Pengalaman Pertama Naik Kapal Roro Membawa Bayi. Beberapa hari yang lalu, saya dan suami berkesempatan ngajak Bubuky (pangilan anak saya, usia 9 bulan) naik kapal roro dari Batam – Kepulauan Riau menuju Pulau Sumatera, tepatnya Kota Siak Sri Indrapura - Riau. Kok naik kapal roro?kebetulan kami mau bawa mobil pribadi ke Siak, jadinya harus naik kapal roro. Perjalanan kali ini hanya membutuhkan waktu satu hari, dengan dua kali ganti kapal roro, yaitu dari Batam – Tanjung Balai Karimun, Tanjung Balai Karimun – Buton Siak. Dari Batam kapal berangkat pukul 10.00 dan dari Tanjung Balai Karimun kapal berangkat pukul 21.00. Sampai Buton pukul 08.30. Cerita tentang kapal roro, harga tiket dll akan saya tulis di postingan berbeda.
Yuk, simak selanjutnya cerita pengalaman pertama saya dan suami naik kapal roro membawa bayi…
Pengalaman Pertama Naik Kapal Roro Membawa Bayi
Gimana kondisi dan keadaan di dalam kapal roro?
Pertama, bising pastinya. Suara mesin kapal dan terjangan ombak lumayan terdengar. Selain itu, banyak jendela besar yang terbuka. Kedua, angin kencang. Di kapal pertama, ruangan paling belakang yang ada tempat untuk tidur, jendelanya lumayan besar disebelah kanan dan kiri. Ukuran masing-masig jendela kurang lebih 2x1 meter, pas banget nggak ada kacanya, sepertinya rusak, jadi lumayan kencang anginnya. Kalau ada kacanya kan enak, bisa ditutup salah satu. Adek bayinya gimana?? Kebetulan tempat untuk tidur ada 2 lantai, jadi saya pilih tidur di lantai bawah di pojok, karena disitu minin angin. Di kapal kedua (malam), ruangan untuk tidur ada jendela besarnya satu (sebelah kanan kiri), pas banget ketika saya datang tempat tidurnya sudah penuh. Untung ada ibu-ibu yang baik hati, satu tempat tidur dikasih ke saya karena mungkin saya bawa bayi. Masalahnya tempat tidur saya pas banget di depan jendela besar, tapi untungnya ada penutup, jadi sebelum tidur bisa ditutup. Ketiga, bisa pilih tempat duduk. Di kapal roro ada dua pilihan tempat duduk, yang pertama kursi sender biasa, yang kedua lesehan yang bisa digunakan untuk tidur. Saya pilih yang lesehan, tinggal gelar bed cover tebal untuk bayi, Bubuky langsung anteng deh sama mainannya.
Apa saja yang perlu disiapkan?
Banyak hal, tapi yang nomor satu adalah mental ibu. Hati dan pikiran harus tenang, jangan berpikir negatif. Misalnya, duh, gimana ya nanti Bubuky kalau di kapal??mabok nggak ya??masuk angin nggak ya??bisa tidur nggak ya??tidurnya gimana nanti??mana perjalannnya lama, satu hari..bla bla bla bla.
Awalnya ketika saya dan suami sudah memutuskan balik dari Batam ke Siak Riau menggunakan kapal roro tidak ada keraguan, saya oke saja nggak ada masalah. Tapi, ketika kami silaturahmi ke rumah teman suami, mendadak mereka menghawatirkan Bubuky pas mereka tahu kalau kami bakal balik ke Siak menggunakan kapal roro. ”Yang bener te…Bubuky ikut naik kapal roro??nggak kasihan??masih bayi lo, masih kecil banget. Udahlah naik pesawat aja biar oom sendiri yang naik kapal roro”. Terbawa rasa khawatir hanya satu hari, setelahnya tidak ada masalah. Baiklah, kami akan bawa Bubuky naik kapal roro, Bismillahirrahmaanirrahim, semoga perjalanan lancar. Intinya, ibu dan bapak harus santai, tenang, tidak khawatir dan nikmati perjalanan. Ohya, harus sehat ya..^^
Apa saja yang perlu dibawa saat naik diatas kapal?
Perjalanan naik kapal roro yang pertama Batam – Tanjung Balai Karimun dari pukul 10.00 – 19.30. Kapal roro yang kedua dari Tanjung Balai Karimun – Buton Siak dari pukul 21.00 – 08.30.
Sengaja saya persiapkan satu tas khusus untuk dibawa saat naik diatas kapal, berikut barang-barang yang saya bawa di tas anak/bayi :
1. Baju/celana lengan panjang (2) pasang
2. Jaket/switer (1)
3. Topi, saya bawa topi rajut
4. Popok instan (6), kalau kurang gimana??jika perjalanan menggunakan kapal roro tidak membawa mobil, otomatis bawa stok popok instan lebih dari 10 kan??, ibu bisa ambil kapanpun di tas/koper. Tapi kalau perjalanannya menggunakan mobil, ibu bisa ambil di mobil yang terparkir di lantai dasar kapal. Kalau kehabisan gimana??Intinya, bawa popok instan lebih dari 10 ya bu. Di kapal nggak ada yang jual popok, adanya pop mie hehe.
5. Tisu basah
6. Tisu kering
7. Obat-obatan (untuk persiapan/jaga-jaga saja), saya bawa paracetamol sama vitamin.
8. Minyak telon, minyak kayu putih, balsem bayi
9. Kapas, untuk telinga bayi
10. Mainan bayi
Berikut barang anak/bayi di tas khusus makanan ibu dan bapak :
1. Piring, gelas dan sendok makan
2. Makanan pendamping ASI instan (roti)
3. Madu
4. Air mineral
Perlengkapan lain :
1. Bed cover tebal, untuk alas tidur bayi
2. Bantal
Gimana kabarnya Bubuky waktu naik kapal roro?
Kabarnya sih dia baik-baik saja hehe, Alhamdulillah ini anak ngelepos, tidur terus waktu naik kapal roro, yaaa sesuailah sama panggilannya, Bubuky hehehehe. Pas naik kapal roro pertama (siang), Bubuky tidur dua kali, masing-masing 2 jam, sisanya baca buku katalog tv, mainan tali, mainan kecrekan dan bercanda sama bapaknya. Ibunya, tidur kakakkk hehehe. Pas naik kapal roro kedua (malam), Bubuky tidur dua kali. Pukul 22.00 – 04.30, sangking ngelepos ibunya, sampai-sampai nggak tahu kalau anaknya mainin/jambak-jambak rambut ibu yang tidur disampingnya, ckckckck. Untung saya bangun, jadi buru-buru beresin tangan Bubuky, maafin Bubuky ya buuu….^^.
Bubuky sempat terbangun beberapa kali, setelah dikasih ASI lanjut tidur lagi. Yang kedua, pagi pukul 07.00-08.00.
Kira-kira kapok nggak naik kapal roro ngajak bayi??nggak dong, malah seru dan pingin naik lagi, lagi dan lagi. Yang kemarin itu kurang kayaknya hehehe. Seru aja rasanya nggendong Bubuky keliling pelabuhan sebelum mobil masuk ke kapal roro, lihat banyak kapal yang bersandar, lihat perahu-perahu kecil di tengah laut, lihat kapal-kapal besar, ngemper cantik di pelabuhan nunggu loket tiket buka, ketemu orang-orang baru di dalam kapal, menikmati sunrise/sunset dan banyak banget. Pokoknya, perjalanan kali ini seru banget.
Ohya, sampai rumah setelah nyapu dan beberes rumah, Bubuky langsung saya mandikan pakai air hangat. Setelah itu, Bubuky saya pijat pakai campuran bawang merah iris, minyak goreng dan jeruk nipis yang saya bejek-bejek (duh,ini bahasanya…xixixi, pokoknya diremas-remas sampai minyak di irisan bawang merah keluar). Selang beberapa menit, Bubuky saya kasih ASI, langsung deh tidur ngelepos sampai sore, lanjut habis maghrib sampai pagi. Bangun pukul 06.00 dan langsung senyam senyum lihat bapaknya, Alhamdulillah nggak rewel, artinya ini anak aman terkendali hehe. Ohya, dua hari setelah perjalanan Bubuky sering saya pijat badannya, mulai dari kaki, tangan, badan, pundak, punggung sampai telinga, biar badannya enak dan tidurnya nyenyak.
Teman-teman, ada yang pernah punya pengalaman serupa??gimana rasanya??ayo dong sharing….^^
****