Showing posts with label fiksi. Show all posts
Showing posts with label fiksi. Show all posts

Wednesday, 1 May 2013

Hujan


Mendadak badanku kaku
Nafasku perlahan berjalan
Dingin menusuk tulang
Inginku berbaring sekejap
Namun, tiba-tiba kekasihku datang
Hujan....


-----------
Khinama ja'a mator,asuqqu ma'a hubby....just the sweetest thing ever ^_^
Batam, 1 Mei 2013

Thursday, 21 February 2013

[BeraniCerita #2] Tak Peduli


Gendis masih membolak-balik lembaran buku yang ada di depannya, setelah ia baca sampai akhir perlahan ia mencari kertas dan bolpoin lalu menulis ulang sebuah puisi apik duo antara Dewa dan HM Zwan.
            “izinkan aku meramumu dalam senja”
         ***
Meski ku tahu dan ku tak mau tahu
Tiap jengkal waktu kuramu setiap rasa yang jemu
Karena ku tahu itu karena ulahmu
Adakah secuil ramuan indah yang kau ramu untukku?
***
Bahkan aroma nafas tubuhmu tak lagi mampu kukecap
Hanya sekejap kau hadir untuk kembali berlalu
Sudikah berlama di dermagaku?
Hingga sempurna ramuan yang kau buat mampu kurasa
         ***
Sungguh, diantara luasnya mata memandang
Diantara ribuan gemerlap cahaya lampu neon
Hanya kau yang ada dalam silauan senja
Meski kicauan burung tak pelik terus menggodaku dalam remang
Percayalah, aku ada…hanya untukmu
***
Sekarang, dan saat ini
Ditemani secangkir kopi buatan kang japri
Aku masih meramumu dalam senja
Dengan romansa indah yang kita lalui bersama
Dengan indra perasaku, meski pahit
***
Duhai kau yang membuatku jatuh pada senja
Ramulah aksaramu, seindah yang kau mampu
Hingga mampu kuraba sebelum senja benar-benar berganti malam
Dan rona keemasannya berganti pekat...
***
            Yours…Gendis Pratiwi

Pagi-pagi Gendis sudah berada di kampus dan segera menelpon pak kurdi penjaga kampus untuk menemuinya. Sesampainnya pak kurdi di kantor fakultas kedokteran, Gendis memberikan pak kurdi sebuah amplop berwarna biru muda dan setangkai bunga mawar putih.
“pak kurdi…biasa,nitip buat Libert ya?? .”ucap Gendis sambil tersenyum
“siap bu Gendis yang cantik…”
                Tak lama setelah pak kurdi keluar dari kantor Gendis, ia melihat sosok Libert yang sedang memarkir sepeda motornya. Cepat-cepat pak kurdi berlari mendekati Liber  untuk memberikan amplop dan setangkai bunga mawar putih.
“mas Libert..ini ada titipan”
“dari siapa pak..??”
“biasa…bu dosen, bu Gendis”
Dengan malas Libert melihat amplop dan membacanya, dear Libert Abimanyu.
“yaelah pak,kan sudah beberapa kali saya bilang. Saya sudah menikah, ini buat pak kurdi ajalah”ucap Libert sembari berlalu
Dari jauh Gendis terlihat lemas melihat surat dan bunganya ditolak  oleh Libert,  ia sudah tidak peduli lagi padaku batinnya lirih. Sementara itu langit terlihat mendung, dari jauh suara petir terdengar lantang. Gendis Pratiwi, seorang dosen cantik dan juga wanita simpanan Libert berjalan dengan airmata bercucuran, ia  tidak memperdulikan muntahan hujan yang jatuh membasahi tubuhnya,iapun perlahan lunglai dan terjatuh.
#####
“ Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."


Thursday, 14 February 2013

[BeraniCerita #1] Lipstik Merah

Selasa, sebelum senja menghampiri. Firna menghampiri Zian yang sedang membereskan meja kerjanya, sudah pukul 17.00 waktunya pulang. Tapi sebelum Zian meninggalkan meja kerjanya Firna mengajaknya  untuk menemani mencari lipstik di mall yang tepat berada di samping gedung kantor mereka.
”Bagusnya yang warna apa ya Zie?”
”Ihhh daritadi warna apa mulu,cobain habis itu hapus cari warna lagi. Udah ah terserah kamu Fir”
Dengan wajah yang sudah hampir dilipat-lipat, mulut manyun lima senti Zian dengan wajah kecut langsung berpaling dan mencari tempat duduk. Sementara Firna melanjutkan aktivitasnya mencari warna lipstik yang cocok menurutnya.
”Makannya Zie jadi cewek dong jangan cuma jadi cewek di KTP aja”
“Sial,ampun deh. EGP, yang penting ane cewek. Titik!!”ujarnya sambil terus membaca buku Partikelnya Dee Lestari
“Untung mas Tian mau sama kamu”
“Ih ih…maksud loehhh??gue harus bilang wow gitu??Yuk ah,tar keburu malem besok kan ngantor lagi kita. Capek nih nemenin kamu shoping daritadi”
“yukkkk”
***
Semua orang kantor tahu bahwa Zian adalah seorang wanita pekerja keras, sejak bekerja menjadi fotografer di salah satu majalah ternama di ibu kota. Ia tak lagi seperti dulu, saat kuliah ia benar-benar wanita tulen. Pagi-pagi sudah siap pergi ke kampus dengan dandananya yang rapi dan cantik. Namun tidak untuk sekarang, semuanya berubah drastis sejak menjadi fotografer. Dengan khasnya celana panjang, kaos, jam tangan, topi, dan ransel di punggungnya. Meski sudah menjadi istri dari seorang pengusaha sukses, itulah Zian. Meskipun sempat di komplain oleh Tian, suami Zian tapi ia lebih nyaman dengan keadaannya sekarang.
***
14 Februari 2013
Pukul 00.01
”Selamat ulang tahun sayang…”
Dengan mata masih terpejam, samar-samar Zian mendengar suara suaminya tepat di daun telinganya. Ia pun lalu tersenyum kearah suaminya yang berada di depan matanya. Di meja sudah ada kue mini berbentuk love dan sebuket bunga mawar, setelah Zian meniup lilinya Tianpun menyodorkan pisau untuk selanjutnya memotong kue tersebut. Saat Zian memotong kue tiba-tiba ia merasa ada benda keras di dalam kue  karena tidak bisa di potong, Zian langsung membelah kue tersebut dan ternyata benda tersebut adalah lipstik berwarna merah.
”Ih,mas Tian apaan nih kok lipstik??tapi cantik”
Tianpun langsung tersenyum dan memberikan sepucuk kertas berwarna merah muda kepada Zian.
Kepada istriku tercinta : Zian Faradisa
Katamu,bukankah aku rembulan itu..
Iya sayang,seluruh jagadpun tau,
Bahwa kamu adalah rembulan yang selalu menyinari hatiku
Tak peduli siang atau malam
Tuhan,terima kasih sudah menghadiahkan peri yang cantik ini
I love you Zian Faradisa….
Your heart : Tian Syauqillah
 “Terima kasih sayang…I love you too”
Dengan berlinang air mata, Zian langsung memeluk erat suaminya.
“Yaudah,yuk kita tidur  lagi, besok sampaikan salam mas ke Firna ya”
“Heh???Firna???”
“Iya, Firna ponakanku…bilang makasih sudah bantu mas mencarikan lipstik merah buat kamu sayang”
“Heh???aaaaaa….mas curangggggg…..”
Seperti biasa perang bantalpun dimulai, hingga suara mereka tak terdengar lagi yang tertinggal hanya suara angin malam.
*************
"Flash Fiction ini disertakan dalam Giveaway BeraniCerita.com yang diselenggarakan oleh Mayya dan Miss Rochma."


Wednesday, 23 January 2013

Prompt #1 : G-String Merah


Oh ok. Elu langsung masuk kamar aja dulu ya. Gw masih mandi nih
Mehhh…Dion nyengir. Jaman sekarang. Mandi, hape juga dibawa. Watsapan sambil mandi. Dion terkekeh sendiri. Dia menuju kamar nomor dua di deretan kanan. Dibukanya pintu yang memang tak pernah terkunci, lalu masuk.
Kamar itu tak terlalu luas. Dipenuhi dengan barang-barang praktis. Dion menggelesot di lantai bersandarkan tempat tidur. Tapi tiba-tiba matanya tertarik pada sesuatu yang berwarna merah yang sedikit menyembul keluar dari bawah bantal. Penasaran, karena hampir tak ada baju setahu Dion yang berwarna merah di kamar ini, ditariknya benda berwarna merah itu.
Dion terkesiap. G-String? G-String warna merah?
Heummhhh, pikirnya aneh sambil memainkan kedua matanya berputar. Sambil membolak balik benda merah itu, Dion berhenti memainkan letak kacamatanya yang kurang pas. Setelah pas letak kacamatanya diejanya huruf-huruf yang menempel di bungkus yang berada tepat disebelah benda merah tersebut, G-String…
“G-S-t-r-i-n-g…G-string, opo to iki sakjane???”ujar Dion sambil melihat detail benda aneh tersebut
“Joseee….lama amat mandinya”
“Iyaaa…bentarlah bro, tuh makan aja lumpia di meja”teriak Jose dari dalam kamar mandi
Tanpa basa basi dilihatnya kue lumpia yang berada di meja, satu dua sampai tiga lumpia habis. Ketika mencocol sambal yang ada di meja, tiba-tiba saja sambalnya jatuh di lantai kamar. Spontan Dion mengambil lap yang berada dibelakangnya. Tidak lama kemudian Jose keluar dari kamar mandi dan duduk disamping Dion, diambilnya sisa lumpia yang tinggal satu lagi di piring meja kamar.
“uwaaaa, mantaph kali lumpianya…”ujar Jose
“nih lap ,minyak semua tuh tanganmu…”
“Hahhhh!!!!ini kamu bilang lap????”teriak Jose kaget pada Dion
“Iya, kenapa memang??tadi aku lap sambel lumpia yang jatuh pake itu”jawab Dion dengan nada datar
Dionnnnnn…
kenapa teriak-teriak sih
“itu G-string punya cewekku…”
“yaudah nanti aku belikan, lap makan aja repot. Banyak di toko-toko”
“muke lu jauhhhh, tau nggak G-string itu celana dalem Dionnnn” ucap Jose geram
“Heh???waduh,,kok aneh gitu,kayak sapu tangan bayi”
“Makannya jangan baca buku mulu…”
Dion hanya bisa diam melihat Jose marah-marah, perlahan ia mengambil dan menatap dalam-dalam G-string merah tersebut.
Celana dalam???hiiiiii…..” spontan Dion membuang G-string yang ada di tangannya
***

* FF ini diikutkan dalan Prompt Challenge yang diadakan oleh @Red Carra setiap minggu