Jakarta,
Diplomatic City of ASEAN
Indonesia
adalah negara terakhir yang dijadikan tema dalam lomba Blog #10DaysforASEAN
yang diadakan oleh ASEAN Blogger Chapter Indonesia bersama dengan beberapa
sponsor di antaranya US Mission.
Untuk
tema kali ini dipilih Jakarta, ibukota negara Indonesia, yang juga menjadi
markas ASEAN Secretary bertempat di Jalan Sisingamangaraja 70 A, Jakarta
Selatan. Keberadaan markas ASEAN Secretary di Jakarta merupakan suatu
kepercayaan bahwa Indonesia bisa menjadi penghubung antar negara-negara anggota
ASEAN atau Diplomatic City of ASEAN.
Menurut
teman-teman blogger mengapa Jakarta bisa terpilih sebagai Diplomatic City of
ASEAN? Apa dampak positif dan negatifnya bagi Indonesia khususnya Jakarta?
Kesiapan apa saja yang perlu dilakukan oleh Jakarta sebagai tuan rumah dari
Perhimpunan Bangsa-bangsa ASEAN?
Sekretariat ASEAN didirikan pada bulan Februari 1976 oleh Menteri Luar Negeri ASEAN. Bertempat di Departemen Luar Negeri Indonesia di Jakarta. Kantor Sekretariat ASEAN berada di
Jalan Sisingamangaraja 70A, Jakarta, didirikan dan
diresmikan pada tahun 1981 oleh Presiden Republik
Indonesia, HE Soeharto. Terpilihnya
Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN merupakan satu kebanggan tersendiri
bisa dipercayai menjadi penghubung antar negara ASEAN. Selain itu, ASEAN
Secretaritat (ASEC) mempunyai pandangan yang positif mengenai diplomasi
Indonesia, dimana Indonesia mampu mempromosikan kehidupan masyarakat regional
yang menjunjung tinggi nilai-nilai saling menghormati, tidak mencampuri urusan
dalam negeri dan mengutamakan konsensus, artinya mengutamakan satu kesepakatan yang
disetujui secara bersama-sama. Contohnya, Indonesia menjadi penggagas pembentukan
komunitas kemanan ASEAN dan memainkan peran penting dalam perumusan dua pilar lainnya.
Dampak positif dari terpilihnya Jakarta
sebagai Diplomatic City of ASEAN tentunya secara tidak
langsung akan banyak wisatawan atau warga dari berbagai negara ASEAN yang
berkunjung sehingga akan tercipta banyaknya aktivitas yang semakin meningkat dan
tentunya Indonesia tidak dirugikan oleh hal ini, bahkan sangat diuntungkan. Sedangkan
dampak negatifnya adalah ibukota akan semakin ramai dan macet, disamping karena
dari awal memang hal tersebut sudah menjadi konsumsi sehari-hari, Jakarta juga
menjadi pusat segala aktivitas perkantoran ibukota Indonesia.
Dengan terpilihnya
Jakarta sebagai Diplomatic City of ASEAN persiapan-persiapan sudah
harus diperbaiki, setidaknya
Pemerintah harus memiliki satu bangunan yang memang khusus digunakan sebagai markas ASEAN Secretary, perbaikan-perbaikan
infrastruktur, sarana prasarana, pengetahuan atau informasi mengenai Komunitas
ASEAN 2015 kepada warga Jakarta dan yang tidak kalah penting adalah persiapan dari
warga Indonesia sendiri khususnya Jakarta bagaimana menyiapkan diri untuk menyongsong
pasar bebas ASEAN 2015. Dengan menyiapkan berbagai hal yang berhubungan dengan Komunitas
ASEAN 2015 diharapkan ada kerjasama yang baik antara Pemerintah dan warga
Jakarta, sehingga kegiatan ini akan berlangsung dengan baik dan tidak
mempermalukan Indonesia sebagai tuan rumah tentunya.