Tuesday, 29 September 2015

#MelawanAsap : Perjalanan Sehari ke Pekanbaru ditemani Kabut Asap Pekat

Assalamu'alaikum..
Berharap pagi ini kita diberi kesehatan dan bisa beraktivitas dengan baik aamiin, Siak Riau masih berjuang #MelawanAsap. Do'akan kami....

Hari keempat dimana kabut asap masih tebal, seminggu sebelumnya kabut asap sudah mulai hilang (meskipun langit masih abu-abu) tapi beberapa hari ini kabut asap pekat lagi. Tepatnya empat hari yang lalu saya dan suami mendadak ada urusan ke Pekanbaru, pagi-pagi sekitar pukul 07.00 kami meninggalkan rumah dan menyusuri kota Siak. Ternyata diluar kabut asap sangat tebal, dan ini menjadi perjalanan yang sangat berkesan bagi kami. Menuju ke kota Pekanbaru ditemani kabut asap tebal yang jarak pandangnya hanya kurang lebih 50 meter. 

"Ini gimana cara mbakar hutannya??kok sampe ketutup asap kayak begini, dari Siak sampai Pekanbaru ketutup asap semua"
Berkali-kali saya mbatin dan nggerundel sambil memandang lautan sawit yang tidak tampak pohon sawit lagi dari balik kaca mobil. Saat itu, kondisi dari kota Siak sampai Pekanbaru dan kembali ke Siak sore hari, hampir sama rata kabut asap yang tebal. Tidak ada perubahan sampai hari ini..sedih ya rasanya :( .

 + pukul 07.10, Siak Kota
 + pukul 08.10 Siak - Koto Gasib
 + pukul 10.00 Lintas Timur - Maredan - masih Siak
 Ini suasana jalan diatas ketika tidak ada asap
 + pukul 10.30 Lintas Timur - Maredan
 + pukul 11.00 Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru
 + pukul 02.30 Jalan Imam Munandar Pekanbaru
 + pukul 04.00 Koto Gasib - Siak
+ pukul 05.00 Jembatan Siak - Kota Siak


Sampai kapan??? :(

****

30 comments:

  1. Jika ditanya sampai kapan? Susah juga ya Mbak, kalau gak Ada kesadaran dari masyarakat sekitarnya untuk menjaga alam

    ReplyDelete
  2. semoga segera berakhir ya dek... Hadeh, serem amat kl liat di berita... :( Jaga kesehatan selalu yah!

    ReplyDelete
  3. Sampe musim hujan mak, trus balik lagi tahun depan. Sedih ya mak,,dikampung sy dah gak bisa merasakan matahari. Karena asap jd terasa mendung terus

    ReplyDelete
  4. Prihatin banget lihatnya...:( Berharap foto serupa akan berubah keterangannya jadi "Pagi yang dingin berkabut". Semoga Mbak sekeluarga tetap dalam keadaan sehat yaa... Btw, apa ada dampak buat bayi dalam kandungan?

    ReplyDelete
  5. Ya Ampun mak jaga kesehatan... semoga pemerintah bisa bertindak lebih baik lagi...agar kejadian tidak terulang tiap tahun..

    ReplyDelete
  6. Huhuhu, kebiasaan yang susah diperbaiki. Dari tahun ke tahun selalu terjadi. Di Palembang juga gitu Mak. 9 tahun tinggal di sana, tiap tahun ngerasain kabut asap.

    ReplyDelete
  7. prihatin sekali...semoga bisa cepat diatasi dan saudara-saudara kita disana bisa menghirup udara segar lagi... aaminn...

    ReplyDelete
  8. Semoga kabut asapnya segera menghilang ya

    ReplyDelete
  9. Semoga segera berakhir ya mba asapnya...Amiiinnn....

    ReplyDelete
  10. sangat prihatin, rasanya kejadian ini setiap tahunnya terus terjadi...pas nonton tv di shoot daerah siak lngsung teringat mba hanna :)

    ReplyDelete
  11. Susah sih mak. Karena pemerintah juga gak bisa tegas2 amat. Aku liat tuh di tvone tadi pagi keyika ditanya kenapa gak dikasi sanksi berat pada perusahaan. Eh mereka malah bilang.. "emang sih banyak kerugian akibat asap tapi keuntungan dari industri sawit itu ternyata jauh lebih banyak dr kerugian saat ini".
    Artinya... yaaa.... tafsir sendiri deh namanya juga kapitalis

    ReplyDelete
  12. Subhanallah mbaak, gak kebayang kalo aku yang di sana, belum tentu kuaaat T_T
    semoga pemerintah segera bertindak ya mbaak, sedih banget ngeliatnya :(

    ReplyDelete
  13. dari kemarin komen kok belum muncul. Ilang pasti ya.
    Hati-hati ya bumil dan jaga kesehatan selalu yah....

    ReplyDelete
  14. pekat banget, klo sedang nggak berasap jalannya bagus dan indah

    ReplyDelete
  15. Hiks... Smoga segera berakhir...
    Mencekam gt suasananya :(

    ReplyDelete
  16. kalau di atas asapnya enggak sampai ya... ya Allah turut prihatin dan berharap segera hilang asapnya dan tahun depan enggak ada lagi yaaa Maak

    ReplyDelete
  17. Mbak Hana...hati-hati selalu ya, masker juga kalau lama-lama enggap banget y

    ReplyDelete
  18. asap nya menutupi keindahan disana :(

    ReplyDelete
  19. Keindahan Panorama yang memikatkan hati sirnalah sudah gegara kabut asap yang dibuat oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab...manusia...oh manusia...kapan kalian sadar.

    ReplyDelete
  20. semoga hujan lekas turun... semoga tahun ini yang terakhir ya mak, aamiin...

    ReplyDelete
  21. Lihat foto-foto Sumatera dari angkasa kok cuma Lampung yang terlihat jelas :'( Alhamdulillah kami yang di Lampung masih aman dari asap tapi tetap aja, kepikiran sama saudara yang di SumSel (+man-teman di daerah lain) yang kena kepungan asap :(

    ReplyDelete
  22. semoga bencana ini cepat berlalu

    ReplyDelete
  23. huhuhuhu :((((( sehat2 ya bumil

    ReplyDelete
  24. Dirimu nggak ada rencana pulang kampung untuk melahirkan?
    Kadang, jadi berharap hujan terus ya buat ngusir asap :(
    Semoga asap segera berlalu ya.

    ReplyDelete
  25. Ya Allah...semoga asapnya segera berganti dengan udara segar...pastinya masyarakat sana sudah sangat merindukan alam yg segar....

    ReplyDelete
  26. Hati-hati ya bumil dan jaga kesehatan nya

    ReplyDelete
  27. semoga asapnya cepat hilang ya, jangan lupa pakai masker ya bumil. semoga sehat selalu

    ReplyDelete
  28. Indah bgt langit biru itu kalo tanpa asap ya. Duh, smoga cpt ada solusi utk kebakaran hutan ini. Aamiin

    ReplyDelete
  29. semoga indonesia bisa kembali terbaebas dari kabut asap yang pelik ini, seolah olah sudah jadi tradisi tahunan kalo masuki musim kemarau pasti ada ja kabut asap yang disebabkan oleh pembakaran liar, pembukaan lahan. semoga secepatnya bisa ditangani dengna baik

    ReplyDelete