Friday, 27 February 2015

Sehat itu Penting


"Sehat itu murah, sehat itu gampang, sehat itu penting", salah satu jargon yang selalu manari-nari di pikiran saya tiga tahun terakhir ini, menikah dengan suami yang memiliki pola makan sehat, tidak suka jajan sembarangan dan dipertemukan dengan sebuah group kesehatan bernama Food Combaining. Ngomong-ngomong masalah makanan, sejenak mari saya antarkan ke pola makan saya sebelum menikah.

Pola makan dulu : Semua serba asal
Asal enak, asal ketemu, asal masuk mulut dan perut, asal kenyang. Dulu, saya termasuk orang yang setiap ketemu makanan langsung di embat, apalagi pas kuliah. Pola makan jauh dari kata teratur, bisa jadi satu hari hanya makan nasi satu kali, selebihnya jajan semaunya dan sembarangan. Ketemu cilok, beli, ketemu bakso, beli, ketemu burger, beli, ketemu gorengan, beli. Dan baru makan malam hari, itupun beli ayam penyet, nasi goreng, atau tahu tek. Untuk sarapan, kalau ada teman yang mengajak sarapan, baru saya ikut sarapan di kantin kampus. Tapi seringnya kalau libur, mulai dari sarapan sampai makan malam kadang saya masak mi goreng pakai hiter. Jarang sekali saya mengkonsumsi sayur dan buah, entah...bagi saya waktu itu, menikmati ayam goreng dengan nasi dan sambal itu nikmat sekali. Pokoknya serba keringan atau tanpa sayur.

Tersadar sekarang, bahwa saya dulu sering sakit, mulai dari kepala pusing, demam, jarang BAB, ambeien sampai berdarah dan kesakitan, sampai flu setiap sebulan sekali. Dan itupun flunya tidak sembuh dalam hitungan hari, bahkan sampai satu bulan lamanya. Parah ya...huhuhu


Dulu,seringnya,makan menu diatas sama nasi saja,tanpa sayur >_<

Pola makan sekarang : Sayur itu wajib
Sejak menikah, pola makan mulai tertata dengan baik. Kebetulan suami suka sekali dengan sayur, mulai sayur mentah sampai matang. Jadi menu wajib di meja makan adalah sayur, titik. Sampai akhirnya saya bertemu dengan grouf Food Combaining di fb, mulailah saya belajar banyak hal tentang kesehatan disana. Membaca banyak artikel dan segala hal yag berhubungan dengan pola makan sehat dan berbagai penyakit yang menjangkit para pemilik pola makan tidak sehat. Perlahan saya menyadari betapa pentingnya sebuah kesehatan. Di dukung dengan suami yang suka sayur dan buah, dapat banyak ilmu, akhirnya pelan-pelan saya mengatur pola makan dengan sebaik-baiknya. 

Tersadar dan bahkan seringkali saya bersyukur, bahwa sakit-sakitan yang sering saya alami dulu ketika masa kuliah tidak pernah lagi saya alami, alhamdulillah. Ambeien sudah hilang, BAB lancar,  dan alhamdulillah daya tahan tubuh semakin baik. 

Menu wajib makan sekarang,serat,serat dan serat^^

I Love SBY : Sarapan Buah Yuk...
Itu adalah jargonnya pak Wied Hary, sejak mengenal Food Combaining, akhirnya yang dulu saya seringnya sarapan nasi, kini beralih ke sarapan buah. Kok sarapan buah?buah memiliki kadungan serat dan enzim cerna yang dapat menghilangkan tumpukan makanan dari usus besar. Selain itu, buah juga dapat membantu kerja pencernaan menjadi ringan dan sehat. Terbukti dengan banyak mangkonsumsi banyak serat, maka pencernaan lancar dan sehat. Biasanya bangun tidur minuman pertama yang saya minum adalah perasan jeruk nipis yang dicampur dengan air hangat, lalu pukul 07.00 atau lebih saya mulai sarapan buah. Emang kenyang sarapan buah??alhamdulillah kenyang, makan buah secukupnya, kunyah dengan baik, setidaknya sampai buah dan air liur tercampur. Jika jam 09.00 lapar, ya makan buah lagi hehe. Terus kapan makan nasinya??makan siang baru makan nasi sama sayur plus tahu tempe. Alhamdulillah perut nggak begah kalau sarapan buah.


Jika di pikir-pikir, jargon sehat itu murah, sehat itu gampang, sehat itu penting ternyata memang benar-benar terbukti jika kita konsisten. Alhamdulillah sampai hari ini saya masih berusaha konsisten dengan pola makan sehat, dengan sarapan buah, makan siang dan makan malam dengan banyak sayur. Sesekali beli bakso, mi ayam, dan bikin mie, tapi setelah itu banyakin makan sayur dan buah. Karena sehat itu penting..jadi,tetep sehat Y.E.S!!!

Teman-teman pola makannya seperti apa ya??ayo dong cerita..^^




Wednesday, 25 February 2015

Incip-incip Soto Mas Agus Jawa Timur di Pekanbaru

Incip-incip Soto Mas Agus "Jawa Timur" di Pekanbaru

Sabtu kemarin, kemarin kapan Em??sabtu kemarin bulan lalu *tutup selimut* kami jalan ke Pekanbaru. Toyor hidung sendiri, karena postingan numpuk jadi reportasenya numpuk deh hehe. Kalaupun belum bisa keliling ke semua daerah di Riau, setidaknya sudah tau ternyata kalau ke Pekanbaru juga bisa lewat lintas timur hahaha.  Niat banget jalan-jalannya, jadi habis subuh kami langsung jalan. Maunya kita sampai Pekanbaru masih pagi, jadi jalan-jalannya puas seharian. Seperti biasa, kami masih buta kota Pekanbaru, sadarnya tiba-tiba sudah di jalan ahmad yani. Pukul 09.00 suami sudah lapar dan akhirya saya melihat banyak mobil di pinggir jalan, kemudian saya nyeletuk "kayaknya enak nih warungnya,rame soalnya". Atas nama lihat banyak mobil, ramai dan ada tulisan Jawa Timur, akhirnya kami parkir.
Bukti warung ramai^^
Langsung melek lihat tulisan Jawa Timur
Antri antri...
Karena masih antri, jadi kami menyibukkan diri dengan menikmati gorengan yang ada di depan mata. 10 menit berlalu, minuman yang kami pesan datang disusul dua mangkuk soto ayam. Dari tampilannya, pertama kali lihat langsung mbatin Jawa bangetttt, khas banget soto di Jawa Timur. Sebelum saya kasih kecap manis dan sambal, buru-buru saya incip, rasanya belum pas, sepertinya memang disengaja garamnya tidak dibanyakin. Setelah saya kasih kecap manis dan sambal, baru rasanya pecah telor, rindu kampung Jawa terobati sudah. 
Gorengan
saya pilih air puth minumnya^^
Nasi
Tuh kan, Jawa banget nih tampilannya^^
Setelah soto dan nasi ludes, perut kenyang, hati senang, akhirnya kami memilih untuk melanjutkan jalan-jalan keliling kota Pekanbaru. Dua soto dan nasi, satu teh botol sosro, 2 gorengan, dua kerupuk, total keseluruhan RP 30.000. Sempat bengong, buru-buru saya memastikan total keseluruhan ke mbak-mbaknya "tigangndoso mbak?? *30.000 mbak?*" si mbaknya langsung menjawab "enggeh mbak", wakz, murah banget hehehe.  Mari lajut jalan-jalannya....^^


Soto Mas Agus "Jawa Timur"
Lokasi : Jalan Ahmad Yani Pekanbaru, pas disamping kantor ABRI kayaknya *pokoknya sebangsa TNI ABRI gitu deh hehe*


****

Monday, 23 February 2015

Perjalanan Jauh Siak - Tembilahan

Assalamualaikum....
Tepatnya minggu yang lalu suami ngajak jalan ke Tembilahan, masih daerah Riau. Jarak tempuh dari Siak ke Tembilahan + 9 jam'an, jadi sudah kebayang kan jauhnya. Hari sabtu yang lalu kami berangkat setelah shalat subuh *niat banget ya hahaha*, alhamdulillh perjalanan lancar. Rute kota yang harus kita lewati, Siak - Kerinci - Palalawan - Rengat - Tembilahan. Perjalanan ke Tembilahan melewati jalan lintas timur, dari Siak - Rengat jalannya lumayan lebar dan mulus, tapi sesekali ada jalanan yang mulus tapi bergelombang, jadi harap hati-hati. Perjalanannya seru, seru karena jalannya lebar, mulus dan naik turun. Kalau naik turunnya biasa mungin tidak perlu deg-deg'an, tapi di jalan lintas timur ini naik turunnya sedikit curam, pokoknya harus hati-hati.
 Masih di Siak
 Kerinci,sepertinya
 Palalawan,jalannya banyak yang mulus
Pukul 08.00 kami sampai di Kerinci, suami sudah mengeluh perutnya keroncongan, jadi kami mencari warung untuk sarapan. Nasi goreng, lontong sayur dan teh hangat. Setelah kurang lebih 30 menit kami istirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Pukul 11.00 kami sampai Rengat, bertemu dengan saudara jauh *cucunya adik nenek dari suami* sekalian makan siang. Pas banget 4 bulan belum makan sate kambing, suami mengiyakan saja ajakan saudara makan siang di warung sate hehe.  Suami pesan satae kambing, saya pesan sate ayam, lumayan enak satenya. Selasai makan siang, pukul 13.00 perjalanan berlanjut. Karena di Siak jalan rayanya lebar dan mulus, mau tidak mau kami sudah terbiasa dengan jalanan lebar. Ternyata dari Rengat sampai Tembilahan, jalannya lumayan sempit dan rusak, hickz. 
 Kalau sudah lihat Medco/Pertamina, artinya Rengat sudah dekat
 Maksi dulu, sate ayam^^
Satu hal yang menarik bagi kami selama perjalanan dari Rengat ke Tembilahan, hampir setiap 100 meter sekali kami melewati jembatan. Karena di daerah sini banyak sekali parit, jadi pastinya banyak jembatan. Itulah mengapa, kota Tembilahan terkenal dengan sebutan kota 1000 jembatan. Dua jam perjalanan, akhirnya kita melewati jembatan panjang Rumbai, artinya kota Tembilahan sudah dekat. Dekat di Riau bukan lima menit, tapi 1,5 jam hehehe.  Yang istimewa adalah, di sepanjang jalan setelah jembatan panjang Rumbai, kita melewati banyak jembatan. Dan uniknya setiap jembatan ada nomornya, jadi nggak perlu menghitung deh saya hehehe. Jalan dari jembatan panjang Rumbai ke kota Tembilahan lumayan mengiris hati, banyak yang rusak jalannya. Akhirnya, pukul 16.00 kami sampai di kota Tembilahan, kotanya ramai banget, Siak nggak ada apa-apanya deh hehe.
 Jembatan Panjang Rumbai
 Itulah mengapa Tembilahan terkenal dengan kota 1000 jembatan^^
Kota Tembilahan
Akhirnya, sampai juga di Tembilahan, mampir ke masjid dekat pasar untuk shalat dan istirahat. Alhamdulillah, perjalanan panjang berbuah manis, Tembilhana, kami datang!!!.


***

Wednesday, 18 February 2015

Keliling Jakarta Sama Mpok Siti

Assalamualaikum..
Kibas-kibas blog dulu, lama ditinggalkan begitu saja. Apa kabar semuanya??semoga sehat selalu ya, mohon maaf belum bisa bewe alias silaturahmi beberap hari belakangan, insya Allah nanti dirapel, siapin kue ya hehe. Weekend kemarin diajak suami jalan ke Tembilahan, masih di Riau, cuma jarak tempuhnya 9 jam'an dari Siak (mana tukang pijettt). Ternyata kota Tembilahan itu luas, pas nyebrang ke kampung bertuah, lebih istimewa lagi, jalannya sempit, tidak ada mobil apalagi bus. Ngomong-ngomong soal bus, jadi kangen sama transportasi yang satu ini. Apalagi kapan hari teman ada yang cerita habis jalan-jalan  di Jakarta pakai bus tingkat. Duh, mupeng banget nih.

Bus tingkat City Tour (double decker) ternyata sudah ada dan beroperasi di Jakarta sejak 24 februari 2014, dan saya baru tahu ternyata panggilan gaulnya Mpok Siti hehe. Sejak teman-teman saya banyak yang cerita tentang pengalaman naik bus City Tour , mau nggak mau saya mulai terhipnotis. Biasanya saya hanya bisa melihat bus sejenis ini di London atau Singapura, tapi ini di Jakarta, jadi sepertinya harus ke Jakarta. Kebetulan saya penasaran juga sama Jakarta, pastinya beda banget sama waktu saya SD dulu, pingin baget jalan-jalan keliling Jakarta naik bus City Tour. Kapasitas tempat duduknya juga lumayan banyak, 60 kursi, 20 di lantai bawah, 40 di lantai atas dan 2 kursi khusus untuk penyandang disabilitas. 

Kapan hari sempat baca-baca info rute bus tingkat City Tour, ini wajib diketahui buat kita para pendatang yang niat banget keliling Jakarta pakai bus ini. Jadi, itinerarynya jelas, dan nggak buang-buang waktu. Bus City Tour mengelilingi sembilan halte dan hanya akan jalan dengan kecepatan 20 kilometer/jam. Sembilan haltenya antara lain Bundarana HI, Museum Nasional, Pasar Baru, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional 1, Monumen Nasional 2, Pecenongan, Balai Kota, dan Sarinah. Pas banget haltenya sama tempat-tempat wisata utama di Jakarta, lumayan kan. 

Buat kita yang belum pernah naik bus City Tour, nggak usah takut kesasar dan bingung. Karena ada pemandu wisatanya yang pastinya informatif dan komunikatif, kondektur, pramudi dan polisi pariwisata. Fasilitasnya juga nggak kalah oke sepertinya, karena busnya berAC, ada pengeras suara, CCTV, dan perangkat video pariwisata. Komplit ya, sudah aman, pastinya tambah nyaman. Ohya, jadwal keberangkatan bus City Tour dari pukul 09.00 s/d 19.00 WIB di hari Senin-Sabtu dan pukul 12.00-19.00 WIB pada hari Minggu. Namanya juga Jakarta, hari biasanya aja sudah ramai apalagi hari libur. Kebayang kan kalau jauh-jauh hari sudah rencana naik bus City Tour dan nggak jadi naik gara-gara ramai, ngantri panjang dan lama. Jadi waktu paling tepat untuk keliling Jakarta naik bus City Tour itu hari Senin-Jum'at, sepertinya lebih nyaman karena tidak ramai. 

Mengelilingi Jakarta nggak mungkin cuma sehari, setidaknya tiga hari jadi harus cari penginapan atau hotel-hotel murah yang ada di Jakarta.  Pokoknya jauh-jauh hari kalau bisa sudah booking hotel, jadi sampai Jakarta nggak bingung dan ribet cari penginapan. Berasa banget minggu depan mau ke Jakarta hehehe, aamiin. Siapa tau dapet tiket gratis hanimun keliling Jakarta minggu depan hahaha (ngarep banget), yang penting itinerarynya sudah ditangan. Jadi, tinggal cabut deh ke Jakarta. Cuss..

Teman-teman ada yang sudah pernah naik bus City Tour??gimana rasanya??ayo cerita dong...^^


***

Friday, 13 February 2015

Sarapan di Indra Setia

Assalamualaikum...
Ceritanya kapan hari malas-malasan, suami pas libur, stok buah ludes dan habis tidak tersisa. Jadinya bingung mau sarapan apa, mendadak suami pingin banget sarapan nasi goreng. Atas nama khilaf sarapan berat hehehe, akhirnya saya mengiyakan. Gaya banget sarapannya buah, bukan gaya tapi ini adalaha pilihan, pilihan untuk menjalani sarapan buah. Mau beli stok buah buat sarapan dan nyemil sepulang dari cari makan saja.  Bingung juga nyari penjual nasi goreng pagi-pagi dimana, akhirnya sampai pertigaan jalan dr sutomo arah ke istana Siak, nemu kedai kopi yang lumayan ramai. Satu kaca lemari bertuliskan nasi goreng, akhirnya suami ngajak berhenti dan makan disini.

Seringkali kalau pagi kami lewat sini, memang tergolong salah satu warung sarapan yang ramai dikunjungi warga Siak untuk sekedar ngopi atau sarapan. Ada pilihan menu, bubur ayam, lontong sayur, nasi goreng, mi goreng, mi sagu, dan soto ayam. Suami pesan nasi goreng, saya pesan bubur ayam, setahun nggak makan bubur ayam jadi kangen banget. Tempatnya lumayan bersih dan rapi, asik buat ngobrol dan sarapan bareng keluarga. Setelah kurang lebih 30 menit kami menikmati makanan yang kita pesan, waktunya bayar, keseluruhan habisnya Rp 38.000. Alhamdulillah perut nggak begitu kenyang, karena porsinya pas dan tidak termasuk makanan berat banget hehe.
 Kedai kopi Indra Setia
 Bubur ayam
 Sambal dan potongan cakue
 Mau nambah cakue, boleh
 Nasi goreng
 Teh hangat
Jeruk hangat

Info harga dan tempat 
Tempat : Rutenya dari jalan dr sutomo lurus sampai ketemu pertigaan (arah istana Siak), di pertigaan kalau ke kanan ke istana Siak, nah kedai kopi Indra Setia ke kiri, pas deretan ruko nomor 2 dari pertigaan.
Harga
Bubur ayam 15.000
Nasi goreng 15.000
Teh hangat 4.000
Jeruk hangat 4.000
Total  38.000

Gimana rasanya??lumayan buat sarapan, nasi gorengnya saya kasih nilai 6, sedangkan bubur ayamnya juga 6 hehe. Tapi pelayanannya saya kasih nilai 9, pulangnya dapet salam terima kasih hangat yang bagi saya itu ini baru saya temukan di Siak hehe. "Terima kasih bang, makasih ya kak...", bahagia itu sederhana.


****

Tuesday, 10 February 2015

Serba-serbi Barang Seken

Beberapa hari yang lalu entah yang keberapa kalinya saya melihat berita tentang bahaya membeli pakaian bekas atau seken, dengan dalih adanya potensi penyakit yang ditularkan dari pakaian tersebut. Diantaranya penyakit kulit dan infeksi saluran kelamin. Bahkan Mentri Kemendag mengatakan bahwa pakaian bekas atau seken mematikan industri kecil garmen dalam negeri, sehingga ada wacana untuk penghapusan perdagangan pakaian bebas di Indonesia. 

Batam, surganya barang seken
Kok surga, emangnya banyak banget gitu barang seken di Batam??sudah pasti, karena biasanya barang-barang seken mayoritas membanjiri daerah-daerah perbatasan. Saya dan suami termasuk salah satu pecinta barang seken di Batam lo hehehe, sampai saat ini yang sering di beli itu barang seken elektronik, kalau baju tidak pernah. Sejak tinggal di Batam dunia saya semakin lebar, maksudnya jadi tahu banyak hal. Ngomong-ngomong barang seken, di Batam tumplek blek jadi satu, semua barang bekas ada. Mulai dari pakaian, tas, perabotan dapur, perabotan rumah tangga, misalnya dipan kasur, kursi, dan alat elektronik. Biasanya para pedagang barang seken ini buka lapaknya ada yang pagi dan ada yang sore, ada yang di toko-toko ada yang gelar di pasar dadakan. Paling sering saya lihat pedangang barang seken ini di pasar dadakan. 

Penasaran sama penjual barang seken di Batam??langsung aja ke daerah Jodoh, Sengkuang, Bengkong, Puri Legenda Batam Center, Aviari Batu Aji dan masih banyak lagi. Tapi yang terkenal itu di Aviari, istilahnya pasar seken terbesar di Batam. Saya belum pernah ke sana tapi suami sudah borong kulkas, dipan plus kasur, dan lemari beberapa tahun yang lalu hehehe. Sampai sekarang barang-barang tersebut masih dalam kondisi bagus di rumah Batam. Kalau mau beli handphone, langsung saja ke Lucky Plaza Mall, tempat jual beli hp baru dan seken terbesar di Batam. 

Jualan baju seken 
Waktu saya ngajar di Batam, kebetulan waktu itu saya masih jadi guru Playgroup, jadi temannya heboh-heboh semua hahaha. Namanya guru jadi harus kreatif, gaji saja tak cukup, jadi harus nyambi sana-sini kata teman-teman saya. Ada salah satu guru yang sering bawa baju seken untuk dijual, keluarganya kebetulan jualan baju seken. Kalau di rumah baju-bajunya di gantung, tapi kalau dibawa kemana-mana bajunya sudah di setrika, dilipat dan dibungkus pakai plastik bening. Kreatif sekali, saya kira awalnya dia jualan baju baru, kok harganya per@ Rp 20.000, ternyata baju seken hehehe. Kadang teman-teman juga sering ngajakin saya belanja baju bekas sepulang sekolah, tapi jarang ikutan, kan pulang sekolah jam 16.00 jadi harus pulang hehe.  Kalau habis gajian, biasanya teman-teman langsung jalan ke pasar seken. Saya kira dulu harganya seperti baju-baju baru pada umumnya, ternyata tidak. Bahkan teman saya bisa bawa 5 atau lebih baju dengan harga Rp 100.000. Konon katanya semakin beli banyak baju, harganya semakin murah, makannya teman-teman sering belanja borongan hehe.

Untuk baju, saya dan suami lebih memilih beli baru. Tapi untuk elektronik misalnya hp, leptop lebih memilih hunting barang seken. Dulu sempat heran ketika barang-barang seken baru datang dari Singapura, banyak sekali warga yang antusias untuk melihat dan membeli. Karena mayoritas barang seken yang dari Singapura kualitasnya bagus-bagus, apalagi kalau pas barangnya baru datang, siap-siap keliling dan cek sana sini hehe. Kalau beli barang seken kita harus jeli dan teliti, kalau nggak teliti, pasti rugi hehehe.
Di tempat teman-teman tinggal ada yang jualan barang seken nggak??ada yang suka hunting barang seken??


*****

Monday, 9 February 2015

Buah


BUAH....Seperti biasa, I love SBY. Sarapan Buah Yuk...^^ kali ini sarapan buah pear,alhamdulillah. Itu yang hijau buah rambutan hutan, pohonnya njalar di tanah. Rasannya manis-manis kecut,kalau matang warnanya orange dan isinya seperti markisa.

***
Foto menggunakan samsung note 1


Friday, 6 February 2015

Serunya Perjalanan Darat Pekanbaru - Siak

Akhir tahun kemarin, tepatnya di bulan desember, mendadak kami bolak balik Siak-Pekanbaru PP. Berangkat dari Siak menggunakan speedboot yang berangkat jadwal pertama, yaitu pukul 07.00. Dan balik ke Siak dengan jadwal speedboot terakhir yaitu pukul 15.30. Sampai pada akhirnya untuk pertama kalinya kami dari Pekanbaru ke Siak perjalanan darat, karena benar-benar buta jalur atau rute, jadi sudah dipastikan kami putar-putar nggak jelas. Tanya sana sini dan mengikuti petunjuk ternyata tidak berhasil, bahkan kami sampai keliling jalan sudirman lima kali hehehe. Akhirnya pukul 15.00 kami tanya ke warga lain, ini sudah orang ke 10 yang kami tanya, alhamdulillah berhasil keluar dari kota Pekanbaru. Akhirnya....

Sampai 30 menit kami melintas jalan sesuai petunjuk plang, kok jalannya sepi dan belok-belok nggak jelas. Feeling suami jalannya benar, tapi kok kami tidak bertemu dengan jembatan leton ya. Ternyata ini jalan pintas lain menuju kota Siak, jalannya lumayan sepi tapi ada aja kendaraaan roda empat yang melintas. Kanan kiri jalan di penuhi dengan kebun sawit, dan yang paling saya suka adalah ketika melewati hutan kelapa sawit yang hijau dan jalanan yang berbelok-belok serta naik turun yang sedang. Uwaaa pemandangan yang indah, seperti bukan di Riau hehehe.

Akhirnya sampai kota Siak pukul 18.00, alhamdulillah. Normalnya perjalanan darat dari Pekanbaru ke Siak adalah 2,5-3 jam, tapi berhubung kami putar-putar alias kesasar nggak jelas, jadi lumayan memakan waktu, yaitu 4,5 jam hehehe. Tapi, setidaknya punya pengalaman baru melihat lebih luas Provinsi Riau.
Orang udik ke Kota^^
15 menit bertemu dengan jalan rusak seperti ini^^
Sepi ya...^^
Subhanallah^^
Nggak ada pom bensin hehe
Lautan kebun sawit
Artinya, Kota Siak di depan mata. Sebelah kanan pipa minyak^^
Yeay, alhamdulillah^^
Pas banget nyampe jembatan jam 6 kurang^^
Menuju kota Siak^^
Alhamdulillah^^

Teman-teman ada yang pernah kesasar nggak??hehe

*****

Thursday, 5 February 2015

Sensasi Nggowes Seru dengan Sepeda Polygon

Aku dan polygon
Ceritanya saya kuliah di Malang dan tinggal di rumah kos yang tidak seperti kos-kosan pada umumnya, tinggal satu rumah dengan ibu kos dan hanya ada satu kamar yang disewakan. Jadi sudah pasti saya dan satu seorang teman sudah seperti anak sendiri, semua fasilitas ada. Dan salah satunya sepeda Polygon, ayah kos suka olahraga sepeda, jadi di rumah ada 3 sepeda. Satu model bmx ukuran kecil untuk anaknya yang SD, satu lagi model sepeda gunung dan yang terakhir model urban. Kebetulan saya sering keluar jalan kaki, sekedar untuk mengerjakan tugas di kampus, mengetik tugas di rental komputer, atau beli makanan yang jaraknya lumayan untuk pejalan kaki seperti saya. Kebetulan kos-kosan saya jauh dari tempat yang strategis, jadi harus jalan ke depan kampus atau ke belakang asrama kampus jika mencari makan. Ayah kos sering lihat saya jalan, akhirnya saat kami menonton tv di ruang tengah, beliau bilang ke saya "Dek, pakai aja itu sepedanya yang merah kalau mau kemana-mana". 

Gayungpun bersambut, sejak itulah kemana-mana saya selalu pakai sepeda Polygon milik ayah kos, mulai dari sepedaan pagi  keliling Dinoyo Malang, mengerjakan tugas kuliah, main ke kos-kosan teman, salah satu saksi hidup saya sepedaan kemana-mana adalah Miss Rochma hehe, sekedar keliling kampus sampai mencari makan. Seringnya jika libur kuliah, saya sering janjian atau kadang dijemput teman-taman untuk seru-seruan sepedaan pagi.  Selama 6 tahun itulah hari-hari saya ditemani dengan sepeda Polygon milik ayah kos, kebanyakan teman-teman mengira kalau sepeda tersebut milik saya hehehe. 
Saksi sepedaan pagi dengan teman-teman di kampus, so cheerssss ^^

Polygon, sepeda impian 
Siapa yang tidak tahu sepeda merk Polygon, sepeda produksi Indonesia berkualitas export. Harga sepeda yang  katanya mahal, model bagus, bodinya pun tak kalah menarik. Jadi ingat kata-kata ini "ada rupa ada harga", jadi sudah dipastikan kita puas dengan produknya. Selama 6 tahun saya memakai sepeda Polygon model urban, tidak pernah ada masalah, bannya lebih lebar dan nyaman sekali saat dipakai. Selama 6 tahun itu juga saya tidak pernah mengalami ban bocor atau ganti ban sekalipun, padahal saya sering memakainnya di jalan bebatuan atau makadam. Nggak ada duanya,  desainnya keren, dipakai nyaman, sadelnya mantap, remnya cakram banget, pokoknya sepedanya keren deh.

Bicara soal sepeda Polygon, satu hal yang membuat saya terheran-heran saat untuk pertama kalinya  tinggal di Siak - Riau.  Mayoritas warga menggunakan sepeda Polygon, meskipun sebagian ada yang masih menggunakan sepeda model lama yang ada keranjangnya. Memang sepeda masih ngehits di Siak??eits, jangan salah. Baru kali ini saya melihat kota yang mayoritas penduduknya hobi olahraga, setiap sore ada saja anak-anak muda yang sepedaan, mulai dari menggunakan sepeda gunung, sepeda urban, sampai sepeda bmx. Dan rata-rata menggunakan sepeda model urban merk Polygon, seru dan keren kan??. 

Karena mayoristas di Siak banyak yang hobi sepedaan, jadi mau tidak mau suami tergiur ingin beli sepeda Polygon. Kapan hari kami jalan-jalan ke toko sepeda, di Siak ada satu toko sepeda khusus Polygon, ada di ruko jalan raja kecik. Semoga tahun ini punya sepeda impian terwujud aamiin.  Kalau sudah punya sepeda impian Polygon, kan bisa seseruan dan menghabiskan waktu libur dengan sepedaan sore keliling kota Siak.
 Deretan sepeda Polygon di depan Istana Siak.

P is for Polygon
Kebetulan sepeda ayah kos yang saya pakai merk Polygon model urban atau yang bentuknya standar, warnanya merah tapi ada warna lain yaitu abu-abu dan hitam. Sadelnya bisa dinaik turunkan sesuai dengan apa yang kita inginkan, kalau sudah pas biasanya lebih enak dan nyaman saat mengendarainya. Berbeda halnya jika terlalu tiggi, rasanya tidak seimbang dan kurang nyaman saat berkendara. Nah, kalau teman-teman penasaran dengan bentuk sepeda Polygon model urban, ini ada ulasannya sedikit, dan kalau mau tau lebih banyak tentang model sepeda Polygon bisa langsung cek di Polygon Bikes Store.
Persis seperti ini sepedanya Ayah kos, tapi warnanya beda^^
P is for Polygon. Diacara Tour de Siak, ini sepedaku, mana sepedamu??

Teman-teman punya pengalaman nggowes seru nggak pakai sepeda Polygon??ayo dong cerita^^

****




Tuesday, 3 February 2015

Sup Tunjang Enak di Siak

Bismillahirrahmaanirrahim...
Kalau tahun lalu tepatnya akhir tahun 2013-2014 di blog ini ada program  5 blogging days in a week  yang total postingannya ada 161 blogpost, dan itu berakhir di awal tahun 2015, maka tahun ini ada satu program ngeblog baru namanya jelajah rasa nusantara ala HM.  Gaya kali ada program nulis di blog??bukan gaya sebenarnya, tapi mengabadikan dan menghabiskan waktu dengan sebaik-baiknya dengan menulis di blog *uhhuk*.  Atas nama pengangguran, jadi harus pintar-pintar memanfaatkan waktu nganggurnya. Atas nama loncat-loncat dari satu tempat ke tempat yang lain, mau tidak mau banyak hal yang menurut saya harus diabadikan di blog, salah satunya melalui makanan yang pernah saya cicipi di daerah yang pernah saya singgahi *eaaaa*.  Maka dari itu, hari ini untuk pertama kalinya jelajah rasa nusantara dibuka, genjreng genjreng....hahaha. Yuk, mari perkenalkan sup tunjang, sup yang terkenal di daerah Pekanbaru dan sekitarnya, termasuk Siak.

Judulnya cetar banget ya hehe, sup tunjang enak di Siak. Enak di lidah suami, artinya enak banget di lidah saya hehe, beberapa kali beli di tempat lain rasanya biasa, ini baru enak di angka 8. Ada yang belum tahu sup tunjang??jadi, sup tunjang itu sup yang terbuat dari bagian kaki sapi, jadi minim sayur seperti sop pada umumnya, isinya hanya daging dan tulang sapi. Sejak tinggal di Siak, saya sempat penasaran, karena dimana-mana jika bertemu dengan warung pasti ada tulisan sup tunjang. Sampai pada akhirnya untuk pertama kali saya menikmatinya di daerah jalan raja kecik, rasanya biasa, jadi lumayan kecewa padahal penasaran banget. Satu siang suami mendadak mengajak saya makan siang di luar. Tepatnya di warung masakan padang, di sebelah kiri jalan masuk ke hotel yasmin. Satu mangkok harganya Rp 23.000, sempat kaget pas saya bayar, kok murah. Karena pas pertama kali mencicipi sup tunjang harganya perporsi Rp 25.000, itupun mangkok dawet dan rasanya kurang. Tapi yang ini perporsinya satu mangkok cap ayam jago, mangkok zaman dahulu yang masih eksis sampai sekarang, tulang dan dagingnya banyak, rasanya, aduhai, rempah-rempahnya juara. Endiang brambang banget, recomended pokoknya kalau jalan-jalan ke Siak-Riau. Ohya, bukanya jam 9an sampai sore, jadi silahkan makan siang disana, perkedel jagungnya juga enak, kayak perkedel jagung orang jawa hehe, mantap.

Note
Jangan heran, karena warungnya tidak ada tulisan sup tunjang tapi ada tulisan print "ada sup" yang sudah luntur. Warungnya sederhana tapi ramai, depan jalan raya dan sungai Siak. Tidak ada tempat parkir tapi bisa parkir di tanah lapang tepat di belakang pos satpam atau sebelah kiri (dari arah SMA 1) jalan masuk ke hotel yasmin.
Semoga bermanfaat.

Tempat :
Warung nasi padang tepat sebelah jalan masuk ke hotel yasmin, daerah turab atau warung depan sungai Siak.
Buka pagi sampai sore.
Harga sup tunjang perporsi Rp 23.000

****

Monday, 2 February 2015

Orange


Monday photography kali ini adalah orange, yeay, satu bulan ini menu sarapan kami di dominasi oleh jeruk. Kadang jeruk dengan pepaya, jeruk dengan mangga, jeruk dengan manggis, atau hanya jeruk saja jika stok buah lain habis. Apapun itu, apapun menu sarapannya, I Love SBY. Sarapan Buah Yuk....^^

For your information : *request beberapa reman yang sering tanya*
Foto diambil dengan kamera hp galaxi note

***