Tadi,
aku sempat membaca raut wajahnya yang tersiram hujan. Tangannya gemetar,
bibirnya sedikit pucat tak seperti biasanya yang merah marun. Senyumnya merekah
ketika pagi menghampiri, satu persatu kaki-kaki mungil diantar oleh sopir
bertandang ke gubuknya, di bibir pintu, sosok rembulan tunduk dan memeluk
hangat mereka.
Pukul
9.00 tak ada lagi senyumnya di ujung gang, pintu gubuk pelangi sudah tertutup
rapat. Yang terdengar hanya nyanyian merdu yang keluar dari bibir-biri mungil,
sesekali aku mendengar suara merdunya.
Yang
kutunggu saat terik mulai meninggi, ketika perlahan jemari lentik menyibak
lembar demi lembar jendela dan pintu gubuk. Satu persatu bocah mungil keluar dan
bermain. Dibawah pohon rindang yang teduh, aku melihatnya duduk, wajahnya ceria
seperti langit siang ini. Terkadang, sesekali ia berlari dan memeluk kaki-kaki
mungil yang berhamburan kearahnya.
Rasanya,
berjuta-juta senyum manis dari lesung pipinya yang merekah sudah kuabadikan
dalam memori terdalamku. Suatu saat jika tiba-tiba rindu menyapaku, tak butuh
waktu satu menit bayanganmu sudah muncul dihadapanku. Sebab, pada setiap detik
yang berdetak, ada hati yang selalu setia merekam gerak-gerikmu di
persimpangan. Terkadang aku tak kuasa menyimpan beribu-ribu rasa yang terseok, untuk
bangkitpun aku tak mampu.
Tak
seperti biasa, halamannya penuh dengan karangan bunga. Tiba-tiba ia keluar,
disampingnya sosok gagah yang aku kenal. ayahku…
***
Siak,7/2/2013
Written by : @hmzwan
Mbak diksinya sudah keren banget, mengalir dan puitis....
ReplyDeletemaakasih puku puku :D
DeleteMak Hanna..... keren euyy :)
ReplyDeletembk santi jug g kalah keren :D
Deletesalut sama penulis cerpen begini mak :)
ReplyDeletesaya malah salut sama penulis cerpen beneran mbk hehe
Deleteini salah satu kelemahan saya...
ReplyDeletekurang bisa merangkai kata dengan indah / puitis... selain itu saya juga butuh konsentrasi lebih dalam memahami kata-kata puitis seperti ini...
*berpikirkeras :)
hehehe...santai mbk,sini tak temenin :D
DeleteKok bisa Mak bikin tulisan sepuitis ini ya. Hehee jadi iri deh.
ReplyDeletehehehe..g tau jg mas,hbs makan sambal blelek nih
Deletekerem fotonya ..tulisannya juga..
ReplyDeletembk itri juga keren^^
Deletekeren tulisannya (y)
ReplyDeletelucky juga keren hehe,,makasih^^
Deleteaduuh saking bagusnya, aku harus baca dua kali untuk faham....endingnya sungguh mengagetkan.
ReplyDeletesetuju, aku juga sampai baca 2 kali, hihihi :)
Deletembk ida....hehehe,saya baca berkali2 mbk,maksih mbk ida^^
Deletemiss indi...hehehehe,g mudeng2 ya miss hehe.maksh miss dah mampiR^^
aku nyerah kalau udah ber-diksi- kaa >.<
ReplyDeletehahaha,,angkat tangan ya mbk^^
DeletePostimgan seperti ini jadi ciri khasnya mbak Hanna ya? Kereen ... Pertahankan ^_^
ReplyDeletehehehe,,,,mbk niar juga keren,makasih ya mbk^^
DeletePuitis sekali Mbak... Suka ^^. Ini flash fiction bukan?
ReplyDeletehehehe...bisa jadi mbk :D
Deletefoto & kata2nya .. hmmm ... dalem.
ReplyDeletesedalam apa teh??hehe
DeleteAku suka dg kata demi kata yang indah tapi rupanya aku tak pandai memahaminya Mak.
ReplyDeletehehehe sama mbk,kadang saya juga sering g aham kl baca puisi atau sajak teman2 :D
DeleteKalau cerpen2 gini, saya agak lama memahaminya, Mba.
ReplyDeleteMohon dimaklumi. . .:D
saya maklumi mbk hehe
DeleteJeder...bagai disambar geledek terakhirnya hehehe...kece bingit mak :D
ReplyDeletehiyyyaa hehehe...jedder,makasih mak^^
DeleteBagus banget cerita & pilihan kata2nya. Keren, mak! Itu ada typo dikit: bibir-biri
ReplyDeletehehe..hiyyaa,dibaca berkali2 masih ada typo..err..maksih mak^^
Deletetulisannya bagus... trus gambar pendukungnya top banget..kl boleh tau, bisa bikin begini dapat idenya dari mana y mba?
ReplyDeletekunjungan perdanan..
emmmmm,,dari mana aja idenya muncul,lihat oto tiba2 pingin nulis ya sudah ditulis hehe
DeleteJadi ayahnya itu selingkuh dg bibi?
ReplyDeleteTapi saya gak mudeng :((((((((
ReplyDeleteeh,, udah aku baca berulang ulang,, tpi,, belum bisa menyimpulkan,.. jadi bibinya itu siapa sih mbak?? heheh...
ReplyDeletekeren banget siiihhh..
ReplyDeleteAyah??
ReplyDeleteSemoga saya bisa jadi ayah yang baik.. :)
Nah lho...
Hehehe
SAlam..
aaaaah...saya jadi berimajinasi sana sini...surprising ending dengan munculnya sang ayah...love it!
ReplyDeletePuitis dan fotonya oke bangetttttt...
ReplyDeletedalem banget mbak....
ReplyDeletesedalam sumur hihiihih...
nice...:)
kata-katanya keren Miss
ReplyDeleteSaya ... Jadi mellow, huhu...
ReplyDeleteRangkaian ceritanya bagus mbak
ceritanya keren ,,, singkat namun padat :D
ReplyDeleteAyahmu ngapain di situ Maaak? awal aku membacanya pikiranku dibawa melayang...lalu tiba-tiba ada ayahmu *hm...bagus sekali * btw...dirimu layak banget masuk 10 besar SB2014, aku dukung dirimu 100% ya Mak...hihii
ReplyDeleteMbak, diksinya bagus. Tapi jujur saja saya kurang paham ceritanya. Ini flash fiction-kah?
ReplyDelete