Malang, Juli 2010
Namanya Anjani,
siswa SMP kelas VII (atau kelas 1 SMP). Gadis remaja yang sangat pendiam
diantara teman-teman yang lain di kelasnya, pertengahan awal memasuki kelas
barunya Anjani sudah sering tidak masuk kelas. Hampir sebulan ada 10 alpha
(tanpa keterangan), 10 dengan keterangan sakit. Dan ini berlaku hingga 1,5
bulan, dan tidak bosan-bosannya saya selaku guru pembimbing BK setiap kali
Anjani tidak masuk saya selalu menghubungi orang tuanya. Seringnya yang
mengangkat telepon rumah itu bibinya dan jawabannya selalu sakit, dan tidak mau
sekolah. Akhirnya sayapun berkesempatan untuk bertemu dengan ibunya Anjani, setelah
berbincang selama 1 jam lebih akhirnya saya menemukan permasalahan yang dialami
Anjani.
Berdasarkan
informasi dari ibu Anjani, dari kecil Anjani sangat dekat dengan ayahnya.
Hingga suatu hari ayah Anjani dipindah tugaskan ke Kediri, dan sejak saat itu
Anjani berubah menjadi anak pendiam, sering mengurung diri di kamar. Padahal
seminggu sekali ayah Anjani selalu pulang tapi itulah dampak dari kepindahan
ayahnya, hingga Anjani berubah menjadi gadis remaja yang pendiam dan suka
menyendiri.
Satu
hari sejak Anjani tidak masuk sekolah selama 10 hari, saya meminta ibunya untuk
membawa Anjani masuk sekolah. Tidak membiarkan Anjani masuk gerbang sekolah sendirian
tapi diantar sampai ruang BK, setelah bertemu dengan Anjani. Saya mengajak
Anjani berbicara dari hati ke hati. Awalnya Anjani tidak merespon ajakan saya
untuk mengobrol, itupun bukan hanya sekali tapi hampir 5 kali. Akhirnya Anjani
mampu merespon ucapan saya, meski hanya dengan jawaban ”iya” dan ”tidak”. Tapi
bagi saya itu sudah luar biasa sekali, berhari-hari saya diacuhkan dan akhirnya
Anjani mampu merespon apa yang saya ucapkan. Memang butuh kesabaran extra utuk
melakukan pendekatan kepada anak-anak yang mengalami masalah kepribadian,
karena mereka butuh perhatian dari orang lain. Setelah Anjani sudah nyaman
dengan saya, akhirnya setiap ada kesempatan saya menyempatkan diri untuk
berbincang dengan Anjani meskipun hanya bertanya tentang pelajaran di kelas,
suasana di kelas, keadaannya dll.
Sejak
saat itu, setiap hari ketika saya keliling kelas pada jam pertama untuk
mengecek siswa/siswi saya menyempatkan diri untuk mengecek dan mengamati Anjani
dari luar kelas.
”Alhamdulillah, masuk..” ujar saya dalam
hati
Sampai akhir semesterpun saya tetap
melakukan hal itu, yaitu mengecek khusus kehadiran Anjani saat melakukan
pengecekan kelas pada jam pertama, tanpa mengesampingkan anak-anak lain yang
bermasalah maupun yang tidak bermasalah.
**********************
Batam, 8 Maret 2012
Siang
tadi saya mendapatkan sms dari bu Mia, pengganti saya di tempat saya mengajar
dulu. Ternyata bu Mia mencari referensi psikolog untuk referral Anjani, lalu
saya mencari tahu apa yang terjadi pada Anjani??Lagi-lagi permasalahan yang
lama timbul, yaitu mogok sekolah. Akhirnya saya menceritakan detail
permasalahan lama dan memberitahu pendekatan-pendekatan yang saya lakukan pada
Anjani hingga ia tidak lagi menjadi gadis remaja yang pendiam, mengurung diri,
menjauh dari teman-temannya di sekolah, dll. Saya menyarankan untuk tidak
mereferal anjani dulu, mengapa?? Mungkin kurangnya pendekatan yang membuat
Anjani belum merasa nyaman untuk berbagi, kurangnya kesabaran pembimbing dalam
mengadakan pendekatan sehingga langsung saja mereferal klien. Jika saya melakukan
pendekatan yang ekstra kepada klien dan ada hasilnya, mengapa tidak mencobanya
terlebih dahulu. Memang pendekatan kepada anak yang bermasalah itu tidak mudah,
tidak hanya sekali langsung menemukan permasalahannya tetapi berkali-kali dan
membutuhkan kesabaran penuh. Akan tetapi Apabila guru pembimbing BK / konselor
sekolah merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah klien, maka saat
inilah sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan klien kepada pihak lain
yang lebih berwenang, seperti psikolog, psikiater, dokter, ataupun kepolisian.
Semoga
saran diatas bermanfaat, khusunya untuk saya pribadi dan orang lain. Semoga
Anjani lekas kembali seperti dulu, tersenyum malu-malu dan akhirnya bisa
tertawa riang…
**********************
Sedang belajar apa saja…Semoga
bermanfaat >_<
ooh istilahnya mereferal ya?
ReplyDeleteiyha mbk lidia, referal atau alih tangan kasus :D
Delete