Thursday, 8 October 2015

Pertama Kali Nyobain Mi Sagu

Pertama kali nyobain mi sagu. Pernah makan mi sagu??gimana rasanya??enak kan??kalau saya, baru aja tahun yang lalu ngincip enaknya mi sagu di tanah melayu, Siak Sri Indrapura - Riau *komplit yes*. Dulu, sebelum jadi anak rantau, saya bener-bener nggak tau dan nggak kenal sama yang namanya mi sagu dan kwetiau. Maklumlah, waktu kuliah jadi anak kos tulen, taunya mi goreng, nasi goreng, tahu tek, tahu telor, bakso dan siomay. Jadi, petualangan yang sebenarnya bermula saat pindah dari tanah Jawa ke Kepulauan Riau, tepatnya di Batam.

Untuk pertama kalinya melihat dan menikmati mi kwetiaw saat di Batam, tapi kalau mi sagu, pastinya di Siak Riau. Dulu, pas pertama kali ke pasar di Siak, sempat melihat-lihat banyak mi warna putih, tepatnya bening di deretan kios-kios pasar. Sudah dibungkus setengah kilo dan satu kilo perplastik. Usut punya usut, pas ngobrol dengan almarhumah nenek kos, ternyata itu namanya mi sagu. Di Siak banyak yang jual, diambil dari daerah Selat Panjang Riau. Cerita dari nenek, katanya di daerah Selat Panjang banyak masyarakatnya yang buat mi sagu, karena disana banyak tumbuh pohon sagu. Wah, seru ya, kapan-kapan ah mampir dan jalan-jalan ke Selat Panjang, biasanya kalau saya balik ke Batam naik kapal ferry, cuma bisa mampir aja di pelabuhan *kapal ambil penumpang maksudnya hehe*.

Rasa dan tekstur mi sagu
Kalau masalah rasa, sebelum di masak saya belum pernah nyoba hehe. Tapi kalau sudah dimasak jadi mi goreng, rasanya enak, tekstur minya kenyal lembut, tapi nggak kenyal seperti mi kwetiau, ini lebih lembut. Kebetulan pas pindahan dari kos-kosan ke rumah petak, sering dapat kiriman makanan dari tetangga yang buka jasa catering. Salah satunya mi sagu goreng, bumbunya sama seperti bumbu pembuatan mi goreng, dikasih kecap, sawi, sambal goreng kering tempe, timun dan kerupuk. Perpaduan yang cocok ternyata, mi sagu dinikmati sama sambel goreng tempe kering. Bolehlah kapan-kapan kalau balik ke Siak, mau bikin mi sagu goreng sendiri hehe.

Teman-teman pernah makan mi sagu??gimana rasanya??


***

Monday, 5 October 2015

Sarapan Bareng Monyet

Kebayang nggak??nggak usah mbayangin yang aneh-aneh ya hehehe, saya mah udah biasa. Gimana nggak biasa, sejak pindah dan tinggal di Siak Riau, mau nggak mau sering ketemu sama banyak hewan, salah satunya monyet. Kebetulan di kota Siak kan masih banyak hutan (hutan pepohonan, bukan sawit, ingat, ini di kotanya), jadi masih banyak ditemui hewan-hewan liar.  Di belakang rumah yang saya tempati sekarang, masih banyak pepohonan, jadi sudah dipastikan ada monyet gelantungan, ada biawak segede buaya (ngeri kan??banget) dan burung-burung cantik yang belum pernah saya lihat sebelumnya. 

Kapan hari, saya dan suami mau ke pelabuhan. Jadi sepertinya harus sarapan dulu, maklum perjalanan lumayan jauh, 1 jam dan jarang ada warung. Karena sudah mendapatkan menu enak untuk sarapan di Siak, jadi kami langsung ke tekape. Sampai tempat, seperti biasa, banyak monyet di depan warung. Nggak takut??ya takutlah, tapi kan ada nenek (pemilik warung) yang stand by disana, jadi aman. Mereka nggak nakal kok, karena si nenek ini selalu ngasih mereka makan dari sisa nasi para pembeli. Kadang, ada bapak-bapak yang setiap hari ngasih pisang. Baik ya bapaknya....^^



Seperti biasa, saya dan suami memesan nasi gurih. Nasi gurih itu kayak nasi uduk, isinya lumayan komplit. Ohya, yang jualan nasi gurih ini orang Medan, jadi bener-bener klop banget orangnya, sumringah, baik dan asik diajak ngobrol (persis sama almh nenek kos dulu :( ). Masakannya enak, pokoknya cocok banget sama lidah orang Jawalah, makannya itu, saya dan suami udah bener-bener jatuh cinta sama nasi gurihnya hehehe. Satu porsi nasi gurih lauknya ada telor sambal, mi bihun goreng, sambel goreng tempe pedas cabe ijo, kering kentang teri, timun dan kerupuk. Rasanya, duh.....ini baru nasi gurih!!!emang nasi gurih di Siak gimana??hehehe....jangan tanya. Yaaa, begitulah, bertahun-tahun (ceilah baru 3 tahun) tinggal dipelosok dan mencari sarapan atau menu makanan yang pas di lidah, baru ini dapet yang pas di lidah orang Jawa. Seneng bangetlah pokoknya....^^

a la-a la hands in frame, ihhier

Sarapan ditemani sama monyet itu lumayan seru, makan sambil lihat tingkah laku mereka itu sesuatu banget. Ada yang iseng satu sama lain (hahahahaha..ada lo ternyata,ya ampunnn), ada yang manjat-manjat pohon, kalau ada bapak-bapak yang ngasih pisang, langsung lari berebutan, seru ya...^^

Teman-teman pernah nggak sarapan bareng monyet???hehehe..


****
Nasi gurih warung ijo
Lokasi depan hutan kota jalan balai kayang (pas depan gerbang hutan kota)
Satu porsi 10.000
Rasa : 9+ poin

Friday, 2 October 2015

Enaknya Sarapan Buah

I Love SBY...Sarapan Buah Yuk..!!


Sarapan buah, emang kenyang?. Awalnya sih rada ragu, masak sarapan buah??pagi-pagi pula, kan nanti kena mag, maunya sehat malah sakit. Dulu, saya sempat berpikir seperti itu, tapi pas baca banyak artikel di group FC kurang lebih 3 tahun yang lalu, akhirnya saya coba sarapan buah. Bukan untuk diet, tapi lebih ke mengatur pola makan. Maklumlah pola makan saya amburadul nggak karuan hehehe. Disini saya nggak bahas tentang FC, saya mau sharing aja tentang nikmatnya sarapan buah di pagi hari. 

Buah lokal is the best
Mulai sarapan buah sejak kurang lebih 3 tahun yang lalu, bangun tidur minum jeruk nipis hangat, setelah itu sarapan buah. Lebih seringnya buah yang saya konsumsi untuk sarapan adalah buah lokal, kebetulan di Siak banyak banget pepaya, semangka dan pisang. Jadi seringnya beli pepaya dan pisang, kadang kalau lagi musim mangga, berhari-hari sarapan mangga terus hahahaha *mumpung murah oey*. Kebetulan di Siak banyak banget pohon buah tapi herannya itu kenapa selalu mahal harganya ya??yang murah paling-paling rambutan,soalnya banyak banget pohonnya. Pohon buah matoa juga banyak, tapi mahalnya nggak keturutan. Jadi saya lebih pilih yang aman, buah lokal dan harga terjangkau, yang penting sehat yes hehe.

Sarapan buah, emang kenyang?
Kalau saya sih kenyang-kenyang aja, jam 07.00 sarapan dua buah mangga *untuk saya dan suami*, kadang kalau belum kenyang nambah buah pisang. Kalau teman-teman tau FC pasti sudah faham ya, baru makan berat jam 12 siang. Kalau jam 09.00 lapar lagi gimana??ya makan buah lagi hehe. Itu yang ikut FC lo ya, catatbaikbaikya. Nah, kebetulan lagi hamil, jadi Alhamdulillah saya masih konsisten sarapan utamanya masih buah. Sarapan kedua baru deh nasi, eaaaa hehehe. Yang paling penting konsumsi banyak serat dipagi hari biar nggak seret BABnya. Tul nggak??

Enaknya sarapan buah itu..
Nggak kerasa sudah kurang lebih 3 tahunan lamanya sarapan buah, efeknya enak di badan. Apalagi kalau hari dibuka dengan sarapan buah, enak diperut dan nggak begah rasanya. Kalau dulu rutin dari pagi sampai jam 11 sarapan full buah, sekarang udah setengah jalan. Artinya sarapan keduanya pakai nasi hehehe. Plusnya BAB lancar setiap hari, Alhamdulillah sesuatu. 

Teman-teman sarapan pertamanya apa nih??


****

Tuesday, 29 September 2015

#MelawanAsap : Perjalanan Sehari ke Pekanbaru ditemani Kabut Asap Pekat

Assalamu'alaikum..
Berharap pagi ini kita diberi kesehatan dan bisa beraktivitas dengan baik aamiin, Siak Riau masih berjuang #MelawanAsap. Do'akan kami....

Hari keempat dimana kabut asap masih tebal, seminggu sebelumnya kabut asap sudah mulai hilang (meskipun langit masih abu-abu) tapi beberapa hari ini kabut asap pekat lagi. Tepatnya empat hari yang lalu saya dan suami mendadak ada urusan ke Pekanbaru, pagi-pagi sekitar pukul 07.00 kami meninggalkan rumah dan menyusuri kota Siak. Ternyata diluar kabut asap sangat tebal, dan ini menjadi perjalanan yang sangat berkesan bagi kami. Menuju ke kota Pekanbaru ditemani kabut asap tebal yang jarak pandangnya hanya kurang lebih 50 meter. 

"Ini gimana cara mbakar hutannya??kok sampe ketutup asap kayak begini, dari Siak sampai Pekanbaru ketutup asap semua"
Berkali-kali saya mbatin dan nggerundel sambil memandang lautan sawit yang tidak tampak pohon sawit lagi dari balik kaca mobil. Saat itu, kondisi dari kota Siak sampai Pekanbaru dan kembali ke Siak sore hari, hampir sama rata kabut asap yang tebal. Tidak ada perubahan sampai hari ini..sedih ya rasanya :( .

 + pukul 07.10, Siak Kota
 + pukul 08.10 Siak - Koto Gasib
 + pukul 10.00 Lintas Timur - Maredan - masih Siak
 Ini suasana jalan diatas ketika tidak ada asap
 + pukul 10.30 Lintas Timur - Maredan
 + pukul 11.00 Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru
 + pukul 02.30 Jalan Imam Munandar Pekanbaru
 + pukul 04.00 Koto Gasib - Siak
+ pukul 05.00 Jembatan Siak - Kota Siak


Sampai kapan??? :(

****

Monday, 21 September 2015

Cara Lain Menikmati Liburan di Kota

Secara kami sekarang tinggal di kota kecil Siak Riau yang nggak ada mall, jadi kebayang kan gimana rasanya hari-hari hanya bisa memandang sungai Siak dan jalanan yang itu-itu saja hehe. Tapi, dibalik itu semua ada banyak keranjang kebahagiaan yang kami miliki saat tinggal di kota kecil ini *ceilah bahasanya*. Misalnya, nggak ada macet, jalanan lebar kayak landasan pesawat, banyak pohon rindang, ada hutan kota yang luas, dan banyak monyet hehehe. Kalaupun bosan, biasanya kami pergi ke kota Pekanbaru, 3 jam perjalanan darat dari Siak. Jangan harap perjalanan ke kota seperti di Jawa, di sini pemandangan kanan kiri hanya hutan sawit yang luas. Kalau nggak ada kabut asap, langitnya biru cantik, tapi kalau lagi musim asap, gelap, jarak pandang hanya sekian meter, silahkan banyangin suasananya kalau gunung mau meletus, yaa...seperti itulah.


Cara lain menikmati liburan di kota a la kami :
Keliling kota pakai maps
Tanpa maps, apalah kami di kota besar ini. Pekanbaru itu luas *menurut pendatang abal-abal kayak saya*, jadi selalu buka maps kalau sudah dekat kota besar. Nggak segalanya pakai maps itu indah, karena masih sering nyasar nggak karuan hehehe. Tapi, senangnya bisa tau kota Pekanbaru lebih luas, tau-tau ketemu kantor Gubernur yang keren. Tau-tau ngelewatin masjid an-nur yang terkenal, tau-tau ketemu bangunan keren yang ternyata perpustakaan umum, dan paling seneng itu, tau-tau ketemu warung penjual soto mas agus Jawa Timur, akhirnya nyobain deh hehehe. Jadi, tak selamanya nyasar itu menyedihkan hahaha.


Nginap semalam di hotel murah
Biasanya kalau kami ke Pekanbaru, berangkatnya agak santai, yaa..paling-paling jam 9 pagi kami baru meluncur ke Pekanbaru. Selanjutnya booking hotel andalan dan masih jadi idola buat kami berdua sampai sekarang, kok bisa??soalnya murah meriah hotelnya, nggak nyampe Rp 200.000/malam itupun sudah dapat sarapan. Ahaiyyy!!!. Setelah pesan kamar, biasanya kami istirahat, leyeh-leyeh alias ishoma.  Sore hari kalau nggak malam, baru deh keluar jalan-jalan kota, paling mentok ke SKA mall. Soalnya jalannya tinggal lurus aja, nggak perlu pake maps, yaaa kalau jauh-jauh takut nyasar malam-malam kan berabe hehehe. Ngapain aja ke mall??makan-makanlah hahaha, masuk keluar toko, nyobain sendal dan sepatu *nyobain aja nggak beli hahaha*, beli buah buat camilan di hotel, terus pulang.

 artinya, kami di kota besar xixixixi *norak*

 Sarapan dulu,yang banyak, biar kenyang...

Kulineran
Hari kedua di Pekanbaru biasanya kami keluar dari hotel agak siangan, paling mentok kalau nggak ada urusan jam 9, kalau cuma mau jalan-jalan ya jam 10an. Diperjalan pulang biasanya kami sekalian cari rumah makan baru untuk santap siang. Kalaupun mentok nggak dapat warung atau rumah makan baru, mentoknya masuk ke rumah makan padang hehehe. Selanjutnya, langsung pulang ke Siak, kembali ke kota kecil.

Teman-teman ada yang tinggal di kota kecil seperti kami nggak??

***

Wednesday, 16 September 2015

#OOTDAlaAku : Rapi, Asik dan Nyantai

"Fashion is not necessarily about labels. It's not about brands. It's about something else that comes from within you.."
~Ralph Lauren~

Ngomongin soal fashion, tidak selamanya harus berhubungan dengan label atau brand ternama. Dua tahun ini saya sering lihat teman-teman yang share tentang ootd-nya di media social, awalnya sih saya nggak begitu paham sama hestek ootd (#ootd). Apa yang ada di timeline, saya lihat, dan lanjut scroll ke bawah. Baru tahu, ternyata ootd itu singkatan dari outfit of the day *jiah,kemana saja saya*. Pantesan banyak yang foto full body sambil bawa tas dan lain sebagainya. 

Baiklah, kali ini saya mau sharing tentang ootd yang sering saya pakai kalau lagi jalan-jalan atau keluar kota. Sebenarnya bukan hanya jalan-jalan dan keluar kota saja sih, hari-hari juga suka begini,  simpel, cuma seringnya kalau jalan-jalan sore lebih pakai yang simpel banget. Paling-paling jilbabnya pakai jilbab langsungan, nggak pakai jilbab segi empat. 


Kapan hari pas dapat undangan sebagai blogger ke Pekanbaru, saya memilih pakaian yang "saya suka dan nyaman", artinya yang rapi, asik dan nyantai. Detailnya seperti ini..
Jilbab : Seperti biasa, kalau jalan-jalan saya masih pakai model jilbab yang paling nyaman dari jaman kuliah, yaitu pakai jilbab paris segi empat, kala itu saya pakai paris motif bunga, daleman topi dan satu peniti bros. Rapi kan??cie...*muji diri sendiri*
Atasan : Saya memakai kaos bahan jersey tebal warna hijau, enak dan nyaman dipakai.
Bawahan : Saya memakai rok jeans warna biru tua plus hitam (campur aduklah warnanya, jadi kelihatan agak biru tua hitam), bahannya bukan kain jeans yang kaku, tapi yang karet dan adem banget kalau dipakai. Nyaman banget pakai rok jeans ini.
Sepatu : Kala itu saya pakai sepatu teplek atau flat shoes model slip on, bahan kain warna biru muda.  Tau nggak sepatu teplek model slip on??sepatu datar tanpa pengait atau tali sepatu. Modelnya tergolong casual, simple dan chic, jadi bisa dipakai waktu santai atau seseruan. Simpel banget sepatunya, dan nyaman aja rasanya kalau dipakai.
Tas : Atas nama suka yang simpel dan nggak mau ribet, dari dulu saya suka banget sama tas selempang atau sling bag. Yang penting barang bawaan wajib bisa masuk tas, dan let's get lost!!hahaha, apaan sih.
Jam : Jadi salah satu barang wajib yang harus saya pakai saat keluar rumah, jam tangan sporty warna hitam. Tanpamu,apalah aku...

Simpel kan ootd saya??yang penting rapi, asik, nyantai dan saya bangettt hehehe. Ohya, satu lagi, kalau ada yang mbatin dan bertanya-tanya dalam hati"itu gaya banget sih foto pakai kaca mata warna ijo!!!". Hehehe...atas nama nggak punya kaca mata ijo, jadi pinjem dulu deh di pixlr hehehe.

Ini ootd ku, mana ootd mu???


***







Monday, 14 September 2015

Ngintip Kamera di Lazada Showroom


"For me, the camera is a sketch book, an instrument of intuition and spontaneity"
~Henri Cartier Bresson~

Saat ini, hampir semua orang memiliki kamera, mulai dari kamera yang paling simpel yaitu kamera yang ada di handphone sampai kamera yang membutuhkan tas khusus untuk membawanya, seperti kamera SLR/DSLR. Ngobrolin masalah kamera, jadi inget beberapa hari yang lalu saat saya melihat talk show di salah satu stasiun televisi swasta, acara Hitam Putih. Kebetulan yang diundang adalah fotografer cilik yang mendunia, namanya Michael Theodric. Beberapa kali menjuarai kontes fotografi  Internasional, yang terbaru dia menjadi penemang di kompetisi Atkins CIWEM Environmental  Photographer of the Year 2015. Keren ya, padahal usianya masih 14 tahun, kameranyapun nggak hanya satu tapi punya beberapa, nah lo, bisa dihibahkan ke saya satu??hehehe. 

Kebetulan saat Michael Theodric di tanya Deddy Corbuzier, berapa banyak kamera yang dia miliki, dengan ekspresi yang cool dan polos, Michael menyebutkan beberapa merek dan tipe kamera yang ia punya. Entah, tiba-tiba suami saya langsung mencatat salah satu kamera yang disebutkan oleh Michael. Dalam hati sempat mbatin, apalah nyatet merek dan tipe kamera segala, kameranya pasti mahal banget, lha yang punya udah sering ikutan lomba keren, emang mau beli!!!. Beberapa menit kemudian suami menunjukkan hasil browsing  gambar kamera yang sudah ia catat ke saya, seperti biasa, kameranya pastilah keren, begitu juga dengan harganya, lebih keren hehehe. Sambil melihat gambar kamera di handphone, suami nyeletuk.
"Nanti kita beli ini ya dek.." 
"Iya.." jawab saya datar sambil lihat tv
"Keren ini kameranya..."
"Emang berapa harganya??Loh,kok lebih mahal dari kameranya Michael??" mendadak emosi saat melihat harga yang tertera di gambar
"Ya nggak papalah..."
"Ngapain beli yang mahal, buat apa juga mas??enakan pakai kamera hp,simpel dan nggak ribet" *begaya banget nih saya hahaha*
"Ya buat sampeanlah,kan suka foto-foto makanan sama sepatu"
Jedder....*duh Gusti..nggak usah bawa-bawa sepatulah ya hehe*

Bagi saya yang murni pengangguran, kalau beli kamera dengan harga yang lumayan tinggi rasanya kok eman banget ya *mak irit banget*, tapi kalau dibeliin diam-diam juga nggak nolak sih hehehe. Sebenarnya sudah lama suami pingin beliin saya kamera, tapi karena kami tinggal di Siak yang jauh dari kota dan mall, jadinya kepending terus. Malah lupa sama keinginan beli kamera, endingnya pakai kamera handphone aja kalau jalan-jalan atau pas pingin foto makanan atau apa aja yang ingin diabadikan. Paling suka kalau jalan-jalan ke mall itu pas lihat showroom, seru aja rasanya, sambil lihat banyak barang sambil ngebanyangin semuanya diboyong ke rumah. Ohya, saya baru inget kalau kemarin dapat info tentang Lazada Showroom, atas nama kepo jadinya saya langsung ke webnya, sekedar mengobati rasa penasaran dan pingin ngintip gitu. Beberapa kali geser kursos lihat showroom teasingnya, dan ternyata ada kamera lo, ihir, lumayan kan kalau dapet diskon gede. For your information, bakal banyak produk impian kita lo disana yang ditawarkan, mulai dari brand lokal sampai internasional.  Lazada showroomnya tanggal 15-17 september 2015, diskonnya sampai 80%, so, mari kita intip-intip produknya. Siapa tau ada cocok dan beruntung...



****







Thursday, 10 September 2015

Balada Sang Getuk Lindri


Balada sang getuk lindri, ceilah judulnya nggak nguati hehehe. Lama nggak sharing tentang Jelajah Kuliner Nusantara, jadi kali ini mau cerita dikit tentang getuk. Pernah makan getuk??mungkin yang tinggal di daerah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur sudah tidak asing lagi sama jajanan tradisional ini. Dulu, sewaktu saya masih kecil, paling seneng kalau ikut ibu ke pasar. Borong jajanan pasar, mulai dari dawet yang masih anget, klanting atau cenil, sampai getuk lindri. Dibungkusnya masih pakai daun jati dan daun pisang, jadi masih merasakan jaman dahulu banget, jaman yang masih kental dengan ketradisionalannya, ciee bahasanya. Sampai pada akhirnya, saya hijrah ke Ponorogo sekian tahun, pindah lagi ke Malang 7  tahun, dan lupa sama yang namanya jajanan pasar. Bukan lupa banget tapi maklumlah jadi mahasiswa, jadi camilannya sudah berubah jadi cilok dan siomay hehehe. 

Getuk sendiri adalah jajanan tradisional yang terbuat dari singkong. Menurut mbak wiki, getuk ada 2 macam. Getuk, singkong yang sudah dimasak (dikukus mungkin ya), ketika suhu masih panas ditaburi potongan gula jawa, ditumbuk dan bentuknya agak sedikit kasar. Ini enak banget, dulu saya juga sering makan ini, tapi sekarang sudah jarang, seringnya kalau ke pasar lihatnya yang sawut, singkong yang dipasrah dan diberi gula merah. Getuk lindri, singkong yang dimasak, kemudian digiling  halus dicampur dengan gula dan pewarna, lalu digiling hingga bentuknya seperti mie dan dipotong memanjang kurang lebih 5 cm. Tidak lupa ditaburi dengan parutan kelapa muda yang  dikukus dan rasanya gurih, heummm sedap.

Bertemu Getuk Lindri di Siak - Riau
Tepatnya setahun yang lalu, pas libur dan aktivitas yang ditunggu-tunggu adalah keliling kota Siak yang luasnya nggak seberapa hehehe. Kebetulan lewat bunderan taman selamat datang di kota Siak, eh agak kesanaan lihat ibu-ibu pakai sepeda ontel yang bawa gerobak kecil (didudukin di belakang sadel), duduk di pinggir trotoar yang adem. Eh, ternyata di gerobak mininya ada tulisan getuk, buru-buru saya minta suami berhenti. Akhirnya saya beli deh 10.000 hehehe, maruk banget ya, beli 10 biji.  Maklum lah ya, anak perantau yang butuh banget jajanan asli daerahnya, salah satunya getuk lindri. Selain jual getuk lindri, ibu ini juga jual apem, enak banget. Setiap pagi ngetemnya di tempat yang sama, dan laris manis lo ternyata, alhmadulillah. Rindu getuk lindri terobati sudah...

Teman-teman suka makan getuk lindri nggak??


****

Sunday, 6 September 2015

Asap Oh Asap...


Assalamualaikum....
Apa kabar??semoga sehat selalu. Pagi ini, rutinitas jalan pagi keliling kampung terpaksa saya hentikan. Asapnya benar-benar tebal, sudah hampir dua minggu rasanya saya jarang keluar rumah,  mungkin bisa dihitung jari, nggak kuat sama asapnya. Capek juga rasanya kalau setiap jalan harus pakai masker terus, engap dan panas hehehe. Yang paling parah itu, beberapa hari ini bau asap sudah masuk rumah, artinya...asap sudah masuk dari sela-sela pintu dan angin-angin. Padahal angin-anginnya sudah di tutup sama pemilik kontrakan, kadang kalau tiba-tiba tercium bau asap, spontan saya ngecek kompor dan listrik. Kalau sudah aman, baru buka pintu belakang, takutnya tetangga ada yang bakar sampah, kalau nggak ada apa-apa, artinya bau asap pembakaran lahan sawit. Baiklah, mari semedi..

Korban Asap
Korban asap???iya, tahun lalu saya jadi korban asap pembakaran lahan sawit. Yaaa...ibaratnya salam tempel ke pendatang gitu hehe. Awalnya yang saya rasain itu pusing berat, seumur-umur saya belum pernah merasakan pusing berat seperti itu. Setelah istirahat kurang lebih 5 hari, tidak ada perubahan, badan lemes dan lemah. Akhirnya saya dibawa ke dokter, dikasih obat. Kurang lebih dua minggu belum ada perubahan juga, sampai akhirnya badan benar-benar sembuh dan fit kurang lebih satu bulan setengah. Lama ya???bangettt...

Tadi pagi saya lihat berita di AKI, ada talk show yang sedang membahas tentang asap di Riau. Saya baru tahu, ternyata asap pembakaran lahan sawit ini sudah berlangsung selama 18 tahun, wik, 18 tahun??lumayan lama ya, tapi Pemerintah belum bisa menyelesaikan masalah ini sampai sekarang. Setiap tahun pasti ada masanya Riau berasap, kata warga Siak, pokoknya kalau dua minggu nggak ada hujan, pasti ada asap, mulai bakar-bakar deh, sedih juga rasanya. Harapan saya sebagai pendatang yang mau tiga tahun tinggal di Siak, semoga ada penyelesaian untuk masalah asap ini. 

Teman-teman yang tinggal di Sumatera, Riau, Kalimantan, pokoknya yang daerahnya dikelilingi hutan sawit dan kena imbas asap. Jaga kesehatan ya, jangan lupa kalau keluar rumah pakai masker. 


****

Monday, 24 August 2015

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya

"Mak, itu alas fotonya pakai apa?"
"Mak, alasnya pakai koran ya?"
"Alas fotonya beli apa bikin mbak?belinya dimana,kalo bikin sendiri ajarin dong"
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya dapat pertanyaan seputar memotret makanan di kedai hot wajan melalui inbox atau email, beberapa hari yang lalu ada teman juga yang bertanya hal serupa.  Jujur, saya masih belajar tentang foto makanan, motretnyapun masih pakai kamera hp kok hehe. Tapi kali ini saya akan membahas ke alas foto dan bagaimana caranya memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan, nah lo!!!. Satu hal yang membuat saya belajar memotret apa aja (salah satunya makanan) sejak berhenti mengajar adalah agar blog saya bisa terus-terusan update hehehe. Awal mula memotret makanan hanya iseng, iseng karena dulu saya sering banget blogwalking ke foodblogger dalam dan luar negeri. Sampai pada akhirnya, atas nama pengangguran dan pingin eksis ngeblog, jadilah ada Monday Photoghraphy dan Hot Wajan di blog ini. Tapi hot wajan sudah punya rumah sendiri.

Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya a la HM Zwan
Maksud dari sederhana dan apa adanya disini adalah dengan kamera hp (smartphone) dan properti atau perlengkapan yang ada atau yang saya punya. Siapa sih yang nggak pingin punya banyak properti untuk memotret makanan?siapa sih yang nggak pingin fotonya kelihatan bagus, menarik dan keren banget?Kalau punya banyak properti dan perlengkapan kece biasanya fotonya semakin cihuy aja rasanya, yang lihat nggak bosan, kapanpun bisa ganti properti sesuai dengan tema. Tapi, saya....??atas nama anak kontrakan yang  ikut suami dan sewaktu-waktu bisa dipindah ke kota sana, sana dan sana hanya bisa mengandalkan properti yang itu itu saja. Mau beli, bingung nyimpan dan takutnya malah mubadzir plus ribet kalo pindahan. Akhirnya foto makanan saya sederhana dan apa adanya, yang terpenting bagi saya adalah setidaknya foto rapi dan enak dilihat gitu. Ini menurut saya lo ya, jangan protes hehehe. 

Yang diperlukan dalam memotret makanan dengan sederhana dan apa adanya a la HM Zwan adalah :
1. Kamera hp (smartphone)
Saya pakai kamera samsung galaxy note 2, kamera 8MP.
2. Alas dan peralatan lain
Alas foto hasil ngeprint sendiri, kayu bekas atau triplek yang di cat sendiri, kain, kalender, kertas, apa aja yang sekiranya menarik untuk menjadi alas foto tentunya. Peralatan lain seperti vas bunga dari botol sambal, bunga seadanya yang ada di depan rumah, fungsinya biar rada cantik gitu hehe.
3. Tempat dan wadah makanan yang itu itu saja
Bisa dipastikan, tempat makanan yang saya pakai ya yang itu-itu saja alias apa yang ada di dapur.
4. Hasil foto kurang greget??gunakan aplikasi kamera dong.
Aplikasi foto atau photo editor bukan hanya untuk mengedit hasil foto saja, melainkan bisa untuk mendeteksi cahaya dalam ruangan lo. Usahakan saat memotret makanan menggunakan cahaya alami alias matahari, bisa di depan pintu, jendela atau di taman. Untuk aplikasi foto biasanya yang sering saya pakai adalah croping, saturasi dan contrast. Masih bingung??udah, coba aja otak atik, nanti lama-lama juga bisa, yang penting itu belajar. Saya juga masih belajar kok, nggak ada les privat fotografi, iseng aja ngambil foto dari arah sana dan sini. Perbanyak lihat foto taman-teman foodblogger untuk bahan belajar dan praktek tentunya. Okesip???sipp..hehe

 Alas foto hasil ngeprint pakai kertas A3 + kain hitam

Alas foto pakai sisa genteng plastik jemuran warna hitam hehehe

Alas foto pakai kalender bekas, pakai bagian belakang dan kain batik yang dililit-lilit sesuka hati

 Alas foto hitam hasil ngeprint, alas nagasarinya pakai daun pisang yang separo kering, bentuk aja sesuka hati hehehe

Masih pakai kain hitam, dan piring yang eksis terussss hehe 

Alas fotonya pakai dingklik, kursi kayu pendek dan mangkok yang lumayan eksis juga 

Alas fotonya pakai hasil ngeprint, coweknya eksis lagiii

Harus pakai smartphone ya??nggak juga sih, kebetulan punyanya cuma kamera hp (smartphone), itupun sudah lumayan lama #modus. Nggak punya kamera bagus?coba pakai kamera hp atau kamera pocket, lalu di edit deh. Makin kesini makin banyak smartphone keluaran terbaru yang kualitas kameranya bagus, jadi nggak usah bingung ya, salah satunya Samsung Galaxy S6 Edge Plus. Mau tau spesifikasi fitur kameranya?kamera 16MP dengan OIS, sedangkan kamera depan 5MP. Pingin??harus sabar dulu, soalnya baru realease di luar negeri, artinya kita yang di Indonesia masih pre order. Tapi eksklusif di Lazada, kita bisa pre order Samsung Galaxy S6 edge Plus. Pre order dimulai jam 14.00 WIB, tanggal 27 agustus 2015. Hayuk silahkan dicatat ya, tinggal menghitung hari nih hehe.

Teman-teman punya pengalaman motret makanan kah??ayo dong cerita..

****






Thursday, 20 August 2015

Berapa Rekening Tabungan yang Kamu Miliki?


Kalau ada yang bertanya, "kamu nyimpan uangnya dimana?", sudah dipastikan jawaban yang keluar dari mulut saya adalah di dompet. Pertanyaan yang sederhana tapi kadang butuh jawaban yang serius, iya, serius dan detail pastinya, apalagi kalau di tanya serius hehehe. Kalau untuk menyimpan uang belanja hari-hari pastinya disimpan di dompet, tapi untuk uang jatah bulanan, uang gaji dari pekerjaan yang tidak tetap pastinya disimpan di tabungan. Ngomongin soal tabungan, coba baca gambar dari cermati diatas, nomor 4. Salah satu #cermatips mau sukses adalah memiliki 2 rekening tabungan, apa??2 rekening tabungan??. Setelah membaca tulisan yang ada di gambar tersebut, saya langsung berfikir, kira-kira memiliki 2 rekening tabungan untuk apa ya??ada yang bisa bantu jawab??hehehe. Paling tidak, saya sudah memiliki jawabannya, rekening tabungan pertama menggunakan atm sedangkan rekening kedua tanpa menggunakan atm. Artinya rekening kedua khusus untuk menabung, betul tidak??.

Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, tabungan adalah simpanana yang pada penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang telah disepakati, namun tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat sejenis lainnya. Jadi, nasabah bisa menyimpan atau menarik uang kapanpun. Cara penarikan uang bisa melalui bank, Automated Teller Machine (ATM), kartu debit atau melalui online banking. Sebenarnya, tabungan sendiri tidak tergolong menjadi salah satu sarana finansial untuk menghasilkan keuntungan, tapi menjadi tempat untuk menyimpan dan menarik simpanan setiap saat. 

Berapa rekening tabungan yang kamu miliki?
Emmm...ada tiga, awalnya hanya satu tapi ketika menjadi guru dan mendadak sering dapat rezeki tak terduga, akhirnya saya berinisiatif untuk membuka rekening tabungan baru. Untuk apa??untuk menabung rezeki yang datang tak terduga, sengaja saya tidak membuat atm, karena rencananya rekening ini khusus untuk menyimpan uang. Intinya, uang di rekening ini tidak boleh diambil, yakin??hehehe *nyengir*. Meskipun bunga tabungan tergolong paling kecil jika dibandingkan dengan produk simpanan lainnya. Setidaknya, dengan membuka rekening tabungan, bisa mendorong kebiasaan untuk menabung. Selain itu, ada juga fasilitas internet banking dan transaksi online, jadi mempermudah kita dalam bertransasi saat belanja online.

Susah nggak sih buka rekening tabungan?
Gampang kok, kalau nggak mau ribet dan bolak balik, kita bisa bertanya terlebih dahulu ke bank yang kita tuju. Tanyakan apa saja persyaratan yang dibutuhkan untuk membuka rekening baru, catat baik-baik, setelah semua berkas beres baru kita kembali ke bank yang kita tuju. Masih bingung juga?coba buka web cermati, disana banyak informasi seputar produk keuangan terbaik di Indonesia. Mulai dari kartu kredit, kredit tanpa agunan, kredit motor, deposito, tabungan dan masih banyak lagi. Salah satunya mengenai informasi tabungan terbaik di Indonesia. 

Kalau teman-teman punya rekening tabungan berapa ya??


***




Thursday, 13 August 2015

Warisan Baju Kodok dari Surabaya

warisan baju kodok dari surabaya

Kalau ditanya kapan terakhir ke Surabaya, pasti agak mikir keras. Berasa lama banget, padahal terakhir saya pulang ke Jawa dan pastinya selalu ke Surabaya itu kalau nggak salah akhir tahun 2013. Kebetulan waktu itu saya ngantar ibu pulang setelah dua bulan saya culik dan bawa beliau ke Batam hehe. Pulang kampungnya lumayan lama, karena pas banget pulang sendirian dan nunggu kabar dari suami kapan saya harus balik ke Batam. Kalau sudah pulang kampung sendirian pastinya tujuan kedua, ketiga dan seterusnya adalah jalan-jalan. Tujuan yang selalu ditunggu salah satunya adalah, ketemu taman-teman sekolah dulu. Jalan-jalan nggak jelas, cari sarapan ke toko roti Komugi, beli kue buat kasih surprise teman yang ultah dan keruntelan di kamar sambil ngerumpi. 

Sebelum akhirnya saya dijemput travel untuk balik ke Jombang, salah satu teman ada yang ngasih saya baju kodok. Yeayyy....antara bahagia dan senang banget hehehe. Katanya, baju kodok tersebut sudah nggak muat  lagi, jadi kasihan juga kalau dibiarkan begitu saja dilemari selama bertahun-tahun.  Dan, alhamdulillah baju kodoknya muat di badan saya, lumayan lunggar dan asik dipakeknya.

Serba Serbi Baju Kodok
1. Namanya baju kodok, kok bisa ya??
Nah, ini dia yang sampai saat ini saya belum tahu asal muasal sebutan baju kodok. Umumnya baju kodok itu berupa celana atau rok, ada dua tali dibelakang yang nantinya dikancingkan di kancing depan. Variasinya macam-macam, ada yang berupa celana panjang dan pendek, ada yang berupa rok panjang dan pendek. 

2. Bebas padu padan dengan baju atasan
Kebetulan warisan baju kodok dari Surabaya ini jenis kainnya kain jatuh, motif bunga panjang warna kuning dan cokelat muda. Jadi, saya bisa memadu padankan baju atasan dengan bebas. Dulu, seringnya pakai baju atasan warna hitam dan jilbab instan warna hitam, setidaknya kan cocok gitu kalau dilihat orang. Tapi itu dulu, sejak di tinggal Siak, seringnya gonta-ganti baju atasan kalau pakai baju kodok ini. Mulai dari kaos belang-belang warna merah, kaos warna hijau, sampai kaos motif. Selama saya nyaman dan asik, aman-aman saja dan pede-pede aja hehehehe.

3. Talinya sering mlorot
Kok bisa??sebenarnya nggak sering-sering amat, cuma pas lagi duduk beberapa kali talinya mlorot ke bawah. Yang mlorot bukan kancingnya, tapi talinya, mlorot ke bahu. Jadi, harus benahin lagi dan lagi. Mungkin karena jenis kainnya yang jatuh jadi agak licin.

Sejauh ini, saya suka banget sama baju kodok warisan dari teman saya. Rata-rata rok dan gamis yang saya punya model bawahannya lebar, sama seperti model Gamis Zoya pada umumnya. Kalau model rok bawah agak lebar, rasanya lebih nyaman saja, karena saya kalau jalan lumayan langkahnya cepat hehehehe. Jadi nggak capek gitu jalannya...

Teman-teman ada yang punya baju kodok???


****


Monday, 10 August 2015

Yang dirindukan dari Batam

Sudah hari senin ya??selamat beraktivitas kembali teman-teman. Yang kerja, semoga happy, yang jadi ibu rumah tangga, sudah masak apa pagi ini??hehehe. Pagi ini, eh bukan pagi ini aja sih tapi akhir-akhir ini saya sedang dilanda mala rindu, eaaa.. rindu banget sama Batam. Sudah berbulan-bulan lamanya tidak pulang ke rumah kedua (rumah pertama tanah Jawa), kepikiran juga sama rumah di Batam yang duduk manis bersama pohon sawo hehehe. Tapi, ngomongin tentang Batam, ada beberapa kuliner yang bener-bener sangat dirindukan. Dan, hampir setiap saya dan suami pulang ke Batam, selalu mampir dan nongkrong disini. Yuk ah, kita makan-makan dan jalan-jalan, siapa tau ada yang mau ke Batam hehe.

yang dirindukan dari batam

Foto diatas saya ambil ketika pulang terakhir, entah bulan apa, saya lupa. Ini dulunya bukit, tapi sekarang mulai diratakan, mau dibangun perumahan dan ruko, konon katanya perumahan disini harganya 1M lebih. Mihil bangetttt, ya iyalah mahal, viewnya laut dan negara tetangga Singapura. Jadi, nanti kalau saya pulang ke Batam kira-kira udah jadi belum ya???kita lihat aja nanti...

yang dirindukan dari batam

Ini, jajanan favorit saya bangettttt. Namanya luti gendang, isinya abon ikan, rasanya manis pedas, henak tenan dan nagih sekali. Adonannya, kayak adonan donat kentang yang lembut, kalau masih anget, pas digigit, bunyi krenyes, arrkkkk......enak bangettttt pokoknya. Bisa juga buat oleh-oleh looo. Ohya, kalau mau ke Batam dan pingin banget ngincipin luti gendang, silahkan saja datang ke RM Mie Tarempa, ruko depan Sincom Panasonic Batam Center. 


Nggak afdhol rasanya kalau ke RM Mie Tarempa nggak nyicipin nasi dagang, setiap kesini menu andalan saya luti gendang dan nasi dagang. Semacam nasi kucing gitu, enak bangetttt, lauknya ikan yang diumbuin banyak rempah dan irisan telur rebus. Sekali makan bisa habis 2-3 bungkus lo sayah hahaha (maruk syekaliii). Ohya, ini satu paket sama luti gendang, adanya di RM Tarempa.

yang dirindukan dari batam

Terakhir makan tahu campur khas Lamongan itu pas ngajar di Malang,setelah itu belum pernah lagi. Mungkin hampir seminggu sekali, soalnya setiap sore bapak penjual tahu campur selalu lewat depan kos hehehe. Nah, pulang terakhir ke Batam kemarin dapat info dari mbak Dee An kalau di daerah pasar Mega Legenda ada rumah makan yang menjual tahu campur, yipppiii. Nama rumah makannya Top Markotop, setelah uterin banyak ruko akhirnya sampai juga. Saya pesan tahu campur, sedangkan suami pesan nasi rawon. Nggak tau ya, rasanya bener-bener nikmat bangetttt, rindu tanah Jawa terobati sudah dengan sepiring tahu campur yang maknyus hehehe.

yang dirindukan dari batam

Ngiler seketika lihat foto ini, sate ayam dan kambing, ughhh. Setiap pulang ke Batam, jadwal wajib  suami adalah mampir ke warung sate kambing Jawa Asli di daerah Jodoh, kok wajib??ya iyalah di Siak nggak ada yang jual sate kambing dan gule hahaha. Yaaa, intinya kalau kita pulang ke Batam itu waktunya makan-makkannnn hahahaha. Warung ini langganan suami dan paklek sejak 10 tahun yang lalu, jadi udah lama banget yaa. Yang mau ngincip, warungnya ada di depan bank BCA Sei Jodoh.

Terus, kapan pulang ke Batam???hohohoho.....


*****