Panggil saja Iraha, ia di pukul teman satu kelasnya tepat di kepala belakang dekat telinga. Satu jam setelah pemukulan tersebut pipinya bengkak, gosong dan badannya sakit semua.
Minggu lalu, Enda mengadu ke salah satu guru bahwa temannya si Tio pernah dimasukkan ke dalam tong sampah oleh beberapa siswa tingkat atas sewaktu pulang sekolah. Tio tidak berani melapor ke guru karena dia diancam oleh kelompok tersebut. Sehingga teman Ferdolah yang mengadu kepada guru.
Gio salah satu murid khusus diganggu teman satu kelasnya dan langsung memberontak, lantas ia diserang oleh beberapa temannya. Bukan malah melerai pertikaian, beberapa teman-teman Gia malah memukuli Gio sampai ia kesakitan
Berbeda dengan Iraha, Gio dan Tio, Sigit (bukan nama asli) siswa baru pindahan dari Jakarta tersebut setiap hari harus menyerahkan uang Rp 3000 ke kelompok yang sangat ditakuti oleh teman-temannya satu kelas. Tidak hanya di palak, tapi ia juga sering dikosek / dijundu (menyentuh kepala dengan keras dan sengaja).
Itulah secuil kisah dimana merekalah yang menjadi korban bulliying selama disekolah. Lalu bagaimana dengan para pelaku bulliying..???Didiamkan saja karena takut terjadi apa-apa pada para korban atau di tindak lanjuti dengan resiko para korban terkena imbas yang kedua kalinya dengan perlakuan yang berbeda tentunya.
Bicara soal Bulliying berarti bicara masalah serius yang berhubungan dengan perkembangan anak. Bulliying adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan seseorang atau kelompok pada orang lain secara terus menerus hampir setiap hari hingga menimbulkan dampak korban merasa tidak berdaya. Tindakan atau praktik bulliying sendiri dibagi menjadi tiga yaitu :
…Secara fisik, tindakan memalak, mencubit, memukul, menarik leher kerah baju, mendorong, atau apapun yang bersentuhan dengan fisik yang semua dilakukan dengan sengaja.
…Secara verbal, mengolok-olok, menertawakan, memanggil nama ornag tua, mencemooh, menghina,. Semua dilakukan dengan sengaja.
…Secara psikologi, tindakan mendiamkan, mengucilkan, atau tidak mengajak korban dalam kegiatan apapun, dibiarkan sendirian.
Kadang para orang tua menganggap bahwa bulliying merupakan tindakan yang wajar dan hanya kenakalan biasa bahkan ada yang menganggapnya hanya sekedar guyon (bercanda). Itu adalah anggapan yang salah, mengapa?? Karena ada tingkatan atau tahapan kenakalan anak. Setiap anak berbeda, kadang ada yang menganggap bahwa mencubit atau memukul itu hal yang biasa tapi berbeda dengan anak yang lainnya, mungkin saja ia menganggap perilaku tersebut sangat menyakitkan baginya. Sesuatu yang awalnya bercanda lama-kelamaan akan timbul suatu pertikaian karena tidak terima dengan perlakuan si korban maupun pelakunya. Jika sudah seperti ini orang tua dan guru haruslah segera mengambil tindakan. Karena jika bulliying tidak segera diatasi maka akan mengganggu perkembangan anak selanjutnya.
Lalu, apa penyebab bulliying…??? Yang pertama karena faktor lingkungan keluarga, dimana anak kurang mendapatkan perhatian orang tuanya, mungkin karena kesibukan orang tua atau akibat perceraian sehingga anak merasa kurang diperhatikan. Dan dengan tindakannya tersebut anak akan merasa ditakuti dan mendapatkan perhatikan dari lingkungan sekolah yaitu siswa dan guru. Yang kedua karena lingkungan, mau tidak mau lingkunganlah yang membentuk karakter seseorang. Jika lingkungannya berkarakter baik maka seseorang akan baik, begitu juga sebaliknya.
Ciri-ciri Pelaku Bulliying
…Mau menang sendiri
…Egosentris
…Otoriter
…Agresif
…Punya kemampuan memprovokasi
Ciri-ciri korban Bulliying
…Depresi
…Minder
…Pemalu dan menyendiri
…Merosotnya prestasi akademik
…Terisolasi
Mencegah Anak Menjadi Pelaku Bulliying
…Menciptakan suasana hangat dan terbuka
…Kembangkan nilai positif di rumah
…Mengajari anak bahwa setiap tindakan ada konsekuwensi
…Memberi anak perhatian yang cukup
Mencegah Anak Menjadi Korban Bulliying
… Membekali anak bagaimana cara bergaul yang baik dan benar
…Menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri pada anak
…Memotivasi anak untuk berinteraksi
…Mendengarkan setiap keluhan anak
Mengatasi Anak Pelaku Bulliying
… Memberitahu anak apa yang dilakukannya itu perbuatan yang tidak baik
…Memberitahu efek atau dampak dari perilaku bulliying
…Melakukan bimbingan agar anak tidak melakukan bulliying lagi
…Memberi hukuman yang mendidik jika pengarahan tidak berhasil
Mengatasi Anak Korban Bulliying
…Mendekati anak dengan lembut agar ia mau bercerita
…Mengatakan itu bukan sesuatu menakutkan yang tak bisa diatasi
…Mengajari anak cara mengatasi teman pelaku bulliying
Jika bulliying terjadi pada anak anda, perilakunya tidak biasa selama dirumah ataupun mendadak tidak biasa, maka segera selidiki dan introgasi anak dengan lembut dan hati-hati. Karena tidak semua anak berani untuk mengungkapkan peristiwa atau sesuatu yang dialaminya secara terus terang kepada orang tua. Berbeda lagi jika dari kecil orang tua sudah menanamkan kedekatan kepada anak, saling berbagi, dan komunikasi lancar. Kemungkinan masalah sekecil apapun anak akan jujur kepada orang tua.
****
----Terinspirasi dari beberapa kejadian akhir-akhir ini yang seharusnya tidak terjadi dan dilakukan oleh kebanyakan para remaja di negeri ini.
No comments:
Post a Comment