Tuesday, 16 September 2014

Gulai Ikan Sere

"Bahagia itu sederhana,belajar masak,rasanya pas,enak dan pingin nambah terus. Berasa bunga-bunga dimana-mana.."
~HM Zwan~
Assalamu'alaikum.... 
Hari selasa ada hot wajan a la HM, resep suka-suka, cemplang-cemplung, kadang tanya ibu/ibu mertua, kalau enak berasa keliling dunia naik sajadah, kalau nggak enak, berasa ditimpuk, zwinkk. Pembukaannya kok gitu banget ya hehe, ohya, kapan hari baru ingat kalau ada stok ikan di freezer. Galau banget kalau mau masak, bingung, "mau masak apa yaa??" sambil menatap kulkas, lumayan lama sih saya kalau cari ide. Aha, baru kepikiran pas ingat ibu kos masak gulai, lumayan sering banget masak gulai, dan bahagianya saya selalu kecipratan haha. Yasudah, akhirnya mau eksekusinya ikan sere dimasak gulai. Kebetulan sayuran habis, putar otak, aha, jalan ke kebunnya ibu kos, metik daun pucuk ubi, beres. Ohya, ikan sere ini kalau di Jawa semacam ikan tongkol yang ukuran sedang, tapi teksturnya agak lembut dan lembek, kalau tongkol kan singset padat gitu (hahaha bahasanya). Oke, markimas, mari kita masak...

GULAI IKAN SERE
Bahan :
2 buah Ikan sere (potong jadi dua, goreng sampai kering)
6 buah tahu (goreng)
1 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk
1 lembar sereh, geprak
1 lembar daun kunyit, ikat
1 bungkus santan
Air secukupnya
Gula
Garam
Kaldu ayam

Bumbu halus:
6 bawang merah
4 bawang [utih
4 kemiri
1 ruas kunir
1 ruas jahe
2 cabe merah
5 cabe rawit

Cara memasak :
 Panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, jeruk, kunyit, dan sereh hingga harum.
Masukkan gula, garam, kaldu ayam.
Tambahkan air secukupnya atau sesuai selera, tunggu sampai mendidih.
 Masukkan tahu dan ikan sere, tunggu sampai meresap bumbunya.
Masukkan santan, tunggu sampai matang, angkat, sajikan.
Sluurpptt....ingat, kalau masakan berhasil itu tandanya, baunya sedap dan harum sampai rumah tetangga hahaha. Rasanya endes bangettt, enak, pedas dan maknyus pemirsah. Kalau biasanya saya nggak pakai daun kunyit, kebetuan ibu kos kalau bikin gulai selalu dikasih daun kunyit, semacam penasaran jadi saya coba. Ternyata rasanya beda emang, lebih nendang aja, kayak tendangannya si madun hahaha. Ingat ya, kalau bikin gulai sekali-kali coba pakai daun kunyit, rasanya pasti beda, dapat ilmu dan rempah baru nih, lumayan.
Silahkan dinikmati gulai ikan serenya hehe, semoga bermanfaat.

***
16 september 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Monday, 15 September 2014

Feel Free

Feel free itu ketika merasa bebas dari hiruk pikuk keramaian, salah satunya bebas menyetir di padang pasir. Bukan padang pasir seperti di negara Timur Tengah, melainkan padang pasir padat yang ada di Batam ^^.
Lokasi : Batam Center Botania lurus arah ke perumahan BCL
Waktu : Sore hari
***
15 september 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Saturday, 13 September 2014

Red Chili Noodle: Pedas, Enak, Yahud!!!

Assalamu'alaikum...
Hari selasa saya dapat paket dari vemale.com isinya ada mie berbagai warna, butter, sambal, cookies dan soursoup blossom. Semuanya produk organik dari javara, aha. Tadi pagi saya malas masak berat, baru inget pas lihat kardus, saya ambil salah satu mi yang warna orange. Awalnya saya kira pewarnanya pakai wortel, ternyata salah, pakai cabai merah hehe. Gourmet noodle with red chili, mie cabe merah yang menawarkan aroma pedas, jadi rasanya agak pedas, #eh maksud loeh!!!. Sudah jam 8 masih bingung mau dimasak apa, jadi jalan-jalan dulu ke rumah maya foodblogger. Akhirnya, pilihan jatuh ke mie ayam resepnya ummu fatima, blognya sederhana tapi foto-fotonya kece bingits, masakannya juga khas banget, simple dan mudah dipraktekkan. Kalau mau cari inspirasi, silahkan jalan kesana.

Resep aslinya atau step by step langsung klik link diatas, ummu fatima atau mie ayam. Kalau nggak mau ribet, siapkan dulu bahan dan bumbu halusnya, baiklah, yuk markimas, mari kita masak.
1. Persiapan : Rebus ayam sampai mendidih, sisihkan ayam, cincang kasar.
2. Bumbu halus : bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, lengkuas, kunir, cabe rawit, merica, ketumbar.
3. Tumis bumbu halus, bagi menjadi dua, satu untuk ayam cincang, satunya lagi untuk bumbu kuah.
4. Ayam cincang bumbu kecap: Tumis bumbu, jika ingin pedas tambahkan cabe rawit, masukkan ayam, tambahkan air kaldu, tambahkan garam, gula dan kecap.
5. Mie : Didihkan air, tambahkan 4 sdm minyak goreng agar tidak lengket, masukkan mie dalam panci, tunggu 3-4 menit atau sampai matang. 
6. Sayur : Rebus sawi dan kecambah.
7. Kuah : Didihkan kaldu ayam, masukkan bumbu yang sudah di tumis, tambahkan gula dan garam.
8. Penyajian : tuang mie di mangkuk, tambahkan sawi, kecambah dan ayam cincang kecap. Tuang kuah sesuai selera.
Heumm, harum sekali aromanya #tsah. Bisa juga ditambah kecap atau saos sambal, pokoknya sesuai selera andalah. Rasa mienya ada pedas-pedasnya, terbukti mie cabe merah, lembut tidak kenyal, enak. Jika dinikmati dengan kuah, ayam dan sayur, lebih endiang brambang pemirsah. Resepnya berhasil, endes bangetlah. Ohya, karena jadinya banyak, atas nama anak kos yang baik hati dan sayang ibu kos, jadi berbagi itu indah. Ibu kos satu mangkok besar, katanya mienya beda sama mie telor, lembut nggak kenyal, #wih sehati. Anak ibu kos aja sampai nyamperin ke kamar, mau lagi katanya hahahaha. Akhirnya saya suapin deh tiga anak, duh, senengnya, alhamdulillah laris manis tanjung kimpul hahaha.

Pernah bikin mie ayam sendiri???gimana rasanya???
***
13 september 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan
Info produk :
Javara
No chemical preservatives/No artificial flavouring/ No artificial coloring/ No MSG
PT. Kampung Kearifan Indonesia
Hotline: +62 21 718 3550 / +62 21 2594 9800 / www.javara.co.id

Thursday, 11 September 2014

Pelajaran Penting: Nenek Cium Dinding Toilet

“Orang yang memandang dengan cinta maka semuanya tampak indah. Demikian pula yang memandang dengan benci, maka semuanya tampak buruk.”
~sumber : here ~
Tepatnya ketika kami berada di Carnaval Mall tempat jual beli komputer dan leptop seken di Batam. Waktu sudah menunjukkan shalat ashar tapi kami masih melakukan transaksi di salah satu toko, setelah selesai buru-buru ke mushola yang ada di belakang mall. Saat saya selesai berdoa setelah ambil wudhu, tiba-tiba mata saya teruju pada nenek-nenek yang berdiri di depan wastafel. Beliau menaruh tas di dekat wastafel, membuka jilbab dan yang membuat mata saya terbelelak dan heran saat beliau mencium beberapa kali dinding dekat wastafel. "Ih, nenek itu kok cium-cium dinding ya, jorok kali...z z z z z z...." batin saya dalam hati. Sesaat beliau sadar jika saya memperhatikannya, dengan tersenyum ke arah saya nenek tersebut berucap "saya kira ini tahi atau kototran apa, ternyata bukan, tadi kesenggol pas taruh tas..". Deg, astaghfirullohal adhzim...seketika saya membalas senyumnya sambil berucap "owhhh iya nek...saya ke mushola duluan".

Pelajaran sore itu untuk saya, hati-hati dengan hati dan pikiran. Selalu berbaik sangka pada apapun yang kita lihat, belum tentu apa yang terlihat sama dengan apa yang kita pikirkan. Thank you I learn...

***
11 september 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Wednesday, 10 September 2014

Kejadian 10 Menit di Pelabuhan

Bismillahirrahmaanirrahim...
Akhir bulan lalu saya balik kampung ke Batam, kebetulan pas hari jum'at. Kapal Ferry Dumai Express yang biasanya berangkat pukul 12.30 dari Buton menuju Batam tiba-tiba belum ada tanda sampai di pelabuhan, cuacanya kebetulan sangat panas waktu itu. Biasanya sampai pelabuhan sudah bisa langsung masuk ke kapal Ferry, tapi pukul 13.00 belum juga ada tanda-tanda, kami para penumpang disuruh untuk mendekat ke jembatan. Pukul 13.30 banyak penumpang yang menuju ke jembatan, padahal kapal belum datang, karena di ruang tunggu panas, saya dan suami keluar menuju ke jembatan. Pas asik ngobrol sambil duduk di bawah tiba-tiba mendadak hujan deras dan angin mulai kencang, saya kira berdiri di pojokan aman, ternyata tidak. Baju bagian belakang basah, karena angin semakin kencang, saya dan suami merasa tidak aman karena benar-benar ingin dibawa terbang oleh angin, akhirnya berjalan menjauh dari jembatan. Para penumpang yang sudah diujungpun ikut menjauh dari jembatan, sampai di dekat ruang tunggu, hujan masih deras, dan baju kami basah kuyup. 

Foto kanan sebelum hujan, foto kiri pas hujan mulai reda
Baru kali ini saya mengalami hal yang sangat menakutkan, hujan deras dan angin kencang di jembatan menuju pelabuhan. Jalan ke dekat ruang tunggupun harus hati-hati sambil berpegangan tiang yang ada di sebelah kiri, dahsyat sekali anginnya. Yang saya rasakan, badan rasanya ingin ditarik oleh angin, padahal saya sudah berpegangan kuat-kuat di tiang. Ngeri sekali...bahkan beberapa orangpun rela naik ke atas atap. Saya melihat semua baju penumpang, tas jinjing, ransel, koper dan kardus oleh-olehpun basah kuyup. Untungnya punya saya tidak karena kardus oleh-oleh sudah saya bungkus dengan tas plastik besar. 
Pukul 14.00 kapal Ferry akhirnya sampai di pelabuhan, naik ke kapal dan langsung buru-buru menuju ke atas, kelas VIP. Sebenarnya siapapun boleh duduk di atas (VIP), tapi kebanyakan penumpang memilih di bawah, saya suka diatas, soalnya sepi dan kursinya enak hehe. Sampai kapal harus bongkar ransel dan antri kamar mandi, setelah ganti baju dan shalat, lanjut makan sambil menikmati film Angel Warrior Thaland, Taken, satu lagi saya lupa judulnya. Lima jam lagi baru sampai Batam, sambil lihat film dan tarik selimut, akhirnya saya tidur pulas. Pukul 19.00 akhirnya sampai di Batam dengan selamat, alhamdulillah.
Ada yang pernah mengalami hal serupa??hujan deras dan angin kencang di pelabuhan??

***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Tuesday, 9 September 2014

Sego Gurih Lawuh Bebek

Assalamu'alaikum...
Pagi ini lumayan mendung, jadi udaranya seger banget. Kalau udah dingin kayak gini jadi males masak hahaha, apa hubungannya coba. Kapan hari pingin banget sego gurih atau nasi gurih buatan ibu, berhubung jauh, jadi siangnya saya bikin sego gurih. Sebenarnya cara membuat sego gurih itu sama persis dengan nasi kuning rempah-rempahnya, cuma kalau nasi kuning tinggal di kasih kunir aja, sedangkan sego gurih tidak. Saya suka banget sama sego gurih dan nasi kuning, harumnya itu loh, sedap dan nikmat rasanya. Biasanya kalau ibu masak nasi kuning, lawuh atau lauknya ayam bumbu kuning dan sambel goreng tahu tempe basah. Kali ini saya masak sego gurih lauknya bebek goreng bumbu lada hitam, kebetulan sehari sebelumnya saya beli bebek dimasak bumbu lada hitam pedas, beberapa saya sisihkan untuk di goreng. Nggak mungkin juga kan satu ekor bebek habis dalam satu hari untuk berdua hehe.
 SEGO GURIH

Bahan :
Beras 3 gelas (gelas magicom)
Santan 1 bungkus 
Daun salam 2 lembar
Sereh 2 batang, geprak
Garam 1 sdt
Air secukupnya

Cara memasak:
Cuci beras sampai bersih, masukkan semua bahan, masak tunggu sampai matang.
Jika sudah matang, aduk perlahan, nasi sudah siap untuk dihidangkan.

Lawuhnya ada bebek goreng bumbu lada hitam yang sudah saya ungkep sebelumnya, tinggal goreng saja. Sayurnya ada wortel, kol, toge yang saya tumis. Satu lagi yang tidak ketinggalan, sambel goreng tahu tempe pedas, rasanya...heummm,yummie. Ladziz jiddan alias endiang brambang, pas banget sego gurihnya. Silahkan dinikmati hehehe, semoga bermanfaat..
 
PS: ohya, ini buat mbk Idah. Kapan hari sempat komen, sego gurih itu yang gimana sih kak??ini dia jawabannya ^^.

***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Monday, 8 September 2014

Komunikasi Lancar Saat Ibadah Haji

(foto, dokumentasi : Hanif "keponakan")
Bagi sebagian orang, bulan haji merupakan satu momen yang sangat ditunggu-tunggu, terutama bagi calon jemah haji. Menunggu bertahun-tahun untuk berangkat ke Tanah Suci Mekah, beruntunglah bagi mereka jika hanya menunggu dalam waktu satu atau dua tahun dan langsung berangkat haji. Banyak yang harus dipersiapkan matang-matang sebelum hari H keberangkatan, mulai dari fisik maupun psikis. Persiapan mental, kesehatan, sampai hal-hal yang mungkin dianggap sepele tapi sebenarnya jauh-jauh hari harus dipikirkan. Termasuk memilih kartu telpon yang tepat, tujuannya agar bisa berkomunikasi dengan lancar dengan keluarga yang ada di Indonesia tentunya.

Alhamdulillah tahun ini paman saya berkesempatan berangkat haji ke Tanah Suci Mekah, kemarin diantar keluarga berkumpul dengan rombongan calon jama’ah haji kota Jombang dan langsung berangkat ke asrama haji Surabaya. Sedih dan haru menyelimuti keluarga paman, apalagi melihat tiga anaknya yang meskipun sudah kuliah tapi ditinggal dalam kurun waktu satu bulan lebih rasanya sangat berbeda. Bahagia bisa mengantarkan orangtua berangkat haji, disisi lain orangtua sedih harus meninggalkan anak-anak dirumah sendirian, meskipun rumah saudara lain saling berdekatan. Tapi kan sekarang zamannya sudah berbeda, dimana semuanya sudah canggih dan lebih mudah, apalagi untuk masalah komunikasi.

Bicara masalah komunikasi, bertepatan dengan bulan haji, indosat memiliki Program Indosat Haji 2014. Tarif promo khusus untuk Jama’ah Haji yang menggunakan kartu indosat selama menjalankan ibadah haji di Arab Saudi. Catat baik-baik syaratnya ya, cuma pakai kartu indosat, titik. Layanan utamanya ada Gratis terima telepon di Arab Saudi setiap hari tanpa kena roaming. dengan menggunakan nomor indosat, keluarga hanya dikenakan tarif lokal saat menelepon ke Arab Saudi. Ada juga bonus 20.000 setiap pembelian pulsa 100.000 rupiah. Selain itu, indosat merupakan tarif termurah dibandingkan dengan kompetitor. Nggak perlu bingung, karena ada 3 paket pilihan, mulai dari paket 10 hari dengan cara ketik *122*502#, 20 hari ketik *122*503# dan 40 hari ketik *122*504#. Kalau misalnya kita masih bingung karena baru pertama kali telpon ke luar negeri, tinggal telepon ke customer care gratis untuk 3 menit pertama, Bingung pulsa mau habis, nggak usah cemas, karena jama’ah haji bisa minta tolong kepada keluarga di Indonesia untuk mengisikan pulsa dengan cara ketik *122*500*NoHPKeluarga#.

Tuh kan, komplit banget, siapa sih yang nggak mau gratisan plus bonusan. Apalagi kalau berjauhan dengan orangtua atau anak, pakai indosat, dijamin bisa leluasa berkomunikasi dengan keluarga. Disini senang disana senang, dimana-mana hatiku senang. Disini (keluarga dirumah) senang karena bisa beraktivitas dan berkomunikasi dengan baik. Disana (Arab Saudi) senang dan khusyu’ beribadah, sewaktu-waktu jika ada waktu luang bisa berkomunikasi dengan keluarga di rumah.

Jika sama-sama senang dan riang kan hati menjadi tentram, tinggal mendoakan semoga kelaurga yang sedang berhaji bisa menjadi haji mabrur aamiin.
***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Saturday, 6 September 2014

[#Modal100K] Bukan Jalan-jalan Biasa

"The traveler sees what he sees. The tourist sees what he has come to see."

Ceritanya saya terprovokasi dengan GA-nya blog jalan-jalan JJY alias jalan-jalan yuk, tau nggak yang bikin saya mendadak terprovokasi itu apa??bannernya, iya banner GA-nya itu lo, Modal 100K Mau ke Mana?hehehe. Dikira ongkos jalan-jalan itu selalu mahal, oh tidak, dengan 100K pun kalau kita bisa jalan-jalan santai, seru plus asik, dan tak lupa makan-makan sesuka hati. Kalau sudah begitu, maka jalan-jalan terasa asik dan nikmat. Kalau boleh jujur, sebenarnya jalan-jalan itu nggak harus ke luar kota apalagi ke luar negeri. Nggak usah jauh-jauh, keliling desa atau ke tempat-tempat yang baru kita ketahui pun bisa jadi momen jalan-jalan yang asik.

Batam, Here We Go!!
Minggu lalu saya pulang kampung ke Batam, menyelam sambil minum air, membersihkan rumput di taman rumah yang menggunung sambil sesekali jalan-jalan menikmati kota Batam yang semakin berkembang pesat. Yup, Batam, sering saya bolak-balik Batam-Riau tapi perubahannya sudah benar-benar cepat sekali, sebagian bukit-bukit kecil sudah rata, jalanan sudah mulai diperbaiki menjadi dua arah, ruko-ruko dan PT pun banyak yang bermunculan. Itulah Batam..

Batam merupakan pulau kecil, jadi pastinya dikelilingi laut, kemana-mana mentok lihat laut. Jalan-jalan biasa itu ke pantai, sebagian masuknya gratis, sebagian lagi bayar jika kita masuk ke pantai yang dikelola oleh swasta. Ke mall, kalau nggak Kepri Mall, Mega Mall, Nagoya Hill atau BCS. Jalan ke pulau-pulau kecil di sekitar Batam, mulai Tanjung Pinang, Bintan, Belakang Padang, dst. Atau jalan-jalan ke negara tetangga Singapura atau Malaysia. Sungguh, ini biasa banget.

Bakso Ikan, Yahud Tenan!!
Tepatnya tanggal 1 september 2014, suami ngajak saya jalan, katanya sih jalan-jalan aja. Start dari rumah  pukul 09.00 di daerah Batam Center, mampir di SPBU untuk menuhin bensin, pas banget Rp 10.000. Lanjut jalan ke arah Carnaval Mall, tempat jual beli leptop seken, jangan dibayangkan seperti mall pada umumnya. Carnaval mall ini dua lantai tapi tempat yang digunakan untuk jual beli laptop hanya di lantai dasar saja, itupun tidak terisi penuh. Masuk dari satu toko ke toko lain, melihat jejeran laptop seken dari Singapura, sesekali saya berbincang dengan mas-mas penjual tentang leptop seken.

Perjalanan berlanjut ke BCS Mall, rencananya ingin memperpanjang SIM, ternyata salah tempat, bukan di BCS tapi di Mega Mall. Masih pukul 10.00, nggak mungkin juga makan siang, akhirnya belok kanan ke Gramedia yang ada di lantai 2 BCS Mall. Baca-baca buku, sambil sesekali mencari buku teman-teman blogger, ada bukunya mbk Leyla Hana "Juliet", ada juga komik gokilnya mak Irit yang berhasil bikin saya ngakak nggak karuan. Setelah memborong beberapa buku, jalan-jalan lanjut ke daerah Nagoya. Semakin ke sana kok saya semakin bingung ya, maklum baru pertama kali menelusuri daerah Nagoya lebih dalam. Suami sempat belok kanan kiri dan sampailah ketemu toko yang lumayan besar, di plang tertulis Bakso Ikan. Wah, makan surprise nih..hayyuk, mariii.

Bakso ikannya bervarian, mulai dari udang, sotong, cumi dan masih banyak lagi. Sayurannya ada sawi, kangkung, ada juga macam-macam jamur. Kebetulan prasmanan, jadi asal ambil aja, namanya juga penasaran sama rasanya, jadi hajar aja, yang penting bahagia. Minumnya pesan jus sirsak sama jeruk panas. Tempatnya terbukan karena pas di pojok, sambil menikmati bakso ikan dan ngobrol dengan suami, saya sesekali melihat jejeran penjual barang-barang seken yang ada di sebelah kanan. Wah, ternyata disini juga ada pasar seken, lumayan ramai juga. Puas ngobrol dan makan bakso, saya bayar ke kasir, semuanya habis Rp 85.000. Namanya juga bakso ikan, jadi ada harga ada rasa yang dibayar. Alhamdulillah puas banget, karena ini pertama kalinya saya makan bakso ikan disini, ternyata suami dulu sering makan disini sama teman-teman kantornya. Yang penting saya puas sama bakso ikannya, endiang brambang deh..

Berburu Hp Seken, Mauu!!
Sekitar pukul 02.00, lanjut jalan lagi, nggak jauh-jauh masih daerah Nagoya. Kali ini iseng aja berhenti di Batam Lucky Plaza, pusat jual beli hp baru dan seken terbesar di Batam. Nah, buat teman-teman yang penasaran sama hp yang katanya murah di Batam, disini tempatnya. Lumayan rame setiap waktu, ada aja yang cari hp, mulai hp baru sampai seken. Ohya, tapi hati-hati kalau ada yang jual beli hp atas nama barang dari Batam, soalnya banyak penipuan. Banyak juga pelancong yang jalan-jalan kesini, jangan kaget kalau kita masuk disini, suara-suara mbak-mbak dan mas-mas penjualnya nyaring banget. "Cari apa kak!!", "Sini kak lihat-lihat", "Mau yang baru ata seken, ada", dan masih banyak lagi. Abaikan, dan nikmati jalan-jalannya sambil melihat jejeran hp di etalase.
Just Enjoy The Show
Setelah puas jalan-jalan santai keliling Nagoya, mari kita pulang, tapi sebelumnya nggak asik kalau nggak muter ke daerah Nongsa. Daerah yang setahun yang lalu masih hijau, kini sudah berubah dan rata. Sepertinya akan dibangun banyak perumahan dan ruko, saat putar balik menuju jalan utama Nongsa - Batam Center, sebelah kiri yang dulunya hutan sebagian di ratakan untuk jalan raya dua jalur.

Jalan-jalan kali ini memang bukan jalan-jalan biasa, jauh dari kata rencana, bekal, apalagi mengejar tiket. Pada dasarnya jalan-jalan itu tidak harus mahal, cukup dengan hati riang, menikmati kanan kiri jalan, jika lapar tinggal berhenti dan makan dengan suka hati. Cuma dengan modal 100K pun bisa keliling Nagoya - Batam Center, banyak hal yang baru kita ketahui dan lihat saat di jalan. Apapun itu, yang penting jalan-jalannya hepi.

Modal 100K :
Bensin                              Rp 10.000
Parkir Carnaval Mall         Rp   1000
Parkir BCS Mall               Rp   1000
Parkir Batam Lucky Plaza Rp   1000
Bakso Ikan                       Rp 85.000
                            Total     Rp 98.000
Sisa 2000, masuk kantong ajaib


***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan


Friday, 5 September 2014

Bagging Therapy: Terapi Ozon untuk Menyembuhkan Luka Luar

Dulu sewaktu kuliah saya seringkali diajak salah teman satu kelas untuk mengikuti seminar kesehatan, salah satunya yang sering dibahas adalah tentang penyakit DM "Diabetes Melitus" atau yang lebih dikenal dengan kencing manis. Satu penyakit dimana kadar glukosa/gula di dalam darah tinggi, kadar gula darah akan meningkat setelah makan dan kembali normah dalam waktu dua jam. Gejala awal penderita diabetes adalah sering buang air kecil, pandangan kabur, pusing, mual dan masih banyak lagi. Selain itu kadar gula yang tidak terkontrol juga akan menimbulkan kadar lemak dalam darah meningkat, sehingga bisa jadi penderita akan mengalami komplikasi jangka panjang.

Pernah tidak mendengar bahwa jika area tubuh terluka dan sembuhnya lama, maka segera diperiksakan ke dokter. Karena hal tersebut biasanya terjadi pada penderita diabetes, saudara alm abah saya juga pernah sakit diabetes dan tangannya luka. Umumnya yang sering luka adalah bagian kaki, masalah luka yang tidak kunjung sembuh, infeksi bakteri dan jamur, dan yang paling parah dan menjadi momok yang menakutkan adalah adanya pembusukan jaringan sehingga perlu dilakukan amputasi. Masalah pada kaki penderita diabetes disebabkan oleh dua hal, aliran darah yang buruk dan kerusakan saraf. Bagi penderita diabetes, tentunya tidak ingin mengalami hal seperti diatas, amputasi bagian tubuh atau komplikasi yang berkepanjangan.

Bagging Therapy
Salah satu terapi ozon untuk meyembuhkan luka dan sekaligus memperbaiki jaringan, serta memperlancar aliran darah, yaitu dengan Bagging Therapy. Bagging Therapy ini dilakukan dengan cara mengompres luka pasien dengan air ozone selama 1 jam, yang berfungsi untuk menumbuhkan jaringan-jaringan yang baru sehingga luka akan lebih cepat sembuh.

Terapi ozon Bagging sangat dianjurkan untuk penderiat diabetes, prosesnyapun mudah. Kaki dimasukkan kedalam kantong yang kemudian dialiri oleh air. Dibawah ini adalah ilustrasi gambar proses terapi ozon Bagging therapy. Semoga bermanfaat.
***
5 september 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Internet: Serasa Dunia dalam Genggaman

abaikan es krimnya
Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking ("antarjaringan").~wikipedia~

Dulu, pertama kali dikabari kalau suami mau dipindahkan ke Riau rasanya nggak karuan. Bukan apa-apa, kebetulan saya juga suka mbolang jadinya oke-oke aja, tapi pas saya cek di map kota Siak nggak ketemu-ketemu ya *ini ni yang bikin galau*. Cari di internetpun nggak banyak, jadi saya sama sekali tidak ada bayangan tentang kota Siak, bagaimana kotanya dan lain sebagainya. Sampai pada akhirnya dapat informasi, disuruh browsing Siak Sri Indrapura, alhamdulillah dapat pencerahan. Salah satu manfaat pakai internet itu serasa dunia dalam genggaman *tsah*.

Sampai akhirnya bisa menginjakkan kaki di kota Siak itu rasanya nano-nano. Kota kecil di kelilingi kebun sawit dan karet, ada juga hutan kota yang lumayan luas. Hari kedua setelah beberes kos-kosan, hal pertama yang saya cek adalah internet hehe. Saya kira, di Siak tidak ada jaringan internet, alhamdulillah ternyata penuh. Ya, meskipun ada beberapa provider yang sering hilang jaringan internetnya, tapi setidaknya kartu yang saya pakai sinyalnya penuh.

Kalau pakai internet pastinya nggak jauh-jauh sama yang namanya paket internet, namanya anak kosan, nggak mau rugi, cari tarif internet yang murah. Kalau sinyal penuh, rasanya betah banget di depan leptop, cari apa aja, mulai dari resep masakan, artikel, belanja online, keliling dunia lewat tulisan teman-teman blogger sampai update blog.

Berkat internet, saya bisa keliling dunia. Gimana dengan teman-teman??
***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan


Tuesday, 2 September 2014

Asiknya Ngemall di Rumah

Senang, bahagia, seru, nano-nano rasanya kalau dengar kata mall. Surga dunia bagi para pecinta shopping, ngopi cantik, kopdar, hunting peralatan dapur, makan-makan, nonton, shopping window, atau sekedar jalan-jalan saja tanpa ada tujuan sama sekali. Kalaupun tidak belanja, setidaknya cuci mata atau refreshing saja rasanya sudah bahagia, bonusnya sebelum pulang makan dulu di foodcourt. Seru ya??tapi tidak dengan saya, gimana mau jalan-jalan ke mall, mallnya sendiri aja tidak aja disini. Paling mentok jalan-jalan ke swalayan a la Siak, meskipun tempatnya sempit tapi setidaknya bisa muter-muter hanya sekedar lihat harga beras, minyak goreng, pewangi pakaian, sabun dan snack. Itupun rasanya sudah bahagia sekali, bersyukur masih ada toko sembako yang besar, itung-itung sambil ngebayangin sedang berada di mall.

Tapi, nggak selamanya saya galau gara-gara tidak bisa jalan-jalan ke mall, karena sekarang zamannya sudah sangat berkembang. Semua karena internet, iya internet. Nggak usah jauh-jauh ke Pekanbaru hanya untuk jalan-jalan ke mall, cukup duduk manis di rumah, nyalain leptop, buka online shop. Berbagai produk mulai dari ujung kaki sampai kepala, semua ada. Kapan hari jam tangan saya rusak, talinya putus, keliling Siak satupun toko jam tidak menyediakan tali seperti jam saya. Nggak mungkin juga saya langsung pulang ke Batam hanya demi jam tangan, baru kepikiran pas lihat iklan di twitter. Oke, pilihan jatuh ke online shop.

Nah, kapan hari saya ngemall di rumah *mall apaan nih??*, rencananya pingin banget beli jam tangan, eh tiba-tiba saya salah klik. Yang keluar kok sabun beras ya hehe, demi menaklukkan rasa penasaran saya, akhirnya baca-baca produk asli buatan Thailand tersebut. Sebenarnya bukan kali ini saja saya mengetahui sabun beras yang sangat terkenal dikalangan wanita, tapi sudah sering, bahkan teman saya ada yang pernah menawari produk tersebut. Cuma waktu itu saya masih memakai bedak beras buatan kanjeng mami, dua-duanya terbuat dari bahan utama yang sama yaitu beras. Okelah, catet dulu produknya, besok baru deh masukin keranjang.
sumber gambar:
http://www.elevenia.co.id/product/ProductDetailAction/getProductDetail.do?prdNo=933596
***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Friday, 29 August 2014

Mudahnya Transaksi Pembayaran Untuk Online Shopper Sejati

Mulai kapan suka belanja online?
Sejak mengenal dunia flanel, kebetulan setelah menikah langsung pindah dari Jawa dan belum bisa mengajar lagi karena masih adaptasi dengan Batam. Jadi, hari-hari saya hanya duduk manis di depan laptop hanya untuk ngeblog. Sempat berfikir cari kerjaan tapi karena di koran belum banyak lowongan kerja untuk guru, jadi saya iseng buat apa aja dari kain flanel, melihat beberapa tutorial sambil mencobanya, lalu hasilnya saya upload di jejaring sosial. Pucuk dicinta ulampun tiba, beberapa hasil karya saya mulai dari bunga, bros, boneka hewan sampai boneka muslim/muslimah banyak yang suka dan beberapa teman ada yang pesan, mulai untuk berdagang sampai untuk souvenir. Ah, senangnya, dari situlah saya mulai belanja bahan di online shop, alhamdulillah tidak pernah kecewa, malah saya yang sering dapat bonus karena volume belanja yang seringkali saya lakukan. 

Ikut suami pindah tugas ke Siak Riau, kota kecil di tengah hutan sawit. Awalnya saya kira ada mall, eh ternyata jauh dari prediksi, nggak ada sama sekali mall disini, adanya hanya toko-toko seperti ruko dan pasar. Jadi lumayan susah kalau mau beli baju, sepatu, sandal, dan jam tangan seperti di kota-kota besar. Harus sabar kalau ingin refreshing, nunggu kerjaan suami beres baru bisa jalan-jalan santai ke luar kota atau ke Batam. Maka dari itu saya dan suami kalau butuh sesuatu yang tidak ada di Siak, larinya pasti ke online shop. Tinggal pilih dan klik sana sini, transaksi pembayaran-nya pun tidak sulit yaitu melalui transfer di ATM terdekat. Karena saat ini belanja secara online juga menjadi salah satu pilihan untuk menunjang kemudahan dalam bertransaksi, jadi kita bisa memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh setiap Bank untuk kenyamanan kita berbelanja. Setelah pembayaran kita tinggal tunggu beberapa hari pasti barang langsung datang. Jika sampai lima hari belum sampai biasanya kita bisa cek melalui website jasa pengiriman, atau cek langsung ke pihak online shop.

Belanja dimanapun pasti ada suka dukanya, termasuk belanja di online shop. Sukanya kalau belanja online itu simpel, praktis, nggak harus keluar rumah, dimana dan kapanpun bisa belanja dan pilih barang yang sesuai dengan keinginan kita, barang sampai dan sesuai dengan yang kita harapkan, transaksi pembayaran mudah dll. Dukanya, kadang barangnya tidak sesuai dengan yang kita harapkan, barang lama sampai atau cs-nya lupa jadi sudah hampir dua minggu belum dikirim dll.

Teman-teman pernah belanja di online shop nggak??
***
29 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

sumber gambar : http://www.bca.co.id/id/individual/solusi_untuk_anda/kemudahan-transaksi/kemudahan-transaksi.jsp

Wednesday, 27 August 2014

Jamu Indonesia: Warisan Budaya yang Turun-temurun


"Buk, sampean mantun sakit to?"
"Loh, dikandani sopo?"
"Mbak obi"
Demikianlah sepenggal dialog antara saya dan ibu beberapa waktu yang lalu, tepatnya dua minggu selesai hari raya. Saat itu saya mendapat kabar dari mbak kalau ibu sedang sakit perut, setelah saya kroscek langsung ke ibu, ternyata maghnya kumat. Penyakit lebaran yang selalu menghampiri, sakit perut karena makan campur-campur, apalagi pas momen halal bihalal. Semua makanan tumpah ruah, mulai dari buah, snack, kue kering, kue basah sampai makanan berat seperti gulai, opor, sate, bakso dan lain sebagainya. Setelah di bawa ke dokter dan minum obat, seperti biasa, bukan ibu namanya kalau tidak membuat jamu racikan sendiri. Dari kecil saya sering melihat ibu buat jamu godog yang di rebus di tempat yang terbuat dari tanah liat, lalu diminum bersama alm abah, dan anak-anaknya juga termasuk saya. Meskipun tidak banyak setidaknya lidah saya pernah merasakan rasa dari air berwarna cokelat tersebut, pait-pait gimana gitu. Emang sembuh??alhamdulillah rasa klunyur-klunyur yang ibu rasakan di daerah ulu hati (katanya) hilang, badan terasa lebih hangat. Tidak susah mencari bahannya, hanya lempuyang dan daun sirih saja, digodok lalu diminum hangat-hangat.

Seminggu setelahnya ketika saya telpon ibu, beliau cerita kalau cak Rochim (tetangga yang dulu ngaji di rumah) sakit liver dan menginap selama dua hari di rumah sakit. Yang membuat ibu kaget (saat cak Rochim bercerita), sebelum pulang cak Rochim diberi pesan resep jamu oleh dokter. Cak Rochim disuruh beli temulawak 1 kg dan temuireng 1 kg, digiling atau di parut, lalu dicampur dengan air 1 liter, disaring atau diperes lalu diminum. Resep tersebut untuk 1 hari, diminum secara pelan-pelan. Dan alhamdulillah sekarang cak Rochim sembuh, kalau livernya terasa kambuh biasanya ia langsung meminta istrinya meracik resep tersebut. Begitulah ibu, hampir setiap saya telpon selalu ada secuil cerita tentang jamu yang disisipkan. Dan, setiap beliau cerita atau memberi saya resep jamu baru, maksudnya baru saya tahu, selalu saya tulis di buku catatan, siapa tau nanti butuh jadi langsung buka buku.


Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia
Selintas membaca kembali tulisan Jaya Suprana "Jamu Sebagai Warisan Kebudayaan Dunia" (kompas,29 maret 2013) di Biofarmaka.ipb.ac.id yang mana ia sempat bahagia ketika mendapat kabar dari wakil Menteri Kebudayaan Prof Dr, Wiendu Nuryanti dan Direktur Jendral Kebudayaan Prof Dr. Katjung Marijan bahwa jamu telah resmi dipersiapkan Kemendikbud untuk resmi diajukan ke lembaga kebudayaan PBB UNESCO demi memperoleh pengakuan sebagai Warisan Kebudayaan Dunia karsa dan karya bangsa Indonesia. Mungkin bukan hanya Jaya Suprana yang bahagia atas kabar ini, tapi lapisan masyarakat Indonesiapun sangat mendukung kesungguhan tersebut, mulai dari tukang jamu ider, jamu gendong, jamu toko, orangtua, masyarakat luas, sampai pemerintah.

Siapa yang tidak kenal jamu, terbuat dari tanaman obat yang banyak kita jumpai di pasar tradisional. Salah satu warisan budaya yang turun temurun dari nenek moyang yang sampai saat ini masih menjadi budaya bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk keluarga besar ibu saya. Berbagai tanaman obat yang kaya akan manfaat tersebar luas di Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Diramu dengan cara sederhana, mulai dari di godog, diperas sampai dengan cara di parut dan diminum mentah. Salah satu tanaman obat yang banyak manfaatnya dan banyak digunakan untuk obat tradisional atau pencegahan penyakit adalah jahe, seperti pereda flu, masuk angin, batuk, sakit kepala dan lain sebagainya.  

Jika mungkin sepuluh tahun yang lalu, banyak yang menganggap remeh khasiat dan kebiasaan minum jamu, tapi tidak dengan akhir-akhir ini, dimana masyarakat sebaliknya memilih untuk kembali ke alam atau herbal. Mengenal lebih dekat berbagai tanaman obat, bahkan banyak sebagian masyarakat yang memilih untuk menanan tanaman toga di pekarangan rumah. Tidak terlalu sulit membuat jamu sendiri karena kita bisa mendapatkan informasi dari mana saja, mulai dari orangtua hingga konsultan herbal yang marak di televisi. Bahkan tercatat puluhan riset PSB-IPB telah dipatenkan dan berpotensi tinggi untuk dikomersilkan. Kementerian Riset dan Teknologi saat ini menginisiasi kerja sama antara PSB-IPB dengan industri jamu di bawah koordinasi Gabungan Pengusaha Jamu. Jika dulu saya belum pernah mendengar ada dokter yang menganjurkan atau memberikan langsung resep jamu kepada pasiennya, kini setelah mendengar cerita dari ibu, rasanya tidak percaya dan kaget. Dokter memberikan resep jamu ke pasiennya?ini sungguh diluar dugaan saya sebelumnya, karena yang saya ketahui dokter masih anti dengan jamu, tapi tidak dengan dokternya Cak Rochim.

Saya bersyukur sekali karena sampai detik ini masih terus melestarikan warisan budaya nenek moyang yaitu dengan mengkonsumsi jamu, baik dengan cara meracik sendiri ataupun beli di tukang jamu ider (keliling) yang selalu lewat di depan kos-kosan. Siapa yang tidak mau sehat dan cantik dengan jamu, untuk itu mari kita lestarikan jamu sebagai warisan budaya yang turun temurun, jangan sampai warisan ini hilang dan tergerus oleh peradaban yang semakin berkembang. Jika bukan kita, siapa lagi...

***
27 agustus 2014
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan

Referensi :
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection 
http://biofarmaka.ipb.ac.id/publication/journal 
http://www.beritasatu.com/kesehatan/128950-pusat-studi-biofarmaka-ipb-rintis-obat-herbal-dan-jamu.html
http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-news/brc-info/501-info-jamu-as-world-cultural-heritage-2013