Meski satu persatu burung gereja berusaha mencuri perhatianku, tak sedikitpun aku memperdulikannya. Saat ini aku melihat wajahmu yang berseri. Di sisi lain, ada tiga pasangan yang sedang asik bercumbu. Aku malu, karena perlahan kau mendekatiku.
~meja cokelat, 12/9/13~
ini malu-malu mau gitu ya mbak ... :D
ReplyDeleteehem :p
ReplyDeleteaku mau duduk di kursi dekat meja coklat aah
eheeeemmm, malu tapi mau hihi
ReplyDeletejangan malu-malu...kucing :)
ReplyDeletecantik gambar awannya
ReplyDeleteNegative space...
ReplyDeleteGak dong aku ro maksude tulisane mbak :P
Dimana itu Mbak? Langitnya bagus banget :)
ReplyDeleteMatanya jelalatan juga ya bisa jalan-jalan :D
ReplyDeleteGak fokus, ya. . .
ReplyDeleteSemua dilihat. .. :D
langit dan fotonya bagus..
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletelangit dan puisinya manis mbak ^^
ReplyDeleteLangitnya bagusss.... Damai banget kayaknya :)
ReplyDeleteAku kok ga nemu burung gerejanya ya mbak?
ReplyDeleteOh burung gereje.
ReplyDeleteSebuah burung yang masih terngiang jelas di ruang pendengar.
Ceritanya tak pernah padam.
Salam untuk burung-burung gereja itu ya Mbk.
Bahwa aku sangat mencintainya.
super sekalii puisi nya :D
ReplyDeletewah ada 3 pasangan bercumbu, brarti di sana memang tempat publik yg sering dipakai buat bercumbu :o
suka rumahnya di pojok kanan bawah
ReplyDeletewarnanya kuning!!!!