Saat melihat gambar karikatur yang ada tulisan Pakeeet!! di status teman Blogger, saya langsung ss dan melihat dengan seksama gambar tersebut sambil tersenyum. Iya, seperti itulah gambaran saya ketika ada suara teriakan kurir mengantar paket. Bahagia..
Ternyata gambar tersebut adalah cover dari buku yang akan saya terima beberapa hari kemudian. Rasanya bahagia sekali mendapat hadiah buku Bahagia Bersama. Ini merupakan buku yang membahas tentang profil JNE, jasa pengiriman terbesar di Indonesia. Dibuku ini bukan berisi tentang profil perusahaan saja, tapi banyak cerita dan kisah yang menarik dan inspiratif yang diangkat.
Lalu apa hubungannya dengan berbagi tidak mengurangi?
Apa saja rahasia sukses JNE dari yang hanya berdelapan sekarang jumlah karyawannya 40.000 orang?
Review Buku|Kang Maman & Mice|Bahagia Bersama
Judul : Bahagia Bersama
Penulis : Kang Maman & Mice
Tahun Penerbitan : 2021
ISBN : 9786020528380
Jumlah Halaman : 193
Bahasa : Indonesia
Blurb
Berbagi, Memberi, Menyantuni. Tiga penggal kata, terus didrnyutkan di nadi, didetakkan di jantung, dialirkan di alir darah dan diulang-ulang dilisankan tanpa henti, bak mantra yang terus digaungkan saban detik.
Tiga kata yang dijadikan syair kehidupan dalam paduan suara dan derap langkah semua orang yang bekerja, berbakti dan mengabdi di tempat ini. Adakah itu sebuah "teori ekonomi nan sakti?" Atau, "pemanis di bibir belaka?".
Lalu bagaimana ceritanya berbagi itu tidak mengurangi?Malah sebaliknya. Dari semula hanya 8 beranak pinak menjadi puluhan ribu?.
Alasan Membaca Buku "Bahagia Bersama"
Mungkin kalau saya nggak hadir di acara virtual zoom JNE pada bulan september lalu, saya nggak akan tahu ada buku semenarik ini. Gara-gara acara tersebut saya menjadi salah satu peserta yang beruntung mendapatkan buku Bahagia Bersama. Buku yang saya inginkan saat mendengar kisah-kisah para narasumber yang bikin saya dibuat terharu berkali-kali saat acara berlangsung.
Saat acara sesi talk show bersama beberapa narasumber, saat sang penulis Kang Maman dan bang Andy F Noya menceritakan beberapa kisah. Beberapa kali saya sempat mbrebes mili, terharu mendengar ceritanya.
Jadi berbekal mendengar cerita Kang Maman dan kawan-kawan akhirnya saya dikuatkan lagi untuk membaca buku ini hehe. Apalagi saya baru ngeh kalau saya bakal dapet bukunya diakhir acara. Kebayang kan gimana senangnya saya waktu itu dapet kabar dapet bukunya, asssiikkk.
Banyak cerita, pengalaman yang belum pernah saya dengar sebelumnya hadir di buku ini.
______________________________________
Buku ini merupakan buku non fiksi, jadi isinya berbagai cerita nyata, pengalaman inspiratif dari setiap tokoh dari satu cerita. Satu cerita selalu terselip banyak makna dan pelajaran yang bisa diambil.
Si murah senyum, suka usil, penghibur nan baik hati, Komeng. Kalau bukan dari buku ini, mungkin saya taunya Komeng hanya seorang komedian yang dari dulu acaranya selalu menghibur dan bikin kita tertawa. Sudah sebatas itu saja. Tapi ternyata komedian satu ini beberapa kali mengirim paket ke sahabatnya, Kang Maman, tanpa diberi nama si pengirim pula. Jadi benar-benar paket misterius dengan memberikan nama pengirim yang unik-unik, seperti Meng Ko. Bener-bener usil banget ya di kehidupan nyatanya ahahaha.
James Andreoni pada 1989 menyebutkan istilah worm-glow-effect.
Dimana orang-orang yang beramal atau berbagi akan mengalami sensasi perasaaan positif. Perasaan positif ini diperoleh setelah tindakan mereka memberi atau membantu orang lain.
Selain itu, ada cerita yang menarik lain dari Komeng, yaitu setelah kepergian putrinya yang bernama Cantika pada agustus 2016 silam. Rupanya peralatan terapi yang digunakan Caca semasa hidupnya tidak dibongkar apalagi dijual. Caca mewasiatkan supaya semua peralatan terapi miliknya bisa dipakai untuk anak-anak yang membutuhkan. Selain mendirikan Yayasan Nur Cantika, di sudut rumahnya juga terdapat ruangan khusus yang menjadi tempat pemberian bantuan dan terapai untuk anak-anak cerebral palsy. Alhamdulillah, semoga berkah dan bermanfaat selalu bang Komeng.
"......bahwasannya mungkin saja kita tidak tahu dimana rezeki kita berada, tapi dengan ikhtiar sepenuh sungguh, reseki kita sangat tahu dimana alamat kita. Dia akan datang tanpa terlambat atau lebih cepat barang sedetik pun. Tepat waktu." (Bahagia Bersama hal : 37)
Ada satu kalimat panjang yang tepatnya ada di halaman 37, yang setelah membacanya membuat saya langsung mbatin "Oh iya, benar juga ya..". Langsung saya teringat dengan satu ayat Al-Qur'an surat Ath-Thalaq ayat 2-3 yang artinya “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya”.
Pernah dengar kata-kata Rizki Min Haitsu La Yahtasib? atau rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Kita tidak akan tau rezeki akan datang dari pintu sebelah mana, selama kita berusaha, ikhtiar dengan sungguh-sungguh, Insya Allah rezeki akan datang meskipun terlambat atau sebaliknya secepat kilat.
Seperti kisah pak Welly yang mengalami kebutaan sejak umur 9 bulan. Setelah lulus kuliah, lima tahun lamanya selalu memasukkan lamaran sebagai staf pengajar tapi tidak ada hasil. Singkat cerita pak Welly mendapat informasi jika Tiki membuka lamaran. Selain mengirim lamaran, pak Welly nekat pergi ke rumah pemilik Tiki,pak Soeprapto Suparno. Hingga akhirnya pak Welly diterima bekerja di JNE sebagai tenaga penerima telepon.
Cerita "Maling Jambu" Diajak Berbuka mengajarkan bahwa tolong menolong tidak melihat perbedaan suku, ras, agama ataupun golongan. Sama halnya di JNE, tidak ada perlakuan berbeda karena perbedaan tersebut, semua mendapat kesempatan yang sama.
Pada cerita yang berjudul Dermawan Cilik, Si Penjual Gorengan, Ada seorang anak berusia 7 tahun bernama Fahri yang viral gara-gara terekam membungkus sejumlah gorengan yang dijualnya dan memberikan kepada seorang bapak. Awalnya bapak tersebut menolak, lalu sang bapak ingin membayarnya tapi ditolak, akhirnya orengan tersebut diterima. Setelah video tersebut tersebar luas, singkat cerita banyak yang menggalang dana untuk anak tersebut, terkumpul lebih dari 60juta. Dari cerita Fahri kita bisa belajar bahwa berbagi tidak harus menunggu kaya.
"Saya kasihan lihat kakek itu, makannya saya bagi sepuluh dan tidak (mau) dibayar. Sama ibu tidak apa-apa, malah ibu yang mengajari saya..." -Fahri (7 tahun)-
Cerita di tulisan Ketemu Biawak di Jalan Desa, Kompak Antar Paket Bareng Istri mengingatkan saya cerita suami dengan teman-temannya yang akan berangkat kerja (tempat kerjanya di tengah hutan) bertemu biawak besar yang berhenti di tengah jalan. Mau tidak mau mobil berhenti, menunggu sampai biawak menepi. Cerita ini mengajarkan kita bahwa menjadi kurir itu bukan pekerjaan mudah, terlebih lagi kurir yang bekerja di daerah atau di pelosok.
Cerita-cerita diatas hanyalah sebagian kecil dari banyak cerita yang ada di buku Bahagia Bersama. Semua cerita sangat mengesankan, karena dari sinilah saya jadi tahu banyak tentang JNE, perjuangan para direksi hingga karyawannya dalam mengembangkan JNE, membuat JNE semakin maju. Tapi kalau disuruh memilih cerita yang paling favorit, ada satu cerita yang membuat saya sedih, ini juga saya dengar beberapa kali dari Kang Maman saat acara live. Yaitu cerita pak Welly yang ada di halaman 71. Kabarnya satu minggu sebelum buku Bahagia Bersama terbit, pak Welly meninggal dunia. Innalillahi wa inna ilaihi raajiun.. terima kasih pak Welly untuk ceita inspiratifnya..
Bahagia itu ada di hati setiap orang yang bersyukur. Rasa syukur itu menjadi sempurna karena keikhlasan memberi, berbagi dan menyantuni.
Dibalik tagline "Connecting Happiness” nya JNE, terdapat dua kata yang ternyata maknanya sangat luas. Menghubungkan kebahagiaan antara pengirim dan penerima paket. Selain itu, tagline "Connecting Happiness” layak disematkan kepada JNE, karena dengan kuatnya nilai-nilai berbagi, memberi dan menyantuni anak-anak yatim, kaum dhuafa dan orang-orang yang tidak berdaya secara ekonomi maupun sosial. Tidak terasa, tiga dekade JNE sudah mengantarkan kebahagiaan untuk kita. Dimulai dari 8 karyawan pata tahun 1990, dan kini jumlah karyawan JNE menjadi 40.000 orang. Bukan hanya orang luar saja yang bekerja di JNE, tapi mereka yang sejak kecil memiliki keterikatan dengan JNE juga bekerja disini. Mereka adalah anak-anak yatim dari Yayasan Taman Yatim Piatu dan Tunanetra Soeprapto Suparno (Yatuna). Setelah mereka lulus disekolahkan lalu bekerja di JNE.
"Karyawan bukan bekerja untuk saya, tetapi bekerja bersama saya untuk mewujudkan mimpi bersama" -Mohamad Feriadi-
Sebagai perusahaan yang menjunjung tinggi nilai berbagi, tanggung jawab sosial perusahaan (CSR - corporate social responsibility) adalah ladang amal bagi JNE. Ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun sejak tahun 1990. Berikut beberapa hal yang dilakukan JNE :
- Pembangunan rumah ibadah, masjid, gereja atau rumah ibadah agama lain
- Menyalurkan zakat
- Pembangunan sarana pendidikan
- Memberikan beasiswa (anak asuh JNE)
- Setiap tahun mengeluarkan 1 miliar rupiah untuk pondok pesantren, dll.
Tepat pada tanggal 26 November 2021, JNE akan merayakan hari jadinya yang ke 31 tahun. Selamat Ulang Tahun JNE, semoga menjadi perusahaan yang semakin maju dengan pelayanan yang berkualitas. Semoga berkah selalu, bermanfaat untuk masyarakat aamiin.
Setelah membaca buku Bahagia Bersama, pada akhirnya setiap kita butuh kebahagiaan. Tidak sedikit orang yang mencari kebahagiaan, padahal sejatianya kebahagiaan itu selalu ada disetiap momen jika kita mau bersyukur dan mampu merasakan keberadaan dari "bahagia" itu sendiri. Salah satunya adalah saat memberi atau berbagi. Karena sejatinya berbagi tidak mengurangi.
Dari buku ini saya banyak belajar, salah satunya bahwa satu perusahaan ketika dilanjutkan oleh generasi penerusnya tidak melulu akan hancur atau tidak berkembang. Ketika nilai-nilai baik, nilai-nilai positif dirawat, dijaga, turun temurun dan diwariskan ke generasi penerus maka perusahaan akan terus berkembang. Terlebih lagi jika perusahaan seperti JNE yang terus melakukan hal positif, yaitu rajin beramal.
Semoga JNE selalu menjadi perusahaan yang selalu menginspirasi..
Selamat Ulang Tahun JNE..
Salut sama pesannya, "Karyawan bukan bekerja untuk saya, tetapi bekerja bersama saya untuk mewujudkan mimpi bersama." Bagus banget buku ini.
ReplyDeleteSelamat ulang tahun JNE. Meski udah lewat ga apa ya ikut mengucapkan.
ReplyDeleteBukunya jadi pengen juga. Jadi pengen bahagia hehehe...
Kalau ada semacam komik gitu anak saya pasti ikutan baca. Soalnya suka banget dia mah
Wah jadi pengen baca juga bukunya, eh ini bukunya di jual bebas nggak atau dicetak dalam edisi terbatas mbak?
ReplyDeleteKang Maman yang jago nulis, ilustrasi dari Mice komikus top di Kompas, perpaduan yang bagus banget. Apalagi isinya kisah-kisah yang bisa diambil hikmahnya
Setiap judul, setiap cerita, dan setiap pengalaman yang tertuang dalam buku ini ibarat paket yang diantar JNE ke rumah kita ya Mbak. Membahagiakan, bisa jadi solusi beberapa hal dalam hidup, dan menginspirasi. Bagus banget tema bukunya, kisah-kisah inspirasi yang dikemas dalam brand terkenal. Jadi kepikiran suatu saat pengen bikin juga untuk ARENGA :)
ReplyDeleteSudah cukup lama berarti ya JNE hadir di Indonesia. Semoga berkah dan sukses selalu untuk JNE.
ReplyDeleteSaya juga sering dengar cerita2 tentang pendiri JNE ini, luar biasa semangat berbaginya, saya juga suka sama konsep nya, "conncecting happiness".
Ini buku yang bener2 inspiratif.
Suat hari pas ngirim paket di salah satu agen JNe, saya melihat box connecting happiness dengan keterangan tempat menaruh mainan bekas untuk disalurkan pada yg membutuhkan. Box yang menghangatkan hati. Namun, saya belum kesampaian berpartisipasi karena mainan anak2 yg tidak terpakai sudah tersalurkan pada tetangga/teman dekat.
ReplyDeleteSaluuut dengan filosofi kerja JNE. Selamat ulang tahuuun...
Kalau hanya dilihat dari sudut pandang matematika memang jadinya aneh kalau berbagi artinya tidak mengurangi. Tapi, kalau diperluas perspektifnya, memang bener banget. Berbagi justru malah menambah. Paling gak menambah kebahagiaan
ReplyDeleteAku baca reviewnya aja sudah terharu...baca bukunya pasti mbrebes mili akutuuu...Berbagi, Memberi, Menyantuni. Ya ampun inspiratif sekali JNE dengan filosofinya.
ReplyDeletebuku yang enggak hanya merangkum keberkahan bisnis JNE hingga sebesar sekarang tapi juga kisah berbagi yang menyentuh hati
Cerita tentang anaknya Komeng, Fahri, Bapak kurir yang penuh perjuangan ngantar paket. Wahhh...Fixed beli aku nanti pengin baca buku ini. Apalagi ada kartun Mice , kartunis idola anakku
Suka banget sama buku ini. Hangat aja gitu bacanya. Kalau lagi suntuk baca ini jadi kebawa energi bahagia.
ReplyDeleteKang Maman itu salah satu penuy favorit saya mbak, tulisannya ringan, enak dibaca dan inspiratif. Jadi penasaran banget sama buku ini deh.
ReplyDeleteFull of inspiration 😍 baca penggalan kisah dari bukunya bikin hangat. Yess betul berbagi itu bisa bikin semua bahagia. Sama seperti paket yang datang ke rumah dgn safety.
ReplyDeleteAku terharu sama semua quotenya, Apalagi yang ini: Bahwasannya mungkin saja kita tidak tahu di mana rezeki kita berada, tapi dengan ikhtiar sepenuh sungguh, rejeki kita sangat tahu di mana alamat kita. Dia akan datang tanpa terlambat atau lebih cepat barang sedetik pun. Tepat waktu. HUhuhu..Masyaallah kadang saya kurang sabar memahami makna ini, makasih ya sudah sharing tentang buku yang indah ini
ReplyDeleteMasyaallah inspiring banget ya ternyata.padahal dari covernya kaya buku komedi gitu kan komik gtu. Tetnyata isinya daleeemm
ReplyDeletekeren banget ya JNE emang sudah super mengirimkan paket tepat waktu, tapi juga gemar berbagi ya. Aku termasuk yang setia dengan pengiriman pakai JNE
ReplyDeleteAku baru tahu sama buku Bahagia Bersama JNE ini, mbak. Btw quote nya bagus banget ttg makna kebahagiaan dan juga dibalik tagline Connecting Happiness nya JNE
ReplyDeletePenasaran sama isi dan karikatur dari Animator Mice dg penulis Kang Maman, mbak.
Spoiler nya sih juga bikin mupeng weyy,,
Selamat Ulang Tahun JNE. Ternyata pemilik dan pendirinya sangat dermawan dan suka berbagi ya. Nggak terasa udah 31 tahun . Dari 8 karyawan jadi 40 ribu karyawan. Memberikan banyak lapangan pekerjaan
ReplyDeleteOh sekarang JNE dipimpin oleh putra dari pemilik yang sukanya nyantuni itu ya mbak?
ReplyDeleteYang membangun masjid di beberapa daerah di nusantara ini. JNE sejak dulu selalu memiliki misi sosial, bukan sekadar berbagi tapi menyantuni. Dan isi buku ini juga kisah orang yang senang berbagi, aku penasaran jadinya. Berbagi itu memang memunculkan sensasi rasa yang positif, bikin bahagia setelah melakukannya. Dan tetang rezeki bisa datang dari arah mana aja, setuju banget. Terlebih bagi kami yang bukan pekerja, tapi malah menggaji orang. KAdang heran mendadak ada rezeki yang datang mendadak ketika duit tinggal di dompet, Masya Allah
Aku juga udah tuntas bacanya a gk nyangka bnget bnyak kisah2 yang inspiratif dan bikin kita sadar ya..
ReplyDeleteKang Maman memang keren mengolah .kata2
Wah gambar gambarnya unik ya, pengen borong buku lagi tapi di kotaku tokbuk lagi gulung tikar semua
ReplyDeleteWah jadi pengen baca bukunya mba.
ReplyDeleteCari di tokped akh.
sepakat banget mbak, berbagi tidak mengurangi. Ini bikin merinding yaa. MasyaAllah. Keberkahan dalam berbagi itu tidak mengurangi bahkan membahagiakan yaa. Jadi pengen baca bukunya deh. Banyak hikmah yang bisa dipetik dari buku bahagia bersama. thanks reviewnya mbak
ReplyDeleteBerbagi itu tidak mengurangi, justru menambah rasa bersyukur dan bahagia. Tak perlu menunggu nanti, tak harus menunggu berlimpah harta untuk bisa berbagi, berbagi bisa dilakukan setiap saat, setiap detik. Dan buku yang berjudul Bahagia Bersama ini semakiin mengokohkan dan menginsporasi utk gemar dan hobi berbagi, InsyaAllah semoga kita semua termasuk golongan orang yang hobi berbagi
ReplyDeleteSelamat ulang tahun JNE! Duh, aku sempat baca sekilas review buku ini di akun ig siapa kemarin ya. N baru baca detailnya disini. Bagus bgt ya, sbuah reminder buat aku yg slm ini sk bc2 ttg fin plan. Yg mn pintu langit jd kdg terabaikan.
ReplyDelete