Monday, 25 March 2013

Gara-gara Lumpia #3

  
disini

Saat udara kering
Diujung cakrawala
Aku melihat wanita dengan gerimis di wajah
Matanya usang seperti maghrib berlalu
Sementara jari telunjuknya bergerak
Duk..duk..duk..
Perlahan rambut pirangnya tertampar angin

Jelang angin maghrib berhenti
Wanita paruh baya itu mengadahkan wajahnya
Tidak ada sesuatu yang istimewa diatas sana
Gerutuku pelan,
Hanya saja diantara ribuan pohon rindang
Aku melihat sepotong bulan
Sendiri, tanpa kerlip bintang

****
Batam,19/3/13

PS : Gara-gara lumpia,inspirasi tercipta..by:HM Zwan
on

24 comments:

  1. Lidya Fitrian25 March 2013 at 11:48

    BUlannya sedang redup ya?

    ReplyDelete
  2. keke naima25 March 2013 at 12:05

    ternyata lumpia juga bisa menciptakan inspirasi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. HM Zwan25 March 2013 at 12:41

      lha itu mbk,ampun deh hehehe.... **mari,makan lupia xixixi

      Delete
  3. Ochimkediri25 March 2013 at 12:19

    (clingak clinguk goleki lumpia)

    ReplyDelete
  4. Niar Ningrum25 March 2013 at 12:47

    lumpia nya mana mbak kok gag muncul #salah fokus :p

    guru lagi melow niyee :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. HM Zwan25 March 2013 at 12:53

      tuh kaannn.....gara2 sibuk jadi g tau deh episode gara2 lumpia ala zwan ya nduk hehehe...
      iya nih,gara2 lumpia tuh xixixixi

      Delete
  5. Uli Kerenzia 25 March 2013 at 13:06

    puisi yg bagus :) semangat terus menulis :)

    ReplyDelete
  6. Ria Rochma25 March 2013 at 13:43

    jangan sampai bulannya ada dua :)

    ReplyDelete
  7. Anonymous25 March 2013 at 15:44

    bentar .. bentar ...
    kok nggak ada kata-kata lumpia di puisinya :mrgreen:

    ReplyDelete
    Replies
    1. HM Zwan26 March 2013 at 08:45

      hehehe....ketahuan nih nggak baca sampe bawah hihihi

      Delete
  8. Pencerah25 March 2013 at 16:19

    bagi dong lunpianya

    ReplyDelete
  9. Lowongan Jateng DIY25 March 2013 at 16:21

    sayang sekali saya tidak suka lunpia

    ReplyDelete
  10. Film Anyar25 March 2013 at 16:24

    dan memang akulah bulan itu
    menyombong dalam kesendirianku
    mengawasimu agar kau tahu
    betapa indahnya aku

    ReplyDelete
  11. Unknown25 March 2013 at 16:24

    Ooooh.. Ternyata mbak berambut pirang! :D

    ReplyDelete
  12. Unknown25 March 2013 at 16:25

    Ooooh.. Ternyata mbak berambut pirang! :D

    ReplyDelete
  13. Blogs of Hariyanto25 March 2013 at 19:07

    dari lumpia bisa hadir rangkaian kata yang sarat makna...luarbiasa :-)

    ReplyDelete
  14. sahabat baca26 March 2013 at 00:29

    wanita tua menatap langit malam dengan bulan yang sepotongnya hilang entah digondol siapa dengan bintang yang juga tidak bermainkan cahaya.

    pertanyaan saya apakah yang di pikirkannya ketika melihat bulan sepotong ?

    ReplyDelete
  15. Gulunganpita26 March 2013 at 04:27

    aiih ini kok anginnya menampar? :D
    #protes

    ReplyDelete
  16. Putri Baiti Hamzah26 March 2013 at 09:12

    wekekekk...dari lumpia aja bisa jadi inspirasi gini ya :p
    *usap-usap perut* efek baca puisinya :D

    ReplyDelete
  17. Mita Oktavia26 March 2013 at 18:17

    sejak lulus SMA setahun lalu, saya gak pernah ketemu sama lumpia basah lagi.. aaah jadi rindu lumpia basah depan sekolah *curhat* xDD


    saya bisa membayangkan bagaimana indahnya berada di antara pohon rindang, pasti sejuk ^^

    puisinya.. bagus mbak :)

    ReplyDelete