Thursday, 9 February 2023

Melihat Rutinitas Petani Meniup Terompet Hingga Mengunjungi Masjid Roudhotul Muchlisin di Jember

Melihat Rutinitas Petani Meniup Terompet Hingga Mengunjungi Masjid Roudhotul Muchlisin di Jember. Assalamu'alaikum sahaba HM Zwan, semoga sehat selalu ya. Kali ini HM melanjutkan keseruan cerita waktu kami jalan-jalan ke Jember tahun lalu. Tujuan ke Jember kali ini adalah silaturahmi, kebetulan selama kami menikah suami belum sekalipun silaturahmi atau main ke rumah kakak saya yang tinggal di Jember. Libur 3 hari cukup sekali untuk jalan-jalan ke Jember. Bismillah, setelah subuh kami berangkat dari rumah Gresik. Sampai Jember pukul 10.00 lanjut suami persiapan sholat Jum'at. Hari pertama sampa i kami habiskan dengan istirahat, ngobrol di depan rumah dan jalan-jalan di sekeliling rumah. Kebetulan rumah kakak ada di daerah, kampung dan desa banget gitu, masih banyak pepohonan sawah dan perkebunan buah, jadi rasanya kayak pulang ke rumah nenek ahahaha.

Melihat Rutinitas Petani Meniup Terompet di Sawah
Hari kedua setelah sholat subuh kami jalan-jalan lagi keliling kampung, duduk santai di pinggir sawah dan perkebunan jeruk Semboro yang sangat luas. Daerah Semboro ini terkenal dnegan jeruknya yaitu jeruk Semboro yang rasanya manis segar. Salah satu oleh-oleh yang sering banget kakak bawa kalau pulang ke Jombang. Saat duduk di rumah panggung semacam pos kamling yang ada di samping sungai, sesekali kami mendengar bunyi suara trompet sahut-sahutan, saya kira anak-anak sedang bermain trompet. Eh, salah dong....Kata kakak ternyata itu suara trompet yang dimainkan oleh para petani untuk mengusir burung yang ada di tanaman padi mereka. Unik banget ya...

Baru kali ini lho saya melihat suasana yang berbeda dari petani di Jember. Seringnya untuk mengusir burung yang makan tanaman padi, para petani membuat semacam orang-orang sawah sawah. Ada juga yang membuat semacam bendera atau umbul-umbul kecil yang ditalikan ke tali panjang menghubungkan petak satu dengan yang lainnya. Ada juga yang menggunakan kaleng yang ditalikan ke tali panjang, jadi ketika ada burung, tali ditarik makan akan mengeluarkan bunyi  kroncang-kronceng dari kaleng yang membuat rombongan burung seketika pergi.

Setelah itu kami pulang, sarapan dan ngobrol dengan kakak ipar. Kebetulan kakak ipar cuti mengajar karena sedang ambil S3, sedangkan kakak saya ngajar di Jember. Sore hari baru kami keluar, mau ke pantai tapi cuaca sedang tidak bagus jadi akhirnya jalan-jalan keliling kota saja. Kami berangkat dari Tanggul pukul 16.00, perjalanan ke Jember Kota lumayan jauh kurang lebih satu jam. Daerah Tanggul ini berada di perbatasan Lumajang-Jember jadi ya cukup jauh juga kalau mau ke kota. Sampai di kota jam 17.10 sudah menjelang adzan maghrib, karena mau masuk ke mall. Jadi kami diajak kakak mengunjungi salah satu masjid yang cukup terkenanal yaitu Masjid Roudhotul Muchlisin.


Mengunjungi Masjid Roudhotul Muchlisin yang Ramai Pengunjung

Pas diajak kesini saya belum tahu apa-apa, artinya belum ada gambaran kalau ternyata masjidnya bagus banget dan banyak sekali pengunjungnya. Ohya, singkat cerita, dulu masjid ini tidak terawat, setelah diperbaiki akhirnya jadilah seperti sekarang. Dengan desain yang megah, cantik dan semakin bagus, masjidnya sekarang menjadi ramai, Alhamdulillah. Lokasi masjidnya berada di Jalan Gajah Mada No.165, Kaliwates Kidul, Kaliwates, Kec. Kaliwates, Kabupaten Jember. Kalau dari arah Tanggung berada di sebelah kanan jalan. Selain desain masjidnya yang mewah, parkiran kedaraannya juga cukup luas, ada beberapa kios khusus di dekat parkiran mobil. Tempat berwudhu di area terpisah dari masjid, tapi ada penghubung berupa jalan selebar satu meter ke arah bangunan masjid. 

Main di Mall dan Makan Malam di Warung Lalapan Tenda Biru

Setelah sholat maghrib, kami langsung menuju Lippo Plaza Jember. Lokasinya masih satu jalan dengan Masjid Roudhotul Muchlisin. Seperti pada umumnya mal, kami kesini untuk jalan-jalan dan ke area bermain. Setelah membeli camilan Dear Butter dan Janji Jiwa, kami langsung diajak ke tempat bermain. Namanya juga anak-anak, kalau sudah bertemu area bermain semuanya pingin dimainkan. Nggak terasa dua jam jalan-jalan di Mal, akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke kampus tempat kakak ipar mengajar yaitu UNEJ. Setelah berkeliling, kami mampir untuk makan malan di warung lalapan Tenda Biru. Yang spesial disini adalah sambelnya khas Madura dan diuleg secara langsung ketika pelanggan datang. Setelah makan malam, langsung pulang ke Tanggul, Alhamdulillah sampai rumah dengan selamat pukul 21.30.

Teman-teman, ada yang permain main ke Jember?aro dong cerita..

4 comments:

  1. jember, kota cantik yang wajib jadi salah satu destinasi wisata, kalau jalan jalan ni

    ReplyDelete
  2. Penasaran ama jeruk semboro. Kayak apa ya manisnya? Saya taunya yg manis jeruk medan doang.

    ReplyDelete
  3. MasyaAllah indah masjidnya jadi pengin ke sana, malam-malam ke tempat ibadah yang bercahaya itu rasanya adem. Seru kalau keluar sama anak, ya, apalagi si anak bahagia mainnya. Akhirnya kulineran, jadi ngiler lihatnya. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete
  4. Unik banget ya mengusir burung dengan meniup terompet, jadi semacam kearifan lokal ya hihi btw jadi pengen nyicip jeruk semboro deh. Penasaran.

    ReplyDelete