Monday, 28 December 2015

Hal-hal yang Tak Terlupakan Selama Proses Kehamilan


Selama menjalani proses kehamilan, rasanya banyak hal yang tidak terlupakan. Mulai dari kebiasaan yang biasa, tidak biasa sampai hal-hal yang menurut kita aneh, tapi rasanya menjadi suatu hal baru yang menyenangkan. Betul tidak??kapan lagi menikmati hal-hal yang indah saat menjalani proses kehamilan, meskipun kadang membosankan, jenuh dan pingin cepat-cept berlalu tapi menikmati rasanya lebih menyenangkan dibanding mengeluh terus-terusan. 

Hal-hal yang tak terlupakan selama proses kehamilan
Kejutan
Siap sangka, selama bertahun-tahun kami menunggu, akhirnya kejutan datang di bulan mei. Saya telat datang bulan dan alhamdulillah Allah mengijabahi do'a-do'a kami. Hamdan syukrillah..Untuk teman-teman yang sedang menunggu keajaiban, semoga do'a-do'a yang dilangitkan segera diijabah, aamiin. Terus berusaha, jangan berhenti berharap.
Mabok
Nggak lucu ya kalau hamil itu nggak ada sensasi maboknya hehe. Kalau saya maboknya nggak sampai teler dan nggak bisa turun dari kasur, tapi mabok biasa, pusing, lemas dan malas masak atau anti banget sama bau bumbu dapur. Jadi, selama kurang lebih tiga bulan, saya beli makan terus, everyday nasi padang hahaha. Lha gimana nggak nasi padang, di Siak semua warung makan ya jual nasi padang hehehe.
Mulai masak
Sudah mulai masak gara-gara baca status suami di bb, "kangen masakan istri". Entah tiba-tiba esok harinya saya  pingin masak, nggak tega rasanya lihat status suami di bb hehehe. Akhirnya pas bulan puasa saya rajin masak, menunyapun itu-itu aja. Sayur bening, sayur sop, sayur asem, dan capcai. Pokoknya yang berkuah, seger gitu kalau makan pakai kuah, nafsu makan bertambah.
Terkepung asap
Waktu lagi musim asap di Riau, saat itu saya masih tinggal di Siak Riau. Mulai dari asap yang biasa sampai asap yang masuk ke rumah. Rasanya ngeri banget, apalagi pas lagi hamil. Jadi selama musim asap saya seringnya di rumah terus.
Keluar bercak
Pernah sekali keluar bercak, gara-gara kecapekan ngantar teman jalan. Alhamdulillah sorenya pas kontrol dan nggak masalah, disuruh banyak istirahat dan minum obat penguat kandungan.
Ngungsi ke Batam
Selain gara-gara asap di Riau yang semakin hari semakin tebal, akhirnya memutuskan untuk ngungsi dan pulang ke rumah yang ada di Batam. Selain demi kesehatan si jabang bayi, juga biar aman. Meskipun di Batam juga terkena dampak asap tapi nggak pekat seperti di Riau.
BB cepat naik
Mulai masuk kehamilan ke 7 bulan, rasanya berat badan ibu dan bayi mulai naik drastis. Khususnya buat saya nih, perasaan biasa aja tapi semenjak hamil bulan ke 7 kok perasaan berat badannya cepat naik. Yaa....apapun itu, sya menikmatinya.
Baju banyak yang nggak muat
Dari sekian banyak baju yang saya punya, dan satu lusin lebih gamis yang ada di lemari, cuma dua gamis saja yang cukup waktu hamil ke 7-8 bulan. Uwwww....untung banyak daster longgar, jadi jalan paginya tetep dong pakai daster hehehe.
Pakai sandal jepit
Dua sepatu slip on nggak muat, padahal kaki saya nggak bengkak. Jadi mau nggak mau kemanapun saya pergi, mulai kontrol ke dokter, jalan-jalan ke mall dan ke pasar pakai sandal jepit hehehe. 
Nggak keturutan beli bakso
Sehari sebelum saya lahiran, sore-sore pingin banget makan bakso, tapi berhubung sampai maghrib abang tukang bakso nggak lewat. Jadilah tertunda ngidamnya hehehe.

Yang terakhir nggak nguati ya, nggak keturutan beli bakso hehehe. Sampai sekarang juga belum beli bakso, padahal abang tukang bakso setiap hari lewat hehehe. 
Teman-teman ada yang punya pengalaman serupa???


***





Sunday, 27 December 2015

Mengenal Tradisi Jawa Pasca Melahirkan

Kemarin siang tetangga datang ke rumah, dua orang dengan membawa satu anak. Dua-duanya orang Palembang tapi yang satu blasteran Palembang Jawa. Kebetulan saya masih di tempat tidur nemenin si baby Khaizu, setelah pintu dibuka oleh ibu, tetangga yang blasteran Palembang jawa (sebut saja mbak H) langsung menuju dapur sambil bilang.
"Anteee....selamat yaaaa, bentar , kami mau ke dapur dulu, biasa tradisi orang Jawa hehehe..."
Saya baru tahu tradisi ini, kalau menjenguk bayi yang baru lahir harus ke dapur dulu baru nemuin ibu dan bayinya. Nggak sampai situ aja, setelah bertemu saya dan si baby, mbak H minta bedak baby, lalu dioles ke muka buat bedakan. Unik ya....saya yang Jawa tulen malah baru tau hehehe. 

Ngomongin soal tradisi, bagi sebagian besar orang Jawa, mereka percaya dengan apa yang diturunkan atau diwariskan oleh nenek moyang mereka. Beberapa tradisi Jawa pasca melahirkan diantaranya :

Brokoan
Brokoan atau bancaan atau slametan. Dilakukan pas hari H atau ketika bayi lahir atau sehari setelah bayi lahir. Kalau di Jawa semacam kenduren atau undang-undang tetangga, tidak banyak, 10 orang saja, dan khusus perempuan. Pas saya tanya ke ibu, "kok perempuan saja yang diuandang" dengan enteng beliau menjawab "cek wong wedok payu kenduren hahaha", maksudnya biar orang perempuan bisa menikmati kenduren, karena biasanya kenduren kan yang diundang identik dengan bapak-bapak. Entah itu jawaban beneran atau cuma guyon hehehe. Brokoan ini biasanya bikin asahan atau tumpeng, isinya nasi, urap-urap, tahu, tempe, ayam, telur, mie dan sayur lodeh. Setelah berdo'a bersama baru makan bareng dan sisanya bisa dibawa pulang.

Pupak puser 
Pupak puser atau copot udel atau lepas puser bayi. Dilakukan ketika pusar bayi lepas, biasanya orang rumah langsung bancaan atau slametan membuat bubur menir. Menir itu semacam beras yang ukurannya kecil, lalu di masak menjadi bubur. Kalau nggak ada menir bisa pakai beras biasa. Setelah di masak, adonan bubur dibagi menjadi dua, yang satu dibiarkan warna putih dan satunya lagi dikasih campuran gula merah, jadilah bubur abang atau merah. Kalau di Jawa, biasanya bubur disajikan di piring yang dialasi dengan daun pisang, bubur putih di taburi irisan gula merah dan kelapa parut muda. Kebiasaan di rumah, bubur merah putih ini diberikan kepada anak-anak tetangga. Kebetulan kemarin pas pupak puser, bikin bubur merah putih 10 porsi, dibagikan ke anak-anak satu blok saja.

Pendak pasaran bayi
Pendak pasar bayi ini hampir sama dengan pupak puser, tapi yang ini ada acara slametan atau aqiqah. Kalau nggak bisa, bisa dilewati atau diganti hari lain.

Selapan
Selapan itu pendak lahir bayi, hari ke 36. Dilakukan dihari ke 36, dibuatkan tumpeng untuk bancaan atau selametan. Ngundang tetangga 10 orang, bisa perempuan atau laki-laki.

Serba selamtean ya orang Jawa hehehe, kebetulan karena saya di Batam, jadi baru ngerasain  slametan pupak puser atau bikin bubur merah putih. 

Kalau teman-teman, di daerahnya punya tradisi kental pasca melahirkan nggak??ayo dong cerita...


***


Saturday, 26 December 2015

Mendadak Lahiran, Kok Bisa??


Bagi saya, bulan desember itu bulan kelahiran. Iya, karena saya lahir di awal desember, tepat di hari pertama dibulan desember, yaitu tanggal 01. Seperti tahun-tahun sebelumnya, bulan desember pasti berhamburan dengan banyak do'a dari teman-teman. Bulan ini menjadi bulan yang deg-deg'an buat saya, karena prediksi dokter, bulan depan saya lahiran. Tepatnya tanggal 18 januari 2016, kebayang kan gimana saya getolnya jalan pagi keliling komplek, atau kalau nggak ya jalan kaki belanja di pasar depan. Makan makanan yang bergizi tentunya dan masih banyak hal yang saya lakukan agar bisa lahiran normal nantinya. Konon katanya kalau mau lahiran normal harus banyak bergerak, banyak aktifitas tapi jangan sampai kecapekan. Setidaknya buat saya yang pengangguran, harus banyak bergerak, lha wong nggak ngapa-ngapain di rumah. Jadi harus banyak bergerak, mulai jalan kaki, masak, ngepel sampai berkebun di taman sepetak depan rumah. Demi apa??demi cari kerjaan hehehe..


Mendadak Lahiran, Kok Bisa??
Mungkin teman-teman yang penasaran dengan cerita sebelumnya, bisa baca dua postingan saya sebelum ini. Ceritanya, tanggal 17 desember 2015 pukul 21.00 saya ingin buang air kecil tapi tiba-tiba pas pertengahan keluar cairan muncrat dan sedikit darah yang mengalir di paha. Dengan suasana nggak karuan, akhirnya saya, suami dan ibu bergegas packing baju bayi, baju saya dan segera naik mobil menuju rumah sakit terdekat. Sebenarnya di komplek kami tinggal ada teman yang berprofesi sebagai bidan tapi karena keluar cairan yang terus menerus akhirnya langsung menuju ke rumah sakit. 

Setelah sampai rumah sakit, suami langsung memarkir mobil di UGD. Setelah menjalani pemeriksaan dan beberapa tes lab. Pukul 24.00 dokter kandungan saya, dokter Indri datang. Setelah melakukan USG, ternyata ketuban saya pecah sebelum waktunya. Ada dua opsi, antara lahiran normal sama tindakan operasi. Jika tidak ada tanda-tanda kontraksi alami maka mau tidak mau operasi cesar. Dari pukul 22.00 saya sudah merasakan yang namanya konraksi, itupun jeda waktunya semakin kesini semakin cepat. Rasanya mules nggak karuan, seperi ada sesuatu ukuran besar yang mau keluar. Karena saya sering kesakitan, akhirnya dokter Indri melakukan cek dalam, ternyata sudah bukaan 6. 

Dengan bantuan dua suster akhirnya saya dibawa di ruang bersalin, sepertinya di lantai tiga. Selama di perjalanan, rasanya masih sama, mules nggak karuan. Semakin kesini semakin kerasa ada yang mau keluar. Setelah sampai ruang bersalin, saya dipindahkan di tempat tidur bersalin. Masuk ruang bersalin kurang lebih pukul 01.00, sementara dokter Indri dibantu dengan bidan mempersiapkan segala hal, ibu dibantu suami mencopot kalung yang saya pakai saat itu. Semakin kesini saya semakin kesakitan dan rasanya sesuatu itu mau keluar. Yaa..ibaratnya udah di depan pintu gitu hehe. Pukul 02.25 saya merasakan hal yang diceritakan banyak orang, kalau lahiran normal itu pas bayinya keluar, seperti mengeluarkan sesuatu yang besar, rasanya lega banget. Iya, Alhamdulillah dedek bayi lahr dengan sehat dan selamat. Hamdan syukrillah...

Alhamdulillah bahagia luar biasa rasanya, meskipun maju sebulan, alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan cepat. Iya, katanya prosesnya tergolong cepat yaitu 5 jam, bisa normal pula. Alhamdulillah, semoga saya dan dedek bayi selalu diberi kesehatan aamiin...


***



Friday, 25 December 2015

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah Sebelum Waktunya


Ngomongin masalah darah tinggi, buat saya itu hal biasa, karena bapak mertua punya riwayat darah tinggi dan beberapa saudara juga ada yang mengalami hal serupa. Tapi bagaimana kalau mendadak kita kena darah tinggi waktu hamil tua dan beberapa menit sebelumnya mendadak pula ketuban pecah sebelum hari H-nya. Heummm.....

Antara Darah Tinggi dan Ketuban Pecah 
Ketuban pecah sebelum hari atau waktunya adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum waktunya atau proses persalinan. Dimana cairan ini keluar dengan deras tidak bisa ditahan seperti buang air kecil pada umumnya. Sebenanrnya untuk tanda-tanda dari ketuban pecah sebelum waktunya bisa dirasakan oleh sebagian ibu hamil, misalnya merasa demam, nyeri perut, denyut jantung yang lebih cepat dan lain sebagainya. Tapi yang saya alami beberapa waktu yang lalu, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan seperti yang disebutkan atau yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Cuma waktu itu yang saya rasakan adalah badan merasa capek karena perut sudah besar dan susah untuk tidur pulas, miring kanan nggak nyaman, miring kiri capek karena terus-terusan, apalagi terlentang, sungguh jauh dari rasa nyaman. Selain itu tidak ada, kronologisnya, malam hari pukul 21.00 saya ingin buang air kecil dan tiba-tiba ada muncratan dari vagina dan sedikit darah yang mengalir di paha. Setelah itu cairan ketuban mengalir deras tidak bisa di tahan, bahkan di mobilpun masih keluar meskipun tidak sederas saat berdiri.


Setelah dilakukan beberapa tes, diantaranya tes darah, tensi (tinggi 160, langsung di infus dan dipasang oksigen), tes NST atau mengecek denyut jantung janin, dan tes urin. Untuk tes urin sendiri, cairan yang saya beri ke suster, tidak berwarna kuning atau jernih seperti cairan pipis tapi ini lebih ke keruh, kotor dan ada gumpalan darah kecil.

Kurang lebih dari pukul 22.30 saya sudah merasakan perut mules, jedanya dari waktu ke waktu meningkat, mulai dari 20 menit sampai 5 menit. Pukul 24.00 dokter kandungan saya datang, namanya dokter Indri. Setelah melihat keadaan saya di ruang ujung, tiga orang suster memindahkan saya ke ruangan UGD yang ada alat USGnya. Setelah di USG, ternyata cairan yang keluar adalah air ketuban. Dibagian bawah air ketubannya sudah menipis sedangkan dibagian atas masih banyak. Penyebab darah tinggi adalah karena ketuban pecah sebelum waktunya yang menyebabkan ada penyempitan. Setelah menjelaskan panjang lebar tentang yang saya alami dengan beberapa hasil tes yang dilakukan, ada dua pilihan yaitu operasi cesar atau menunggu janin keluar dengan sendirinya (karena saya sudah merasakan kontraksi yang meningkat dari waktu ke waktu).

Observasi tindakan dilakukan dari pukul 24.00 atau ketika dokter Indri datang, nantinya saya akan lahiran saat itu juga atau ketika ada sesuatu hal maka saat itu juga saya harus di operasi. Sesekali suami menenangkan saya dan menawarkan air mineral, tapi mungkin karena sakit nggak karuan jadi hilang nafsu untuk minum. Rasanya bener-bener nggak karuan, perut mules, pokoknya pasrah aja deh saya.

Teman-teman ada yang pernah mengalami hal serupa nggak??atau pernah dengar kejadian yang sama gitu??


****










Thursday, 24 December 2015

Mendadak Masuk Ruang UGD

Ceritanya, saat itu kehamilan saya masuk di trimester ketiga akhir, artinya sedang menunggu masa-masa menegangkan. Meskipun masih beberapa minggu lagi, tapi entah rasanya di minggu-minggu  tersebut badan saya sudah mulai sakit. Badan sering capek, kaki kadang bengkak (tapi nggak bengkak banget), pinggul sudah mulai kerasa capek banget, nggak kuat jalan keliling komplek tapi tetep jalan pagi tapi udah ngos-ngosan gitu sampai rumah. Sampai pada akhirnya, tepat tanggal 17 desember 2015 kurang lebih pukul 21.00, pas saya buang air kecil ke kamar mandi. Tiba-tiba merasakan buang air kecil yang tidak biasa, awalnya buang air kecil seperti biasa tapi langsung ada yang muncrat dan mendadak saya dikagetkan dengan kucuran darah (kurang lebih 1 sdm) di kaki. Spontan saya teriak memanggil suami, setelah telpon bulek, saat itu juga, saya, suami dan ibu langsung beberes untuk pergi ke rumah sakit terdekat dari rumah, Rumah Sakit Awal Bros. 


Mendadak Masuk Ruang UGD
Saat di dalam mobil, suami menenangkan saya. Sedangkan saya, antara bingung, sedikit cemas, banyak istighfar dan berpikir positif "nggak usah cemassemua akan baik-baik saja". Kurang lebih pukul 21.30 suami langsung memarkir mobil di depan ruang emergency atau UGD, sementara suami memarkir mobil. Saya dan ibu berjalan ke ruang UGD berdua. Saat itu, cairan masih banyak yang mengucur deras dari balik jubah hamil yang saya kenakan, bukan seperti buang air kecil tapi cariran tersebut mengucur dengan derasnya, tidak bisa di tahan pokoknya. Bedanya dengan air kencing, kalau buang air kecil kan bisa di tahan tapi kalau cairan ini tidak bisa ditahan alias ngucur terus. 

Setelah memanggil suster, salah satu dari mereka menanyakan nama, taggal dan tahun kelahiran. Selanjutnya saya langsung dibawa di satu kamar, suster menyuruh saya untuk tidur di atas kasur yang sudah dilapisi dengan perlak. Satu persatu suster datang, pertama menanyakan awal mula kejadian, dilanjutkan dengan tensi darah, tes urin, tes darah dan yang terakhir dilakukan NST yaitu mengecek detak jantung bayi. Setelah dicek tensi darah, ternyata saya mengalami darah tinggi yaitu 160, padahal hari-hari sebelumnya tensi darah saya normal yaitu 110 atau 120. Satu suster berbeda datang dengan membawa alat NST, semacam alat untuk memeriksa detak jantung dan aktivitas janin dalam kandungan. Tes NST dilakukan selama 30 menit, dengan meletakkan sabuk dan dua alat bundar di atas perut.

Kebetulan di ruangan yang saya tempati hanya ada saya sendiri, jadi tidak seperti ruangan UGD pada umumnya yang ramai. Mungkin karena diluar ruangannya sudah habis, maka saya ditempatkan di ruangan paling ujung. Setidaknya saat itu saya lumayan tenang meskipun cairan masih terus mengalir dan rasa pingin buang air kecil yang terus menerus. Pukul 12.00 malam, dokter kandungan saya datang, setelah melihat semua hasil tes, saya dipindah di ruangan UGD yang lain. Di USG, ternyata air ketuban yang ada di bawah sudah menipis tapi di bagian atas masih banyak. Waduh.....

Nah, disinilah ketegangan ruangan UGD mulai terasa. Banyak pasien dan suster yang wira-wiri, sambil menunggu dokter yang kesana-kemari, saya perbanyak istighfar sambil menahan sakit yang mulai terasa di dalam perut. Duh, Gusti...semoga semua baik-baik saja.

Teman-teman ada yang pernah mendadak masuk ruang UGD nggak???


****




Tuesday, 22 December 2015

Balada Mencari Dokter Kandungan


Don't lose hope, jangan berhenti berharap. Mungkin tiga kata tersebut sangat cocok untuk saya dan suami. Iya, ketika pernikahan yang sudah berjalan sekian tahun tapi Allah belum memberikan satu amanah bernama anak, artinya Allah sangat sayang kita. Lelah itu pasti, tapi jangan lupa tetap berharap, pasrah dan ikhlas. Alhamdulillah, tahun ini menjadi tahun yang berlimpah berkah, karena dengan kepasrahan dan keihkhlasan, tiba-tiba saya telat haid dan positif hamil, hamdan syukrillah. Setelah tahu positif hamil dengan cara mengecek menggunakan testpek, pergi ke bidan dan opsi terakhir adalah ke dokter. Dan hasilnya sesuai dengan dugaan suami, alhamdulillah saya hamil.  

Balada mencari dokter kandungan
Siak - Riau. Ketika saya hamil, posisi masih di Siak Riau. Setelah bertanya ke beberapa teman, ada dua rekomendasi  dokter kandungan, satu perempuan dan satu lagi laki-laki.  Dua-duanya praktek di rumah sakit dan pribadi, setelah mencari informasi nama dokter kandunga perempuan, ternyata saya kurang sreg. Kenapa??dulu saya pernah periksa dan konsultasi masalah ingin punya anak dengan dokter tersebut (panggil dokter A), tapi ternyata dokternya kurang ramah dan nggak bisa jaga privasi pasien. Konsultasi dengan pintu terbuka sedangkan di luar banyak sekai pasien, suara dokternya sangat keras, nggak sabar, dan membiarkan suster wira-wiri melihat kami saat konsultasi. Heum....ini benar-benar menyebalkan.

Setelah telpon dan tanya ibu kos lama yang baru aja melahirkan, akhirnya saya diberi rekomendasi dokter Hendri (laki-laki). Setiap sore membuka praktek dokter di daerah Kwalian, lumayan ramai pasiennya dan dokternya sabar. Akhirnya saya dan suami mencoba konsultasi untuk pertama kalinya ke dokter Hendri, alhamdulillah cocok. Dokternya sabar dan ramah sekali. Sebenarnya pingin cari dokter perempuan, tapi berhubung kami tinggal di Siak, lumayan sedikit referensi, jadinya apa boleh buat. Pilihan jatuh ke dokter Hendri, saya konsultasi ke dokter Hendri mulai dari awal kehamilan sampai hamil 7 bulan akhir. Alhamdulillah, dokternya sesuai harapan, yaitu sabar dan ramah. Setiap selesai konsultasi selalu dikasih laporan catatan perkembangan janin yang ditulis di buku kehamilan.

Batam - Kepulauan Riau. Di kehamilan 7 bulan akhir saya pindah ke Batam, rencananya pingin melahirkan di sana. Selain di rumah sendiri, nggak ribet dan lebih santai rasanya. Mungkin kalau di Siak Riau, jauh sama tetangga, kurang nyaman dan jauh dari mana-mana. Kalau di Batam lebih nyaman pastinya, selain ada saudara dan daerah kota, jadi kalau mau kemana-mana dekat. 

Konsultasi pertama jatuh ke rumah sakit swasta dekat rumah (20 menit), karena dulu periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun disini, jadi sekalian aja. Sebelumnya ketika saya dan suami periksa dan konsultasi kehamilan setiap tahun dengan dokter laki-laki, tapi sekarang pilih dokter perempuan, namanya dokter Indri. Lagi-lagi saya dipertemukan dengan dokter yang sabar dan ramah banget, dokternya asik, informatif, pokoknya cocok bangetlah. Saya konsultasi ke dokter Indri mulai dari awal kehamilan 8 bulan sampai sekarang, alhamdulillah orangnya masih sama, sabar dan ramah banget.

Kadang, mencari dokter yang sesuai dengan harapan itu gampang-gampang susah. Tapi, terkadang sekali bertemu dengan dokter yang sabar dan ramah itu rasanya senang banget.
Teman-teman, punya pengalaman dapat dokter yang sabar dan ramah nggak atau malah ketemu yang nggak sreg??ayo dong cerita...


***








Monday, 21 December 2015

Tempat Ngobrol Sore Asik di Siak Riau

Sudah bulan desember, artinya akhir tahun 2015 sudah di depan mata. Lama nggak cerita tentang kota kecil nan indah bernama Siak Sri Indrapura - Riau, rasanya mendadak rindu nggak karuan. Padahal baru dua bulan meninggalkan kota tersebut, tapi rasanya kok kangen banget ya. Banyak hal yang membuat saya rindu dengan kota Siak, mulai dari suasana kotanya yang sepi, nggak ada macet, nggak ada kendaraan umum (seperti angkutan umum ataupun bis), sampai rindu dengan suasana sore di Siak. Emang ada apa di Siak kalau sore??nggak ada apa-apa sih, cuma kalau sore itu banyak warga yang jalan-jalan atau menghabiskan waktu di spot-spot tertentu. Mau tau tempat ngobrol sore asik di Siak - Riau??cus....ini infonya^^.

Turab
Salah satu tempat ngobrol favorit di sore hari yang masih menjadi andalan saya dan suami adalah duduk manis di daerah turab. Disini banyak deretan tempat ngobrol berbayar atau warung-warung yang menjajakan makanan dan minuman yang bervariasi. Menjadi favorit karena kita bisa melihat aktivitas warga di sungai Siak, mulai dari kapal tongkang yang mengangkut kayu, speedboat dari Siak ke Pekanbaru (begitu juga sebaliknya), anak-anak sekolah yang latihan dayung sampan, melihat kegiatan para pemancing ikan di pinggir sungai Siak, sampai menikmati pemandangan yang sangat indah yaitu matahari terbenam atau sunset. 

Turab, sungai Siak dan matahari terbenam
Taman Tengku Mahratu
Salah satu taman yang asri di kota Siak Riau, letaknya di depan Istana Siak atau tepatnya di samping lapangan depan Istana Siak. Selain menjadi area parkir mobil untuk para pengunjung yang akan melihat Istana Siak, taman ini juga menjadi tempat yang asik untuk berkumpul dengan keluarga. Biasanya banyak pengunjung yang menggelar tikar diatas rumput dekat sungai kecil yang mengalir dari sungai Siak. Satu lagi, kalau lagi libur biasanya di sungai tersebut juga banyak pemancing yang memancing dengan alat pancing sederhana lo, nggak hanya sendiri tapi sama anak-anaknya. 


Daerah pecinan
Kebetulan pertengahan tahun 2015 saya dikagetkan dengan suasana baru di daerah pecinan atau pasar lama, mendadak tempat yang dulu hanya sungai sekarang berubah jadi tempat wisata yang bagus dan ramai. Lokasinya tepat berada di depan klenteng pasar lama, lumayan luas, dan asik buat duduk manis menikmati suasana sungai Siak. Yang khas disini adalah suasananya, rumah-rumah yang berada di sekitar dicat berwarna merah menyala. Disini juga bisa berburu sunset lo, kalau lapar nggak usah bingung, karena disini banyak banget yang jual makanan ringan. Mulai dari snack, minuman kaleng, botol sampai kerupuk kuah camilan khas Riau. Kerupuk singkong yang ukurannya lebar, diberi bihun goreng lalu di siram dengan kuah semacam kuah sate padang. Heum..nikmat.


Jembatan Siak
Ikon kota Siak Riau, namanya jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Cantik kan namanya??jembatan ini berdiri kokoh diatas sungai Siak. Di resmikan oleh bapak Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 agustus 2007. Setiap waktu ada saja warga/pengunjung luar kota dan daerah yang sengaja berhenti di pinggir jembatan untuk selfie. Padahal sudah ada larangan bahwa kendaraan tidak boleh berhenti di tengah jembatan Siak, tapi banyak yang tidak memperdulikan larangan tersebut. 

Kalau mau lebih santai, kita bisa ngobrol dan duduk manis di pinggir jembatan Siak. Tentunya harus jalan kaki dari bawah, kendaraan bisa diparkir di daerah islamic center atau masjid raya. Karena memarkir kendaraan di pinggir jalan itu berbahaya bagi pengendara yang lain, jadi pilih yang aman aja kalau mau selfie atau melihat suasana kota siak dari atas jembatan. 


Kalau di daerah teman-teman ada nggak tempat ngobrol sore yang asik??


***




Thursday, 17 December 2015

Satu Malam di Bakmi Jowo Mbah Oman

Ceritanya, kapan hari pas suami ngantar saya cek bulanan ke dokter kandungan, seperti biasa sepulang dari rumah sakit yang ada di daerah simpang jam, rencana selanjutnya adalah cari makan malam. Setelah putar balik akhirnya diputuskan cari makan di daerah  mega legenda. Selain satu jalur ke arah rumah, di daerah tersebut juga lumayan banyak pilihan warung dan menu makanan. Sudah malam dan rasanya pingin cepet-cepet duduk di salah satu warung, maklum dari jam 3 sore, baru keluar dari rumah sakit pukul 8 malam, lumayan lapar hehehe. Setelah putar sana sini, akhirnya ada salah satu ruko yang berada di daerah pasar legenda, lumayan ramai, sepertinya baru buka. Atas nama penasaran dan pas banget di plang ada tulisan Bakmi Jowo Mbah Oman, jadilah suami punya ide untuk makan malam yang anget-anget disitu. Kebayang kan duduk manis menikmati bakmi jowo sambil ngobrol bertiga.


Mungkin karena ramai dan baru buka, pengunjung Bakmi Jowo Mbah Oman lumayan ramai, sampai antrinya lumayan banyak. Setelah melihat deretan menu, rencanaya suami mau pesan bakmi jowo,  makanan kesukaaanya, saya pesan nasi goreng magelangan, dan ibu pesan mi godog. Tapi ternyata, pesanan yag kami pesan sudah habis, kecewa banget rasanya, maklum lama banget nggak makan bakmi jowo. Setelah kecewa karena nggak keturutan, dan nggak mungkin juga cari warung lagi, akhirnya saya dan ibu pesan nasi goreng biasa dan suami pesan tongseng sapi, minumnya jeruk dan teh hangat. Awalnya saya penasaran banget sama nasi goreng magelangan, ternyata seperti nasi goreng mawut, kata mbaknya nasi goreng plus bakmi, emmm...kapan-kapan harus dicoba nih. 


Nunggu pesanan makanan lumayan lama, kurang lebih setengah jam baru deh pesanan nasi goreng dan tongseng ada di depan mata. Koki bakmi jowonya cuma satu dan wajannya juga satu, itupun yang kecil. Yang bikin nggak kerasa lama nunggu karena kita bisa lihat atraksi koki memasak di depan mata, sambil lihat koki masak, sambil bersin-bersin juga, maklum harum bumbu yang semerbak sampe mana-mana hahaha. Ohya, satu lagi informasi yang saya dapat, ciri khas dari bakmi jowo ternyata masaknya memang satu-satu atau perporsi. Nggak langsung masak banyak atau satu wajan untuk beberapa porsi, wah, harus ekstra sabar berarti ya kalau pingin makan bakmi jowo.



Soal rasa, nasi goreng biasa isinya ada tambahan daging, sayur kol dan tomat, rasanya manis, khas banget nasi gorengnya orang jawa, warna hitam dan rasa manis dari kecap. Begitu juga dengan tongseng sapi, isinya nggak jauh beda sama nasi goreng biasa, ada sayur kol dan tomat, rasanya manis, khas orang jawa bangetlah pokoknya kalau makan di Bakmi Jowo Mbah Oman. Soal harga, rata-rata menu makanannya di bandrol dengan harga 17.000 perporsi, tongseng sapi satu porsi 22.000. Total pesanan malam itu Rp 78.000. Meskipun belum puas karena nggak jadi makan bakmi jowo, tapi Alhamdulillah perut kenyang. 

Teman-teman ada yang pernah makan bakmi jowo...???



***
Bakmi Jowo Mbah Oman
Komp ruko mega legenda extension blok E no. 37 Batam Center - Batam









Wednesday, 16 December 2015

Konten Blog dari Tahun ke Tahun


Konten blog dari tahun ketahun. Pertama ngeblog tahun 2009, itupun karena terjebak hujan di warnet sama teman kuliah. Cari tugas kelompok, mau pulang, eh hujan deras. Yaudah akhirnya nunggu hujan sambil nyalain komputer lagi, sampai pada akhirnya, atas nama kejebak dibuatkan blog ini sama teman. Alhamdulillah, bertahan sampai sekarang...

Konten Blog dari Tahun ke Tahun
Tugas kuliah dan cuhat yang nggak jelas
Maklum lah ya, karena dibuatin blog dan nggak tau harus diapain blognya. Jadilah blog isinya tugas mata kuliah hehehe. Kalau lagi nggak ada kerjaan di warnet, maksudnya cari tugas kuliah habis, lanjut curhat nggak jelas a la mahasiswi tahun 2009 hehehe.

Puisi dan cerita
Tahun 2010an, saya aktif ngeblog di Kompasiana, dan otomatis blog ini nggak terjamah dengan baik. Karena di Kompasiana *waktu itu seru banget ngeblog di K*, dan isinya rata-rata puisi dan cerita (cerpen a la-a la gitu), maklumlah waktu itu gabung di komunitas desa rangkat "merangkai kata".

Pengalaman jadi guru BK
Pada akhirnya, bertambah hari, blog saya di Kompasiana isinya tentang pengalaman ketika jadi guru BK "Bimbingan dan Konseling". Daripada curhat masalah anak-anak di facebook, akhirnya berpindah ke Kompasiana, isinya banyak tentang kasus anak-anak yang saya tangani. Tahun 2010 atau 2011 gitu, Kompasiana  mendadak sering banget eror dan nggak bisa dibuka. Akhirnya pindah curhat ke blog ini, masih tentang pengalamana mengajar anak Playgroup dan jadi guru BK, mulai di Malang Jawa Timur sampai di Batam.

5 blogging day's in a week
Tahun 2013 saya pindah ke Siak Riau, resign dari tempat mengajar di Batam. Mau ngajar lagi tapi banyak pertimbangan, salah satunya nggak mau ribet kalau sewaktu-waktu suami dipindahtugaskan ke kota lain. Akhirnya fulltime jadi blogger *cieeee bahasanya*, maksudnya jadi pengangguran gitu hehe. Karena bingung mau ngapain, tercetuslah ide ngeblog tiap hari *sabtu minggu libur* dengan tema yang berbeda. Senin ada tentang fotografi, selasa ada hot wajan atau masak-masak, rabu ada everything on wednesday, kamis ada quote on thursday, dan jum'ata ada on friday yang isinya puisi-puisi khayalan selama tinggal di pelosok hehehe.

Jalan-jalan, makan-makan dan apa aja yang ditemui di tempat baru
Atas nama blog gado-gado, jadi mulai tahun 2014, 5 blogging day's in a week berhenti, yang tersisa cuma satu di blog ini, yaitu tentang fotografi. Selanjutnya pindah ke curhat lain yaitu tentang jalan-jalan, makan-makan dan apa aja yang saya temui di tempat baru, yaitu kota kecil bernama Siak Sri Indrapura - Riau. Kenapa ganti curhatan??karena posting tulisan setiap hari itu butuh kecerdasan  tingkat tinggi hehehehe, ribet rasanaya kalau harus posting tulisan setiap hari. Keteteran nggak karuan, bingung mau nulis apa dan waktu buat silaturahmi atau blogwalking juga tersendat. Jadi, cerita pengalaman yang ditemuin di jalan aja, sepertinya lebih ngena dan buat kenang-kenangan.

Ternyata, konten blog saya dari tahun ke tahun nggak jelas banget ya hehehe. Blog gado-gado banget, yang isinya cuma curhatan apalah-apalah ^^.
Kalau konten blog teman-teman dari tahun ke tahun gimana ya??


***





Monday, 7 December 2015

Membuat Alas dan Begron Foto Makanan dari Kardus

Membuat Alas dan Begron Foto Makanan dari Kardus. Susah cari kayu??atau mau beli tapi banyak mikir??itu saya bangetttt, masalah alas foto makanan memang menjadi bahan banyak pikiran buat saya. Loh, kok bisa??kan bisa beli, yang di print juga ada. Emm....masih mikir, tapi alasan yang masih kuat karena nggak tinggal di rumah sendiri alias masih sering pindah-pindah alias bolak-balik Batam - Siak Riau, repot rasanya kalau harus banyak barang  waktu pindah. Entah itu peralatan/perlengkapan/properfi foto makanan, termasuk alas foto.

Baca juga : Memotret Makanan dengan Sederhana dan Apa Adanya

Sekarang lagi ngehits yang namanya alas foto kayu, jadi kalau mau foto ciamik, bolehlah cari atau beli kayu yang lusuh/jelek banget. Atau beli triplek, lalu di cat sendiri. Kalau nggak mau ribet, bisa beli yang tahan air, jadi kalau alas fotonya kena air, tinggal dilap aja nggak bakal luntur. Tapi, lagi-lagi itu pilihan ya.  Atau kalau mau irit, bisa ngeprint sendiri. Nah, berhubung sekarang lagi di Batam dan nggak mungkin juga saya nyari kayu atau beli triplek, lalu di cat sendiri (kebayang nggak nanti saya otong-otong kayu waktu pindah antar pulau???hehehe, paling-paling di anggurin dirumah Batam, kan mubadzir). Jadi kapan hari *sebulan yang lalu tepatnya* dapet ide bikin alas foto dari kardus. Brilian banget ya hehehe...maklum, lagi lihat cat sisa bikin clay dan kardus nganggur. Jadilah,  siang-siang bikin alas foto.

Bahan :
Kardus
Cat warna (sisa pewarna bikin clay, sepertinya pewarna makanan, atau cat apa aja boleh)
Kuas

Cara membuat :
Potong kardus, cat kardus dengan suka-suka menggunakan kuas. Keringkan.

Taddaaa....jreng jreng jreng...jadilah alas foto dari kardus a la HM, kadang dipakai buat alas foto kadang dipakai untuk begron. Hasilnya, lumayanlah bisa buat hati bahagia hehehe.

Ini hasilnya.....
Ini buat alas, mirip kayu nggak???
Mari makan....!!
Nyemil yuk....
Ini jadi begron...jamu??


Gimana???mau nyoba??silahkan, dengan senang hati..memanfaatkan barang nganggur yang ada disekitar kan lumayan pengiritan, tul nggak??
Ada yang suka ngirit kayak saya??


****