Monday, 30 November 2015

Cara Mengurangi Naik Motor di Kehamilan Trimester Ketiga


Terkadang, hal yang menurut kita baik-baik saja belum tentu baik menurut orang lain. Contohnya pagi tadi, kebetulan setelah membereskan beberapa tanaman di pot di taman depan rumah, saya berniat untuk beli kerupuk dan pesan air galon di toko belakang. Tentunya pakai motor lah ya (bangga banget,padahal di blok belakang hahaha), baru sampai ngelewati satu rumah, saya berhenti karena ada ibu-ibu yang lagi ngobrol di balik pintu gerbang rumah mereka. Tiba-tiba mamanya A bilang "Ya ampun anteeee,nggak usah naik motorlah,perutnya udah besar gituuu...", disambung mama B "iya nih, udah gede perutnya...kita yang nggak bisa naik motor ngeri lihatnya hahaha". Seperti biasa, saya cuma cengar-cengir nggak karuan sambil bilang "mau pesan galon sama beli telur  ke toko hehehehe". "Jalannnnnn!!!!!" ,duh kompak banget jawabannyanya hahahaha. Bukannya nggak mau jalan, soalnya saya habis jalan-jalan pagi muterin komplek, jadi capek gitu (alesyannnn).

Sampai pada akhirnya, setelah urusan dapur kelar, saya buka leptop, googling dan baca-baca seputar aman tidaknya mengendarai motor saat memasuki kehamilan di trimester ketiga. Wa, ternyata bahaya juga ya. Tapi kalau kehamilannya nggak bermasalah sih no problem, sebaliknya kalau kehamilannya bermasalah, ya bener-bener nggak usah naik motor.

Cara Mengurangi Naik Motor di Kehamilan Trimester Ketiga
1. Memilih aktifitas
Kalau misalnya kemarin-kemarin saya main hajar aja pakai motor kemana aja, sekarang sudah mulai memilih aktifitas mana yang harus naik motor dan tidak. Seminimal mungkinlah naik motor, konon goncangannya tidak bagus untuk ibu hamil. Misalnya ke toko yang ada di blok belakang jalan yaaa Em, jangan naik motor lagi. Insya Allah, nggak janji, kan jalannya mulus hahahaha (kucekkk!!!!).
2. Mencari dan mengumpulkan nomor-nomor penting
- Nomor telpon tukang sayur
Selama ini saya kan ke pasarnya seminggu dua kali, jadi mulai sekarang nggak usah ribet ke pasar lagi.  Untungnya sekarang ada tukang sayur yang masuk ke komplek, sudah dapat nomor telponnya, kalau mau pesan tinggal telpon aja. Sepertinya lebih mahal tapi nggak papalah, Alhamdulillah banget, setidaknya meringankan beban bumil untuk nggak nyetater naik motor ke pasar. Paling ngeri itu kalau di jalan raya, rame banget. 
- Nomor telpon tukang air galon
Sebenarnya setiap hari selalu ada tukang air galon yang lewat, sehari bisa 5 kali, tapi nggak tau kebetulan atau nggak. Setiap air galon habis selalu lama banget lewatnya, untung tadi saya bisa minta nomor telpon abangnya. Bonusnya bisa pinjam galon air alias nggak harus bayar, jadi, persediaan air galon untuk masak ada dua. Lumayan kan nggak begitu repot.
- Nomor telpon penjual gas
Nggak mungkin juga kan bumil angkat-angkat elpiji, naik motor aja dimarahin ibu-ibu, gimana kalau mereka lihat saya otong-otong elpiji hehehe.

Ohya, perlu digaris bawahi. Mungkin buat yang dirumahnya ada suami, nggak masalah ya, kan bisa diantar. Tulisan ini khusus untuk para bumil yang suaminya lagi di luar pulau, jadi...yaa begitulah, semua serba mandiri yes. Yaa begitulah. Karena kegiatan luar saya selama ini cuma itu-itu saja, ke pasar dan ke pom hehehe. Setidaknya kalau sudah punya nomor telpon tukang sayur, rasanya hati tenang, nggak perlu ke pasar buat belanja.

Teman-teman, ada yang punya pengalaman yang sama??ayo dong cerita...^^

Monday, 23 November 2015

Tentang Donat Isi dan Behind The Scene

Assalamu'alaikum...
Apa kabar??semoga sehat selalu. Kapan hari ada teman blogger (kemungkinan silaturahmi ke blog ini) yang tanya, "kok blogpostnya cuma foto aja??". Sedikit mau cerita, sejak beberapa tahun yang lalu, di blog ini ada program 5 Blogging Days in a Week, salah satunya di hari senin ada Monday Photography. Tempat dimana saya belajar foto secara otodidak, menggunakan hp smartphone, memotret apa saja yang saya jumpai di tempat dimana saat itu saya baru saja tinggal di kota kecil Siak Sri Indrapura - Riau. Maklum, galau tingkat tinggi, karena tiba-tiba pindah di kota kecil dan berhenti mengajar. Jadi, kalau ada blogpost berupa foto saja, yang tulisannya cuma ada quote/self reminder dan sedikit cerita, artinya...itu hari senin hehehe.

Tentang Donat Isi dan Behind The Scene
Kali ini, saya mau sedikit sharing tentang BTS sewaktu saya motret donat kentang isi coklat. Bagi saya, donat itu camilan yang menyenangkan, mulai donat kampung yang cuma ditaburi sama gula halus, sampai yang bertabur lelehan coklat dan keju, uwwwww. Nikmat banget, apalagi kalau dinikmati pas hujan, teman ngeteh, atau sekedar menjadi teman kencan di pagi buta. Kala itu, saat mau memfoto si donat. Saya hanya memakai kursi untuk meja atau tempa menaruh objek foto, kain hitam dan abu-abu untuk begron dan alas foto.  Bagi saya, memfoto makanan pakai kursi itu asik banget, nggak bingung, tinggal geser kanan kiri sesuka hati, pokoknya sampai menemukan hasil yang bagus.

Seperti biasa, masih setia dnegan kamera hp smartphone samsung galaxy note 1. Setting kamera : focus mode/macro, ISO/auto, mode/single shot. Foto diambil pukul 11.00, di depan pintu, edit pakai pixlr, naikin contras 10an. Selesai...





Teman-teman, ada yang pernah moto makanan diatas kursi??ayo dong sharing...


****

Tuesday, 17 November 2015

Tembilahan : Ilong

Halo....
Sebenarnya, ini cerita lamaa banget, petualangan darat ke pelosok Riau. Kota kecil bernama Tembilahan. Ketika pertama kali melihat laut di Tembilahan Riau, sempat bertanya-tanya dalam hati, "itu ijo-ijo di tengah laut apa ya??". Pertanyaan dalam hati tersebut diam-diam saya simpan dalam memori, pasti nanti ketemu jawabannya. Sore hari jelang maghrib, kebetulan saya nyebrang ke daerah sebrang, hanya sedikit tanaman ijo yang muncul di permukaan laut. Akhirnya saya menikmati semilir angin dan nikmatnya naik pompong dengan banyak penumpang dan dua sepeda motor. Ngeri-ngeri sedap sih, tapi seru.

Baca juga : Perjalanan Jauh Siak-Tembilahan

Setelah menginap di rumah saudara selama tiga hari dua malam, pagi hari pukul 07.00 saya dan beberapa saudara mau nyebrang ke kota Tembilahan. Ternyata saya melihat banyak sekali tanaman yang sempat membuat penasaran, sesekali menikmati genjotan perahu pompong, saya ngobrol sama bulek yang tinggal di Tembilahan. Tanaman dilaut namanya ilong, kalau bahasa Jawa namanya....duh, lupa saya hehe. Sempat heran juga pas lihat laut di sini, kok warnanya cokelat ya??biasanya laut kan warnanya rada jernih (maklum orang desa, taunya laut itu warna airnya biru dan hijau hehehe). Jadi, tanaman ilong ini munculnya ketika air laut pasang saja, jumlahnya banyak sekali. Kadang mengganggu perahu pompong yang lewat, kebayang kan mendadak perahu berhenti gara-gara ada tanaman ilong yang nyantol hehehe. Untung pas saya naik aman dan terkendali, alhamdulillah sampai  kota dengan selamat.

Ilong di tengah laut..
Kota Tembilahan dari tengah laut


Teman-teman ada yang tau nama lain tanaman ilong...??


***

Monday, 16 November 2015

Tentang Rizqi

Rizqi kita sudah tertulis di Lauhul Mahfudzh. Mau diambil dari jalan halal ataupun haram, dapatnya segitu juga. Yang beda rasa berkahnya..
~Salim A Fillah~




Pagi ini Batam sejuk sedan, semalam hujan. Setelah beberes rumah, lihat tiga tanaman di pot taman depan yang sudah mulai keluar daunnya, lanjut jalan pagi keliling komplek, menyapa tetangga, melihat aktifitas warga di setiap rumah. Ada yang pintunya masih tertutup rapat, ada yang sudah terbuka, sebagian ada yang sibuk di dapur, sebagian sibuk mencuci piring, dan sesekali mencium semerbak bau nasi goreng yang khas. Alhamdulillah, Subhanallah wa bihamdihi...How perfect Allah is and I prise Him.
Selamat beraktifitas, semoga hari ini berkah, aamiin..
Batam, 2015


****

Wednesday, 11 November 2015

Legitnya Bolu Kemojo



Legitnya bolu kemojo. Baru sebulan tinggal di Batam lagi rasanya sudah kangen sama kue yang satu ini, bolu kemojo. Baiklah, jelajah rasa nusantara kali ini akan mengulas sedikit tentang bolu kemojo. Ada yang tahu bolu kemojo??yang dari daerah Riau pasti sudah nggak asing lagi sama  kue legit yang satu ini. Kue khas Melayu, terbuat dari bahan utama tepung terigu, telur, santan, daun pandan/suji, dll. Yang khas dari bolu kemojo ini identik dengan warna hijau, baunya harum khas pandan, manis, legit menggugah selera hehehe.

Cara pembuatannyapun ada dua versi, ada yang di kukus dan yang sering saya jumpai biasanya di bakar atau dimasak mengunakan cetakan semacam bikang atau martabak. Kalau cetakan martabak kan bentuknya bulat, tapi kalau bolu kemojo ini cetakannya motif bunga. Pertama kali nyobain bolu kemojo pas di Batam, tapi namanya bukan bolu kemojo melainkan bingka, biasanya jadi oleh-oleh juga kalau saya balik ke Jawa. Mungkin yang tinggal di daerah Kalimantan udah nggak asing lagi sama kue ini, kalau di daerah Riau namanya bolu kemojo tapi kalau di Kalimantan namanya Bingka. Pas nyobain di Siak Riau ternyata rasanya nggak jauh beda sama bingka, yaaa...semacam kakak beradiklah hehehe.

Ohya, bolu kemojo ini biasanya dijual dengan varian topping, tapi saya lebih sering makan yang original. Soalnya rasanya udah enak banget, bawahnya gosong krenyes-krenyes. Apalagi kalau dikasih topping keju, yasudahlah dobel enak jadinya hehehe.

Teman-teman ada yang pernah incip bolu kemojo..??


***



Friday, 6 November 2015

Kenalan Sama Avent Natural Baby Bottle


Kenalan sama Avent Natural Baby Bottle. Bagi ibu hamil, pastinya banyak hal yang perlu disiapkan menjelang persalinan. Mulai dari mempersiapkan mental untuk persalinan sampai membeli perlengkapan untuk calon dedek bayi. Ngomongin soal perlengkapan, jadi inget kalau sampai sekarang saya belum belanja satupun perlengkapan bayi hehehe. Nyantai banget ya...??yaaa...begitulah, masih nggak boleh sama ibu, jadi nanti ajalah belanjanya, pertengahan bulan gitu.  Kebetulan kemarin dapat kesempatan megang yang namanya botol dot bayi milik Philips Avent, hahahaha...norak ya??yaaa begitulah, mohon dimaklumi, baru mau jadi calon ibu soalnya.

Sekedar informasi saja, kebetulan saya kan baru "akan" jadi calon ibu, jadi buta banget yang berhubungan dengan bayi, apalagi perlengkapannya. Meskipun sudah baca banyak artikel, tapi kalau belum praktek langsung, ya tetep belum paham juga, bener to??yaaa...istilahnya, belajar teorinya sudah, tinggal prakteknya saja. Emang nggak punya ponakan??punya banyak, cuma nggak ngurusin yang begituan, bisanya cuma nggendong, nyiumin dan nggodain sampai nangis (gemes).

Tentang Avent Natural Baby Bootle
1. Bahannya tebal, bentuk ergonomis
Sempat kaget juga pas ngecek dan megang botol dotnya, tebel banget bahannya, enak dipegang. Ternyata dot ini tipe Natural Baby Bottle, bentuknya lucu, dan montok gitu hehe. Di desain sedemikian rupa dengan maksud untuk memudahkan kita memegang botol tersebut, bahkan bayipun bisa memegang dengan mudah dan nyaman sambil menyusu.
2. BPA free
BPA atau bisphenol-A merupakan zat kimia sintesis yang biasanya digunakan pada produk konsumer salah satunya botol bayi. Bahayanya, zat kimia tersebut akan lepas lebih banyak saat botol bayi terkena panas, misalnya saja saat direbus atau disterilisasi.
3. Anti colic (kembung)
Desain inovatif dengan katup kembar, sehingga udara akan diliarkan keluar dan tidak masuk ke perut bayi. Jadi, perut bayi nggak bakal kembung.
4. Mudah digunakan dan dibersihkan
Sebelum digunakan untuk pertama kalinya, bersihkan dan sterilkan botol bayi terlebih dahulu. Karena penasaran, kemarin sempat saya bongkar pasang botol dotnya, ternyata mudah ya. Nggak usah bingung untuk masalah bagaimana memasangnya, karena ada instruction leafletnya (plus gambarnya juga lo), jadi kita tinggal praktekin aja sesuai dengan gambar yang ada.

Udah dicoba belum botolnya??ya belum lah, nunggu beberapa bulan lagi. Dipajang dulu sambil baca-baca banyak artikel tentang kehamilan, pasca melahirkan dan ilmu ASI dulu. Nanti baru deh dipraktekin gimana caranya memakai dot buat nyusuin si bayi. Bismillah, doain ya teman-teman semoga semuanya dilancarkan aamiin...

Teman-teman ada yang punya pengalaman seputar botol bayi??ayo dong bagi-bagi pengalaman hehehe..



****

Thursday, 29 October 2015

Tips Naik Kapal Aman untuk Ibu Hamil


Tips naik kapal aman untuk ibu hamil. Awal bulan oktober akhirnya saya bisa ke Batam, uhuy, awalnya mau naik pesawat dari Pekanbaru, tapi apa daya, 30 menit sebelum berangkat, pesawat dibatalkan terbang karena kabut asap yang sangat pekat. Akhirnya, opsi selanjutnya adalah naik kapal ferry (Buton Siak Riau - Batam). Kalau naik pesawat dari Pekanbaru-Batam, hanya butuh waktu 45 menit, tapi kalau naik kapal ferry, lumayan lama yaitu 5 jam. Yasudah, demi keselamatan, akhirnya esok harinya kami berangkat ke pelabuhan, antri beli tiket, tunggu kapal datang jam 12.00, dan jam 13.00 siap meluncur menuju Batam. Eh, kok nggak langsung aja ke pelabuhan??kapal ferry Siak-Batam (begitu juga sebaliknya), sehari satu kali pemberangkatan kakak..

Nggak seperti biasa, kali ini rute Siak-Batam pakai dua kapal, maklumlah penumpangnya membludak, bener-bener kayak hari raya. Lha gimana nggak membludak, satu-satunya jalan biar bisa ke mana-mana ya lewat Batam, karena jalur udara daerah Sumatera benar-benar nggak memungkinkan. Biasanya saya ambil tempat duduk di VIP lantai dua (bayarnya sama aja), kali ini kalah cepat, akhirnya dapat duduk di bawah. Lumayan empet-empetan, karena spacenya sempit nggak kayak di lantai dua. Tapi nggak papalah, yang penting dapat tempat duduk dan bisa lihat film dengan bahagia hehe.

Tips Naik Kapal untuk Ibu Hamil
Ibu hamil boleh saja naik kapal laut, asal perhatikan hal-hal berikut ini yaa:

1. Usia kehamilan
Dulu, waktu lebaran, pas saya gagal pulang kampung. Pinginnya balik ke Batam, ternyata banyak teman-teman suami yang nggak ngebolehin, karena waktu itu kehamilan saya masih muda (trimester pertama akhir). Dan saran dokter kandungan juga, kalau bisa nanti saja pas trimester kedua atau awal trimester ketiga. Karena goncangan di kapal itu lebih daripada di pesawat, takutnya kenapa-napa di tengah perjalanan. Kebetulan yang perjalanan ini, usia kehamilan jalan di trimester kedua, alhmadulillah aman dan sehat. Intinya, perjalanan laut boleh dan aman di trimester kedua dan ketiga awal, hindari perjalanan laut di usia kehamilan 7 bulan ke atas.
2. Bawa obat
Wajib nih untuk ibu hamil, bawa obat selama bepergian. Kebetulan kemarin sebelum berangkat, minum obat penguat kandungan dulu dari dokter. 
3. Jangan bawa bawaan berat
Satu koper dan satu ransel semua dibawa suami, saya cuma bawa tas selempang sama kardus yang isinya oleh-oleh kerupuk ikan hehehe. Intinya, ibu hamil jangan bawa bawaan yang berat ya, nanti kecapekan loh hehehe. Kalau bawa kerupuk ikan sekerdus berat nggak??ya nggaklah,nggak berasa bawa apa-apa hehe.
4. Memakai pakaian/ootd yang nyaman
Ini penting banget, kemanapun perjalananya, pakaian/ootd itu harus senyaman mungkin. Kala itu saya pakai gamis longgar dan sepatu slip on, jadi nyaman dan nyantai banget. Naik ke kapalnya gimana??kan harus lewat jembatan kayu??ya nggak gimana-gimana, tetep bisa dan nggak ribet kok, soalnya penumpang yang mau naik kapal dipapah/dipegangi sama kru kapal, jadi, aman.
5. Jalan-jalan dan menggerakkan kaki selama di kapal
Kebetulan perjalanan dari Siak Riau-Batam naik kapal kan 5 jam, masak selama 5 jam duduk terus, itu nggak baik untuk ibu hamil. Setiap 1,5 jam kapal berhenti di berbagai pulau kecil di Riau untuk ambil penumpang, jadi setiap berhenti saya jalan-jalan, entah itu hanya keliling atau ke toilet (maklum ibu hamil kan beser hehe). Intinya, harus menggerakkan kaki atau stretching, biar nggak bengkak kakinya.
6. Banyak minum air putih
Harus nih, jangan sampai dehidrasi ya. Takut beser??tenang aja, di kapal kan ada banyak toilet, tapi harus hati-hati karena meskipun toilet duduk tapi goncangannya bener-bener kerasa. Banyak do'a ya hehe...
7. Bawa permen atau cokelat
Buat persiapan kalau tiba-tiba mual, pingin muntah dan pingin yang manis-manis.
8. Bawa buku kehamilan
Kalau mau naik pesawat kan wajib nyerahin surat rujukan dari dokter atau kalau nggak bawa buku kehamilan, soalnya ini wajib hukumnya. Tapi kalau naik kapal, kemarin saya nggak ditanyain (mungkin karena penumpangnya membludak),tapi tetep dong saya bawa buat persiapan aja. Intinya, bawa aja buku kehamilan atau surat rujukan, takutnya nanti ditanyain. Sedia payung sebelum hujan gitu hehe.

Alhamdulillah, sampai Batam dengan selamat, sehat dan bahagia. Teman-teman punya pengalaman yang sama nggak??ayo dong sharing...^^


***









Monday, 26 October 2015

Love at First Crunch

Memburu berkah amatlah berat. Tapi justru di dalamnya ada banyak rasa nikmat.
~Salim A Fillah~




Sejatinya, memotret makanan itu susah-susah gampang. Kadang hasilnya bagus, kadang hasilnya tidak sesuai dengan harapan, atau terkadang amburadul nggak karuan. Sudah lama saya absen dari salah satu program andalan di blog ini, 5 Blogging Days in a week, yaitu Monday Photoghraphy. Padahal stok foto sudah menumpuk di file, tapi, yaaa....namanya juga manusia, apalagi saya yang pengangguran. Selalu lupa sama yang namanya hari, apalagi tanggal. Tiba-tiba aja udah hari rabu, sabtu, eh tiba-tiba aja udah tanggal 1 atau tanggal 29. Duh Gusti...

Foto ini diambil di atas kursi, begron kain hitam, masih pakai hp kesayangan Samsung Galaxy Note N7000. Paling suka kalau motret makanan di kursi itu lebih fleksibel, tinggal putar kursianya aja kalau mau cari angle atau cahaya yang asik. Sayang banget, saya lupa moto BTS nya hehehe..Sekian.
Selamat hari senin, semoga berkah^^

****

Tuesday, 20 October 2015

Pakaian yang Nyaman untuk Ibu Hamil

Pakaian yang nyaman untuk ibu hamil. Buat ibu hamil, semakin bertambah bulan maka semakin besar pula penampakan perutnya, betul nggak?? (ngaca ah). Artinya, bakal banyak stok baju yang kekecilan atau malah sudah nggak pas lagi di bodi, hayoooo ngaku!!! (unjuk gigi). Hampir 50% baju di lemari saya sudah nggak muat lagi, ada kaos longgar ukuran standar, rok (kain dan jeans), kulot, atasan katun, dan sebagian gamis/jubah. Untungnya 50% lagi masih muat, itupun yang memang longgar banget, maklum saya suka pakaian yang lumayan longgar. Jadi, lumayan rada aman dompetnya, tapi nggak tau lagi nanti pas udah masuk 9 bulan hahaha, mau endorse gamis??boleh kakak, dengan senang hati hahahaha (mulai mulai....).

Pakaian yang nyaman untuk ibu hamil
Gamis/Jubah
Bagi saya, pakaian yang nyaman itu yang longgar di badan, apalagi untuk ibu hamil, dari dulu lumayan banyak koleksi gamis atau jubah. Paling-paling model bawahannya A atau lebar, seringnya jahit di langganan deket rumah di Jawa. Ada dua koleksi gamis saya yang nyaman banget, bukan berati yang lain nggak nyaman, maksud saya nyaman untuk digunakan saat kondisi hamil dan perut sudah besar. Model bawahannya lebar (sebangsa model umbrella tapi nggak lebar2 amat), pinggang kanan kiri ada karetnya, jadi bener-bener aman buat ibu hamil muda sampai hamil tua. Ohya satu lagi, ada resletingnya, jadi aman sampai menyusui, aamiin hehehe.


Atasan Kaos
Saya lumayan banyak koleksi atasan kaos longgar atau gombroh gombroh, bukan ukuran X apalagi Xl, tapi XXL kali ya hahaha. Dari dulu kalau beli kaos yang memang khusus buat di rumah aja, beli kaosnya yang berbahan adem banget dan halus. Kan cuma dipakai di rumah, kalau di pakai buat jalan-jalan saya seringnya beli kaos yang bahannya jersey tebal, soalnya kainnya jatuh nggak ngebentuk di badan. Kalau yang bahan kaos adem kayak foto dibawah ini, bentuk badan banget kalau dipakai, tapi untungnya kan longgar jadi nggak ngebentuk badan. Bahan kayak gini nyaman banget buat ibu hamil yang gerah atau kepanasan terus, nyerap keringat plus adem di badan.


Bawahan Kaos "Bahan Jatuh"
Saya punya dua stok rok model H alias atas sampai bawah ukuran sama, bahan karet jatuh dan tebal. Kebetulan rok ini dibelikan kakak pas masih kuliah dulu, dan samapi sekarang masih ada. Rok bahan kaos jatuh ini nyaman banget buat ibu hamil, nggak ngebentuk badan sama sekali lo,kedodoran gitu kalau dipake, padahal modelnya kan H bukan A (lebar bawah). Jadi, nyaman banget rasanya. 


Daster
Yang ngerasa perempuan apalagi ibu-ibu, ada yang belum punya baju kebangsaan alias daster??yang belum punya, sepertinya harus segera beli ya. Buat saya daster itu nyaman banget buat hari-hari di rumah. Jangan bilang pakai daster itu kuno dan bikin kucel, duh, itu salah banget. Model daster lumayan banyak, ada yang bentuk jubah atau langsungan, ada yang potongan (atas bawah), ada yang longgar alias ukuran atas sampai bawah sama, ada yang ada karet belakangnya, dan ada yang ada karet di pinggang kanan kiri. Kalau saya lebih memilih yang model jubah, lengan panjang, dan longgar. Asli, nyaman banget rasanya.


Bagi saya, pakaian diatas lumayan mencerminkan pribadi saya yang pingin banget berpakaian nyaman saat hamil. Nggak mungkin juga kan pas hamil pakai pakaian yang nggak nyaman dipakai, nggak enak banget rasanya. Kalau nyaman dan adem, rasanya bahagia banget, bener nggak..???


***

Saturday, 17 October 2015

4 Hal yang Dilakukan Tukang Potong Rumput Panggilan


Finally, Batam. Hal yang paling sedih ketika melihat rumah selama berbulan-bulan ditinggal adalah melihat taman dua petak di depan rumah yang mendadak tertutup oleh rumput liar sepanjang satu meter. Kaget aja rasanya, bener-bener rumah suwung tanpa penghuni. Kebetulan yang bersih-bersih rumah pulang kampung selamanya, jadi, yaaa begitulah. Untung aja saya masih nyimpan nomor telpon tukang potong rumput panggilan yang dulu pernah dikasih tetangga, jadi, pagi-pagi saya coba telpon dan Alhamdulillah bisa datang ke rumah. Mau bersihin sendiri kok rasanya capek banget, selain drama dua hari sebelumnya harus PP Siak-Pekanbaru, lanjut naik kapal ferry selama setengah hari, dan jadwal suami padat juga mau ke Jawa.  Jadi, pilih yang praktis deh, ahhieyyy..

4 hal yang dilakukan tukang potong rumput panggilan
1. Memotong dan memapras tanaman pagar 
Pas datang, pastinya nego harga, awalnya minta 100.000, suami nawar, dealnya 80.000 (dua orang).  Setelah deal harga, tukang potong rumputnya langsung bekerja, memotong dan memapras tanaman pagar dan tanaman liar sekitar taman. Mapras tanaman pagar pakai gunting tanaman, dirapikan intinya.
2. Merapikan rumput dan tanaman sekitar taman
Ternyata merapikan rumput itu ada caranya ya, mereka memilih rumput mana yang harus dicabut manual (pakai tangan) dan pakai mesin lo. Bener-bener rapi kerjanya, saya aja yang di dalam rumah heran, eh norak ding hehe.
3. Memotong rumput pakai mesin
Setelah cabut rumput secara manual, selanjutnya memotong rumput pakai mesin. Langsung deh, rumah terang (terharu) hahaha.
4. Menyapu dan membersihkan sampah rumput 
Saya kira, tugas tukang potong rumput panggilan itu hanya memotong rumput saja lo, ternyata bener-bener dirapikan dan disapu semua taman sampai tuntas. Termasuk merapikan ulang taman, tanaman, dan satu lagi, membawa pulang sampah rumput (jingkrak-jingkrak). Hiyyaaa......bener-bener bahagia rasanya, tau gini, asik juga ya manggil tukang potong rumput hehehe. Terima kasih banyak pak...^^

Ohya, sebelum pulang, saya suruh ngopi-ngopi cantik dulu tukang rumputnya, sambil istirahat dan ngobrol gitu sama suami di teras. Soalnya setelah motong rumput di rumah, lanjut lagi ke rumah lain, terima kasih ya pak sudah membuat taman depan rumah kinclong hehehe.

Teman-teman punya pengalaman manggil tukang potong rumput nggak??


***

Wednesday, 14 October 2015

Gara-gara Kabut Asap Pekat, Pesawat Tak Jadi Berangkat


Gara-gara kabut asap pekat, pesawat tak jadi berangkat. Minggu lalu, drama mencari tiket pesawat adalah hal yang paling menegangkan buat kami. Kok bisa??kebetulan kami tinggal di Siak Riau, artinya daerah yang kami tinggali terkena bencana kabut asap. Dua bulan lamanya asap pekat juga belum hilang, semakin kesini semakin pekat dan gelap. Tiga hari sebelum hari H kami merencanakan pulang ke Batam, Siak diguyur hujan, begitu juga dengan di kota Pekanbaru, Alhamdulillah. Biasanya setelah turun hujan, cuaca menjadi lumayan terang, nggak gelap. Besoknya kami booking tiket pesawat menuju Batam. Dan, di hari H, ternyata pas kami buka pintu lepas subuh, kabut asapnya tebal sekali, duh Gusti....gimana ini??*sambil pandang-pandangan mata hahaha*. Karena tiket sudah ditangan, dan dengan mengucapkan Bismillah, kami berangkat menuju kota Pekanbaru pagi-pagi sekali, jam 06.30. 

Dari daerah tempat tinggal kami sampai kota Pekanbaru cuacanya benar-benar memprihatinkan, kabut asap sangat tebal dan jarak pandang 50 meter. Bahkan pas masih di daerah sebrang (sebrang jembatan Siak), jarak pandang hanya 10 meter, jadi bener-bener harus waspada dan fokus jadi asisten pak sopir alias suami hehehe. Sampai kota Pekanbaru pukul 10.00, kok lama banget??macet di daerah Maredan karena ada perbaikan jalan. Rencana pesawat berangkat pukul 11.50, artinya kami harus sampai di bandara SSQ II satu jam sebelumnya. Antar mobil dulu ke rumah teman buat dititipin, tapi sampai bandara ternyata tidak sesuai dengan rencana, setelah check in dan menunggu satu jam sambil lesehan di lantai sambil nyemil pastel ahahaha. Akhirnya ada pengumuman kalau penerbangan PKU-BTH di batalkan, kecewa??nggak juga, karena perjalanan kali ini bener-bener tidak bisa di prediksi karena kabut asap. Jadi, bener-bener sudah disipakan, kalau nggak bisa naik pesawat, opsi selanjutnya adalah naik kalap ferry.


Terus, gimana tiket pesawatnya??uang balik atau malah nggak balik alias rugi??
Setelah pengumuman, akhirnya kami menuju ke lantai bawah ke kantor maskapai Citilink untuk klaim tiket pesawat. Lumayan antri panjang, sebagian besar ada yang kecewa, sebagian lagi ada yang lempeng-lempeng aja seperti kami hehehe *baca pasrah*. Tiket bisa ditukar dengan uang cash (di tempat atau di kantor maskapai di bandara) apabila beli tiketnya langsung melalui website citilink, nggak perlu nunggu berhari-hari atau berbulan-bulan, tapi langsung dibayar cash. Kalau beli tiketnya melalui agen travel, nanti kita dikasih surat rekomendasi dari pihak maskapai, dan langsung bisa di klaim di agen travel. 

Hati-hati. Ohya, pas kami ketemu bapak-bapak di kapal, ternyata beliau beli tiket di agen travel online ternama. Klaim tiket peswatnya (yang batal terbang) sampai berbulan-bulan lo nggak cair, sempat kaget juga. Untung kami belinya di agen travel milik teman, jadi Alhamdulillah aman. Intinya, harus teliti sebelum beli tiket ya temans...

Teman-teman punya cerita yang sama nggak??gagal terbang naik pesawat gara-gara sesuatu??


***