tentang kekerasan, dalam kamus bahasa Indonesia kekerasan berarti 1. perihal (yang bersifat, berciri) keras, 2. perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kekerasan fisik atau barang orang lain, 3. paksaan. Jelas sudah bahwa arti dari kekerasan itu sendiri adalah perilaku atau perbuatan yang menyebabkan seseorang terluka, cedera, atau bisa sampai meninggal dunia. Sedangkan kekerasan terhadap adak adalah suatu tindakan yang tidak menyenangkan yang dilakukan secara fisik, psikis maupun seksual yang dapat menimbulkan trauma baik fisik maupun psikis serta melanggar hukum dan undang-undang.

Adapun kekerasan itu dibagi menjadi 3 yaitu kekerasan fisik, dimana kekerasan fisik merupakan bentuk kekerasan yang paling sering dialami oleh sebagian masyarakat kita. Kekerasan fisik tidak hanya menyebabkan sakit atau luka tapi berdampak pada gangguan mental korban kekerasan. Bentuk daripada kekerasan fisik diantaranya yaitu dipukul, dicubit, ditendang dll. Kekerasan psikis atau mental, kekerasan psikis berdampak lebih parah daripada kekerasan fisik. Karena korban akan mengalami trauma dan gangguan psikologis. Bentuk daripada kekerasan psikis yaitu diejek, dikucilkanm difitnah, didiskriminasi (dibeda-bedakan) dll. Dan Kekerasan seksual, merupakan bentuk kekerasan yang juga menyisakan dampak paling buruk bagi korbannya. Dan mayoritas korbannya adalah perempuan, namun tidak juga berarti bahwa anak laki-laki tidak berpotensi mendapatkan tindak kekerasan seksual. Bentuk daripada kekerasan seksual adalah diintip, dibuka roknya, memegang bagian pribadi/bagian sensitive, menarik kerudung, dipaksa untuk melakukan hubungan seksual dll.

Dalam proses terjadinya tindak kekerasan, para pelaku dan juga korban tidak akan melakukan hal tersebut dengan secara ketidaksengajaan. Tentunya ada faktor atau penyebab yang mempengaruhi para pelaku hingga mereka melakukan kekerasan terhadap anak.

Lingkungan Sekolah

(Pelaku guru dan teman)

..Tidak mengerjakan PR

..Melanggar peraturan

..Bercanda yang berlebihan

..Rasa iri hati

Lingkungan Rumah

(Pelaku, orang tua, ayah, ibu, kakak, atau saudara kandung)

..Korban nakal

..Ditekan oleh orang tua

..Kurang kasih saying orang tua

..Tidak mau membantu orang tua

Lingkungan Masyarakat

(Pelaku teman, masyarakat, orang kampong, pemabuk, pengamen dll)

..Usil, jahil

..Pergaulan yang salah

..Melanggar peraturan yang berlaku di masyarakat

..Korban memakai perhiasan yang mencolok

..Korban mengundang nafsu birahi, missal: menggunakan pakaian minim

Kejadian seperti ini sudah sering terjadi pada saat ini dilingkungan kita berada. Baik itu KDRT maupun kekerasan di sekolah, rumah, dan masyarakat. Jika ada seorang anak mengalami hal tersebut sebaiknya langkah yang kita berikan yaitu menjauhkannya dari pelaku dan mencari solusi yang tepat dan terbaik bagi korban dan pelaku. Apakah akan diselesaikan secara baik-baik, kekeluargaan atau secara hukum. Karena kekerasan itu sendiri bukanlah pendidikan, mengingat trauma dan dampak dari apa yang dialami oleh korban bisa sangat merugikan korban sendiri maupun orang lain.

Alhamdulillah ketemu juga ini buku, sempat saya cari-cari ternyata sudah tertata rapi dibarisan tatanan buku di lemari belajar. Semoga dengan sedikit ulasan tentang kekerasan pada anak ini bisa menambah pengetahuan khusunya buat saya pribadi dan teman-teman yang membaca. Terima kasih, semoga bermanfaat.

&&&&&&&&&&&&&&&&

Malang, 28 April 2011

…Thank’s to my student M. Farhan, I know u’re really smart student…Study hard, keep spirit. Terima kasih bukunya :)

…M. Farhan, student of Brawijaya Smart School Malang / Anggota DPA Kota Malang

Friday, 25 November 2011

Sebuah Catatan




Kali ini wanita ketiga yang masuk ke dalam ruanganku, tergopoh-gopoh dan langsung duduk sambil menaruh tasnya di sova sebelah kanan.

“Ada apalagi buk saya dipanggil bapak kepala sekolah..??anak saya ada kasus apalagi buk..??bertengkar lagi, ngerokok, mbolos atau apa bu..??” tiba-tiba banyak kalimat Tanya yang keluar dari bibir berpoles lipstik tebal itu.

Lagi-lagi saya terdiam sambil terus memandang wajah sayunya yang dihantui rasa cemas, mau tidak mau saya harus menyampaikan perkembangan anaknya selama ini. Saya masih terdiam, di depan saya seorang ibu setengah baya dengan wajah yang entah saya tak mampu menggambarkannya. Pelan-pelan saya bersanjak dari kursi dan duduk mendekat disamping ibu tersebut yaitu bu Ais.

Dengan perlahan bu Ais menatap wajah saya, nampak ia sudah tak sabar lagi mendengar apa yang akan saya sampaikan. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menyampaikan perkembangan anaknya Aidil selama ini, setelah saya sampaikan panjang lebar. Tiba-tiba dengan tanpa suara bu Ais spontan menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dengan sigap saya memberikan tisu untuk membendung derasnya air mata yang mengalir dari kedua matanya bu Ais, saya hanya bisa diam dan terus mengelus tangannya mencoba sedikit menenangkan hatinya.

“Saya nggak percaya buk, Aidil itu lo anaknya diam buk..kok yo buat kasus lagi, saya malu buk dipanggil terus. Saya kira setelah kasus yang keempat itu dia sudah janji mau nurut sama saya buk, lha kok sekarang kasusnya kayak gini….” Ujarnya terbata-bata sambil terus menangis dan sesekali menghapus air matanya yang terus mengalir.

————————-

Sedikit cerita apa yang bu Hana alami ketika ada pemanggilan orang tua yang anaknya lagi-lagi melanggar peraturan sekolah. Sebut saja Aidil, siswa kelas 8 yang akhir-akhir ini sering melanggar peraturan sekolah. Seperti merokok di lingkungan sekolah, membolos saat jam pelajaran matematika dan bahasa Indonesia, ketahuan berpacaran di kantin, berfoto ria dengan menggunakan atribut sekolah dan disebarkan ke media jejaring social “facebook“, dan yang terakhir adalah berpacaran di dalam kelas dengan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya mereka lakukan. Tidak hanya sekali atau dua kali saja ia melakukan hal serupa tapi berkali-kali dan akhirnya dengan kejadian yang terakhir ia dikeluarkan dari sekolah oleh Kepala Sekolah. Selain sering melanggar peraturan sekolah, nilai akademik Aidil juga dibawah rata-rata, jadi semakin menguatkan pihak sekolah untuk bisa mengeluarkan siswa.

Bu Hana selaku guru pembimbing tidak mempunyai kewenangan ketika orang tua Aidil memohon kepada bu Hana untuk mempertahankan Aidil lagi. Karena keputusan ada di tangan Kepala Sekolah. Bukan karena ibu Aidil tak mampu mendanai anaknya, melainkan ini waktu tinggal 2 bulan lagi akan diadakan UAS. Apa ada sekolah yang mau menerima anaknya yang pastinya pihak sekolah lain tentunya mengetahui jika anak pindahan pada akhir semester biasanya anak melakukan kesalahan di sekolahnya yang lama dan dengan predikat “dikeluarkan dari sekolah”.

= = = = = = = = = = = = = = = = = = =

**Rindu anak2 yang bermasalah
**Rindu curhatan mereka :(
**Rindu curhatan para orang tua ke ruang BK, via telpon dan sms :(

Monday, 21 November 2011

Sebuah Makna






Pagi dalam sepi,
Menyulam jala dibawah langit
Terkapar indah dalam lamunan
Hambar jari berjalan
Dalam esok bergelantungan
Jenuh acap bergejolak
Bak padi yang bergoyang
Syahdu terpasung muram
Lambaianpun berterbangan
Tapi mata tak terpasang

~~06.10..~~

Kala ku terdiam
Memikirkan sang bulan
Muram nan kusam
Adakah gerangan
Pikiran melayang
…Kian tak tenang
Tak ayal dekapan buaian malam
Menjelma dalam riang
Akankah…

—19.05—

Merajuk dalam asa
Meraba dalam sunyi
Mendekap dalam sepi
Lantas, mengendap dalam jalakah??
Atau bersembunyi dalam erangan..??

_20.21_

################################################################################

—–My face on wednesday…—–

Jangan Panggil Aku Autis,






Pukul 13.22

Mataku tertuju pada sosok itu

Ia berdiri di tengah jalan

Didepannya terlihat tiga anak kecil

Entah akupun perlahan bangkit dari kursiku

Mencoba menghampiri mereka

****

Perlahan ku berjalan mendekati mereka

Sukari, ya itu Sukari

Ia memegang kedua tangan anak kecil itu

Sambil berkomat-kamit, terus menerus

Sesekali mengadahkan kepalanya kelangit

Sembari mengernyitkan matanya

Panas,

****

Aku berdiri di belakang Sukari

Dua anak kecil yang berada di depan Sukari

Hanya bisa melihat temannya

Kedua tangannya dipegang erat oleh Sukari

Mencoba ku memegang tangan Sukari

“Lepaskan nak,”

“Ini bu is anaknya nakal. Ngatain aku Autis!!”

****

Sukari masih saja memegang erat kedua tangan anak kecil itu

Si anak tak mampu berucap

Hanya tersenyum ke arahku dengan dahi mengkerut

Aku tahu ia merasa kesakitan

Ku elus tangan dan punggung Sukari

“Lepaskan nak,”

“Dia nakal bu is, ngatain aku Autis..”

Ucapnya berkali-kali

****

Lagi, aku menoleh ke arah anak kecil itu

Dengan seksama

Kamu lagi…??

Ujarku dalam hati

Sambil melihat mata sayunya

Dengan perasaan sedikit marah

Aku bisa melepaskan genggaman erat Sukari

****

Anak kecil itu dan dua temannya seketika lari menjauh

Aku melihat wajah riang mereka

Tak ada beberapa detik ku menoleh ke Sukari

“Autis…ye ye ye ye…Autis…ye ye ye ye”

Tanpa berpamitan

Tiba-tiba Sukari berlari mengejar mereka

Dari teras lantai dua

Para siswa tertawa dan memberi tepukan serta teriakan terdengar riuh

****

Ditengah jalan,

Mataku terus melihat kearah Sukari

Entah, tiba-tiba ia melihatku

Dan berlari cepat menghampiriku

“Itu bu is, anaknya nakal..”

Dua kali bahkan lebih ia berucap kalimat itu

Sesekali sambil menggigit kuku

Dan mengadahkan kepalanya ke langit

****

“Jangan bilang ke pak Fikri bu Is…”

Kalimat itu terdengar manja ditelingaku

Sukari selalu mengeluh dengan kalimat tersebut kepadaku

Ketika sesaat setelah berkejaran dengan anak SD

Bahkan iapun sesekali melempar kepalan tangannya ke anak-anak kecil

Tak tanggung-tanggung,

Melempar batupun sudah menjadi kebiasaannya

****

Ah, Sukari

Sosok remaja yang menjadi tanggung jawab kami

Aku dan teman-teman seperjuangan

Meski kau tak seperti anak yang lain

Tapi segala hal kau bisa selesaikan lebih awal

Dan, inilah yang membuatmu berbeda dari teman-temanmu

%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%

…Jangan mencubit, jika tidak ingin di cubit…

Malang, 26 Mei 2011

…Teruntuk anak khususku, Kau HEBAT nak,,,!!!

…Dari seorang wanita yang ingin menjadi lilin untuk para anak didiknya.

Sunday, 20 November 2011

Guratan Rindu




Satu waktu…

Sesak yang ku rasa

Hanya mampu terdiam kaku dalam heningMU

Berkali ku mendesah pelan

Sesekali terdengar suara detak jarum jam berdetak

Aku masih terbujur lemas

Tetesan bening masih saja berhamburan deras

Berdesakan dan saling mendahului satu sama lain

Jengah yang ku rasa

Adakah rindu yang mendera…???
@@@@@@@@@