Sudah bisa menduga kan kalau negara
yang akan dibahas kali ini adalah negara yang beribukota Bandar Seri Begawan,
yang juga juga menjadi negara penyelenggara KTT ASEAN ke-22 pada bulan April
2013 lalu. Dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam itu, tema yang diangkat
adalah “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”, dengan pokok perundingan
pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan
Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan
Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015.
Tema: Dengan ketiga pilar tersebut,
bagaimana mencapai tujuan pembangunan badan persatuan ASEAN? Mampukah
negara-negara ASEAN mewujudkan Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan?
ASEAN
merupakan kumpulan dari negara-negara yang berada di Asia Tenggara, dimana terbentuknya
negara ASEAN dilatarbelakangi oleh banyakya persamaan antar negara tersebut. Seperti
persamaan letak geografis, budaya, sejarah, dan kepentingan
untuk menjalin hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Hingga
sekarang perkembangan negara-negara ASEAN cukup menarik, mulai dari bidang keamanan,
ekonomi, dan sosial. Sehingga tercetuslah tiga pilar yaitu Komunitas Keamanan
ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN.
Pada KTT ASEAN Ke-22 yang berlangsung
di Brunei Darussalam, Sultan Brunei, Haji Hassanal Bolkiah dalam
"Pernyataan Ketua" seusai konferensi menyatakan, pembangunan
Persatuan ASEAN sedang dilaksanakan, sekaligus memaparkan prospek Persatuan
ASEAN pada tahun 2015, menentukan tindakan dan langkah yang perlu untuk
mewujudkan Persatuan ASEAN pada tahun 2015, serta mengajukan target jangka
panjang yang diusahakan ASEAN setelahi 2015. Selain itu, "Pernyataan
Ketua" juga menekankan peningkatan pembangunan Persatuan ASEAN, memperluas
kerja sama sub-regional ASEAN dan menyelesaikan pertikaian secara damai.
Sejak berdirinya ASEAN, organisasi ini
sudah memutuskan untuk saling bekerja sama mencakup segala bidang meliputti
bidang ekonomi, kemanan, dan sosial budaya. Dalam bidang ekonomi, pada KTT ke- 9 ASEAN di Bali tahun 2003
menghasilkan Bali Concord II yang menegaskan bahwa Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC
– Asean Economic Community) akan diarahkan kepada pembentukan sebuah
integrasi ekonomi kawasan. Pembentukan biaya transaksi perdagangan, memperbaiki
fasilitas perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan daya saing sektor UKM.
Selain itu, dengan adanya komunitas di bidang ekonomi tentunya akan memberikan
peluang yang luas kepada anggota ASEAN untuk memperluas cakupan ekonomi. Misalnya
saja kita ambil sebuah contoh, karena
Indonesia dengan Vietnam merupakan Negara regional ASEAN, dan mempunyai
kesamaan dalam membangun perekonomian Negara yaitu sama-sama menjadi Negara
terbesar penghasil kopi. Maka apa salahnya menjadi partner produksi kopi yang
bertujuan untuk merebut pangsa pasar dunia.
Sementara di bidang keamanan, dengan adanya pembentukan Komunitas Keamanan ASEAN
jelas akan memperkuat ketahanan kawasan dan mendukung penyelesaian konflik
secara damai. Dengan terciptanya perdamaian dan stabilitas di kawasan akan
menjadi modal bagi proses pembangunan ekonomi dan sosial budaya masyarakat
ASEAN. Misalnya saja konflik perebutan batas wilayah yang seringkali terjadi di
negara ASEAN, perselisihan dan persengketaan yang terjadi antar negara yang
bersangkutan bisa menimbulkan perang terbuka. Jika tidak bisa diselesaikan
dengan cara friendly negotiation
ataupun melalui The High Council,
maka permasalahan tersebut akan berujung di Mahkamah Internasional. Jika sudah
diputuskan oleh mahkamah International mau tidak mau harus menerima, jika
masing-masing negara yang bersangkutan sudah saling menerima pastinya kondisi antar
negara akan lebih baik lagi.
Sedangkan di bidang sosial budaya, dibentuk
dengan tujuan untuk melengkapi dan memperkuat bidang keamanan dan politik. Kerjasama
di bidang sosial budaya merupakan satu hal yang penting untuk mencapai satu
integrasi melalui masyarakat yang saling peduli dan berbagi, istilah ini
disebut dengan a caring and sharing
community. Tujuannya adalah untuk mempererat dan memperkokoh rasa
kebersamaan antar warga ASEAN. Kerjasama sosial budaya meliputi bidang
kepemudaan, pengentasan masalah, perempuan, kesehatan, ketenagakerjaan, lingkungan
hidup, dan lain-lain. Misalnya, diadakannya pertukaran pelajar antar negara
ASEAN. Bertujuan untuk saling mengenal kebudayaan dari masing-masing negara.
Dengan adanya
tiga pilar yang memang dibentuk dengan satu tujuan membangun kebersamaan yang
kuat dan mejadikan negara ASEAN menjadi negara yang terus berkembang di
berbagai bidang, aman dan sejahtera. Selain itu, keberadaan komunitas ASEAN
2015, juga diharapkan dapat menjawab semua tantangan dan permasalahan yang
terjadi di negara ASEAN. Termasuk Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan
yang sejahtera.
Referensi :
Mudah2an komitment yang dibangun dalam KTT ASEAN ke 22 yang lebih menitik beratkan pada Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan bisa benar2 menjadikan negara2 yang hampir mempunyai kultur yang sama di Asia Tenggara menjadi lebih solid dan saling menghoramati eksistensi dari negara anggotanya
ReplyDeletemaaaak....
ReplyDeletelalu nagis putus asa....
hebat masih kuat baca2 dan cari2 referensi...:')
good luck ya miss :) maaf banget baru bisa mampir kesini lagi
ReplyDeleteInsya Allah persatuan ASEAN lewat tiga pilar membawa kemakmuran bagi seluruh rakyat ASEAN
ReplyDeleteTentang 3 pilar ini, jadi ingat pemaparannya Bapak Hermawan pas di Solo. :)
ReplyDeleteSekarang sedang berlomba2 untuk meningkatkan UKM ya, Mba.
Banyak sekali blogger yang membahas soal asean.
ReplyDeleteASEAN menyatukan antar bangsa - bangsa
ReplyDelete