Monday, 15 November 2021

Kampanye #SantapAman : Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Penyakit Menular Melalui Makanan

Ada yan suka jajan atau makan diluar?kalau kami lumayan sering, kadang dibungkus tapi kalau memungkinkan biasanya suka makan di tempat. Nggak hanya itu, kalau malas melanda, pingin makan sesuatu yang enak, terus di rumah nggak masak akhirnya pilihan jatuh pada pesan makanan online. Hyaaa... 

Sekarang zamannya serba dipermudah, dengan berkembangnya dunia digital, rasanya dengan hanya memencet saja apa yang kita inginkan langsung ada didepan mata. Salah satunya memesan makanan lewat layanan pesan antar. Dimana semua orang bisa mengakses semua makanan favorit tanpa harus datang langsung ke tempatnya. Dengan hitungan menit saja makanan sudah sampai ditangan kita. Luar biasa sekali ya..


Makan Malam di Warung Sate Domas Bu Ninik

Beberapa hari yang lalu kebetulan satu hari saya tidak masak, hmmm buat alasan aja nih ahaha.. Pagi hari harus ke Surabaya karena ada janji dengan dokter, makan siangnya di warung padang dong wkwkwk.. Karena sudah terlanjur malas masak, hujan juga, akhirnya sore dirapal males masaknya dan setelah sholat maghrib suami ngajak jalan-jalan cari sate gule.

Untuk urusan beli makanan di luar biasanya kami coba dari rekomendasi teman, media sosial, atau pas di jalan lihat warung atau resto yang kelihatan ramai, auto langsung belok ahahaha.  Setelah keliling Menganti, kami tiba di daerah Domas dan melihat beberapa mobil berderet di depan Warung Sate Domas Bu Ninik. Akhirnya kami berhenti disini. Warung ini berada di jalan raya Domas 69 Domas Gresik. Warungnya lumayan besar khas warung lama, kursinya lumayan banyak jadi kami lebih leluasa.  Makan disini lumayan mengobati rindu makan sate gule. 


Kampanye #SantapAman : Pentingnya Vaksinasi untuk Mencegah Penyakit Menular Melalui Makanan

Banyak yang beranggapan bahwa makan di warung itu nggak higinis. Eits, jangan salah..Yang namanya makanan, baik di restoran, warung, bahkan kaki lima bisa terkontaminasi oleh kuman dan bakteri.

Ternyata dari makanan kita bisa terkena penyakit Tifoid/Tifus lho. Salah satu penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan. Bisa jadi sakit perut, diare, bahkan gejalanya bisa sakit seluruh badan.

Baca juga : Makanan Khas Korea


Nah, ngomongin soal penyakit Tifoid, beberapa hari yang lalu tepatnya pada hari kamis tanggal 11 November 2021. Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Sanofi Pasteur Indonesia menginisiasi kampanye #SantapAman untuk mensosialisasikan pentingnya mendapatkan vaksinasi untuk mencegah penyakit menular melalui makanan atau food borne disease terutama penyakit Tifoid. Beruntung sekali saya bersama teman-teman Indonesian Food Blogger hadi dia acara Peluncuran Kampanye #SantapAman. 



Pada kesempatan ini hadir juga, Head of Medical Sanofi Pasteur Indonesia, dr. Dhani Arifandi T., menjelaskan mengenai latar belakang Kampanye #SantapAman.

“Di Sanofi Pasteur, kami berkomitmen menjadi mitra kesehatan terpercaya yang menyediakan perlindungan kesehatan berkualitas melalui vaksin dan mengedukasi berbagai pihak mengenai pentingnya vaksinasi. Di kampanye #SantapAman, kami mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga higienitas saat menyiapkan makanan, rutin mencuci tangan, dan selangkah lebih maju dengan memberikan perlindungan untuk diri serta keluarga dari risiko penularan penyakit melalui makanan dengan melakukan vaksinasi tifoid agar kita lebih tenang saat menyantap makanan favorit.” 


Apa itu Food Borne Disease?
Salah satu penyakit yang bisa ditularkan melalui makanan. Bisa jadi sakit perut, diare, gejalanya bisa sakit seluruh badan. Jika tidak ditangani dengan baik bisa terjadi kematian. Salah satu jenis Food Borne Disease adalah Demam Tifoid, merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella Typhi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit akut ini memiliki gejala demam yang meningkat secara bertahap tiap hari serta lebih tinggi pada malam hari, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan dan lemas, serta munculnya ruam. Pada anak-anak, Tifoid disertai sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi.



Data WHO memperkirakan 11 – 20 juta orang sakit karena demam tifoid dan mengakibatkan kematian sebanyak 128.000 - 161.000 orang setiap tahunnya di seluruh dunia.

Terkadang kita tidak sadar bahwa apapun yang kita makan, dari mana makanan itu berasal. Baik dari warung, pedagang kaki lima bahkan restoran sekalipun tidak menjamin higienis atau tidak terkontaminasi. Entah dari bahan masakan, alat memasak, chef/juru masak/bagian masak atau dari kita sendiri yang "jorok", jarang cuci tangan. Kita nggak tau bakteri dan kuman datang dari mana, ya kan?.

Penularan Penyakit Demam Tifoid
Demam Tifoid ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar kotoran penderita atau pembawa Demam Tifoid. Banyak tahapan kita bisa terkena Tifoid, untuk Tifoid ringan biasanya diberi antibiotik, akan sembuh. Intinya jika diobati dnegan baik maka bisa sembuh. Sedangkan yang beresiko terkenan Tifoid adalah semua orang berpotensi terutama yang sudah makan. 



Pencegahan Penyakit Menular Lewat Makanan

Ngomongin soal makanan, sulit sekali mengontrol apa yang ada diluar kita, jadi satu-satunya cara agar terhindar dari penyakit Tifoid adalah dengan menjaga diri sendiri, seperti sering mencuci tangan. Menurut Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI, ada dua cara untuk mencegah dari penyakit menular lewat makanan. Yaitu dengan cara tidak spesifik, seperti menerapkan standar kesehatan, sering cuci tangan, memilih sumber makanan baik, masak harus sampai matang, dll. Sedangkan cara kedua yaitu spesifik, dengan Vaksinasi Tifoid. 

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Suzy Maria, Sp.PD-KAI., mengatakan,Food borne disease seperti demam tifoid dapat dicegah dengan cara menjaga sanitasi dan higienitas pribadi dan menghindari kontak dengan penderita. Mengingat Indonesia masih merupkan negara endemik tifoid, maka vaksinasi merupakan langkah optimal serta efektif untuk mencegah demam tifoid. Cara kerja vaksinasi untuk penyakit tifoid yaitu meningkatkan sistem imun tubuh untuk melawan infeksi bakteri Salmonella Typhi. Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia dua tahun ke atas dan untuk mendapatkan perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan mendapat vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali.”


Vaksinasi Tifoid Bisa Dilakukan Dimana?

Untuk Vaksinasi Tifoid bisa dilakukan di rumah sakit atau di klinik. Vaksin Tifoid diberikan mulai dari usia 2 tahun keatas, dengan pemberian 1 dosis untuk perlindungan 3 tahun, dan diulang lagi setelah 3 tahun. 

Dalam acara ini hadir juga Chef dan pecinta kuliner, William Gozali yang akrab disapa Willgoz, menuturkan, “Mencoba berbagai kuliner termasuk memasak menu baru yang sedang tren merupakan hal yang menyenangkan. Oleh karena itu, saya memastikan setiap tahapan proses pembuatan makanan atau minuman tetap mengutamakan higienitas. Hal ini selaras dengan Kampanye #SantapAman yang mengingatkan kita pentingnya vaksinasi tifoid agar kita bisa menikmati makanan dengan aman dan terhindar dari risiko penyakit demam tifoid.”

Semoga dengan adanya kampanye #SantapAman kita bisa lebih peduli lagi terhadap kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Dengan mendapatkan Vaksinasi Tifoid, kita bisa mencegah dari penyakit yang menular melalui makanan, terutama penyakit Tifoid. Sehingga kita bisa dengan leluasa menyantap berbagai kuliner yang beragam tanpa rasa was-was dan khawatir. 

Buat teman-teman, untuk mendapatkan banyak informasi mengenai kesehatan, jangan lupa follow instagram @kenapaharusvaksin.

SEMOGA BERMANFAAT..




28 comments:

  1. Nah bener banget ini makanan memang paling rentan menjadi penyebaran virus dan paling cepat, dan yang paling efektif untuk menghindarinya adalah vaksinasi.

    ReplyDelete
  2. Duh, sebagai yang demen jajan saya jadi kepikiran, apapun yang kita maka dan dari mana makanan itu berasal tidak menjamin kebersihan atau tidak terkontaminasi bakteri. duh
    Jadi makin peduli dengan edukasi santap aman ini

    ReplyDelete
  3. Wah, sebagai mamah yang demen makan dan doyan jajan, aku juga turut memperhatikan tempat makan kemasan dll saat jajan di luar. Tapi memang ya paling penting itu proteksi diri dengan melakukan vaksinasi tifoid agar wiskul lebih tenang dan nyaman. Kampanye #SantapAman ini bagus banget, mengedukasi masyarakat agar kulineran sehat tetap terjaga dengan baik 😊😊

    ReplyDelete
  4. Jaman SD pernah kena gejala tipes, karena waktu itu jajannya sembarangan banget.
    Etapi ampe sekarang masih hobi banget jajan sih, haha. Makanya kayaknya perlu banget antisipasi vaksin tifoid biar aman dari virus, bakteri, dan kuman.
    Soalnya kan gak tahu ya gimana kebersihan proses masak suatu makanan

    ReplyDelete
  5. Dulu tuh, kena typus itu identik dengan kerja keras kurang istirahat dan makan sembarangan. Ya bener banget memang, kalau badan ga ditreat dengan baik kan jadi rawan penyakit (apapun).
    Btw, jujur sekarang itu aku jarang lho dengar teman/kerabat kena sakit thypus. Tapi ternyata prevalensi sakit typus masih tinggi yaa....

    ReplyDelete
  6. Wahh rawon balungan 😍😍😍
    ah iya ya mbak, klo suka beli makan di luar rumah, punya risiko terkena penyakit tifoid
    makanya selain memilih makanan yg higenis, juga perlu vaksin tifoid ya biar aman

    ReplyDelete
  7. Pas belum pandemi aja udah hati-hati banget pilih makanan jajan di luar rumah..Apalagi pas masa pandemi kayak gini ya.. Semoga kita selalu sehat

    ReplyDelete
  8. Makan dan jajan diluar itu sekarang sudah jadi gaya hidup sih ya. Hampir sebagian besar masyarakat di perkotaan melakukannya. Sayangnya tidak semua jajanan tersebut sehat untuk dikonsumsi. Jadi dengan vaksin tifoid bisa membantu kuman dan virus yang bisa membahayakan kesehatan

    ReplyDelete
  9. Makan yang enak-enak di luar rumah bikin nagih, tapi yang paling penting kita mesti waspada terhadap penyakit tifoid yang mudah menular lewat makanan. Karena kita memang ga tahu apakah food handler makanan yang kita beli itu benar-benar steril dari bakteri dan virus. Biar nggak khawatir kita memang perlu melakukan pencegahan, salah satunya dengan vaksin.

    ReplyDelete
  10. kuliner otentik itu dimana2 adanya di street food, biar nyaman kulineran mending Vaksinasi Typhoid yg paling bener

    ReplyDelete
  11. Kalau masih doyan jajan kudu aware sama tempat jajan yang akan kita tuju ya mbak, jangan sembarang. Ternyata memang salah satu penyebab terbanyak sakit tipes itu karena jajanan ya. pantas saja pernah dua anak saya sakit tipes. Karena mereka jajan di sekolah. namanya anak-anak ya, mungkin tangannya kotor atau jajanannya yang kurang higinies. jadi saya sekarang lebih memilih membawakan jajanan yang dibuat sendiri di rumah.

    ReplyDelete
  12. Saya juga yang termasuk hobi jajan diluar.. Xixixi. Secara kita kan food blogger ya, kayaknya kalau ada jaianan unik dan rame itu kalau ga nyobain ga enak.. Xixixi.. Makanya memang butuh vaksin tifoid nih biar ada proteksi diri.

    ReplyDelete
  13. Saya nih suka jajan di luar, makan di luar. Apalagi kalau ada resto yang lain hype di daerah sekitar, seringnya nyobain.

    Ya, pantas saja saya beberapa kali kena tifoid. Mungkin dari makanan. Waktu itu sakit perut sampai diare dan demam.

    Ternyata salah satu akibat dari Food Borne Disease. Nampaknya saya perlu divaksin Tifoid juga nih. Saya coba cari infonya, apa di RS terdekat kami ada dan harganya berapa.

    ReplyDelete
  14. Terima kasih mba sosialisasi seperti ini sangat dibutuhkan. Biar makin aware juga dengan berbagai cara biar tak terjangkit penyakit tifoid. Aku dulu pernah ngalamin mba dan semoga tak lagi

    ReplyDelete
  15. Akutu hobiii kulineran Mba
    Ga tau, sekarang kok rasanya maless uprek2 resep di dapur.
    paling cuma bikin teh, kopi, puding, yg gampil2 doang.

    Nah kalo jajan di luar memang daku paham banget resiko kesehatan yg mengintai.
    tapiii untunglah ada vaksin yg bs kita andalkan ya

    ReplyDelete
  16. Wah berarti aku sepertinya harus menjadwalkan untuk vaksin tifoid nih, jujur ya aku belum vaksin tifoid soalnya. Mana aku demen jajan bangetkan anaknya, wakakakakaka... Rencananya bulan depan tuh ada mau kulineran gitu jadi nampaknya harus disegerakan nih.

    ReplyDelete
  17. MEmang kalo ngomongin jajan entah dibungkus atau makan di tempat itu selalu menggoda. Suamiku nih yang senang ngajakin jajan minimal seminggu sekali sekaligus jalan-jalan. Cuma sejk pandemi memang bisa dihitung dengan jari, makan di luar ketika kondisi aman. Mungkin ini juga yang bikin kami sekeluarga rentan kena typus. Meski udah berhati-hati memilih tempat makan, tapi ya kita nggak tahu ya dengan kebersihannya.

    Mau deh nyari info vaksin Tifoid di kotaku, mbak. Minimal udah ada pencegahan dengan vaksinasi ini ya

    ReplyDelete
  18. Demam bbisa menjadi sakit yang melelahkan kalau gak tau penyebabnya yaa..
    Ternyata ada virus yang mengintai, yang obatnya kudu pakai anti-biotik.
    Senantiasa jaga kebersihan dan vaksin tifoid bisa bantu jaga daya tahan tubuh agar lebih kuat.

    ReplyDelete
  19. Baru tahu lho kalau ada vaksinasi tifoid. Walau sekarang banyak membatasi diri buat jajan, aku tetap suka jajan sih. bener kata mbak, dimanapun tempat jajannya nggak ada jaminan bisa 100% terbebas dari resiko bakteri. Makanya mending vaksin ya

    ReplyDelete
  20. Sebagai penyuka kulineran, sekarang harus lebih hati-hati kalau mau makan di luar ya. Ternyata bisa aja makanannya mengandung bakteri atau virus. Harus jaga kebersihan dan melakukan vaksin

    ReplyDelete
  21. informasinya bermanfaat, jadi ada baiknya segera kita folow akun instagramnya agar dapat informasi yang lebih baik dan benar

    ReplyDelete
  22. Zaman dulu banget pas belum asa go food, grab food dll. Aku pernah ga sempat masak krn anak masih kecil dan akhirnya beli lauk di warung dekat rumah. Keliatan nya sih bersih. Tp tenryata anakku mencret. Hiks. Akhirnya sejak itu aku selalu masak sendiri. Ternyata beda makanan warung di dkt rumahku dg makanan warung di jogja zaman aku msh belum nikah dulu. Berarti anak usia 2 th udah bs vaksin tifoid ya mbak, wah si bungsu ku bisa nih

    ReplyDelete
  23. Memang kalau suka kulineran di luar selalu ada penyakit yang mengintai ya. Kadang walau restonya mewah dan tampak bagus tapi kita kan gak tau di dapur kondisinya kyk apa. Maka perlu banget menaikkan imunitas diri dengan vaksin kyk vaksin tifoid ini ya mbak supaya terhindar dr penyakit yg gak diinginkan.

    ReplyDelete
  24. Saya baru tau banget kalau ternyata demam tifoid alias tipes ada vaksinnya. Bisa nih saya usulkan ke suami buat disuntikkan ke si Kakak Chila yang kemaren sempat kena karena kayaknya makanan di pondok kurang steril.

    ReplyDelete
  25. Ngeri juga ya dampak food borne disease, tapi masih banyak yang abai. Makaish postingannya mba nabah wawasan bangettt

    ReplyDelete
  26. Kalau ga baca artikel ini, ga bakalan aware deh dengan yang namanya food borne disease. Selama ini jajan ya jajan aja, ga musingin soal kebersihan makanan. Kita ga pernah tau ya kondisi di tempat memasak makanannya seperti apa. Makanya penting banget nih untuk melindungi diri dengan melakukan vaksin tifoid seperti yang disarankan.

    ReplyDelete
  27. Bener, kak. Cafe/restoran yang dari gimmick terlihat bersih, bukan jaminan juga. Toh yang kena tipes kan kalangan kita juga, muda produktif, yang notabene suka nongkrong di cafe :D

    ReplyDelete
  28. Wah terutama untuk kita yg doyan masak dan kulineran nih, mesti aware banget ya. Biar kulineran jadi aman dan nyaman, apalagi ngajak anak2. Tentunya dg melakukan vaksin tifoid dulu sebelum kulineran :D

    ReplyDelete