Thursday, 24 October 2013

Produktif dengan yang Tipis dan Nggak Harus Mahal

Akhirnya saya ikut juga “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diadakan oleh Kumpulan EmakBlogger (KEB) *horrreeee*, inipun benar-benar kejutan mendadak di hari senin siang, izin suami dan langsung di setujui. Okesip daftar deh…ahaii, baiklah mari kita mulai. Tema tantangan di minggu pertama adalah ”Notebook Makin Tipis, Bikin Emak Makin Produktif. Tipis Itu Nggak Harus Mahal”.

Membaca kata notebook rasanya saya masih asing dengan barang canggih yang satu ini, bagaimana tidak. Lha wong  saya masih setia dengan laptop jadul, berat, besar, layar lebar, dan ribetnya minta ampun karena nggak bisa dibawa kemana-mana. Bukan karena setia tapi karena memang adanya ini, kebetulan milik suami, lumayan agak ringan dibanding dengan laptop saya yang memang sengaja saya tinggal di Jawa. Dulu waktu saya masih mengajar di Batam (6 bulan yang lalu), ketika saya mengeluarkan laptop dari tas ransel. Banyak teman-teman yang heboh dan  suka ngeledekin saya *dibully nih ceritanya haha*, contohnya seperti ini : Miss Hanna nggak kurang besar tuh laptopnya?, Wah bisa buat ngelempar anjing tuh kalo ketemu anjing galak hahaha , Ya Allah miss, nggak berat bawa laptop segitu gedenya? ,  Ganti ajalah miss, ribet kali kita yang lihat, dan macam-macam hehehe. Yah, begitulah ekspresi teman-teman jika melihat saya sedang asik membuka laptop, entah itu saat sedang mengetik laporan konseling, analisa data siswa, curhat masalah anak-anak dan dipublish  di blog untuk sekedar berbagi, dan lain-lain.  Jika ditanya bagaimana rasanya dibuat heboh dan seringkali diledekin teman-teman dikantor? Saya sih biasa saja, dibuat seolah teman-teman guyon atau bercanda karena saya tipikal orang yang cuek dan tidak mau tahu urusan orang lain. Memang masalah, saya memakai laptop jadul, besar dan berat?tidakkan?yang bawa saya, yang memakai juga saya sendiri, jadi all is well lah *assekkk*.


Tuh kan,gede bangetttttt.....hickz
 
Terus sampai kapan pakai leptop jadul itu?? *sambil ngelirik laptop depan mata*. Tolong, jangan tanya saya dengan pertanyaan menohok seperti itu hehehe. Ya, kalau boleh jawab sih, *itupun sesekali ngelus laptop,maafkan majikanmu ini!!* maunya sih kalau suami tiba-tiba nawarin beli notebook baru, sekarang dan saat ini juga dengan senang hati saya langsung bangkit dari kasur dan menyudahi menulis lalu seketika memilih notebook yang keren, tipis, canggih, dan murah, ups,,murah bukan berarti murahan loh ya *catetttttt!!*. Woi, bangunnnn nggak usah mimpi!!. Yah, mimpi ternyata.

Siapa sih yang tidak ingin memiliki notebook tipis dan ringan?pastinya semua pengguna dan pencinta notebook ingin memilikinya, mungkin sebagian besar kita masih banyak yang memiliki notebook yang ukurannya standar yang masih tebal dan keluaran beberapa tahun yang lalu. Tahun 2013 konon disebut dengan tahun era teknologi, semakin hari produksi teknologi yang semakin canggih muncul satu persatu. Dan salah satunya adalah notebook tipis dan ringan. Siap sih yang tidak ingin memiliki notebook tipis dan ringan, apalagi bagi saya yang notabene aktif menulis di blog. Satu-satunya peralatan yang harus dimiliki seorang penulis blog adalah ya komputer, laptop, notebook, smartphone dan lain-lain. Kali ini Acer Indonesia memberi jawaban atas keingintahuan para pecinta notebook tipis dan ringan, salah satu produk yang baru-baru ini diluncurkan adalah Acer Aspire E1 Slim Series, 30 % Lebih Tipis.



Tuh kan???tuh kannn...tipis kan yaa
 
Acer Aspire E1-432 menggunakan monitor LED berukuran 14” dengan resolusi 1366×768 px yang memadai untuk kebutuhan office basic, browsing, multimedia, dan sangat cocok untuk saya yang suka sekali bermain game *haddeuhhh, emak-emak juga manusia*. Selain itu, Acer Aspire E1-432 juga dilengkapi optical drive/DVD-RW, dan di desain khusus dengan ketebalan sekitar 25.3 mm saja. Bagi yang tidak suka warna-warna yang mencolok, jangan risau karena Acer Aspire E1-432 hanya menyediakan dua warna yaitu Piano Black dan Silky Silver. Nuansa elegan pada notebook ini juga terlihat pada desain pattern bintang-bintang Starry Swirls” yang terdapat pada casing dan keyboardnya. Keunggulan utama dari Acer AspireE1-432 adalah penggunaan prosesor Intel 4th Gen terbaru, atau lebih dikenal dengan kode nama Haswell. Dan satu lagi yaitu baterai, daya tahannya hingga 6 jam jika dipakai untuk memutar film *asseeekkk* dan 3-4 jam jika digunakan untuk bermain game *horeeee*. Jangan khawatir juga jika notebook ini menjadi panas, karena dengan adanya form factor maka secara otomatis akan ada pendinginan secara memadai.


Sluuurrrrpppp,hadduehhh... 
 
Heumm, hayo-hayo siapa yang mupeng?Simpel, tipis, ringan dan mudah dibawa kemana-mana. Apalagi bagi saya yang suka mengabadikan setiap perjalanan petualangan saya ke berbagai kota untuk dijadikan sebuah tulisan, pastinya tidak merepotkan dan memberatkan tas ransel. Notebook tipis, ringan dan nggak harus mahal alias murah tapi nggak murahan lo ya pastinya dambaan semua emak-emak blogger termasuk saya. Bagi saya yang hanya disibukkan dengan kegiatan ibu rumah tangga saja sepertinya harus lebih produktif lagi karena bisa menulis dimana saja, tidak perlu malas membawa notebook ke mana-mana, karena laptop saya kan berat dan harus duduk manis di meja. Argghhhh, itu melelahkan sekali!!!. Saya juga kan ingin seperti emak-emak blogger kece yang lain, kemana-mana bawa notebook yang enak di tenteng, misalnya di tempat seminar, di mall dan temat-tempat yang nyaman dan santai untuk menuangkan ide. Semakin banyak ide yang tertuang, semakin banyak hal atau sesuatu yang harus segera dituangkan, sarana menuangkan ide pun mendukung tentunya akan semakin produktif untuk menulis dan berbagi. Karena notebook makin tipis, bikin emak makin produktif *sembari bergaya sambil pamer jempol*. 
Lalu, bagaimana dengan emak-emak blogger yang lain?

Nah,kalo tas ranselnya segini kan muatnya yang tipis-tipis,ya nggak sih???
 
***
“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30%Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”




Sunday, 20 October 2013

Kamar Mandi

 Assalamu'alaikum...
Selamat sore, selamat menikmati akhir pekan yang indah pemirsah hehe. Alhamdulillah sudah mulai enakan ini badan, tapi capeknya masih benar-benar melekat di ingatan hahaha *sungguh, belum kehapus!!!*. Tapi lumayanlah, hidung meler dan virus hatsyi hatsyi bertahan satu hari gara-gara tiap waktu dicekoki air hangat dan madu. Satu lagi pesen mas jenggot kepada saya ketika sebelum berangkat kerja Jangan tidur!!!nanti tambah sakit badannya, sippp bos!!!^^.

Ya ya ya, abaikan ingatan capek bawa ransel saat perjalanan pulang. Kali ini izinkan saya bercuap-cuap, masih seputar mbolang ke Rengat minggu lalu. Satu hal yang saya cari ketika sampai di tempat jalan-jalan, apa tuh??kamar mandi, yes, that's right. Awalnya sih nggak kebayang kalau di sini bakal tinggal di rumah anaknya si mbah yang belum buat kamar mandi, dengan alasan lebih memilih beli ladang sawit dan berjibaku di ladang daripada kamar mandi. Appa???hiyyyaa.....*mendadak lemes*, sore hari setelah ngobrol dan jumpa fans hahaha akhirnya saya dan suami disuruh untuk mandi di rumah anak si mbah  yang nomor 3. Sampai sana ternyata pemirsah, rumahnya belum jadi dan kamar mandinya di luar. Ini masih mendinglah, kamr mandi di rumah anak si mbah yang nomor 2 malah berupa kran aja *diennnkkkkkk gubraks*. Kata mbk avi (istrinya lek Bimo, anak no 2) mandinya malam pas maghrib, kalo pagi sebelum subuh *beuhhh,angkat kaki!!!*.

Ya ya ya, semakin penasaran dengan kondisi ini (kamar mandi yang belum layak) padahal tani sawit, tiap bulan dapet gaji (dari panen sawit), lahannya 2-6 kavling (1 kavling 2 hektar), tapi kok ngak punya kamar mandi dan rumahnya seadanya aja ya???Sawang sinawang sih hehe. Jawaban mereka ketika suami saya ngguyonin ternyata jauh dari tebakan saya, kata mereka sayang uangnya. Rumah yang penting bisa di buat tidur, kalau kamar mandi.....(sembari senyam senyum dan melihat istri mereka) gitu ajalah sementara. Mereka (anak-anak si mbah yang belum punya kamar mandi/kamar mandi belum layak) lebih memilih untuk hidup sederhana, apa adanya, uangnya dikmpulin buat beli lahan sawit lagi, rumah belakangan. Heummm, pantes aja gampang banget ngeluarin uang. 

 ini kamar mandi loh,kalo mandi malam ya ^^

Ya ya ya, begitulah hidup mereka di pedalaman hutan sawit. Sederhana tapi menyejukkan, saya selalu merindukan hal-hal yang seperti ini. Yang terpenting mereka senang, bahagia dan bersyukur dengan apa yang mereka miliki. Kadang ketika saya duduk di depan rumah lek Bimo, benar-benar disentil dengan keadaan ini. Mau apalagi??kurang apalagi??lihatlah apa yang ada dihadapanmu sekarang??masih kurang?? Astaghfirullahaladzim... Jadi ingat kalimat ini, belilah sesuatu yang kamu butuhkan bukan yang kamu inginkan. Butuh karena kebutuhan, beda lagi dengan keinginan. Ingin ini ingin itu, sampai kapan membeli yang kita inginkan???nggak kelar-kelarlah hehe.

Banyak pelajaran yang saya dan suami dapatkan ketika mbolang ke Rengat, semoga perjalanan belajar kami di penjuru bumi Allah selalu mendapat berkah aminnn..
Sekian cuap-cuap sore ini, baarokallah^^





lumayanlah...^^

***
tjatatan petualanagn pedalaman hutan sawit
20/10/2013

Friday, 18 October 2013

Petualangan Seru ke Rengat Riau

Apa kabar pemirsah???semoga sehat selalu, dua hari ini badan kurang fit karena efek mbolang liburan idul adha kemarin ke Rengat Riau. Modal nekat, iya banget karena ya pingin jalan-jalan keliling Riau. Kebetulan juga ada saudara dari suami yang selama 27 tahun tidak bersua, mereka pisah saat SD dan baru bertemu lagi pas mbolang kemarin.
Hatsyi..hatsyi...

Perjalanan dimulai dari Siak pukul 06.00 *hiyyyaaa niat banget ya hehe* mengunakana motor cowok, satu backpack dan tas kecil tempat dompet dan hp. Dari Siak perjalanan lancar dan aman, tapi saat mau keluar dari Kabupaten Siak jalanan benar-benar rusak. Banyak mobil fuso, tronton dan truk-truk besar. Sepanjang kanan-kiri jalan banyak tanaman pohon sawit. dua jam sudah akhirnya kami sampai di Kerinci, istirahat sebentar di warung untuk sarapan. Saya memilih nasi goreng dan suami bubur kacang hijau, minumnya teh panas, Subhanallah....nikmat sekali!!!!sruuppptttt....
 Lanjut perjalanan ke arah Rengat, banyak desa yang dilewati tapi saya lupa nama-namanya *aneh-aneh soalnya hehehe...*. Jalan yang dilewati jalan lintas timur Sumatera, kadang ramai kadang sepi, aspalnya mulus, jalan naik turun agak tajam. Nah, disinilah sepanjang kanan kiri jalan banyak peringatan, misalnya "Hati-hati", "Selalu ingat kepada Allah", "Jika sudah aman baru mendahului, dll. 



Empat jam berlalu, pukul 11.00 sampai di Rengat dan kebetulan saya capek banget akhirnya istirahat di warung beli minum. Telpon saudara dan mereka sudah ada di bundaran untuk menjemput kami. Setelah perjalanan selama 5 menit kami bertemu dengan paklek dan melanjutkan perjalanan. Pukul 12.00 kami berhenti di sebuah resto untuk istirahat dan makan siang. Perjalanan menuju rumah paklek dan mbah berlanjut, ternyata masih jauh juga *hhiyyyaaa...ngelap keringet*. 3 jam berlalu akhirnya sampai juga di sebuah desa di pedalaman hutan sawit. BAYANGKAN, kami harus melewati jalanan tanah naik turun dengan jarak 20 kilo *beuhhhhhh,ngakak terus saya sama suami, jauh kaliiiii*. 

Hidup adalah perjuangan, well kami sampai di desa.....*haddueh,lagi-lagi saya lupa,aneh namanya hehe*. Biasalah disambut heboh sama keluarga, paklek, bulek yang jumlahnya 8 orang dan si mbah dan cucu-cucunya. Alhamdulillah....*mari selonjorannnnnn!!!*. Abakan kehebohan dan cerita sana-sini sampai pukul lima sore. Mayoritas memang petani sawit dan karet warga di daerah ini termasuk si mbah dan anak-anaknya (paklek bulek). Banyak cerita dari perjalanan petualangan 4 hari di Rengat, tunggu ceritanya besok atau lusa ya hehe. Maafkanlah...^^


Jum'ah mubaarak^^

*****
~tjatatan pedalaman hutan sawit~
Siak,18 oktober 2013



Friday, 11 October 2013

3 Cerita

senja di depan kamar kos,ajjibbb tenan^^

Jadi anak kos
Cantik kan???foto diatas bukan credit tapi ini asli jepretan saya hehehe....lokasinya di depan kamar kos-kosan, hiyyyaaa ngekos lagi???. Setelah hampir tiga tahun lamanya meninggalkan dunia kos-kosan, kali ini saya dan suami ngekos. Ngapain nggak ngontrak rumah aja sih?hehehe...
1. Kontrakan rumah di Siak cepet ludes, banyak pendatang yang berbondong-bondong mencari nafkah di Siak *tsahhhhh...katanya sih*, ada yang asli luar Riau bahkan banyak pula yang warga asli Riau tapi memilih untuk tinggal di Siak. Biar nggak capek kali ya, maklum lumayan jauh-jauh sih jaraknya antar kabupaten *ini masih katanya loh..*.
2. Saya masih berdua juga, jadi cari yang simpel. Awalnya suami berburu kontrakan tapi banyak yang sudah di booking, ada tapi di tempat sepi, deket hutan, banyak tanaman liar yang tinggi-tinggi, ngeri juga kan. Akhirnya sementara cari kos-kosan biar bisa boyong saya dari Batam *owh,so swiit..*.
3. Pas kebetulan dapet kos-kosan yang lumayan enak, masih suasana desa, keluarga ibu kos baik *alhamdulillah...*, satu kos-kosan sama anak SMA cowok/cewek yang rajin banget bangun tidurnya *tarhim dah teriak-teriak tuh anak-anak. ngapain coba??ada yang masak, nyuci sama njemur pakaian haha*, deket sama sumber inspirasi, sapa tuh???Senja lah....*gubrakss!!!*. Sekian.
Berhubung sudah nyaman banget di kos-kosan ini, jadi batal deh cari kontrakan rumah. 

Alhamdulillah selama ngekos dari zaman kuliah, dapetnya kok ya kos-kosan yang nyaman, aman dan tentram. Ngekos nggak pernah pindah kos, sekali ngekos dapet kos-kosan yang eksklusif banget jadi sampai kerja (ngajar)pun saya tetep kos disitu. Dan kedua kalinya ya disini di Siak, perbulannya Rp. 500.000/kamar (mayoritas kamar mandi dalam). Kontrak rumah rata-rata pertahun 9-10 juta.

Mahal nggak sih di Siak??
di Siak nggak ada kendaraan umum, kalau mau ke mana-mana pakai travel. Mobil kinyis-kinyis *heran,disini mobilnya bagus-bagus loh hehehe...norak ya saya*, dari pelabuhan Buton ke Siak (satu jam perjalanan) per@ Rp 90.000. Kalau dari Siak ke Pekanbaru per@ Rp 90.000, tiga jam perjalanan darat. Murah apa mahal???silahkan geleng-geleng kepala ya hehehe.
jejeran bentor di pelabuhan Siak,suepi pollll ^^

Sempat tanya sama nenek karena waktu saya dan suami jalan-jalan ke pelabuhan Siak, di parkiran saya lihat ada bentor (becak motor). Kata nenek ongkos naik bentor yang jaraknya bisa ditempuh dengan waktu 5 menit aja harganya per@ Rp 25.000, hihihi...Ngeri wakkk!!!komentar teman saya di Batam ketika sempat komunikasi.
pertama kali sempat kesasar,ternyata ini pasar. kirain terminal hahahaha..3 gedung je ^^

Jajanan berupa makanan standar sih, tapi yang bikin suami saya gila belanja itu waktu kita jalan ke pasar. Beugh, sayuran dan ikan disini murah bangettttttt......beda bangetlah sama di Batam, jadi beli sayur ini itu, ikan ini ikan itu untuk disimpan di kulkas. Seneng banget kalau dah dapet yang murah-murah....mohon dimaklumi ya,di Batam apa-apa serba mahal jadi giliran masuk hutan dan nemu yang murah jadi kalap deh hahaha.

Bahasa
Satu minggu, dua minggu, tiga minggu...dan hampir satu bulan. Ahha,  di minggu ketiga saya baru mudeng dengan bahasa yang banyak digunakan oleh warga Siak. Pertamanya sih saya kira mayoritas orang-orang Siak pakai bahasa Padang lah, eh ternyata saya baru menemukan jawaban dan perbedaanya waktu di rumah ibu kos ada acara aqiqah anaknya. Kebetulan saya ikut bantu-bantu bikin cakelah jadi saya manfaatkan waktu itu untuk melakukan wawancara dengan tetangga *wahahaha....reporter jadi-jadianlah*. Ternyata, percakapan sehari-hari warga Siak menggunakan bahasa Melayu. Kalau orang Padang ya pakai bahasa Padanglah. Kalau baru dengar seperti saya, pastilah bingunug dan beranggapan jika warga menggunakan bahasa orang Padang. Keduanya sama-sama menggunakan O "ada apo nih?", "tak ado", eh bener nggak sih??apalagi ya???banyak lah pokoknya mereka sama-sama menggunakan O intinya. Nah, bedanya kalau orang Melayu terakhirnya pasti pakai DO..."jangan begitulah DO...", "makanlah DO sama-sama" pokoknya akhirnya ditambahi DO. Sempat bingung, masak semua yang saya lihat namanya DO. Eh ternyata hahahaha....
bagaimana petualangannya???SUKA

Ya ya ya ya....lumayan serulah rasanya kayak es krim rujak hehehe. Maaf, watak aslinya keluar jadi nulis apa adanya ^^.
Ada yang punya pengalaman menarik seperti saya nggak???ayo ceritaaaa....

~tjatatan petualangan Siak~
***

Tuesday, 8 October 2013

Melayu dan Tulisan Pegon

Huruf Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa juga Bahasa Sunda. Kata Pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim.
Berbeda dengan huruf Jawi, yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tidak disebut pegon lagi melainkan Gundhil. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.
.....wikipedia.....


Sebelumnya, Dirgahayu Siak yang ke.....waduh lupa saya hehe,kebetulan tanggal 4 oktober 2013 hari jadinya kota sekaligus kabupaten Siak. Terkenal dengan brandnya Siak truly melayu, memang benar-benar melayu banget menurut saya *menurut saya loh ya yang asli 100% pendatang, baru lagi hehe*. Dari pertama masuk kota Siak pun sudah terlihat pemandangan jembatan Siak yang megah yang kental sekali dengan melayunya, mulai dari cat warna kuning, hijau, dan bentuk tinang lampunya pun khas dengan melayu. Bentuknya sih seperti tiang lampu pada umumnya, tapi ada lekukan besi indah yang mencerminkan melayu.

Ketika pertama kalinya saya dan suami jalan-jalan keliling kota Siak, banyak sekali yang saya abadikan salah satunya tulisan-tulisan dengan huruf/tulisan arab pego/pegon di papan, mulai dari nama jalan hingga papan sebuah instansti. Disepanjang jalan tak luput dari tulisan arab pego/pegon, saya benar-benar merasakan khas melayu yang sangat kental ya disini di Siak.
 ini di alun-alun tepat di depan istana Siak

Dulu pertama kali mengenal huruf dan tulisan arab pego/pegon itu waktu saya sekolah dasar, kebetulan saya sering ikut alm.Abah saya yang mengajar ngaji di panti asuhan. Saya juga tidak terlalu ingat kapan saya belajar huruf dan tulisan arab pego/pegon, yang saya ingat sampai sekarang ya saya bisa menulis dengan tulisan arab pego/pegon dengan baik. *jiah,sombongggg sombongggg hahahaha..pletakk!!!*.

 Sayangi negeri istana...keren ya^^
Bukan hanya jalan-jalan kecil saja dan instansi pemerintahan yang menggunakan tulisan arab pego/pegon, tapi nama toko pun juga memakainnya. Semalam saya jalan dan makan di warung tenda tepat depan jejeran ruko, benar lo ternyata selain menggunakan bahasa indonesia papan nama tokopun menggunakan tulisan arab pego/pegon. dan itupun berlaku untuk semua toko, entah itu pemiliknya muslim atau non muslim. Indahnya......

tetep ye, sepiiiii hehehe....jadi bisa parkir dimana sajah^^
Semakin hari semakin penasaran dengan kota Siak, semoga jalan-jalan selanjutnya bisa terus berbagi hal tentang kota Siak......etapi, ayooo unjuk gigi dong siapa yang bisa atau pernah belajar nulis pakai huruf pego/pegon???

****
Siak, 8 oktober 2013
~tjatatan petualangan Siak~


Monday, 7 October 2013

Pertanyaan yang Sama

Dulu sebelum menikah, banyak teman dan saudara yang sringkali menanyakan hal seperti ini :
"Kapan nikah mbk??"
"Kok belum nikah-nikah, teman-temannya dah pada nikah semua tu, udah punya anak juga.."
"Ayo cepetan nikah, nunggu apalagi??"
dan masih banyak lagi pertanyaan yang menanyakan hal serupa, tapi karena memang saya orangnya lumayan cuek jadi ya biasa saja.Toh waktu itu usia saya belum masuk 25 tahun, pada akhirnya di usia awal 25 tahun do'a saya diijabah oleh Allah. Horeee...nikah juga akhirnya!!kata teman-teman saya.

September 2013 menjadi tahun kedua pernikahan kami, Alhamdulillah..baarokallahulana aminn.
Setelah menikah dan langsung di boyong ke Batam bukan serta merta masalah selesai, melainkah awal terbukannya jendela dari sebuah pernikahan. Dimana angin, debu, sampah kecil hingga besarpun bisa masuk lewat jendela rumah kami. Satu dua tiga empat lima dan berbulan-bulanpun mulai banyak yang menanyakan hal seperti ini:
"Kakak sudah menikah??"
"Sudah punya anak?"
"Emang sudah berapa lama menikah..?"
hingga sindiran-sindriran sinispun datang menghantui saya..
"Sini aku injak kakinya biar cepet punya anak!!"
"Kok nggak hamil-hamil kak??"
"Itu tuh si A si B si C hebat banget suaminya"
hingga sok tahu pun ada..
"Makannya nggak usah KB kak"
"Copot ajalah KB nya"
"Masih muda kok di empet, kasihan nanti anaknya"
Dan masih banyak lagi tapi pantaskah saya mengumbar semua sindiran-sindiran sinis yang lebih tidak pantas diucapkan disini??pastinya tidak, cukup hanya saya dan suami yang tahu. Biarlah itu menjadi urusan mereka dengan Allah...

Alhamdulillah saya dikaruniai suami yang sabar, ketika saya menceritakan hal-hal yang meurutnya tidak penting untuk disimpan dalam hati apalagi selama berhari-hari. Sayapun mengikuti apa yang suami sering sampaikan kepada saya...
"Sabar....sabar...."ucapnya sambil mengelus punggung saya
Satu tahun berlalu, didampingi oleh suami yang sabar akhirnya ketika lagi-lagi pertanyaan dan sindiran serupa yang dilemparkan kepada saya. Saya selalu menjawabnya dengan cengar-cengir "Belum, doakan ya buk..." atau ketika ada yang bertanya seperti ini "Sudah isi kak??" sayapun dengan nada santai menjawab seperti ini "Sudah, isi nasi barusan hehehe..". Terkadang adakalanya saya menyikapi dengan santai tapi terkadang jika saya sedang dalam keadaan sensitif, menyikapinya pun dengan sinis dan sedih sampai menangis pun pernah. Lagi-lagi ini semua atas bantuan suami...
Ketika suami menguatkan, ada tangan yang lebih kokoh yang selalu menguatkan hati kami...janji-jandi indahNYA kepada kami...DIA yang selalu bersama kami...
"Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar" (QS Al Anfal : 46)
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas"  (QS Az zumar : 10) 
Dan ketika keyakinan takkan tergoyahkan dengan segala hal yang terjadi pada kami, inna ma'al usri yusro..
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan"...Baarokallahulana aminnnn...
****
Untuk mbk Uniek & suami, baarokalloh....
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine

Thursday, 3 October 2013

Jalan-jalan ke Jembatan Siak

Hallo hallo....apa kabar, Assalamu'alaikum....
Hehe,kehabisan pulsa jadi belum bisa bewe nih, mohon maaph hehehe..masih seputar reportase jalan-jalan di Siak nih. Pertama kali lihat jembatan Siak ya pas pertama kali ke Siak, dua minggu yang lalu. Dari jauh kira-kira 1 km kelihatan betonnya aja, sempat penasaran karena sepanjang perjalanan dari pelabuhan Buton ke Siak cukup jauh. Satu jam, kerasa jauh banget soalnya jalannya haduueh bener-bener rusak. Sebagian rusak sebagian lagi mulus, terus pemandangannya pun hutan jadi berasa banget lamanya. Tapi pas jalanan sudah mulai mulus, lebar sudah ada tanda-tanda masuk daerah kota Siak. Ternyata benar, perlahan jembatan Siak sudah kelihatan. Horeeee akhirnya....





jembatan siak dari jauh
 
Cukup megah dan kokoh jembatan Siak ini, jembatan yang menghubungkan dua daratan yang dipisahkan oleh sungai Siak yang katanya dalem banget, katanya sih hehe. Jembatan Siak mulai direncanakan tahun 2002 dan selesai tahap pembangunannya pada bulan juli 2007. Dan secara langsung di resmikan oleh presiden SBY pada 11 agustus 2007.





jembatan Siak dari dekat



pagernya khas,melayu banget..
 
Sayang sekali, kendaraan roda dua dan empat tidak boleh berhenti. Ya pastinya kalau berhenti buat apalagi kalau bukan narsis hehe. Bisa sih jalan di jembatan yang memang sudah disediakan untuk pejalan kaki tapi lumayan jauh parkirnya, itupun parkirnya harus di area masjid.




 masjidnya bagus ya??belum prnah singgah sih...

Kapan hari saya sama suami diajak jalan ke jalan yang berbeda, e ternyata jalan bawah jembatan. Uwah seru juga, lumayan rapi juga dan di kiri kanan jalan ada taman dan tempat bermain. Pantesan banyak yang sepedaan sore. Jalannya pun dua arah, sepi permirsah hehe. Dan ternyata, lewat pas depan masjid yang kelihatan dari kiri jalan (dari arah kota Siak). Cocok banget kalau mau lihat senja di masjid sambil ngabuburit *heloh emang puasa???yaa siapa tau puasa senin kamis hehe*. 
Senja sudah melambai, mari kita pulang...^^




jalan bawah jembatan..dua arah,sepi pulak bisa buat tidur2n nih kalo nggak ngerumpi juga bisa hehehe...
 



 Keren ya....

ini masjid ternyata masih di renovasi..^^

****
Siak,3 oktober 2013
~Tjatatan Petualangan Siak~