Cara Mengatasi Kebiasaan Boros - Assalamualaikum sahabat HM Zwan, apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Pernah dengar istilah "besar pasak daripada tiang"?. Pribahasa ini artinya lebih besar pengeluaran daripada penghasilan. Nah lo..kok bisa?. Pernah nggak sih berada di situasi ini? Dimana kita sudah tau bahwa penghasilan kita sekian tapi kalau ada diskonan selalu ada di barisan pertama, wal hasil kita terpuruk di akhir bulan. Iyes, nelangsa di akhir bulan itu nggak enak banget lho .
Saya pernah di situasi seperti ini, kerasa banget pas di pertengahan bulan lihat isi ATM pribadi yang isinya sudah di ambang batas. Nggak sadar beli ini itu akhirnya ya itu, klenger euy sampai waktu gajian lagi. Setelah mengalami kondisi yang tidak mengenakan, iyaaa ini nggak enak banget buat saya. Waktu itu kondisi jauh dari orangtua dan saudara, jadi mau nggak mau ya harus dijalani. Mau minjam uang buat jaga-jaga nggak berani, nggak enak, sungkan, takut, dan lain sebagainya. Setelah kejadian itu, akhirnya bulan depannya saya bisa mengatasi ini dengan baik, alhamdulillah keuangan aman terkendali.
Cara Mengatasi Kebiasaan Boros
1. Catat keuangan
Mencatat keuangan yang keluar masuk ini penting sekali. Minimal kita tahu berapa yang kita keluarkan untuk satu hari. Kebetulan saat itu saya mengajar dan ngekos di Malang. Jadi setiap hari pasti keluar yang untuk makan 2x belum lagi jajan di kantin sekolah. Semua pengeluaran sebisa mungkin dicatat dengan baik. Sampai sekarang pun, saya masih mencatat pengeluaran termasuk untuk urusan managemen dapur yaitu menulis belanja mingguan.
2. Ubah kebiasaan
Kebiasaan yang unfaedah harus diubah. Seperti beli barang yang karena cakep dan lucu, bukan karena kita butuh. Ini harus benar-benar diubah. Istilahnya, Hidup lah minimalis jangan semua yang menurut kita lucu, cantik, mumpung diskon kita beli semua. Sampai rumah baru sadar kita nggak butuh-butuh amat sana barang yang kita beli.
3. Menyusun keuangan
Setelah gajian, pastikan kita menghitung semua pengeluaran. Catat keuangan di setiap pos-pos tertentu. Misalnya untuk bayar kos, makan sebulan, pulsa, bensin dan lain sebagainya. Ini contoh saat saya masih bekerja.
4. Menganggarkan dana
Setelah dipikir-pikir, budgeting ini banyak sekali manfaatnya lho. Salah satunya membuat keuangan kita jadi terkontrol dengan baik. Dengan budgeting kita bisa menabung ataupun investasi kecil-kecilan. Misalnya, dari 100% gaji, kita bisa menganggarkan dana 80% untuk kebutuhan sehari-hari. Sisanya bisa kita tabung.
Keempat cara diatas sudah saya praktekkan sejak lama. Tepatnya setelah mengalami kondisi kehabisan uang di pertengahan bulan. Tentunya berefek ke mendadak nggak bisa menikmati hidup dengan layak wkwkwk. Biasanya makan malam selalu beli penyetan ayam, tapi kali ini tahu tempe aja, seringnya mi goreng wkwkwk. Untungnya saya bekerja di sekolah, jadi setiap waktu selalu banyak makanan. Ada aja rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Rezeki berbentuk jajan, makanan, dan lain sebagainya. Minimal jatah sisa konsumsi bisa dibawa pulang wkwkwk. Duh, nggak enak bangetlah pokoknya kehabisan uang. Banyak pelajaran yang saya ambil dari kejadian tersebut. Intinya, jangan boros, titik!!
Gimana, cukup mudah kan cara mengatasi kebiasaan boros diatas?. Yang paling penting adalah mengubah kebiasaan konsumtif yang berlebihan. Pastikan kita bisa mengontrol keinginan untuk beli barang yang hanya sekedar ingin saja bukan barang yang benar-benar kita butuhkan. Selain itu, kita juga harus "sadar" penuh, jangan ikut-ikutan beli barang gara-gara diajak kembaran sama teman misalnya. Dengan mengontrol keuangan kita dengan baik dan bijak, kita bisa terhindar dari "besar pasak daripada tiang". Nggak ada lagi istilah pengeluaran lebih besar daripada penghasilan.
Teman-teman, ada yang punya pengalaman serupa? Ayo dong sharing..
kalo relevansinya adalah sekarang banyak bgt aplikasi e-commerces yang ada fitur "paylatter" nya itu gimana bang? hahaha susah bg.. mau unsitall tapi kadang butuh juga..
ReplyDeleteresep yang bagus. yang susah itu mengubah kebiasaan. Karena biasa belanja dan berusaha untuk stop, itu yang sulit. Membedakan Kebutuhan dan keinginan, itu yang mungkin harus diterapkan. Biar bisa menabung dan hemat serta tidak boros
ReplyDelete