"Akhir bulan pulang yuk!!"
Mendadak saya menoleh ke arah suami dan tanpa banyak kata saya langsung mengiyakan ajakan tersebut. Pulang ke Batam, our time yang selalu menyenangkan dan merupakan saat yang kami tunggu-tunggu. Bukan karena kita tidak bersyukur hidup di Siak yang notabene kota kecil, sepi, jalanan luas, dan tidak ada mall. Dibalik itu semua ada banyak hal yang membuat kita bahagia bisa menginjakkan kaki di kota tersebut, tapi rumah kami di Batam juga butuh belaian kasih sayang dari saya dan suami hahaha *semacam pingin bilang rumput dah semeter gitu*. Seperti biasa perjalanan bermula dari kos-kosan menuju pelabuhan Mengkapan Buton, ditempuh dalam waktu kurang lebih 1 jam, jauh tapi entahlah kami selalu menikmatinya. Sampai di Buton pukul 12.00, sesekali kami mengamati hal-hal yang terjadi di ruang tunggu. Kapal Ferry Dumai Line dijadwalkan datang pukul 12.30, lalu kami beranjak menuju antrian masuk ke kapal. Batam, we are coming!!!!
Salah satu tempat duduk favorit setiap kali naik kendaraan kecuali motor, saya khususnya suka sekali duduk di samping jendela. Banyak hal yang wajib dilihat dari dalam jendela, tapi apa bagusnya lihat pemandangan dari dalam jendela kapal??dari Buton sampai Selat Panjang yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, pemandangan kanan kiri masih hutan. Jalannya pun bukan lautan tapi sungai, sesekali kapal berjalan pelan karena ada speedboot atau kapal pembawa barang *bukan tongkang* yang lewat. Sampai pada akhirnya kami tertidur nyenyak, padahal film sedang seru-serunya, tapi entah rasanya tidur dikapal dengan kursi posisi rileks membuat mata kami perlahan terpejam.
Pukul 16.30 kami terbangun dan saya melihat pemandangan indah dari dalam jendela, sesekali ada ikan-ikan kecil yang berlompatan. Ternyata ini kenyataan, bukan rekayasa di televisi ataupun film-film. Warna lautpun sering berganti, biru dan terkadang hijau. Menjelang senja, langit-langitput mendadak romantis, bertanda sebentar lagi senja akan berlabuh. Mungkin tak hanya saya yang asik menikmati pemandangan cantik dari dalam jendela kapal, melainkan anak-anakpun tak kalah antusias.
Banyak kapal di tengah laut yang memilih untuk istirahat, mungkin. Pada akhirnya setiap perjalanan memiliki cerita tersendiri, bisa jadi kapal, nahkoda dan rutenya sama tapi yang membedakan adalah suasananya.
Pernah melihat pemandangan dari dalam jendela kapal???
***
hana_tia@yahoo.com / @hmzwan
Seriiing.... :)
ReplyDeleteTiap naik kapal, ataupun kendaraan lainnya, aku selalu milih duduk deket jendela... Ya, biar puas ngeliatin pemandangan :)
hihi iya mbk,asik aja gitu ya...^^
Deleteaku kok terkesan dengan kalimat "....sesekali ada ikan-ikan kecil yang berlompatan. Ternyata ini kenyataan, bukan rekayasa di televisi ataupun film-film." Jadi ngebayangin naik kapal sambil diiringi lumba-lumba sepanjang perjalanan hahahaaaa....
ReplyDeletehahahaha...ikan pindang mbk yg locat2
DeletePerjalanan yang menyenangkan dan pemandangan langit dan matahari di fotonya bagus.
ReplyDeletesangat menyenangkan,makasih ^^
DeleteSetiap pulang kampung saya juga naik feri dari Batam ke Riau, sama kayak Mbak, sukanya duduk di tepi jendela terus lihat ke luar... wuh pemandangannya emang kece.
ReplyDeleteternyata dari kampar ya mbk sofia hehe
Deletemomen yang selalu mengagumkan...
ReplyDeleteaku suka lauuut :D
iya,asik aja rasanya hehe
DeleteCantik, ya mbak, apalagi suasana sore dan pagi hari.
ReplyDeleteAku sering liat pemandangan laut dr dalam kapal :D
tp siang hari..hehe
dan kebayang dong panasnya.
hehehe....q dari jam 1 sampai jam 6 baru berlabuh mbk
DeleteBelum pernah mbak...keliatannya seru ya, naik feri sambil lihat pemandangan menjelang sore ditambah ada ikan-ikan berlompatan...duuh jadi pengen he he..
ReplyDeleteiya mbk,seru banget hehe
Deletedeket ke laut ya miss
ReplyDeleteiya mbk,deket dari laut daripada naik pesawat hehe..naik pesawatnya cuma 45 menit tapi daratnya 3 jam..lebih capek kalo darat hehe
DeleteKalo bukan dari tangan yg mahir, hasil jepretannya gak an sebaik ini.
ReplyDeletenyeni banget meski lewat sudutan yg sempit :)
asih,mbk susi..bisa aja hehehe
DeleteSuer loh mbak hehe
DeleteAku lagi nunggu-nunggu ajakan kayak gitu 'akhir tahun pulang yukkkk' :D
ReplyDeletehahahaha...semoga diajakin yaaaa ^^
Deleterindunyaaaaa...aku baru dua kali ke batam, tapi somehow mengingatkan aku pada Lampung..naik kapal laut, puas menghirup udara segar dan memandang biru tanpa batas...rinduuu aku rinduuu :)
ReplyDeletesaya sekali2nya naik kapal wkt ke lampung, jaman smp *udah lama banget*
Deletekangen...
pasti menyenangkan sekali yah bisa menikmati pemandangan dr jendela kapal :)
mbk indah....ohya???semoga lain waktu kl ke batam kita bisa ketemuan ya mbk hehe
Deletembk lia....asik banget mbk,ayo ajak jav naik kapal^^
gak pernah naik kapal.
ReplyDeletetakut kalau kapalnya anjlok gan...
bisa2 saya tenggelaaam
doa dulu gannnn
DeleteSaya belum pernah naik kapal mba jadi belum tau rasanya. Tapi jika kapal diibaratkan seperti mobil, saya juga suka duduk dekat jendela (apalagi saat pulang kampung), banyak hal indah yang dapat dinikmati dari sebuah jendela :)
ReplyDeleteyup betul,kalo naik mobil grenjel2 kl naik kapal mulus tapi sesekai kl ada ombak goyang2 hehe
Deletehaduuh... pemandangannya itu lho...
ReplyDeletebaus banget ya mbk
Deletenyaris 22 tahun hidup di dunia belum pernah sekalipun naik kapal laut T.T
ReplyDeletepemandangannya bagus bangeeet kakaaa >.<
ayooo naik kapall mbakkk,seru lo hehe
Deletelaut memang punya pesona tersendiri :D
ReplyDeletekeren banget pemandangannya >.<
apalagi ketemu dengan senja,aduhh..
DeleteKapan ya aku bisa naik kapal laut hikshikshiks...
ReplyDeletemoga secepatnya ^^
DeleteAsyik melihat pemandangan lepas panati ya, Mbak. Sudah lama enggak menyeberang pake kapal besar. :)
ReplyDeleteayoo naik kapal lagi,ini bukan kapal besar..kapal ferry 2 lantai mbk^^
Delete1 jam itu deket, Mak. Dari Jakarta ke Pulau Seribu aja 3 jam. Hehehe...
ReplyDeletedarat 1 jam,laut 5 jam mak total 6 jam Siak-Batam heheeh
DeleteWah kapan ya aku bisa naik kapal, seperti seru kalau naik kapal..
ReplyDeleteseumur hidup ini aku blm pernaaaahhhhh naik kapal... huhuuu bikin pengen ajaa deh
ReplyDeleteheheh moga bulan ini bisa naik kapal mbk
DeleteItu Pulau Buton Sulawesi Selatan? Eh.. bukan ya
ReplyDeletebukan Buton Siak Riau
DeleteSaya belum pernah naik kapal komersiel je
ReplyDeletePemandangan laut mempesona, apalagi jika pagi hari atau senja ya Jeng
Terima kasih artikelnya yang mempesona
Salam hangat dari Surabaya
iya dhe,bagus banget langitnya.beda banget kalo siang hehehe..nuwun dhe^^
DeleteJangankan jalan sungai, jalan darat saja betul2 aku nikmati mak. Soalnya masih banyak hutan dan pohon. Menyenangkan. Tapi eeee itu jarinya Rose di Titanic yg lagi anu bukan?
ReplyDeletetos dulluuuuuu makkk.....^^
Deletewkwkwkwk...iya yang lagi narsis itu lo ahahaha
Pemandangannya sahdu2 gimana gituuu, kalo jalannya sama pasangan emang berasa indah banget jadinya ;)
ReplyDeleteWah...dibikin black and white gitu, kesannya antik klasik banget! Love it ! :)
ReplyDeletepemandangannya keren sekaliii , ini pk note 2 juga ? keren fotonya
ReplyDeleteBaca postingan ini, kenangan bolak-balik dengan kapal Pekanbaru-Bengkalis menyeruak.. sampai di Siak, pesanan nasi bungkus pun datang menyumpal lapar. Hehew..rindunya duduk di tepi jendela kapal.. :)
ReplyDeletekalo lihat laut, sungai... danau...
ReplyDeleteair yang banyak, jadi kepingin nyemplung
soale jombang puuuanassss
Udah lama banget ga naik kapal,, terakhir nya waktu kelas 4 SD dan itu udah 12 taun yang lalu, perjalanan dari jakarta ke medan, yang paling ngangenin itu air laut yang kaya ga ada ujungnya, anginnya yang kenceng, aaaah, kapan ya naik kapal lagi ??
ReplyDelete