Rahasia dibalik keberhasilan Huawei Kalahkan Apple. Sebelumnya, saya mau ngucapin selamat dulu nih ke Huawei, karena berhasil mengalahkan Apple. Minggu lalu, saya kaget banget lho baca berita sekilas di twitter kalau ternyata Huawei bisa merebut peringkat kedua market smartphone global, yang otomatis menggeser Apple. Sebelum cerita panjang, kalau boleh jujur, beberapa tahun yang lalu saya sering banget dengar orang bilang " Jangan beli hp China, jelek!", "Jangan beli hp China, cepet rusak, rugi!". Dan, saya yang awam di dunia per gadgetan, ya ngikut aja kata banyak orang. Emang ente beli Em??nggak juga sih, hahaha. Lha wong di saat banyak orang berlomba beli smartphone terbaru, saya masih asik dengan hp Siemens dan nokia hahaha. Ya, paling-paling saya jadi team nimbrung aja buat kepoin wujud smartphone. Baru deh tahun 2012, saya ngerasain pegang dan punya smartphone.
Balik lagi ke pembahasan tentang Huawei ya,menarik banget soalnya. Saya aja lumayan kaget pas baca berita dan lihat langsung data yang berhubungan dengan berita tersebut. Gimana nggak kaget ya, terakhir dengar produk Huawei itu kurang lebih 4 tahunan lah, dan kemarin kaget banget tiba-tiba beritanya bisa menggeser Apple. Iya, Apple... produk premium yang banyak orang menyanjungnya.
Menurut riset terbaru Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker dari IDC, International Data Corporation, Huawei berhasil menggeser Apple di posisi no 2 di pasar smartphone global dengan market share 15,8 persen. Mengalahkan Apple dengan selisih 3,7 persen.
Ryan Reith, Program Vice President IDC Worldwide Mobile Device Trackers, mengatakan bahwa pertumbuhan yang dicapai Huawei sangat mengesankan. “Sangat mengesankan melihat kemampuan Huawei memasuki pasar di mana mereka sebelumnya belum terlalu dikenal. Kita akan melihat terus pergerakan di antara perusahaan di ranking teratas ini pada 2018 dan seterusnya,” kata Ryan Reith.
Rahasia dibalik keberhasilan Huawei Kalahkan Apple
Pertama, Huawei konsisten di riset dan pengembangan. Di Huawei, lebih dari 10 persen revenue diinvestasikan pada R&D (Riset and Development) setiap tahun. Menurut laporan tahunan 2017, ada sekitar 80 ribu staf yang bekerja di R&D, mencapai 45 persen dari total seluruh karyawan. Menurut laporan 2017 EU Industrial R&D Investment Scoreboard dari Komisi Eropa, terkait investasi di R&D, Huawei duduk di ranking 6 di antara seluruh raksasa teknologi dunia pada 2017.
Kedua, Huawei juga membangun fasilitas untuk keahlian khusus, seperti pusat algoritma di Moskow, pusat desain UX di San Francisco dan pusat desain di London, pusat estetika di Paris, dan pusat pengembangan teknologi 5G di Jerman. Orang-orang terbaik di dunia direkrut untuk memperkuat lini riset dan pengembangan.
“Kami adalah perusahaan dengan obsesi tinggi terhadap R&D. Kami tidak berinovasi untuk menghasilkan temuan yang eksotis, tapi inovasi yang kami ciptakan memfokuskan pada kebutuhan pengguna, sinergi software dan hardware, dan menciptakan value bagi konsumen. Selama tahun-tahun ini, kami telah membangun berbagai saluran untuk mendengar suara pengguna kami, supaya kami bisa meningkatkan layanan dan menciptakan inovasi yang menghasilkan pengalaman yang lebih baik. Strategi ini telah mengangkat kami, dari perusahaan lokal menjadi perusahaan global dan sekarang merebut posisi kedua di pasar smartphone global. Hasil ini juga membuktikan bahwa semakin banyak konsumen yang memilih dan mempercayai kami,” kata Lo Khing Seng, Deputy Country Director Huawei Device Indonesia.
Ketiga, membangun strategi kolaborasi dengan partner kelas dunia untuk menciptakan benchmark tak tertandingi di industri. Untuk menciptakan smartphone kamera terbaik, Huawei bekerja sama dengan Leica sejak 2016 untuk mengembangkan teknologi lensa dan foto, sejak 2016. Pada paruh pertama tahun ini, produk premium P20 Pro dengan triple camera pertama di dunia, telah meraih skor tertinggi dari perusahaan pengotorisasi kualitas foto DxOMark. Huawei juga berpartner dengan brand mewah Porsche Design pada edisi khusus seri Mate, yang direspons sangat baik di pasar smartphone mewah.
“Indonesia adalah pasar yang sangat penting bagi Huawei dan kami akan berinvestasi lebih banyak untuk mencapai pertumbuhan dan mengejar posisi puncak, dengan memperkuat di penjualan, menghadirkan pelayanan terbaik, meningkatkan komunikasi, dan membawa smartphone terbaik kami ke Indonesia,” kata Lo Khing Seng.
“Khususnya untuk smartphone premium, kami dulu seringkali terlambat memutuskan peluncuran smartphone terbaru, tapi sekarang situasi akan sangat berubah.”
Huawei, kata Lo Khing Seng, akan mengubah pandangan lawas masyarakat Indonesia mengenai produknya. Bahwa sebenarnya Huawei adalah produk smartphone yang berkualitas tinggi, melebihi apa yang bisa diberikan pesaing pada harga yang setara. Huawei juga akan memperkuat distribusi di jalur online dan offline, agar masyarakat Indonesia bisa dengan segera menerima produk-produk terbaru Huawei.
Selain itu, untuk pendistribusian di Indonesia, ada dua jalur melalui online dan offline store. Contohnya untuk mendapatkan produk terbaru Huawei Nova 3i, teman-teman bisa mendapatkan via offline di Erafone, untuk online bisa langsung cek di Lazada.
Ohya, dibawah ini ada semacam tebak-tebakan atau kayak psikotest gitu hehe. Kira-kira ada yang tau apa makna SAH...SHA..??
Jadi, dari sebelah kiri ada huruf SAH, yang artinya Samsung Apple Huawei. Di tengah berubah menjadi SHA, yang artinya Samsung Huawei Apple. Di sebelah kanan masih tanya tanya, kita belum bisa memprediksi kejutan di tahun yang akan datang.
Sungguh, tidak ada yang sia-sia dari sebuah usaha. Usaha Huawei untuk membuat produk yang semakin baik, dari yang diacuhkan menjadi yang diidam-idamkan oleh banyak orang. Bekerjasama dan berkolaborasi dengan partner kelas dunia, membangun fasilitas untuk keahlian khusus di berbagai negara, dan lagi lagi konsisten di riset dan pengembangan.
Tepuk tangan!!.
Jadi, gimana nih...masih mau bilang Jangan beli hp China??hehe...
Teman-teman, ada yang sudah punya produk terbaru Huawei??ayo dong sharing...
Huawei semakin lama semakin sukses :)
ReplyDeleteWihhh Huawei mengalahkan Apple ....
ReplyDeleteSepertinya Huawei jago kandang. Di Indonesia tidak se populer Oppo dan Vivo
ReplyDeleteBelum punya kalau Hua Wei tapi memang produk Cina banyak yang bagus
ReplyDelete