Thursday, 6 February 2014

[quote on thursday] Belajar, Belajar dan Belajar




Siak.
Bismillahirrahmaanirrahim…udah hari kamis ya ternyata,Alhamdulillah. Waktu pulang ke Batam, kebetulan sepupu pas liburan juga di pesantrennya di Jakarta, dapet kalender sama tumpukan buku. Tumben ada buku,ternyata majalah al umm, setiap bulan mereka dapat majalah. Yang adiknya cewek,majalahnya dah rusak alias sobek-sobek, berhubung yang sepupu cowok malas baca, majalahnya dikasih deh ke saya hehe.

Ada apa hubungannya majalah sama quote diatas??ada tentunya,nambah ilmu dan bisa nulis ini hehe. Bicara masalah quote tentang belajar diatas, tiba-tiba saya teringat satu hari pernah mengalami masalah agak rumit dengan seorang sahabat. Setelah saya telusuri, sebab musababnya ketemu dan saya yang salah, langsung saya jelaskan semuanya dan tentunya minta maaf sudah begitu mengecewakan dia. Padahal menurut saya itu hanya bercanda, tapi kita tidak tahu persis bagaimana perasaan dan situasi patner yang kita ajak ngobrol saat itu. Bisa jadi, saat saya guyon dengan kalimat yang sama, dia baik-baik saja. Tapi sebaliknya ketika satu hari saya guyon dengan kalimat yang sama juga, dan dia sangat-sangat kecewa dengan kalimat saya. Kita tidak pernah tahu perasaan masing-masing  orang. Dan, intinya saya yang salah, jangan sekalipun berkelik dan mengingat-ingat masalah dulu, misalnya sambil nggrundel “dia dulu juga pernah bikin aku sakit hati tapi aku diem aja” dll.  Jangan sekalipun, kenapa???tidak akan berpengaruh sekalipun, sekarang ya sekarang, dulu ya dulu, jadi silahkan saja simpan sakit hatimu atau lebih bijak lagi leburkan semua hal yang telah berlalu, positif thingking ajalah, jangan sampai masalah kecil menjadi besar dan dibesar-besarkan, kata pak ustadz kita termasuk orang yang merugi. Sekarang saya yang salah ya saya yang minta maaf, titik!!!*nggak ada dispensasi*.
Ada yang pernah mengalami hal seperti ini???
Merasa terjebak???

Dari kejadian tersebut, saya belajar banyak hal. Dan, satu hal yang paling saya ingat dan simpan baik-baik sampai sekarang adalah menjaga perkataan itu lebih baik. Ingat dengan slogan ini???mulutmu harimaumu, ya sejak saat itulah saya belajar berkomunikasi dengan baik, bukan hanya dengan sahabat saya saja tetapi dengan semua orang yang saya jumpai/kenal. Ingat, kita tidak tau bagaimana perasaan atau kondisi patner kita saat itu.

Belajar,belajar, dan belajar…
Semakin banyak belajar, maka semakin banyak jendela yang kita miliki. Terbayang saat kita memiliki satu masalah, ketika kita banyak koleksi jendela, satu kita buka, jika tidak bisa maka kita bisa buka jendela selanjutnya dan begitu juga seterusnya. Berbeda lagi jika kita tidak pernah belajar, ketika dirundung masalah, kita akan bingung karena kita tidak memiliki banyak jendela, alhasil kita terjebak dengan kondisi dan ruang yang terbatas, akhirnya keras kepala dan merasa dirinya paling benar. Oh, NO!!.... Semoga dari banyak masalah yang kita temui, kita bisa belajar banyak hal. Bukankah pengalaman adalah guru yang terbaik.

Selamat siang, semoga bermanfaat, semoga hari ini indah…^^

***
Siak,6/2/2014
@hmzwan

20 comments:

  1. belajar enggak selalu di bangku kuliah, setiap hari setiap saat senantiasa belajar dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

    ReplyDelete
  2. Betul... belajar itu memang bisa dimana saja dan apa saja ya.... Kadang masalah pun bisa dibuat untuk belajar :)

    ReplyDelete
  3. Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa saling memaafkan. Walau kenangan masa silam yang pahit itu sulit untuk dilupakan. Namun, bagi saya pribadi. Buat apa mengenang kesalahan orang lain kepada kita, lebih bijak bila berfikir apa yang sudah kita lakukan kepada orang lain. Sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat kepada orang lain. Betul kan Mak????

    ReplyDelete
  4. Persoalannya sekarang kadang orang sering berpikir prakmatis karena dasar keilmuan dan pengetahuannya tentang sesuatu sangat dangka. Begitu ada informasi yang mencerahkan malah dianggapnya sok atau sok tahu Ini yang membuat kita serba salah

    ReplyDelete
  5. memahami perasaan orang lain kadang memang tak mudah. Perlu empati dan hati-hati supaya apa yang kita katakan atau lakukan tak menyinggung perasaan. saya juga masih harus belajar tentang ini Mba HM zwan..

    ReplyDelete
  6. setuju banget dengan quote diatas

    ReplyDelete
  7. Ya, mbak saya pun haus ilmu (bermanfaat) . Yuk belajar ! :)

    ReplyDelete
  8. Kalau saya kadang masih mengingat kesalahan saya yang dulu2 Mbak, trus mendadak jadi down... Nggak boleh juga ya he he, harus positive thinking terhadap diri sendiri juga

    ReplyDelete
  9. ya....tiap hari saya belajar, science, math problem solving, social studies...apa aja yang jadi PR anak-anak hehehe...

    ReplyDelete
  10. Bahkn hal-hal terkecil pun bisa jadi bahan pelajaran bagi diri kita sndiri ya mbak..:)
    senangnya punya teman yang senantiasa mengingatkan dalam kebaikan...^^

    ReplyDelete
  11. Memang kita harus selalu belajar ya mbak .. kegunaannya banyak sekali

    ReplyDelete
  12. Tanpa disadari, ternyata apa yg Mbak tulis ini pernah kualami. Terima kasih telah diingatkan.

    ReplyDelete
  13. jadi itu perlunya menerapkan long life education ya mbak :-)
    biar tdk jadi katak dlm tempurung.

    ReplyDelete
  14. berinteraksi dengan orang lain butuh skill ya mba...

    ReplyDelete
  15. Mak, semua yang ada disekeliling kita kalau kita peka adalah pelajaran dan mari kita belajar bersama sejalan dengan kehidupan yang terus berjalan #wakkk bahasa q resmi bingit yah

    ReplyDelete
  16. bener bener...
    hidup itu ya memang harus terus belajar ya

    ReplyDelete
  17. rasanya hidup memang harus terus diisi dengan belajar, belajar, dan belajaaar...this university of life will definitely thought us a lot..so semangaaat...belajar bukan hanya textbook et exact science, but waay beyond that :)..

    ReplyDelete
  18. belajar...belajar.. aku juga belajar nih miss

    ReplyDelete
  19. Kita memang enggak pernah tahu isi hati orang ya, Mbak. Saya termasuk orang yang suka sekolah, suasana sekolah, tapi kalau belajar bisa di mana saja kan ya?

    ReplyDelete